Senin, 31 Desember 2007

Nikah Lewat Internet Pertama di Arab Saudi

Seorang pemuda Arab Saudi yang sedang belajar di AS tercatat sebagai warga Saudi pertama yang menikah lewat internet dengan gadis sedaerahnya.

M.A. Al-Hassan, demikian nama sang pemuda asal Propinsi Al-Ahsa, Saudi, seperti dilaporkan pers setempat, Minggu (16/12), memutuskan untuk menikah dengan gadis pilihan orang tua karena akan menuntut ilmu cukup lama di negeri Paman Sam itu.

Namun karena urusan perkuliahan yang ketat, ia tidak bisa mudik ke kampung sehingga keluarganya mencarikan jalan keluar dengan menikah lewat alam maya.

Nah, untuk pernikahan yang baru terjadi ini, setelah kedua keluarga setuju, selain foto dikirim lewat email, calon kedua mempelai saling melihat lewat internet.

Al-Hassan akhirnya langsung jatuh cinta dan menyatakan setuju menikah.

Selanjutnya, akad nikah dilakukan lewat alam maya secara resmi lengkap dengan keberadaan penghulu.

Acara pesta sederhana dilangsungkan di Al-Ahsa, kemudian tak beberapa lama sang istri diantar keluarga ke bandara King Fahd di Al-Dammam untuk terbang menemui sang suami di Amerika.

Source: ANTARA News

Kerajaan Arab Saudi Undang Warga Indonesia Ibadah Haji

Kerajaan Arab Saudi mengundang sekitar 100 warga negara Indonesia untuk menunaikan ibadah haji. Para undangan akan berangkat ke tanah suci hari ini.


"Kami diundang sebagai tamu Kerajaan Arab Saudi," kata Wakil Ketua MPR A.M. Fatwa ketika dihubungi Tempo.

Seluruh undangan berkumpul di gedung Atase Agama Kedutaan Besar Kerajaan Arab Saudi pukul 07.00 WIB. "Rombongan akan berangkat nanti siang," ujarnya.

Fatwa mengatakan undangan itu bukan pertama kali bagi dirinya. Rencananya, Fatwa akan menunaikan ibadah haji bersama putrinya. Salah satu staf pribadi Fatwa akan ikut ke tanah suci. Dia mengaku tidak tahu siapa saja undangan yang akan menunaikan ibadah haji.

Dia menegaskan keberangkatannya menunaikan ibadah haji tidak menggunakan jalur reguler sehingga kuota jamaah haji dari Indonesia tidak berkurang.

Sebelumnya, Menteri Agama Maftuh Basyuni menyatakan akan membatasi intensitas ibadah haji warga negara Indonesia hanya satu kali. Fatwa mendukung kebijakan itu. Alasannya, ibadah haji memang diwajibkan satu kali dalam ajaran Islam.

Source: tempointeraktif.com

Polisi Arab Saudi Bekuk Tersangka Pengikut Garis Keras

Pasukan keamanan Arab Saudi menangkap tersangka anggota Al-Qaeda yang merencanakan serangan selama pelaksanaan Ibadah Haji, demikian laporan stasiun televisi resmi Kerajaan itu, Jumat, saat jamaah Haji melaksanakan rangkaian terakhir Ibadah Haji di Makkah.

Sementara itu stasiun televisi Al-Arabiya, yang berpusat di Dubai, Uni Emirat Arab, dengan mengutip keterangan sumber keamanan yang tak disebutkan jatidirinya melaporkan para tersangka tersebut bermaksud "menimbulkan kekacauan keamanan" selama pelaksanaan Ibadah Haji. Lebih dari dua juta orang Muslim menunaikan Rukun Islam Kelima itu tahun ini.

Para tersangka ditangkap di berbagai kota besar di Kerajaan tersebut beberapa hari sebelum dimulainya pelaksanaan Ibadah Haji, Senin, kata pejabat itu. Namun Al-Arabiya seperti dikutip Reuters tidak menyebutkankan berapa orang yang diciduk.

Ibadah Haji, salah satu rangkaian ibadah terbesar di dunia, dalam beberapa tahun terakhir telah dinodai oleh kebakaran, ambruknya hotel, bentrokan antara polisi dan pemrotes serta desak-desakan maut akibat terlalu banyak orang.

Namun saat jamaah mendekati bagian akhir dari rangkaian ibadah lima hari mereka, Jumat, di tengah pengawasan ketat polisi guna menghindari orang berdesak-desakkan, tak ada laporan mengenai peristiwa besar tahun ini.

Satu sumber keamanan mengatakan serangan belum direncanakan di kota suci Makkah atau di tempat lain pelaksanaan Ibadah haji.

Jamaah menunaikan Tawaf Wada` di Ka`bah, bangunan kuno dari batu yang menjadi arah kiblat saat umat Muslim melaksanakan shalat setiap hari.

Kebanyakan jamaah Haji sebelumnya melaksanakan Jumrah, yang mewakili proses melempari iblis dan meninggalkan Mina menuju Makkah --yang terletak tak berjauhan. Mereka yang tak dapat pergi hingga matahari terbenam menginap pada malam ketiga di daerah tersebut.

Proses itu berlalu tanpa kejadiaan berbahaya di Jamarat, tempat kecelakaan selama Ibadah Haji sebelumnya. Di tempat tersebut berdiri tiga pilar batu yang kini diubah jadi tembok pipih sehingga lebih banyak jamaah Haji dapat melaksanakan Jumrah.

Sejak sebanyak 362 orang wafat pada Januari 2006 akibat berdesak-desakkan di Jamarat, kecelakaan Haji terburuk dalam 16 tahun, pemerintah Arab Saudi telah menyelesaikan lebih dari separuh proyek prasarana yang sangat besar dan bernilai lebih dari satu miliar dolar AS.

Jamaah Haji sekarang dapat melontar Jumrah di tiga tingkat dan tingkat keempat masih dibangun.

Arab Saudi, pengeksport minyak terbesar di dunia dan lokasi tempat suci umat Muslim, telah khawatir terhadap tindakan kelompok fanatik.

Hari Jumat, polisi menerapkan sistem satu-arah ketat guna mencegah orang berdesak-desakkan dan mendesak jamaah agar meninggalkan tas mereka di luar.

Source: ANTARA News

Minggu, 16 Desember 2007

Pasukan Anti Teror Dilibatkan Untuk Mengamankan Ibadah Haji


Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi sudah menyiapkan pasukan untuk mengamankan ibadah haji tahun ini. Sementara itu, ribuan jemaah haji dari berbagai negara telah tiba di Mekkah, hari ini.

Persiapan pengamanan ibadah haji digelar di Mekkah, yang dihadiri Menteri Dalam Negeri Arab Saudi Pangeran Nayeb Ibnu Abdul Aziz dan Menteri Pertahanan Arab Saudi. Selain ribuan personel, pengamanan ibadah haji tahun ini juga melibatkan sejumlah alat militer berat dan helikopter.

Dalam sambutannya, Nayeb mengatakan Tuhan memang melindungi Kota Suci Mekkah. Namun, hal ini tidak akan membuat Arab Saudi lengah dan akan tetap siaga mengantisipasi segala kemungkinan.

Keselamatan jemaah haji menjadi isu krusial dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Hal ini untuk mencegah terulangnya tragedi, seperti yang terjadi tahun lalu saat 300 jemaah haji meninggal karena terinjak-injak di jembatan Jamarat saat akan melempar jumroh. Tahun ini diperkirakan dua juta jemaah haji mengikuti ibadah. Sebagian dari mereka telah memenuhi Mekkah untuk mengikuti ritual haji yang akan dimulai Selasa pekan depan.

Parade Aparat Keamanan Arab Saudi Mengamankan Haji


Menteri Dalam Negeri Arab Saudi, Pangeran Nayef Ibnu Abdul Aziz memimpin parade tentara dan polisi yang akan mengamankan jalannya ibadah haji.

Kendaraan militer dan helikopter turut ambil bagian dalam parade yang juga dihadiri pejabat senior Arab Saudi baik dari Kementerian Dalam Negeri maupun Kementerian Pertahanan.

Parade juga diisi dengan gelar pasukan antiteror dan atraksi terjun payung. Untuk mengamankan ibadah haji, Pemerintah Arab Saudi akan menyebar polisi dan tentara serta petugas keamanan lainnya di sejumlah titik.

Aksi ini bertujuan agar para jemaah haji bisa aman dan khusuk menjalankan ibadah haji.

Untuk tahun ini diperkirakan sekitar dua juta orang yang akan melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci Mekkah.

Selasa, 11 Desember 2007

Pengumuman: Awal Dzulhijjah 10 Desember, Arafah 18 Desember, Idul Adha 19 Desember 2007

Pemerintah Arab Saudi telah menetapkan hari Arafah 9 Dzulhijjah 1428 H jatuh pada hari Selasa, 18 Desember 2007. Dengan demikian Idul Adha 10 Dzulhijjah jatuh pada Rabu 19 Desember 2007. Penetapan hari Arafah dan Idul Adha ini berdasarkan sidang Majelis Qadha‘ (Dewan Pengadilan) Tertinggi Arab Saudi yang diteken pada 30 Dzulqa’dah bertepatan dengan 10 Desember 2007.

Berikut pengumuman Majelis Qadha Tertinggi yang ditulis dengan bahasa Arab. *detikcom* mendapatkan salinannya, Selasa (11/12/2007) dan telah diterjemahkan oleh Staf Teknis Urusan Haji Konsulat Jenderal RI Jeddah:

Pada hari ini, Majelis Qadha’ Tertinggi telah mengeluarkan pengumuman sebagai berikut : Alhamdulillah. Salawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad , dan kepada keluarga serta sahabatnya. Bahwa secara hukum syariah Majelis Qadha’ Tertinggi telah menetapkan masuknya bulan Dzulhijjah tahun ini 1428 H pada malam Senin tanggal 10 Desember 2007 M berdasarkan kesaksian sejumlah saksi yang adil dan dipercaya. Dengan demikian Wukuf di Arafah jatuh pada hari Selasa tanggal 18 Desember 2007 M dan hari raya idul Adha jatuh pada hari Rabu tanggal 19 Desember 2007 M. Majelis Qadha Tertinggi dengan mengumumkan hal ini kepada segenap umat muslimin, memohon kepada Alllah SWT agar melepaskan umat muslimin dari segala kesusahan, dan menjauhkan mereka dari segala musibah dan cobaan, memberikan kemudahan bagi para jamaah haji dalam melaksanakan ibadah haji, mengampuni dosa-dosa kita semua, dan menerima amal ibadah umat muslimin di manapun berada, memaafkan kesalahan-kesalahan mereka, menyatukan mereka dalam hidayah, mempererat hubungan sesama mereka, menganugerahkan mereka agar dapat melaksanakan kewajiban-kewajiban agama, dan menguatkan mereka dengan kebenaran serta menegakkan kebenaran dengan mereka. Sesungguhnya ia(Allah) Maha mendengar dan Maha mengabulkan doa. Salawat kepada Nabi kita Muhammad, dan kepada keluarga serta sahabatnya. Majelis Qadha’ Tertinggi dengan anggota tetapnya : 1. Nasir bin Ibrahim Al Habib (anggota) 2. Ghaihib bin Muhamad Al Ghaihib (anggota) 3. Muhammad bin Al Amir (anggota) 4. Muhammad bin Sulaiman Al Badr (anggota) 5. Saleh bin Muhammad Al Lehaidan (Ketua Majelis)

Source: http://www.detiknews.com/

Saudi umumkan, Wuquf 18 Desember dan Idul Adha 19 Desember 2007

Majlis Qadha atau Dewan Pengadilan Tinggi Kerajaan Saudi Arabia mengeluarkan pernyataan tentang tanggal 1 Dzul Hijjah 1428 H jatuh pada hari Senin atau bertepatan dengan tanggal 10 Desember 2007.

Dengan demikian, hari Arafah akan jatuh pada tanggal 18 Desember 2007 (9 Dzul Hijjah) dan Idul Adha pada tanggal 19 Desember 2007 (10 Dzul Hijjah).

Ketetapan ini dikeluarkan setelah adalah kepastian terkait jatuhnya awal bulan Dzulhijjah pada malam hari Senin kemarin, yang dikeluarkan oleh Keterangan Dewan Pengadilan Tinggi yang juga menjadi Institusi Resmi Pemantau Hilal Dzul Hijjah di Saudi.

Disebutkan, “Dipastikan secara resmi dari Majlis Qadha A’la, bahwa masuknya bulan Dzul Hijjah 1428 H, adalah malam hari Senin bertepatan dengan tanggal 10 Desember, dengan sejumlah saksi yang dipercaya telah menyaksikan hilal. Dengan demikian, wuquf di Arafah jatuh pada hari Selasa 18 Desember 2007 dan Idul Adha Al-Mubarak jatuh pada 19 Desember 2007. ”

Pengumuman itu dikeluarkan untuk seluruh kaum Muslimin, dengan iringan do’a agar Allah swt melimpahkan keberkahannya kepada umat Islam di manapun berada, mencabut semua penderitaan dan fitnah atas mereka, mempermudah para jamaah haji dalam menunaikan ibadahnya. Juga agar Allah swt mengampuni segala dosa yang dilakukan, menghimpun persatuan hati di antara kaum Muslimin dan memenangkan mereka dengan al-haq.

Perlu diketahui, tercatat 1, 2 juta haji telah sampai dari berbagai negara ikut melakukan ibadah haji di tanah haram. Diperkirakan jumlah ini akan terus bertambah hingga mencapai 1, 5 juta orang.

Source: http://www.eramuslim.com/

Undangan Shalat Idul Adha 1428H di berbagai kota/daerah

Informasi Shalat Iedul Adha 1428 H, pada hari Rabu 19 Desember 2007 (10 Dzulhijjah 1428H), serentak di berbagai kota/daerah di seluruh Indonesia:
  1. JAKARTA, di Lapangan Parkir Timur Gelora Bung Karno, Senayan Jakarta Selatan, pukul 06.30 WIB, Khatib/Imam: Ustadz M. Hijrah Dahlan (DPP HTI). Cp. M. Shodiq Ramadhan (021-71220254, 081-334-765-830).
  2. TANGERANG, [1] di Lapangan A. Yani, Kota Tangerang; Khatib: Ust. Muhammad Al-Fakkar (Ketua DPD II HTI Tangerang; Imam: Ust Tarmizi Abdullah, SE (DDII Tangerang); CP: Mahfudz Ali (021-99946958). [2] di Masjid al-Imam al-Bukhori, Fasum Utama Komplek Gardenia Extension Citra Raya. Khatib: Ust Agus Hermawan, Imam: Ust Agus Hermawan; CP Masduki Asbari (021-68628626; 0813-17827997). [3] di Lapangan Parkir Plasa Kutabumi, Kutabumi Pasar Kemis Tangerang, Khatib: Ust Rahmat Nur; Imam: Ust Muhammad Farid; CP Abu Farah (021-938196334); Fadhil (0813-15489814).
  3. BOGOR, di Lapangan Parkir Botani Square Jam 06.30, Khotib: Ust. Agung Wisnuwardana, S.Hut, Imam: Ust. Usman Ubaidy Rofiuddin, S.Ag.
  4. SUKABUMI, di Halaman Graha Qalbun Salim, Pkl. 06.30, Khotib: Muh. Dania, S.Sos, Imam: Abu Ma’syah.
  5. BANDUNG. Kota Bandung: di Lapangan Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, Jl. Dipati Ukur Bandung, pukul 06.30 wib, khotib: K.H. Agus Achyar. Bandung Barat: di Lapangan Tani Mulya Ngamprah, Khatib/Imam: Drs. Nasin. Rancaekek: di Pintu Gerbang I Bumi Rancaekek Kencana, Khatib: Ustadz Roni Ruslan, Imam: Ustadz Abdus Syukur.
  6. PURWAKARTA, Lapangan Parkir TOSERBA YOGYA, Jl. Sudirman, Purwakarta Pukul. 06.30, Imam: Ustadz Adam Malik, Khotib: Ust. Abdullah Ahmad, CP. Abu Hamzah (0816 842 819).
  7. CIMAHI, di Masjid al-Ikhlas, jln Sukajaya, Khatib/Imam: H. Budi Mulyana.
  8. GARUT, di Lapangan Olahraga Merdeka (Keirkof) Kabupaten Garut, Khatib/Imam: M. Hisyam, SP.
  9. SUBANG, di Masjid Hasanatul Qadir kota Subang, Khatib/Imam: Ustadz Dadan Gunawan.
  10. MAJALENGKA, di Masjid Taqyudin Kutamanggu Kecamatan Cigasong, Khatib/Imam: H.Aa. Fakhurozi, SP.MP.
  11. CIREBON, di Masjid as-Salam Bulog, jln. Brigjen Darsono bypass, Khatib/Imam: ust. Arif R. Hakim.
  12. TASIKMALAYA, di Mesjid Ulul Albab Jl. BKR Kota Tasikmalaya, Khotib/Imam: Ust. Agus Hendri.
  13. CIAMIS-BANJAR, di Masjid Nurul Huda, jln Masjid Agung Cibulan Banjar, Khatib: KH. Nazir Ghazali, Imam: H.Yayan Satrina.
  14. SEMARANG, JATENG, di Taman Wonderia Semarang, Sebelah TBRS, Pkl. 06.00.
  15. YOGYAKARTA, Lapangan sebelah Barat Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, pukul 06:00, Khatib: KH. Muhammad Shiddiq al-Jawi.
  16. SURABAYA, 1.) Di Lapangan Jl. Taman Apsari (Depan Gedung Grahadi), Pkl. 06.00, Khotib: Ust. Drs. Taufiq NIQ, Imam: Ust. Drs. Yusuf MS, Cp: 031-7214666, 2.) Masjid Al - Irsyad (kemungkinan).
  17. SIDOARJO, di Parkir Mall Ramayana, Jl. Pahlawan, Sidoarjo. Pukul 06:00 WIB, Imam: Ustadz Shodiqin, SAg., Khotib: Ustadz Sholahuddin Yudo, SPd. Cp: Rodi (031-71088211) dan Adi (08123545459).
  18. MALANG, di Jl. Dr. Cipto (SMPN 3 Malang), Pkl. 06.00, Khotib: Ust. M. Alwan, M.Ag, Imam: Ust. Fatih an-Nayaf, S.Pd.
  19. LANGSA, NAD, di Lapangan Parkir UNSAM Langsa, Jam 7.00. Khatib: Ust. Shalahuddin Al Ayyubi.
  20. MEDAN, di Kampus Institut Teknologi Medan (ITM) Jam 07.30 Waktu Medan; Khotib: Ust. Musdar Syahban, Drs (Humas HTI SUMUT).
  21. PEKANBARU, Jl. Cut Nyak Dien samping kantor Gubernur Riau, Khotib: Dr. Heri Sunandar MCL, Imam: Ust. Mulyadi, SPd.
  22. PALEMBANG, Lapangan Sekretariat HTI Sumsel, pukul 07.00, Jl. Saptamarga Lrg. Kelapa Hibrida No. 71 Kenten Palembang, Khotib/Imam : Ust. Mahmud Jamhur, SP (Ketua DPD HTI Sumsel).
  23. BANGKA BELITUNG, di Lapangan Tenis Telkon Jl. Kejaksaan Depan STIH PERTIBA Pangkalpinang, Pkl. 07.00, Khotib: Ust. Sofyan Rudianto, SE, Informasi: Ayik 0852-67602220.
  24. SULSEL, di Kota Makassar: (1). Mesjid at-Taqwa BTP Blok C, Khotib: Denny Rosman Hakim (Humas HTI Makassar); (2). Lapangan Eks Studio 21 Jl. Ratulangi, Khotib: Ir. Hasannudin Rasyid (Humas HTI Sul-Sel) ; Kota Gowa: Kawasan Istana Balla Lompoa - Sungguminasa (dalam konfirmasi), Khotib: Ir. Abd. Hafidz Toha (Ketua DPD HTI Gowa); Kab. Takalar: Lapangan Sepakbola Bontoloe Galesong, Khotib: Supardi Dg. Lawang (Humas HTI Takalar); Kota Pare-pare: Lapangan Sumpangminangae, Khotib: Musthafa, S.Ag (Ketua DPD HTI Pare-Pare).
  25. SULTRA, 1). Kota Kendari, Halaman Eks. MTQ Kota Kendari, 2). Kota Bau-bau, Mesjid Khairun Nisa, Lr 1, Kel. Kadolomoko Kota Bau-Bau, 3). Konda, Mesjid Lama Wonua Kec. Konda Konsel.
  26. PALU, di Mesjid Al-Islah Belakang Kanwil Depag Propins, Pkl. 07.00, Khotib: Ust. Amiruddin Abu Fatih, M.Si.
  27. PALANGKARAYA, KALTENG, di Lapangan Sanaman Mantikei, Samping Gedung Perpustakaan Islam, Jl. Ais Nasution Palangka Raya, Pukul: 07.00 Wib, Imam: Ust. Hasan Al Banjari, Khotib: Ust. Muhammad Khomeini, St.
  28. KETAPANG, KALBAR, di Masjid At-Taqwa, Tanjung Baik Budi Ketapang, Pukul: 07.00, Iman/Khotib: Dr.Kh.Gusti Jaga Sukma Alamsyah,Lc.
  29. BANJARMASIN, KALSEL, di Halaman Gedung Wanita Jl. Brigjen H. Hasan Basri Banjarmasin, pukul 07.30 WITA, Khatib: Ustad M. Sholeh Abdullah, SPd, Imam: Ustad Basiran, SPd., Cp. HUMAS HTI Kal-Sel, Ustadz Hidayatul Akbar 081349751439.
  30. BALIKPAPAN, KALTIM, di GOR Hevindo, Jl. M.T. Haryono, No. 76, Sebrang POM Bensin Haryono, Khotib: Ust. Ir. Ahmad Junaedi ath-Thoyibi, Imam: Ust. Drs. Muhammad Rozi.
Perbedaan Penetapan Idul Adha 1428 H

Sekali lagi umat Islam harus mengalami peristiwa yang sangat menyedihkan sekaligus memalukan. Yakni perbedaan dalam penetapan hari Idul Adha 1428 Hijriah. Sebagaimana telah diberitakan, pemerintah melalui Departemen Agama telah menetapkan bahwa Idul Adha 1428 H tahun ini jatuh pada hari Kamis, 20 Desember 2007. Bila Idul Adha adalah 10 Dzulhijjah, maka 9 Dzulhijjah-nya atau Hari Arafah, hari dimana jamaah haji wukuf di Arafah, mestinya jatuh sehari sebelumnya, yakni Rabu, 19 Desember 2007.

Tapi ketetapan pemerintah itu tidak sama dengan apa yang telah ditetapkan oleh Mahkamah Agung Kerajaan Arab Saudi yang telah mengumumkan bahwa wukuf atau hari Arafah (9 Dzulhijjah) jatuh pada Selasa, 18 Desember 2007 (Republika, 12 Desember 2007). Dengan demikian Idul Adha (10 Dzulhijjah) akan jatuh pada hari Rabu, 19 Desember 2007, bukan hari Kamis, 20 Desember 2007 seperti yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Tentu keadaan ini mengundang tanya, bagaimana umat harus bersikap? Bila ingin puasa hari Arafah, kapan harus dilakukan: Selasa, 18 Desember sesuai dengan hari ketika jamaah haji wukuf di Arafah, atau Rabu, 19 Desember sesuai dengan ketentuan pemerintah Indonesia? Bila memilih Rabu, 19 Desember, pertanyaannya, betulkah hari itu adalah hari Arafah, mengingat jamaah haji di sana hari itu justru tengah merayakan Idul Adha dan sudah melakukan wukuf sehari sebelumnya? Bila benar seperti ketetapan pemerintah bahwa hari Arafah jatuh pada hari Rabu tanggal 19 Desember, bukankah berpuasa pada Rabu, 19 Desember berarti berpuasa di hari yang justru dilarang untuk berpuasa karena pada faktanya hari Arafah yang sesungguhnya – saat para jamaah haji melakukan wukuf di Arafah - terjadi pada Selasa, 18 Desember? Bila pemerintah bersikeras bahwa hari Arafah jatuh pada Rabu 19 Desember, lantas Arafah mana yang dimaksud oleh pemerintah, mengingat Arafah hanya ada satu, yakni di tanah suci, tempat para jamaah haji melakukan wukuf. Dan bila memilih puasa di hari Selasa 18 Desember, kapan harus shalat Idul Adha-nya? Rabu, 19 Desember atau Kamis, 20 Desember?

Ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang sebenarnya tidak sulit untuk dijawab. Tapi menjadi sulit ketika, otoritas di negeri ini dengan kekuasaannya telah menetapkan peristiwa agama tidak berdasar landasan yang benar. Maka, timbullah persoalan di atas.

Kenyataan ini juga menunjukkan betapa umat Islam dewasa ini telah kehilangan jatidiri, bahkan untuk hal-hal prinsip yang menyangkut perihal ‘ubudiyah yang mestinya tidak sulit diselesaikan. Perpecahan umat sudah demikian nyata. Setelah runtuhnya Khilafah Utsmani pada 1924 M memang tidak ada lagi yang memimpin umat Islam se dunia. Umat terpecah belah ke dalam lebih dari 50 negara, yang bergerak berdasar dan demi kepentingan negara masing-masing. Sampai-sampai untuk menetapkan hari-hari ibadah, seperti Hari Arafah, Idul Adha, juga awal dan akhir Ramadhan, kita selalu mengalami masalah.

Berdasarkan kenyataan di atas, maka:

1. Bahwa bila umat Islam meyakini, bahwa pilar dan inti dari ibadah haji adalah wukuf di Arafah, sementara Hari Arafah itu sendiri adalah hari ketika jamaah haji di tanah suci sedang melakukan wukuf di Arafah, sebagaimana sabda Nabi saw.:

اَلْحَجُّ عَرَفَةُ

Ibadah haji adalah (wukuf) di Arafah. (HR at-Tirmidzi, Ibn Majah, al-Baihaqi, ad-Daruquthni, Ahmad, dan al-Hakim. Al-Hakim berkomentar, “Hadits ini sahih, sekalipun beliau berdua [Bukhari-Muslim] tidak mengeluarkannya.”).

Juga sabda beliau:

فِطْرُكُمْ يَوْمَ تُفْطِرُوْنَ وَأَضْحَاكُمْ يَوْمَ تُضَحُّوْنَ، وَعَرَفَةُ يَوْمَ تُعَرِّفُوْنَ

Hari Raya Idul Fitri kalian adalah hari ketika kalian berbuka (usai puasa Ramadhan), dan Hari Raya Idul Adha kalian adalah hari ketika kalian menyembelih kurban, sedangkan Hari Arafah adalah hari ketika kalian (jamaah haji) berkumpul di Arafah. (HR as-Syafii dari ‘Aisyah, dalam al-Umm, juz I, hal. 230).

Maka mestinya, umat Islam di seluruh dunia yang tidak sedang menunaikan ibadah haji menjadikan penentuan hari Arafah di tanah suci sebagai pedoman. Bukan berjalan sendiri-sendiri seperti sekarang ini. Apalagi Nabi Muhammad juga telah menegaskan hal itu. Dalam hadits yang dituturkan oleh Husain bin al-Harits al-Jadali berkata, bahwa Amir Makkah pernah menyampaikan khutbah, kemudian berkata:

عَهِدَ إِلَيْنَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ نَنْسُكَ لِلرُّؤْيَةِ فَإِنْ لَمْ نَرَهُ وَشَهِدَ شَاهِدَا عَدْلٍ نَسَكْنَا بِشَهَادَتِهِمَا

Rasulullah saw. telah berpesan kepada kami agar kami menunaikan ibadah haji berdasarkan ru’yat (hilal Dzulhijjah). Jika kami tidak bisa menyaksikannya, kemudian ada dua saksi adil (yang menyaksikannya), maka kami harus mengerjakan manasik berdasarkan kesaksian mereka. (HR Abu Dawud, al-Baihaqi dan ad-Daruquthni. Ad-Daruquthni berkomentar, “Hadits ini isnadnya bersambung, dan sahih.”).

Hadits ini menjelaskan: Pertama bahwa pelaksanaan ibadah haji harus didasarkan kepada hasil ru’yat hilal 1 Dzulhijjah, sehingga kapan wukuf dan Idul Adhanya bisa ditetapkan. Kedua, pesan Nabi kepada Amir Makkah, sebagai penguasa wilayah, tempat di mana perhelatan haji dilaksanakan, untuk melakukan ru’yat; jika tidak berhasil, maka ru’yat orang lain, yang menyatakan kesaksiannya kepada Amir Makkah.

Berdasarkan ketentuan ru’yat global, yang dengan kemajuan teknologi informasi dewasa ini tidak sulit dilakukan, maka Amir Makkah berdasar informasi dari berbagai wilayah Islam dapat menentukan awal Dzulhijjah, Hari Arafah dan Idul Adha setiap tahunnya dengan akurat. Dengan cara seperti itu, kesatuan umat Islam, khususnya dalam ibadah haji dapat diwujudkan, dan kenyataan yang memalukan seperti sekarang ini dapat dihindari.

2. Menyerukan kepada seluruh umat Islam, khususnya di Indonesia agar kembali kepada ketentuan Syariah, baik dalam melakukan puasa Arafah maupun Idul Adha 1428 H, dengan merujuk pada ketentuan ru’yat untuk wuquf di Arafah, sebagaimana ketentuan hadits di atas.

3. Menyerukan kepada umat Islam di Indonesia khususnya untuk menarik pelajaran dari peristiwa ini, bahwa demikianlah keadaan umat bila tidak bersatu. Umat akan terus berpecah belah dalam berbagai hal, termasuk dalam perkara ibadah. Bila keadaan ini terus berlangsung, bagaimana mungkin umat Islam akan mampu mewujudkan kerahmatan Islam yang telah dijanjikan Allah? Karena itu, perpecahan ini harus dihentikan. Caranya, umat Islam harus bersungguh-sungguh, dengan segala daya dan upaya masing-masing, untuk berjuang bagi tegaknya kembali Khilafah Islam. Karena hanya khalifah saja yang bisa menyatukan umat. Untuk perjuangan ini, kita dituntut untuk rela berkorban, sebagaimana pelajaran dari peristiwa besar yang selalu diingatkan kepada kita, yaitu kesediaan Nabi Ibrahim as. memenuhi perintah Allah mengorbankan putranya, Ismail as. Keduanya, dengan penuh tawakal menunaikan perintah Allah SWT itu, meski untuk itu mereka harus mengorbankan sesuatu yang paling dicintai. Allah berfirman:

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اسْتَجِيبُوا ِللهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ

Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan Rasul apabila dia menyeru kalian demi sesuatu yang dapat memberikan kehidupan kepada kalian. (QS al-Anfal [8]: 24).

Penentuan Idul Adha Wajib Berdasarkan Rukyatul Hilal Penduduk Makkah

بسمالله الرحمن الرحيم

Para ulama mujtahidin telah berbeda pendapat dalam hal mengamalkan satu ru’yat yang sama untuk Idul Fitri. Madzhab Syafi’i menganut ru’yat lokal, yaitu mereka mengamalkan ru’yat masing-masing negeri. Sementara madzhab Hanafi, Maliki, dan Hanbali menganut ru’yat global, yakni mengamalkan ru’yat yang sama untuk seluruh kaum Muslim. Artinya, jika ru’yat telah terjadi di suatu bagian bumi, maka ru’yat itu berlaku untuk seluruh kaum Muslim sedunia, meskipun mereka sendiri tidak dapat meru’yat.

Namun, khilafiyah semacam itu tidak ada dalam penentuan Idul Adha. Sesungguhnya ulama seluruh madzhab (Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hanbali) telah sepakat mengamalkan ru’yat yang sama untuk Idul Adha. Ru’yat yang dimaksud, adalah ru’yatul hilal (pengamatan bulan sabit) untuk menetapkan awal bulan Dzulhijjah, yang dilakukan oleh penduduk Makkah. Ru’yat ini berlaku untuk seluruh dunia.

Karena itu, kaum Muslim dalam sejarahnya senantiasa beridul Adha pada hari yang sama. Fakta ini diriwayatkan secara mutawatir (oleh orang banyak pihak yang mustahil sepakat bohong) bahkan sejak masa kenabian, dilanjutkan pada masa Khulafa’ ar-Rasyidin, Umawiyin, Abbasiyin, Utsmaniyin, hingga masa kita sekarang.

Namun meskipun penetapan Idul Adha ini sudah ma’luumun minad diini bidl dlaruurah (telah diketahui secara pasti sebagai bagian integral ajaran Islam), anehnya pemerintah Indonesia dengan mengikuti fatwa sebagian ulama telah berani membolehkan perbedaan Idul Adha di Indonesia. Jadilah Indonesia sebagai satu-satunya negara di muka bumi yang tidak mengikuti Hijaz dalam beridul Adha. Sebab, Idul Adha di Indonesia sering kali jatuh pada hari pertama dari Hari Tasyriq (tanggal 11 Dzulhijjah), dan bukannya pada Yaumun-nahr atau hari penyembelihan kurban (tanggal 10 Dzulhijjah).

Kewajiban kaum Muslim untuk beridul Adha (dan beridul Fitri) pada hari yang sama, telah ditunjukkan oleh banyak nash-nash syara’. Di antaranya adalah sebagai berikut :

Hadits A’isyah RA, dia berkata “Rasulullah SAW telah bersabda :

“Idul Fitri adalah hari orang-orang (kaum Muslim) berbuka. Dan Idul Adha adalah hari orang-orang menyembelih kurban.” (HR. At-Tirmidzi dan dinilainya sebagai hadits shahih; Lihat Imam Syaukani, Nailul Authar, [Beirut : Dar Ibn Hazm, 2000], hal. 697, hadits no 1305).

Imam At-Tirmidzi meriwayatkan hadits yang serupa dari shahabat Abu Hurairah RA dengan lafal :

“Bulan Puasa adalah bulan mereka (kaum muslimin) berpuasa. Idul Fitri adalah hari mereka berbuka. Idul Adha adalah hari mereka menyembelih kurban.” (HR.Tirmidzi) Lihat Imam Syaukani, Nailul Authar, [Beirut : Dar Ibn Hazm, 2000], hal. 697, hadits no 1306)

Imam At-Tirmidzi berkata, “Sebagian ahlul ‘ilmi (ulama) menafsirkan hadits ini dengan menyatakan :

“Sesungguhnya makna shaum dan Idul Fitri ini adalah yang dilakukan bersama jama’ah [masyarakat muslim di bawah pimpinan Khalifah/Imam] dan sebahagian besar orang.” (Lihat Imam Syaukani, Nailul Authar, [Beirut : Dar Ibn Hazm, 2000], hal. 699)

Sementara itu Imam Badrudin Al-‘Aini dalam kitabnya Umdatul Qari berkata, “Orang-orang (kaum Muslim) senantiasa wajib mengikuti Imam (Khalifah). Jika Imam berpuasa, mereka wajib berpuasa. Jika Imam berbuka (beridul Fitri), mereka wajib pula berbuka.”

Hadits di atas secara jelas menunjukkan kewajiban berpuasa Ramadhan, beridul Fitri, dan beridul Adha bersama-sama orang banyak (lafal hadits: an-Naas), yaitu maksudnya bersama kaum Muslim pada umumnya, baik tatkala mereka hidup bersatu dalam sebuah negara khilafah seperti dulu, maupun tatkala hidup bercerai-cerai dalam kurungan negara-kebangsaan seperti saat ini setelah hancurnya khilafah di Turki tahun 1924.

Maka dari itu, seorang muslim tidak dibenarkan berpuasa sendirian, atau berbuka sendirian (beridul Fitri dan beridul Adha sendirian). Yang benar, dia harus berpuasa, berbuka dan berhari raya bersama-sama kaum Muslim pada umumnya.

(2) Hadits Husain Ibn Al-Harits Al-Jadali RA, dia berkata: “Sesungguhnya Amir (Wali) Makkah pernah berkhutbah dan berkata :

“Rasulullah SAW mengamanatkan kepada kami untuk melaksanakan manasik haji berdasarkan ru’yat. Jika kami tidak berhasil meru’yat tetapi ada dua saksi adil yang berhasil meru’yat, maka kami melaksanakan manasik haji berdasarkan kesaksian keduanya.” (HR Abu Dawud [hadits no 2338] dan Ad-Daruquthni [Juz II/167]. Imam Ad-Daruquthni berkata,’Ini isnadnya bersambung [muttashil] dan shahih.’ Lihat Imam Syaukani, Nailul Authar, [Beirut : Dar Ibn Hazm, 2000], hal. 841, hadits no 1629)

Hadits ini dengan jelas menunjukkan bahwa penentuan hari Arafah dan hari-hari pelaksanaan manasik haji, telah dilaksanakan pada saat adanya Daulah Islamiyah oleh pihak Wali Makkah. Hal ini berlandaskan perintah Nabi SAW kepada Amir (Wali) Makkah untuk menetapkan hari dimulainya manasik haji berdasarkan ru’yat.

Di samping itu, Rasulullah SAW juga telah menetapkan bahwa pelaksanaan manasik haji (seperti wukuf di Arafah, thawaf ifadlah, bermalam di Muzdalifah, melempar jumrah), harus ditetapkan berdasarkan ru’yat penduduk Makkah sendiri, bukan berdasarkan ru’yat penduduk Madinah, penduduk Najd, atau penduduk negeri-negeri Islam lainnya. Dalam kondisi tiadanya Daulah Islamiyah (Khilafah), penentuan waktu manasik haji tetap menjadi kewenangan pihak yang memerintah Hijaz dari kalangan kaum Muslim, meskipun kekuasaannya sendiri tidak sah menurut syara’. Dalam keadaan demikian, kaum Muslim seluruhnya di dunia wajib beridul Adha pada Yaumun nahr (hari penyembelihan kurban), yaitu tatkala para jamaah haji di Makkah sedang menyembelih kurban mereka pada tanggal 10 Dzulhijjah. Dan bukan keesokan harinya (hari pertama dari Hari Tasyriq) seperti di Indonesia.

(3) Hadits Abu Hurairah RA, dia berkata :

“Sesungguhnya Rasulullah SAW telah melarang puasa pada Hari Arafah, di Arafah” (HR. Abu Dawud, An Nasa’i dan Ibnu Khuzaimah dalam Shahihnya, Lihat Imam Syaukani, Nailul Authar, [Beirut : Dar Ibn Hazm, 2000], hal. 875, hadits no 1709).

Berdasarkan hadits itu, Imam Asy-Syafi’i berkata, “Disunnahkan berpuasa pada Hari Arafah (tanggal 9 Dhulhijjah) bagi mereka yang bukan jamaah haji.”

Hadits di atas merupakan dalil yang jelas dan terang mengenai kewajiban penyatuan Idul Adha pada hari yang sama secara wajib ‘ain atas seluruh kaum Muslim. Sebab, jika disyari’atkan puasa bagi selain jamaah haji pada Hari Arafah (=hari tatkala jamaah haji wukuf di Padang Arafah), maka artinya, Hari Arafah itu satu adanya, tidak lebih dari satu dan tidak boleh lebih dari satu.

Karena itu, atas dasar apa kaum Muslim di Indonesia justru berpuasa Arafah pada hari penyembelihan kurban di Makkah (10 Dzulhijjah), yang sebenarnya adalah hari raya Idul Adha bagi mereka? Dan bukankah berpuasa pada hari raya adalah perbuatan yang haram? Lalu atas dasar apa pula mereka Shalat Idul Adha di luar waktunya dan malahan shalat Idul Adha pada tanggal 11 Dzulhijjah (hari pertama dari Hari Tasyriq)?

Sungguh, fenomena di Indonesia ini adalah sebuah bid’ah yang munkar (bid’ah munkarah), yang tidak boleh didiamkan oleh seorang muslim yang masih punya rasa takut kepada Allah dan azab-Nya!

Sebahagian orang membolehkan perbedaan Idul Adha dengan berlandaskan hadits:

“Berpuasalah kalian karena telah meru’yat hilal (mengamati adanya bulan sabit), dan berbukalah kalian (beridul Fitri) karena telah meru’yat hilal. Dan jika terhalang pandangan kalian, maka perkirakanlah !”

Beristidlal (menggunakan dalil) dengan hadits ini untuk membolehkan perbedaan hari raya (termasuk Idul Adha) di antara negeri-negeri Islam dan untuk membolehkan pengalaman ilmu hisab, adalah istidlal yang keliru. Kekeliruannya dapat ditinjau dari beberapa segi :

Pertama, Hadits tersebut tidak menyinggung Idul Adha dan tidak menyebut-nyebut perihal Idul Adha, baik langsung maupun tidak langsung. Hadits itu hanya menyinggung Idul Fitri, bukan Idul Adha. Maka dari itu, tidaklah tepat beristidlal dengan hadits tersebut untuk membolehkan perbedaan Idul Adha berdasarkan perbedaan manzilah (orbit/tempat peredaran) bulan dan perbedaan mathla’ (tempat/waktu terbit) hilal, di antara negeri-negeri Islam. Selain itu, mathla’ hilal itu sendiri faktanya tidaklah berbeda-beda. Sebab, bulan lahir di langit pada satu titik waktu yang sama. Dan waktu kelahiran bulan ini berlaku untuk bumi seluruhnya. Yang berbeda-beda sebenarnya hanyalah waktu pengamatan, ini pun hanya terjadi pada jangka waktu yang masih terhitung pada hari yang sama, yang lamanya tidak lebih dari 12 jam.

Kedua, hadits tersebut telah menetapkan awal puasa Ramadhan dan Idul Fitri berdasarkan ru’yatul hilal, bukan berdasarkan ilmu hisab. Pada hadits tersebut tak terdapat sedikit pun “dalalah” (pemahaman) yang membolehkan pengalaman ilmu hisab untuk menetapkan awal bulan Ramadlan dan hari raya Idul Fitri. Sedangkan hadits Nabi yang berbunyi: “(……jika pandangan kalian terhalang), maka perkirakanlah hilal itu!” maksudnya bukanlah perkiraan berdasarkan ilmu hisab, melainkan dengan menyempurnakan bilangan Sya’ban dan Ramadhan sejumlah 30 hari, bila kesulitan melakukan ru’yat.

Ketiga, Andaikata kita terima bahwa hadits tersebut juga berlaku untuk Idul Adha dengan jalan Qiyas –padahal Qiyas tidak boleh ada dalam perkara ibadah, karena ibadah bersifat tauqifiyah– maka hadits tersebut justru akan bertentangan dengan hadits Husain Ibn Al-Harits Al-Jadali RA, yang bersifat khusus untuk Idul Adha dan manasik haji. Dalam hadits tersebut, Nabi SAW telah memberikan kewenangan kepada Amir (Wali) Makkah untuk menetapkan ru’yat bagi bulan Dzulhijjah dan untuk menetapkan waktu manasik haji berdasarkan ru’yat penduduk Makkah (bukan ru’yat kaum Muslim yang lain di berbagai negeri Islam).

Berdasarkan uraian ini, maka Indonesia tidak boleh berbeda sendiri dari negeri-negeri Islam lainnya dalam hal penentuan hari-hari raya Islam. Indonesia tidak boleh menentang ijma’ (kesepakatan) seluruh kaum Muslim di seantero pelosok dunia, karena seluruh negara menganggap bahwa tanggal 10 Dzulhijjah di tetapkan berdasarkan ru’yat penduduk Hijaz. Sungguh, tak ada yang menyalahi ijma’ kaum Muslim itu, selain Indonesia !

Lagi pula, atas dasar apa hanya Indonesia sendiri yang menentang ijma’ tersebut dan berupaya memecah belah persatuan dan kesatuan kaum Muslim? Apakah Indonesia berambisi untuk menjadi negara pertama yang mempelopori suatu tradisi yang buruk (sunnah sayyi’ah) sehingga para umaro’ dan ulama di Indonesia akan turut memikul dosanya dan dosa dari orang-orang yang mengamalkannya hingga Hari Kiamat nanti?

Kita percaya sepenuhnya, perbedaan hari raya di Dunia Islam saat ini sesungguhnya terpulang kepada perbedaan pemerintahan dan kekuasaan Dunia Islam, yang terpecah belah dan terkotak-kotak dalam 50-an lebih negara kebangsaan yang direkayasa oleh kaum kafir penjajah.

Kita percaya pula sepenuhnya, bahwa kekompakan, persatuan, dan kesatuan Dunia Islam tak akan tewujud, kecuali di bahwa naungan Khilafah Islamiyah Rasyidah. Khilafah ini yang akan mempersatukan kaum Muslim di seluruh dunia, serta akan memimpin kaum Muslim untuk menjalani kehidupan bernegara dan bermasyarakat berdasarkan Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya. Insya Allah cita-cita ini dapat terwujud tidak lama lagi !

Ya Allah, kami sudah menyampaikan, saksikanlah !

Minggu, 25 November 2007

Saudi Resmi Larang Penggunaan Ringtone Al-Quran


Al Mujamma’ Fiqh Al Islami (Pusat Kajian Fiqh Islam), yang menginduk kepada Rabithah ‘Alam Islami yang berpusat di Saudi akhirnya memfatwakan larangan penggunaan ayat Al-Quran untuk nada panggil. Alasannya, perbuatan itu secara tidak langsung merendahkan Al-Quran serta memutuskan bacaannya. Apalagi, terkadang juga bacaan nada panggil itu bisa berbunyi di mana saja, termasuk di tempat-tempat yang tidak layak Al-Quran dibacakan.

Fatwa itu dikeluarkan pada hari Rabu (7/11) kemarin, di saat Al Mujamma’ mengakhiri muktamar ke 19 nya di Mekah. Penggunaan ringtone Al-Quran termasuk tergolong perbuatan yang merendahkan Al-Quran. Atas dasar itulah mereka mengeluarkan fatwa haram.

Ada pun merekam Al-Quran di hand phone dengan bertujuan agar yang bersangkutan bisa mendengarkan tilawah Al-Quran, itu tidak dipermasalahkan, bahkan dianjurkan, karena hal itu termasuk wasilah untuk belajar.

Tidak hanya itu, Mujamma’ juga mengeluarkan fatwa atas bolehnya menjual hiasan-hiasan kaligrafi, dengan beberapa syarat, antara lain yang bersangkutan bisa menjaga benda-benda itu dari perbuatan-perbuatan yang merendahkannya, serta bahan-bahan yang digunakan bukan benda-benda yang najis.

Mujamma’ juga memperingatkan agar ayat-ayat Al-Quran ditulis dengan jelas, tanpa memotong huruf atau memasukkan kalimat satu dengan kalimat yang lain, sehingga tulisan kaligrafi itu sulit untuk dibaca.

Sebagaimana dilarang juga membentuk tulisan ayat-ayat Al-Quran menyerupai makhluk hidup, seperti manusia, burung atau yang lain. Juga dilarang menggunakan tulisan-tulisan itu untuk hal-hal yang bisa merendahkan nilai ayat-ayat itu, seperti menggunakannya sebagai salah satu alat promosi dalam kegiatan jual beli.

Source: arrahmah.com

Tahun 2008 Haji Bisa Lewat Laut


Arab Saudi melalui Port Authority Jeddah memberikan lampu masuknya kapal Indonesia guna mengangkut calon jemaah haji. Tahun 2008, haji bisa lewat laut.

Kegiatan haji melalui transportasi laut bisa dilaksanakan paling lambat 2008. Keinginan itu bukan lagi sekadar wacana, karena pihak Arab Saudi melalui Port Authority Jeddah telah memberikan lampu hijau untuk masuknya kapal berbendera Indonesia yang mengangkut para calon jemaah haji tersebut.
Menteri Perhubungan Jusman Sjafii Djamal mengatakan, dari sisi transportasi, kapal yang sekarang ini dioperasikan PT Pelni cukup mampu mengangkut para jemaah haji. Kuncinya sekarang ini ada di Departemen Agama. “Kami sih mendukung penuh semua kegiatan haji yang dilakukan melalui laut. Peluang itu cukup terbuka untuk segera dilaksanakan,” kata Jusman di Jakarta, baru-baru ini.

Dirinya juga tidak menepis anggapan kalau kegiatan haji melalui laut itu menimbulkan perdebatan. Terutama usia para calon jemaah haji. Tapi ada juga yang sangat mendukung dilakukannya melalui kapal laut.

Munculnya dukungan segera dilaksanakannya haji laut tersebut mengingat tingginya animo umat Islam di Indonesia untuk melaksanakan rukun Islam yang kelima tersebut. Bahkan pihak Fokus Maritim Indonesia (FMI) yang akan mempelopori dilaksanakannya haji melalui laut telah menandatangani kerja sama penggunaan kapal milik PT Pelni, yaitu KM Labobar buatan galangan kapal Jos L Meyer GmbH Papenburg Jerman dengan kapasitas 3.000 orang.

Bagi manajemen PT Pelni, angkutan haji melalui laut sangat meguntungkan. Ini merupakan salah satu pengembangan bisnis Pelni, selain bisnis inti sebagai angkutan penumpang laut dalam negeri. Selain itu, Pelni akan mengembangkan bisnis angkutan peti kemas dan otomotif.

Dari sisi keuangan, kegiatan haji melalui kapal laut dapat membantu masyarakat ekonomi lemah, karena ongkosnya jauh lebih murah dibanding dengan pesawat udara, yaitu menghemat hingga Rp 5 juta. Di sisi lain juga bisa menghemat devisa, karena Indonesia tidak perlu menyewa pesawat terbang asing yang biayanya bisa mencapai dua kali lipat.

Berdasarkan kajian, pemberangkatan jemaah haji menggunakan kapal laut nantinya bisa dipusatkan di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Pelabuhan Belawan Medan, dan Pelabuhan Makassar. Dengan menggunakan Kapal Labobar, perjalanan kapal sampai ke Makkah diperkIraqan memakan waktu tujuh hari tanpa singgah.

Source: arrahmah.com

Arab Saudi Kecam Statement Capres Partai Republik AS Yang Berniat Serang Kota Mekkah Dan Madinah.


Pemeritah kerajaan Arab Saudi, melalui lisan ketua dewan kota Mekkah, Abdul Muhsin Al Syeikh mengecam statement capres dari kubu partai Republik Amerika, Tom Tancreido dan seruannya untuk menyerang kota Mekkah dan Madinah. Ia menilai langkah ‘gila’ itu sebagai jalan satu-satunya untuk membalas serangan atom terhadap negaranya.

Abdul Muhsin Al Syeikh mengatakan, dirinya tidak dapat berharap banyak setelah partai republik belum juga mengeluarkan pernyataan maafnya mengenai statement yang dikeluarkan Tancreido tersebut. Ia menegaskan, siapa pun orang, Tancreido atau siapa saja tidak akan mampu menyerang Ka’bah yang mulia di Mekkah.!

Al Syeikh mengeritik lemahnya latar belakang pengetahuan historis Tancreido, “Andaikata si capres ini memiliki sedikit pengetahuan mengenai sejarah, pastilah tempat ini terlebih dulu akan menjadi tempat yang suci baginya sebelum menjadi tempat yang suci bagi kaum Muslimin, sebab tidak ada penganut keyakinan-keyakinan langit yang tidak mengenal Ibrahim dan putranya, Ismail.!!”

Seperti diketahui, Tancreido sebelumnya telah mengeluarkan statement tersebut di kawasan Ayawa permulaan bulan ini. Ia ketika itu mengatakan, “Andaikata saya punya wewenang, maka kami akan mengatakan, ‘Siapa pun yang menyerang Amerika, maka akan dibalas dengan serangan terhadap tempat-tempat suci di Mekkah dan Madinah, sebab itu merupakan satu-satunya yang barangkali dapat memberikan efek jera kepada siapa saja atas apa yang ingin dilakukannya.” Demikian seperti yang diklaimnya.

Source: arrahmah.com

Arab Saudi Bantu Bangladesh US$100 Juta

Negara kaya minyak Arab Saudi, Senin (19/11), menyatakan siap menggelontorkan bantuan mencapai US$100 juta kepada Bangladesh yang ditimpa bencana angin topan Sidr.

Selain bantuan uang, King Abdullah memerintahkan pengiriman makanan, obat-obatan, serta bantuan yang dibutuhkan. Bangladesh diterjang angin topan yang membuat sedikitnya 3.000 orang meninggal.

Negara-negara Islam juga diminta untuk memberikan bantuan, demikian diserukan Organisasi Konferensi Islam (OKI) yang berpusat di Jedah, Arab Saudi. Saat ini ada 57 negara yang menjadi anggota OKI.

Source: Media Indonesia Online

Iran Ajak Arab Saudi Bersama-Sama Bantu Rakyat Irak


Akhir pekan kemarin, media massa di Arab Saudi melansir berita tentang surat Presiden Iran, Mahmud Ahmadinejad pada Raja Arab Saudi, Raja Abdullah. Surat tersebut disampaikan oleh utusan Iran, Ali Larijani, namun belum diketahui apa isi surat Presiden Iran itu.Dalam siaran di saluran televisi milik Saudi, Ahmadinejad membenarkan bahwa ia telah mengirimkan pesan pada Raja Abdullah. Pesan itu berisi tawaran kerjasama dengan Arab Saudi untuk membantu menciptakan stabilitas di Irak.

“Kami, Saudi dan negara-negara tetangga lainnya bisa membantu rakyat Irak untuk mengkonsolidasikan kemampuan pemerintah mereka dalam menciptakan stabilitas dan menjaga keamanan negara mereka, ” ujar Ahmadinejad menjelaskan isi suratnya pada Raja Abdullah.

“Saya mengirimkan pesan pada Raja Abdullah dalam masalah ini dan jawabannya secara umum, positif, ” sambungnya dalam wawancara yang direkam saat pemimpin Iran itu berkunjung ke Venezuela.

Pendekatan Iran pada Arab Saudi ini sebagai upaya untuk mengimbangi upaya AS yang ingin mengisolasi Iran dan mencari dukungan dari negara sekutunya di kawasan Teluk atas kebijakan baru Presiden AS di Irak.

Source: almanaar.wordpress.com

Saat Sidang OPEC, Pipa Gas Arab Saudi Meledak


RIYADH - Kejadian tak terduga terjadi saat sidang OPEC digelar di Arab Saudi. Sebuah saluran pipa gas alam di wilayah timur Arab Saudi meledak. Akibatnya, 28 orang tewas seketika.

Seperti dikatakan pihak perusahaan minyak nasional Arab Saudi, Aramco, penyebab ledakan adalah kecelakaan kerja saat para pekerja melakukan perawatan pada saluran pipa gas.

Namun, terjadi hal yang tidak diharapkan yakni gangguan pada suplai gas yang melalui saluran pipa gas tersebut.

"Api menjilat keluar saluran pipa saat para pekerja sedang menyambung pipa yang baru. Pihak perusahaan akan segera mengambil langkah unutk menjamin kelanjutan hasil produksi gas," kata pihak Aramco seperti dikutip Associated Press, Minggu (18/11/2007) malam.

Pihak perusahaan belum menjelaskan secara rinci berapa orang yang menjadi korban ledakan dari pabrik gas Hawiyah tersebut.

Belum diketahui apakah ledakan ini ada kaitannya dengan aksi terorisme atau sidang OPEC di Arab Saudi.

Source: okezone.com

KTT OPEC Digelar di Arab Saudi

Riyadh: Di ibukota Arab Saudi, Riyadh digelar Konferensi Tingkat Tinggi organisasi negara pengekspor minyak bumi OPEC. Ini merupakan pertemuan ketiga para pemimpin negara anggota organisasi tersebut sejak pendiriannya di tahun 1960. dalam acara pembukaan KTT OPEC di Riyadh, Raja Arab Saudi Abdullah kedua mengatakan, minyak tidak boleh dijadikan senjata. Dikatakannya, minyak sebagai sumber energi harusnya digunakan dalam pembangunan dan tidak dilibatkan dalam konflik. Sehubungan dengan itu, Raja Abdullah juga menyatakan negaranya menanamkan modal 200 juta Euro untuk penggunaan teknologi ramah lingkungan. Sasaran pertemuan puncak OPEC yang berakhir Minggu ini adalah membicarakan penyelesaian masalah lingkungan yang disebabkan oleh penggunaan minyak bumi sebagai sumber energi.

Source: dw-world.de

Musharraf Menuju Arab Saudi untuk Mengadakan Pembicaraan dengan Raja Abdullah


Presiden Pakistan Pervez Musharraf telah bertolak menuju Arab Saudi untuk mengadakan pembicaraan dengan Raja Abdullah dan menunaikan ibadah umroh ke Mekah.

Kunjungan tersebut menimbulkan dugaan bahwa Jenderal Musharraf mungkin akan berusaha bertemu dengan mantan perdana menteri Pakistan Nawaz Sharif, yang tinggal di pengasingan di Kerajaan itu.

Tetapi, Sharif, seorang tokoh oposisi terkemuka, telah mengatakan ia tidak mau bertemu dengan Jenderal Musharraf, orang yang menggulingkannya dalam kudeta tak berdarah tahun 1999.

Sementara itu, para hakim Mahkamah Agung yang diangkat oleh Jenderal Musharraf telah menolak sebagian besar gugatan hukum yang menentang kemenangan pemilihan kembali Musharraf.

Jaksa Agung Malik Qayyum mengatakan Senin kemarin petisi itu ditolak berdasarkan alasan prosedur. Satu petisi yang masih ada akan disidangkan pekan ini.

Source: voanews.com

Kamis, 22 November 2007

Raja Arab Saudi Abdullah Bertemu dengan Gordon Brown di London


Raja Arab Saudi Abdullah bertemu dengan Perdana Menteri Inggris Gordon Brown di London hari ini pada saat raja Arab Saudi itu melanjutkan kunjungan kenegaraannya di Inggris.

Kedua pemimpin itu diperkirakan akan membicarakan proses perdamaian Timur Tengah, terorisme, Iran, Irak dan situasi di Libanon.

Pemimpin Arab Saudi itu juga akan bertemu dengan Pangeran Charles dan pemimpin partai oposisi, Partai Konservatif, David Cameron.

Pada jamuan makan kenegaraan yang dituanrumahi oleh Ratu Elizabeth di Istana Buckingham Selasa kemarin Raja Abdullah mengajukan permohonan kepada Inggris agar membantu mengakhiri penderitaan rakyat Palestina.

Source: voaindonesia.com

Arab Saudi Jengah Pemudanya Kuliah TI ke Mancanegara


Arab Saudi rupanya jengah melihat para pemudanya berbondong-bondong kuliah ke luar negeri 'hanya' untuk belajar Teknologi Informasi (TI).

Pemerintah setempat pun akan mendirikan universitas canggih bernama King Abdulla University of Science and Technology atau disingkat Kaust dengan biaya melimpah ruah, US$ 10 miliar. Universitas ini khusus didirikan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.

Salah satu latar belakang dibangunnya Kaust adalah untuk mengantisipasi merebaknya tren banyaknya pemuda setempat kuliah ke luar negeri seperti ke Amerika Serikat atau Inggris untuk mempelajari TI. Diharapkan kaum muda juga akan meminati Kaust karena mutunya dirancang setara dengan universitas mancanegara.

Universitas ini akan dibuka secara resmi bulan September 2009 dengan lokasi di dekat pantai Laut Merah. Namun, angkatan pertama mahasiswanya sudah akan memulai kuliah tahun depan dengan sistem e-learning.

"Teknologi informasi adalah landasan utama bagi pengembangan negeri kami. Kaust akan menjadi perjalanan panjang ketika negeri ini melalui transisi menjadi negara ekonomi berbasis ilmu pengetahuan," demikian ungkap presiden sementara Kaust, Nadhmi Al-nasr.

Universitas ini akan terdiri dari berbagai jurusan seperti Matematika, Ilmu Komputer, Teknik, Energi dan sebagainya. Pengembangannya dibantu dan didukung oleh nama-nama besar dunia di bidang TI seperti Microsoft, Yahoo, Amazon sampai Carnegie Mellon University, Amerika Serikat.

Kesempatan kuliah akan dibuka bagi mereka yang berminat dari seluruh dunia. Seperti dikutip detikINET dari VNunet, Selasa (30/10/2007), fasilitas Kaust pun dirancang dengan teknologi tinggi.

"Kaust akan dibangun seperti layaknya sebuah kota pintar. Akan ada hotspot Internet di segala sudut dan fasilitas komputer melimpah ruah baik bagi mahasiswa maupun dosen," demikian klaim dari Majid Al-Ghaslan, Chief Information Officer universitas ini.

Source: detikinet.com

Sabtu, 17 November 2007

Dewan Shura Arab Saudi Masih Beda Pendapat Tentang Boleh Tidaknya Bioskop di Negara Itu


Dewan Shura (Dewan Konsultasi) Arab Saudi berdebat soal boleh tidaknya bioskop masuk ke negara kerajaan itu. Beberapa anggota Dewan menganggap bioskop tidak pantas ada di tanah suci, sedangkan anggota lain menyerukan agar dicari "jalan" keluar yang lebih Islami jika bioskop dibolehkan masuk ke kerajaan kaya minyak itu.

Surat kabar al-Hayat edisi Selasa (13/11) menyebutkan, perdebatan ini muncul setelah Dewan Kebudayaan dan Komite Media menyerahkan draft nota kesepahaman antara Kementerian Kebudayaan dan Informasi dengan Lembaga Federal Rusia untuk Kebudayaan dan Perfilman.

Salah seorang anggota Dewan Shura berargumen bahwa nilai-nilai spiritual Arab Saudi sebagai tempat dua kota suci, Makkah dan Madinah, harus menjadi pertimbangan ketika bersentuhan dengan seni dan budaya. Sedangkan anggota lainnya, Ahmed al-Turki menekankan pentingnya Saudi mengambil manfaat dari pengalaman Rusia dalam bidang seni perfilman. Al-Turki menyerukan para ulama untuk mencari jalan tengah agar keberadaan bioskop di Saudi tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam.

Anggota Dewan Shura lainnya Ahmed Reda Nasrallah menambahkan, "Sutradara-sutradara internasional banyak yang menemukan inspirasi buat film-film mereka di Arab Saudi. Ia menyebutkan film berjudul The Kingdom yang baru saja dirilis. Nasrallah bahkan menyerukan agar Saudi membentuk "Asosiasi Bioskop dan Film Nasional. "

Sementara itu sumber-sumber yang tidak mau disebut namanya pada al-Hayat mengatakan, Ketua Dewan Shura Dr. Saleh bin Hamid sengaja melanjutkan kembali perdebatan tentang kemungkinan dibolehkannya bioskop masuk ke Saudi. "Bukan berarti ia berpihak pada satu kelompok. Tapi ia menggunakan haknya untuk mengarahkan perdebatan dalam Dewan dan memastikan bahwa mereka melebar ke topik lain, " kata sumber tadi.

Arab Saudi masih menerapkan larangan beroperasinya bioskop, karena film oleh negara itu dianggap tidak sejalan dengan ajaran Islam, terutama yang menampilkan sex bebas dan tindakan-tindakan amoral lainnya.

Source: eramuslim.com

Arab Saudi, untuk Sementara Larang Biro Perekrutan di Saudi Rekrut Tenaga PRT dari Indonesia

Ketua Komite Nasional Perekrutan Tenaga Kerja Arab Saudi Saad Al-Baddah mengingatkan kantor-kantor lokalnya untuk tidak merekrut tenaga pembantu rumah tangga dari Indonesia, selama negosiasi antara pemerintah Saudi dan pemerintah Indonesia tentang kenaikan upah tenaga PRT dari Indonesia belum mencapai kata sepakat.

Seperti diketahui, pemerintah Indonesia meminta agar gaji minimum tenaga PRT asal Indonesia yang bekerja di Saudi dinaikkan menjadi 800 riyal Saudi per bulannya. Dan saat ini, negoasiasi antara kedua belah pihak yang sudah dimulai sejak beberapa bulan yang lalu, masih berlangsung.

Agen-agen perekrutan tenaga PRT di Saudi menilai tuntutan gaji pemerintah Indonesia "tidak logis" dan "sepihak." Mereka mengatakan, dengan gaji sebesar itu, mempekerjakan PRT asal Indonesia akan jadi sangat mahal, sementara mereka sendiri harus menyediakan dana sebesar 2. 000 riyal Saudi untuk keperluan visa.

Al-Baddah menyatakan, pihaknya akan berusaha keras untuk menyelesaikan masalah ini dan berharap bisa mencapai kesepakatan dengan pemerintah Indonesia dalam dua minggu ini. Surat kabar al-Madinah mengutip pernyataan Al-Baddah yang mengatakan, delegasi dari Indonesia akan tiba di Saudi pekan depan untuk membicarakan kembali tuntutan mereka.

Komite Nasional Perekrutan Tenaga Kerja Arab Saudi, mengusulkan jalan tengah dengan menawarkan gaji sebesar 700 riyal Saudi untuk tenaga PRT yang masih baru, yang sudah berpengalaman kerja di Saudi sebesar 750 riyal dan tenaga PRT yang memperpanjang kontraknya dengan sponsornya baru boleh bisa mendapatkan gaji sebesar 800 riyal Saudi.

Komite dalam proposalnya juga meminta pemerintah Indonesia memberikan jaminan bahwa tenaga PRT yang dikirim sudah diberikan pelatihan sebelumnya, jaminan tidak akan kabur, menolak bekerja atau membatalkan kontrak.

"Sejauh ini, kami belum mendapatkan respon dari Indonesia, " kata Al-Baddah.

Ia menyatakan mengajukan proposal itu, juga untuk melindungi kepentingan warga negaranya. Al-Baddah juga mengatakan, jika ada biro perekrutan tenaga PRT di Saudi yang merekrut tenaga PRT baru dari Indonesia, sementara negosiasi masih berlangsung, akan dikenai sanksi hukum.

"Hampir semua biro perekrutan mau bekerjasama dengan kami. Cuma sedikit biro yang menolak mematuhi himbauan kami, " ujarnya.

Source: eramuslim.com

Arab Saudi Jamin 'Armina Gate' Tidak Terulang

Jakarta:Pemerintah Arab Saudi akan bertanggungjawab bila terjadi masalah dalam penyelenggaraan katering bagi jemaah haji di Arafah dan Mina (Armina). Sebagai antisipasi, setiap perusahaan katering diwajibkan memberikan uang jaminan sebesar 30 persen kepada Kementrian Haji Arab Saudi.

"Arab Saudi sudah menyatakan bila ada masalah dalam penyelenggaraan katering, mereka akan ikut bertanggungjawab," kata Direktur Jenderal Penyelenggaraan Ibadah Haji Departemen Agama, Slamet Riyanto di sela-sela rapat dengan Komisi Haji DPR, Senin (12/11).

Ia mengungkapkan pemerintah Arab Saudi telah menetapkan syarat-syarat perusahaan katering yang diperbolehkan menjadi penyelenggara katering di Armina. Diantaranya wajib memberikan uang jaminan sebesar 30 persen kepada Kementrian Haji Arab Saudi. "Sehingga pemerintah Arab Saudi bisa langsung mengambil tindakan bila jemaah terlantar karena tidak mendapatkan makanan," katanya.

Sesuai dengan persetujuan Kementrian Haji, Missi Haji Indonesia dan Muassasah, pelayanan katering jemaah di Armina akan ditangani langsung oleh Muassasah dan perusahan katering Arab Saudi. Muassasah akan melayani 39 maktab. Dan sisanya sebanyak 38 maktab akan dilayani oleh katering Arab Saudi yang pengelolaannya dilakukan oleh Missi Haji Indonesia.

"Perusahaan katering yang ditunjuk oleh Kementrian Haji sebanyak 12 perusahaan," kata dia.

Biaya katering tahun ini jauh lebih murah dibanding tahun sebelumnya. Pemerintah Arab Saudi dan Muassasah sepakat biaya diturunkan dari 300 riyal menjadi 260 riyal. Biaya ini termasuk biaya penyediaan fasilitas, penyediaan dapur oleh muassasah dan maktab. "Biaya ini jauh lebih murah karena menu dengan cita rasa Indonesia," kata dia.

Pada musim haji tahun ini, Departemen Agama menerapkan sistem prasmanan. Alasannya, kata Slamet, sistem prasmanan lebih mudah diawasi baik volume, jenis dan kualitas makanan. Selain itu, jemaah diberi kebebasan memilih makanan sesuai selera masing-masing.

Source: tempointeraktif.com

Saudi Bantah KTT OPEC Akan Bahas Kenaikan Produksi

Menteri Perminyakan Saudi Arabia membantah OPEC berencana menaikkan produksi minyak sebagai tanggapan atas kenaikan harga minyak dunia, dalam pertemuan kartel minyak itu pekan ini.

Ali al-Nuaimi kepada Financial Times, Selasa, mengatakan bahwa "tentu saja tidak akan ada pembicaraan" pasokan minyak dalam jangka pendek pada KTT OPEC 17-18 November di Riyadh, yang dihadiri oleh para kepala negara atau menteri perminyakan OPEC.

Ia mengatakan KTT tersebut akan memfokuskan pada pembahasan strategi jangka panjang.

Ditambahkannya, OPEC terus mengawasi pasar secara hati-hati, dan menyatakan bahwa Saudi Arabia akan "melihat semua informasi yang berharga". Ia membuka kemungkinan soal kenaikan produksi itu baru dibahas pada pertemuan OPEC berikutnya di Abu Dhabi, 5 Desember mendatang.

Namun Nuaimi mengingatkan bahwa keputusan kenaikan produksi pada pertemuan di Abu Dhabi masih "prematur", mengingat OPEC tidak dapat melakukan tindakan apapun terhadap harga minyak saat ini.

"Kami tidak ingin melihat adanya kemunduran pembangunan di dunia akibat kenaikan harga energi," katanya, seperti dikutip AFP.

Harga minyak, Senin kemarin, turun setelah Nuaimi berbicara kepada pers saat berkunjung ke Kuwait bahwa OPEC akan membahas isu kenaikan produksi saat pertemuan, tanpa merinci pertemuan yang dimana, apakah KTT OPEC di Riyadh akhir pekan ini atau pertemuan di Abu Dhabi bulan depan.

Harga minyak New York untuk pengiriman Desember, turun 1,7 dolar menjadi 94,62 dolar per barel.

Source: ANTARA News

Arab Saudi Hapus Pungutan Ekspor Tambahan Untuk Indonesia

Pemerintah Arab Saudi akan menghapus pungutan tambahan bagi eksportir Indonesia paling lambat 31 Desember 2007.

Dalam keterangan resmi Ditjen Kerjasama Perdagangan Internasional, Departemen Perdagangan, Selasa, disebutkan keputusan tersebut merupakan hasil perundingan bilateral maupun multilateral pada sidang kelompok kerja pendaftaran Arab Saudi menjadi anggota WTO selama tahun 2003-2005.

Sejak 1985, perusahaan Indonesia yang melakukan ekspor ke Arab Saudi harus membayar pungutan tambahan selain bea masuk yang besarnya ditentukan oleh pemerintah Arab Saudi dan dewan bisnis setempat.

Pungutan yang harus dibayar eksportir Indonesia antara lain biaya pengesahan invoice dan Surat Keterangan Asal (Rules of Origin) sebesar 15 dolar AS.

Eksportir juga dikenakan biaya 8 dolar AS untuk setiap dokumen ekspor. Sementara itu, Kadin urusan Timur Tengah mengenakan biaya untuk legalisir dan pendaftaran dokumen ekspor dengan biaya antara Rp.25.000-Rp200.000.

Depdag berharap Penghapusan pungutan ekspor tambahan tersebut mempermudah prosedur ekspor ke Arab Saudi dan meningkatkan kinerja ekspor Indonesia.

Sebelumnya, pada 28 April 2007 delegasi Indonesia dan Arab Saudi menandatangani kesepakatan penurunan tarif bea masuk produk ekspor Indonesia ke Arab Saudi dan memberikan status "initial negotiating rights"/INRs (hak negosiasi khusus yang didapat atas memberi dukungan masuknya Arab Saudi menjadi anggota WTO) untuk produk ekspor utama Indonesia ke negara tersebut.

Beberapa produk ekspor nonmigas Indonesia yang diminati konsumen Arab Saudi antara lain ikan, buah manggis, pipa, sajadah, tikar, tas, sandal, sepatu, garmen, makanan, dan minuman.

Selama ini, ekspor nonmigas Indonesia ke Arab Saudi mengalami kenaikan rata-rata 9,2 persen per tahun sejak 2002. Selama periode Januari-Juni 2007 ekspor ke Arab Saudi mencapai 412,5 juta dolar AS atau meningkat 32,92 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Nilai ekspor ke Arab Saudi tahun lalu mencapai 524,2 juta dolar AS. Ekspor nonmigas ke Arab Saudi menyumbang 0,93 persen dari total ekspor non migas Indonesia.

Source: ANTARA News

Sabtu, 10 November 2007

Raja Saudi temui Paus




Raja Abdullah dari Arab Saudi, Selasa (6/11), bertemu dengan Paus Benediktus XVI. Pertemuan pertama kali antara keduanya berlangsung di tengah-tengah keprihatinan Vatikan akan pembatasan terhadap kegiatan umat Kristen di Arab Saudi.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan setelah pertemuan, Vatikan mengatakan, pembicaraan antara Raja Abdullah dan Paus berlangsung dalam suasana hangat. Keduanya membahas berbagai persoalan, antara lain, perlunya dialog antaragama dan antarbudaya di antara umat Kristen, Islam dan Yahudi.

Dialog tersebut diperlukan untuk meningkatkan perdamaian, keadilan dan nilai-nilai moral serta spiritual, khususnya nilai-nilai yang mendukung keberadaan keluarga. Raja Abdullah dan Paus juga menekankan perlunya penyelesaian yang adil atas konflik antara Israel dan Palestina.

Paus Benediktus XVI pernah mengatakan, ia ingin menjangkau semua negara yang belum mempunyai hubungan diplomatik dengan Takhta Suci Vatikan, termasuk Arab Saudi dan China. Paus dan para pejabat Vatikan lainnya sering memprotes bahwa umat Kristen tidak bisa melakukan ibadat secara terbuka di Arab Saudi dan dilarang mendirikan gereaja di kerajaan tersebut.

Raja Abdullah dari Arab Saudi telah bertemu dengan Paus Benediktus XVI di Vatikan - dalam pertemuan pertama antara kepala Gereja Katolik Roma dan anggota keluarga kerajaan Saudi.

Pertemuan tertutup itu berlangsung hanya 30 menit, dan kedua pemimpin berbicara melalui penerjemah. Setelahnya, Raja Abdullah dan Paus saling bertukar hadiah.

Kedua negara tidak memiliki hubungan diplomatis, meski Abdullah pernah bertemu dengan mendiang Paus Yohannes Paulus II ketika dia menjadi putra mahkota.

Para wartawan mengatakan lawatan ini dilakukan di saat hubungan antara Vatikan dan dunia Islam membaik, setelah lebih dari setahun yang lalu Paus membuat marah umat Islam di seluruh dunia atas komentarnya yang mengaitkan Islam dengan kekerasan.

Raja Abdullah yang berusia 84 tahun itu melanjutkan lawatan keliling Eropa setelah berada di Inggris dan Swiss. Dia selanjutnya akan berkunjung ke Jerman dan Turki.

Dialog antar agama

Paus Benediktus dengan hangat menyambut Raja Abdullah di Vatikan pada hari Selasa, menjabat dengan kedua tangannya sebelum membawa raja itu ke perpustakaan Vatikan untuk berbicara.

Sejumlah laporan dari Vatikan mengatakan Paus berharap pertemuan itu akan mengangkat masalah kegiatan beragama umat non Muslim di kerajaan Saudi, yang diatur dengan ketat.

Sekitar satu juta umat Kristen di Arab Saudi, yang merupakan tempat tersuci Islam ini, adalah pendatang dari Filipina yang beragama Katolik.

Mereka diijinkan untuk beribadah di tempat-tempat pribadi, kebanyakan di dalam rumah, tetapi beribadah di tempat umum dan memperlihatkan tanda kepercayaan mereka, seperti mengenakan salib, dilarang.

Umat Kristen mengeluhkan peraturan yang sering tidak jelas dan aparat Muslim garis keras kadang menindak tempat ibadah yang resmi.

"Hal yang terpenting adalah mendapat kebebasan dan keamanan bagi kegiatan beribadah kami, bagi misa dan kegiatan kami," kata Uskup Paul Hinder, yang bertanggung jawab atas umat Katolik di Arabia, dalam wawancara dengan kantor berita Reuters.

Pemerintah Saudi mengutip hadist Nabi Muhammad yang mengatakan hanya agama Islam yang boleh dipraktekkan di semenanjung Arabia.

Raja Abdullah mendukung reformasi yang berhati-hati di Arab Saudi, yang sering kali bertentangan dengan aparat keagamaan yang konservatif.

Setelah pidato kontroversial Paus Benediktus bulan September 2006, Sri Paus meminta maaf dan berupaya untuk menjangkau umat agama lain.

Dia mengutip Kaisar Manuel II Paleologos dari Kekaisaran Byzantium, yang mengeritik Nabi Muhammad.

Paus menegaskan bahwa ini bukan kata-katanya sendiri dan kemudian menyatakan penyesalannya jika menyinggung perasaan umat Islam.

Peristiwa bersejarah terjadi di Vatikan Selasa (6/11) lalu. Paus Benediktus XVI, pemimpin tertinggi Gereja Katolik, untuk kali pertama bertemu dan berjabat dua tangan dengan Raja Abdullah Bin Abdulaziz Al Saud, pemimpin Kerajaan Arab Saudi, yang bergelar penjaga dua tanah suci umat Islam, Makkah dan Madinah.

Setelah saling mengucapkan selamat dalam suasana bersahabat, keduanya melakukan pembicaraan tertutup dengan diperantarai penerjemah selama 30 menit. Bagi Abdullah, ini pertemuan kedua dengan pemimpin tertinggi takhta Vatikan. Sebelumnya, pada 1999, saat masih berstatus Putra Mahkota, Abdullah bertemu pendahulu Benediktus, Paus Johannes Paulus II.

Menurut siaran pers yang diterbitkan pemerintah Vatikan, Paus Benediktus XVI dan Raja Abdullah memperbincangkan nilai-nilai kebersamaan antara umat Kristen, Islam, dan Yahudi untuk mempromosikan perdamaian. Keduanya juga sepakat tentang perlunya solusi terhadap konflik Israel-Palestina dan beberapa tema lain.

Meski terlihat sangat akrab, dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan pemerintah kedua negara, sama sekali tidak disinggung kemungkinan dibukanya hubungan diplomatik antara Vatikan dan Arab Saudi. Pada Mei lalu, Uni Emirat Arab menjadi negara Islam terakhir yang membuka hubungan diplomatik dengan Vatikan.

Vatikan berkepentingan dengan semakin banyaknya perwakilan di negara-negara muslim. Vatikan mendapati jumlah populasi Kristen di negara-negara muslim, khususnya Timur Tengah, meningkat drastis. Sebagian besar dari mereka berprofesi sebagai pembantu rumah tangga. Vatikan mencatat, ada sekitar 1,5 juta kristiani di Arab Saudi. Sebagian besar dari jumlah itu penganut Katolik dari Filipina.

Usai pertemuan, Paus memberi Raja Abdullah sebuah ukiran Vatikan dari abad ke-16 serta sebuah medali emas bergambar dirinya. Sedangkan Raja Abdullah memberi Paus sebuah pedang yang dibuat dari emas murni serta bertakhtakan batu perhiasan.

Marco Politi, koresponden harian Italia La Repubblica dan penulis biografi Paus Johannes Paulus II mengatakan, pertemuan pemimpin tertinggi Vatikan dengan Raja Saudi sangat penting karena menjadi penanda terjadinya komunikasi resmi antara Vatikan dan negara kunci bagi umat Islam. "Pertemuan ini menjadikan kata dialog tidak relevan lagi. Yang lebih tepat adalah kata kerja sama antara umat Kristen, Islam, dan Yahudi," ujarnya.

Media Vatikan, L’Osservatore Romano, menulis, ini kesempatan emas bagi Vatikan untuk memperbaiki hubungan dengan umat Islam, setelah sempat rusak akibat pernyataan Paus pada 2006 yang membuat marah umat Islam dan mengundang gelombang aksi unjuk rasa di seluruh negara Islam.

Saat berpidato pada kuliah umum di Aula Magna, Universitas Regensburg, Jerman, 12 September 2006, Benediktus mengutip pernyataan Kaisar Bizantium (kini Turki) Manuel II Paleologus soal makna jihad dalam Islam dan penyebaran Islam dengan pedang. Dia menyebut, jihad Islam sebagai iblis dan tidak memiliki kemanusiaan.

Pernyataan itu langsung menyulut kemarahan umat Islam di seluruh dunia dan menempatkan hubungan Vatikan-umat Islam dalam titik terendah abad ini. Beberapa negara Islam langsung memanggil duta besar Vatikan untuk memberikan klarifikasi. Seminggu setelah "tragedi" itu, Paus Benediktus XVI "secara tulus menyesali" bahwa pernyataannya telah melukai perasaan kaum muslim.

Namun, maaf dan penyesalan itu datangnya terlambat. Pernyataan Paus membuat darah tumpah di beberapa negara. Di Palestina, terjadi serangan bom terhadap gereja di Tepi Barat dan Gaza. Sekelompok orang bersenjata membunuh seorang suster di Somalia. Bahkan, nyawa Paus saat itu sempat terancam.

Sambutan hangat Paus Benediktus terhadap Raja Saudi juga menepis kecaman terhadap Vatikan yang muncul lagi awal bulan ini. Media di Vatikan mengungkapkan, beberapa minggu sebelum pertemuan bersejarah kemarin, Paus Benediktus menerima sebuah surat dari 138 ulama dari 43 negara. Isinya meminta ada dialog antara umat Islam dan Kristen. Sampai pertemuan dengan Raja Abdullah terjadi, belum kunjung ada tanggapan resmi dari Vatikan. Lambatnya Vatikan merespons ajakan toleransi itu mengundang kecaman luas.

Terjadinya pertemuan bersejarah kemarin juga memberikan poin atas keberhasilan diplomasi Kardinal Tarcisio Bertone, Menteri Luar Negeri Vatikan. Penghargaan sesungguhnya layak diberikan kepada Kardinal Jean-Louis Tauran, presiden dewan dialog antaragama. Kardinal Tauran, yang memimpin gereja di Lebanon dan Syria, sangat dikenal di Timur Tengah dan memiliki hubungan baik dengan negara-negara muslim.

Pertemuan pemimpin negara Islam dengan pemimpin Gereja Katolik sebetulnya juga bukan yang pertama. Presiden Iran yang beraliran moderat, Muhammad Khatami, pernah bertemu Paus Johannes Paulus II pada 1999.

Banyak masyatakat belum paham, sebagian besar wilayah kota Mekah adalah ‘Tanah Haram’. Artinya, wilayah yang dinyatakan sebagai ‘Tanah Haram’ tadi tidak boleh dimasuki oleh orang yang non-Muslim. Karena itulah, sejak dahulu hingga kini, Saudi terjaga dari kaum non-Muslim.

Source: metrotvnews.com, bbcindonesia.com, beritadotcom.blogspot.com, hidayatullah.com, pontianakpost.com

Minggu, 04 November 2007

Raja Abdullah : Inggris Tak Responsif Tindaklanjuti Informasi Teroris

Raja Arab Saudi Abdullah Bin Abdul Aziz melakukan kunjungan kenegaraan ke Inggris dan mengadakan pembicaraan bilateral dengan Ratu Elizabeth, Perdana Menteri Gordon Brown, Walikota London, serta kalangan usahawan Inggris.

Lawatan Raja Abdullah ke Inggris selama tiga hari, berakhir Kamis, itu merupakan yang pertama sejak pendahulunya, Raja Fahd Bin Abdul Aziz, melakukannya 20 tahun lalu (1997).

Kunjungan tersebut mendapat sambutan yang beragam dan bahkan kontroversi sebelum pemegang kekuasaan tertinggi Kerajaan Saudi itu sampai di Inggris.

Raja Abdullah dalam sebuah wawancara mengatakan bahwa pemerintah Inggris tidak cukup responsif menindaklanjuti informasi tentang terorisme yang diberikan Pemerintah Arab Saudi.

Ketua Keluarga Islam Indonesia di Britania Raya (KIBAR) Dono Widiatmoko ketika diminta tanggapannya mengenai kehadiran Raja Raudi di Kerajaan Inggris, Selasa, menilai pihak yang mengkritisi kedatangan Raja Saudi membidik adanya hubungan antara paham Islam Wahabi yang dipegang oleh kebanyakan warga Saudi dengan terorisme internasional.

Dono Widiatmoko yang juga menjabat Sekretaris Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) London mensinyalir ada beberapa buku dan publikasi lainnya yang berisi ajakan kaum Islamis berhaluan keras yang disponsori oleh lembaga-lembaga yang berafiliasi dengan pemerintah Saudi Arabia.

"Perkembangan Islam yang sangat pesat di negara-negara Eropa belakangan ini juga membuat beberapa kalangan semakin takut akan adanya 'Islamisasi Eropa'," ujarnya.

Gerakan SIOE (Stop Islamisation in Europe) mengadakan demonstrasi di London, minggu lalu yang menggambarkan adanya ketakutan sebagian warga Eropa akan perkembangan Islam di Inggris, ujarnya . Menurut Dono, beberapa kalangan di Inggris juga mempermasalahkan buruknya pelaksanaan hak-hak asasi manusia di Arab Saudi dan juga nihilnya proses demokratisasi.

Source: republika.co.id

Raja Saudi tuding Inggris


Raja Arab Saudi, Abdullah menuduh Inggris tidak berbuat banyak untuk memerangi terorisme internasional, yang dia katakan bisa membutuhkan waktu 20 atau 30 untuk menumpasnya.

Dia berbicara dalam wawancara BBC menjelang lawatan kenegaraannya ke Inggris - yang merupakan kunjungan pertama oleh raja Saudi dalam 20 tahun.

Dia juga mengatakan Inggris gagal mengambil tindakan setelah mendapat informasi dari pihak Saudi yang kemungkinan bisa digunakan untuk mencegah serangan teroris.

Wartawan keamanan BBC Frank Gardner mengatakan para pejabat pemerintah Inggris dengan keras membantahnya.

Raja Abdullah diperkirakan akan tiba di Inggris pada Senin sore, namun lawatan resminya baru dimulai hari Selasa.

Dalam wawancara BBC dia mengatakan perang melawan terorisme membutuhkan upaya lebih banyak dari negara-negara seperti Inggris dan bahwa al-Qaida terus menjadi masalah besar di Arab Saudi.

Wartawan urusan dunia BBC John Simpson mengatakan Raja Abdullah merasa kesal dengan masyarakat internasional yang tidak mengambil tindakan atas proposalnya untuk mendirikan pusat informasi tentang terorisme di PBB.

'Informasi' teror

Raja Saudi ini, yang berbicara melalui penerjemah, mengatakan dia yakin sebagian besar negara tidak menanggap masalah ini serius, "sayangnya, termasuk Inggris".

"Kami sudah mengirim informasi ke pemerintah Inggris sebelum serangan teroris di Inggris tetapi sayangnya tidak ada tindakan. Dan informasi itu mungkin saja bisa mencegah tragedi terjadi."

Pemerintah Saudi mengatakan mereka memberikan informasi kepada Inggris yang kemungkinan bisa mencegah pemboman London tahun 2005 jika diambil tindakan.

Lawatan Raja Abdullah ini memicu kontroversi tentang hubungan Inggris dengan Arab Saudi.

Unjuk rasa direncanakan akan digelar di luar kedutaan Saudi di London pekan ini untuk memprotes catatan hak asasi manusia negara tersebut.

Source: bbcindonesia.com

Raja Arab Saudi Abdullah Bertemu dengan Gordon Brown di London


Raja Arab Saudi Abdullah bertemu dengan Perdana Menteri Inggris Gordon Brown di London hari ini pada saat raja Arab Saudi itu melanjutkan kunjungan kenegaraannya di Inggris.

Kedua pemimpin itu diperkirakan akan membicarakan proses perdamaian Timur Tengah, terorisme, Iran, Irak dan situasi di Libanon.

Pemimpin Arab Saudi itu juga akan bertemu dengan Pangeran Charles dan pemimpin partai oposisi, Partai Konservatif, David Cameron.

Pada jamuan makan kenegaraan yang dituanrumahi oleh Ratu Elizabeth di Istana Buckingham Selasa kemarin Raja Abdullah mengajukan permohonan kepada Inggris agar membantu mengakhiri penderitaan rakyat Palestina.

Source: VOA News