Rabu, 27 Juni 2007

Arab Saudi Ditawari Investasi di Industri Gula

Jakarta: Pemerintah menawarkan investasi pada industri gula kepada Pemerintah Arab Saudi. “Masih banyak pabrik gula di Indonesia yang membutuhkan peremajaan,” kata Direktur Jendral Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Departemen Pertanian, Djoko Said Dhamarjati, di kantornya, Jakarta.

Ia menjelaskan, tawaran itu disampaikan dalam kunjungan ke Arab Saudi beberapa pekan lalu. Pemerintah berpendapat, tawaran itu diajukan agar ada jaminan kelanjutan industri gula dan penambahan pasar.

Dalam pembicaraan, Djoko melanjutkan, Arab Saudi mengajukan syarat yakni infrastruktur dan kondisi yang kondusif untuk menanamkan modal. Pemerintah pun akan memenuhi permintaan itu.


Senin, 25 Juni 2007

Raja Arab Saudi Desak Barat Hentikan Blokade Palestina


Masalah Palestina dan Irak mencuat dalam pertemuan tingkat tinggi Liga Arab di Riyadh, Arab Saudi. Raja Abdullah dalam pidatonya menyerukan Barat untuk mengakhiri blokadenya terhadap Palestina.

Ia juga menyebut pendudukan AS dan sekutunya di Irak tidak sah dan mengingatkan bahwa kekerasan sektarian di Irak sudah mengarah pada perang saudara.

Raja Arab Saudi, Raja Abdullah menyatakan bahwa blokade yang dilakukan Barat terhadap Palestina adalah tindakan yang tidak adil. Oleh sebab itu ia menginginkan agar blokade itu segera diakhiri sehingga proses perdamaian bisa berjalan dalam suasana yang jauh dari penindasan dan pamer kekuatan.

Ia menyerukan agar negara-negara Muslim bersatu, karena persatuan akan membantu upaya pendekatan pada Israel agar menghentikan tindakan yang menyengsarakan rakyat Palestina.

Ketua Liga Arab Amr Moussa juga mendesak Israel agar menerima inisiatif negara-negara Arab tahun 2002. "Israel meminta amandemen sebagai respon atas inisiatif itu. Tapi kami katakan pada Israel agar mau menerimanya terlebih dulu, " tegas Moussa.

Dalam inisiatif itu, negara-negara Arab menawarkan normalisasi hubungan dengan Israel, asalkan Israel memenuhi persyaratan antara lain; mundur dari wilayah Palestina yang didudukinya sejak tahun 1967, menerima terbentuknya negara Palestina dan menerima apa yang disebut sebagai "solusi adil" bagi para pengungsi Palestina yaitu hak kembali ke tanah air mereka. Namun Israel menyatakan keberatan dengan syarat-syarat itu dan sampai detik ini Israel masih menjajah wilayah Palestina dan menindas rakyatnya.

Perdana Menteri Palestina Ismail Haniyah yang juga hadir dalam KTT Liga Arab di Riyadh, meminta para pemimpin Aran untuk tidak berkompromi dengan Israel soal hak kembali para pengungsi Palestina yang terusir saat pendirian negara Israel.

"Saya berharap KTT Arab ini menegaskan komitmen negara-negara Arab untuk tidak kompromi dalam kondisi apapun terkait hak kembalinya pengungsi Palestina, " ujar Haniyah.

Dalam pidatonya, Rabu (28/3), Raja Arab Saudi juga mengecam penjajahan negara asing di Irak, yang dinilainya tidak terlegitimasi.

"Di Irak, pertumpahan darah terjadi antara saudara-saudara kita sendiri, dibayang-bayangi oleh penjajahan negara asing yang ilegal. Sektarianisme sudah demikian buruk yang mengancam pada pecahnya perang saudara, " Raja Abdullah mengingatkan.

Ia menegaskan, negara-negara Arab tidak boleh membiarkan kekuatan asing menentukan masa depan kawasan Timur Tengah. Menurutnya, jika para pemimpin Arab memulihkan rasa saling percaya dan menunjukkan kembali kredibilitasnya, "angin harapan akan berhembus dan kemudian kita tidak aka membiarkan kekuatan dari luar untuk menentukan masa depan wilayah ini, dan hanya bendera Arabisme yang berkibar di tanah Arab, " paparnya.

Mahasiswa Perawatan Unpad ke Arab Saudi

Universitas Padjadjaran mengirimkan 22 mahasiswa Program Profesi Ilmu Keperawatan untuk menjalani kerja magang di dua rumah sakit Arab Saudi, tepatnya di Kota Mekah dan Madinah. Selain mendapatkan pengalaman bekerja di negara asing, mahasiswa program magang tersebut juga akan mendapat uang saku sedikitnya Rp 10 juta per bulan.

“Mahasiswa yang berangkat Juni ini, merupakan angkatan pertama. Mereka akan tinggal di sana selama 10 bulan. Semua biaya keberangkatan ditanggung pihak Arab Saudi, dalam hal ini Departemen Kesehatan, sebagai partner Unpad dalam kerja sama ini,” tutur Rektor Unpad, Prof. Dr. Ganjar Kurnia, Ir., D.E.A., di Jln. Lombok, Bandung, Rabu (13/6).

Selain dengan Unpad, Departemen Kesehatan Arab Saudi juga menjalin kerja sama serupa dengan Universitas Diponegoro (Undip) dan Universitas Indonesia (UI).

Bagi Unpad sendiri, kerja sama seperti ini bukan yang pertama. Selain bekerja sama dengan Arab Saudi, menurut Ganjar, Unpad juga menjalin kerja sama serupa dengan beberapa negara lain, seperti Kuwait.

“Saat ini, Unpad sedang menjajaki kerja sama untuk melakukan e-learning dengan Kuwait. Jadi, mahasiswa dari Kuwait bisa belajar jarak jauh dengan Unpad. Bahkan, ke depannya tidak tertutup kemungkinan kami akan menjalin kerja sama serupa dengan Malaysia,” katanya.

Menlu Arab Saudi Kecam Bentrokan Palestina

Gaza– Setelah menguasai Jalur Gaza, pengikut garis keras Hamas menawarkan amnesti bagi pendukung kelompok Fatah yang mendapat dukungan dari negara-negara Barat. Para pendukung Hamas yang menggunakan ikat kepala warna hijau melambai-lambaikan bendera melalui jalan-jalan di kota Gaza, Jumat (15/6). Pada saat yang bersamaan militan Islam dengan topeng hitam mengambil alih kantor Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan menembaki tempat tidurnya.

Jumat malam, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Saud al-Faysal mengecam keras bentrokan kedua faksi di Palestina tersebut dan memperingatkan akan potensi perang saudara di wilayah Palestina. Dalam konferensi tingkat tinggi darurat Liga Arab itu, Al-Faysal, yang negaranya saat ini memimpin kelompok Pan-Arab itu mengatakan Hamas dan Fatah telah melanggar janji mereka di Mekkah, tiga bulan lalu. Dalam kesepakatan Mekkah, kedua faksi berjanji untuk membentuk pemerintah persatuan dan gencatan senjata.

“Di mana orang-orang yang berikrar di Tanah Suci dan bersumpah atas nama Al-Qur’an untuk tidak bertempur lagi?” tanya Al-Faysal. “Saudara-saudara Palestina mesti berpegang pada kesepakatan Mekkah dan berusaha menerapkannya,” katanya. “Pergolakan ini takkan menghasilkan apa-apa kecuali menghancurkan seluruh masalah Palestina.”

Pada saat kantornya diserang, Presiden Abbas aman di Tepi Barat. Dia memecat Perdana Menteri Ismail Haniyeh dari Hamas dan menggantikannya dengan Menteri Keuangan Salam Fayyad.

Hamas yang memenangkan pemilihan parlemen tahun 2006 secara mutlak menganggap langkah Abbas sebagai kudeta. Pemimpin tertinggi Hamas yang mengasingkan diri di Suriah, Khaled Meshaal, sebelumnya mengatakan Abbas memiliki legitimasi sebagai presiden terpilih, dan berjanji untuk bekerja sama.

Arab Saudi Latihan Di Turki

Salah satu lawan Indonesia di Grup D Piala Asia 2007, Arab Saudi, melakukan latihan persiapan di Ankara, Turki. Arab Saudi berada di Ankara sejak 6 Juni lalu. Setelah di Turki, Arab Saudi menggelar pemusatan latihan di Singapura sebelum bertolak ke Jakarta.

Selain Arab Saudi, dalam pesta sepakbola Asia yang akan digelar pada 7-29 Juli mendatang, Indonesia juga akan bertemu Bahrain dan Korea Selatan.

Pelatih Arab Saudi asal Brasil, Helio Angos, membawa 33 pemain. Beberapa pemain ikut membela Arab Saudi di Piala Dunia 2006, seperti bek Redha Tukar, Hamad Al-Montashari, gelandang Saud Kareeri, Omar Al-Ghamdi, penyerang Mohammad Al-Shalhoub, dan Yasser Al-Qahtani. Nama terakhir mencetak satu dari dua gol Arab Saudi di Jerman 2006.

Arab Saudi akan berlatih di Ankara sampai 17 Juni. Setelah diliburkan selama tiga hari, Yasser Al-Qahtani dkk. berangkat ke Singapura pada 21 Juni. Di Negeri Singa, pasukan arahan Helios Angos akan menjalani empat pertandingan uji coba, yakni melawan Uni Emirat Arab (24/6), Singapura (27/6), Oman (30/6), dan Korea Utara (4/7).

Arab Saudi akan berangkat ke Jakarta dari Singapura pada 6 Juli atau lima hari sebelum melakukan pertandingan perdana Grup D melawan Korea Selatan di Stadion Gelora Bung Karno Senayan Jakarta.

Arab Saudi terakhir kali bermain di Senayan dan melawan Indonesia pada 12 Oktober 2004. Saat itu, dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2006, Arab Saudi menang 3-1.

Arab Saudi adalah juara Piala Asia 1984, 1988, dan 1996. Negara ini mewakili Asia dalam empat Piala Dunia terakhir.

Arab Saudi Butuh Ribuan Bidan dan Dokter RI

Menteri Kesehatan Siti Fadillah Supari mengungkapkan pemerintah Arab Saudi membutuhkan dalam waktu secepatnya ratusan ribu bidan dan puluhan ribu dokter Indonesia.

Menkes mendengar informasi bahwa permintaan itu disebabkan karena banyak bidan dan dokter Filipina yang bekerja di Arab Saudi pindah ke Amerika karena mendapatkan gaji empat kali lebih besar.

Menurut dia, Indonesia mampu memenuhi kebutuhan Arab Saudi terhadap bidan dan dokter asalkan gaji dan kondisi kerjanya bagus.

Malaysia sebagai ketua OKI untuk pertama kalinya mengadakan "OIC Health Ministerial Conference 2007" di kota Sunway Lagoon, 12-15 Juni 2007.

Dalam pertemuan itu, negara-negara Islam dituntut kerja samanya dalam memerangi beberapa wabah penyakit yang menyerang umat muslim, terutama anak-anak dan wanita, misalnya malaria, polio, AIDS/HIV, flu burung, dan tuberculosis.

Menurut laporan WHO, setiap tahun 300 hingga 500 juta kasus malaria terjadi di dunia dan lebih kurang satu juta orang, terutama anak muda meninggal akibat penyakit itu, kata Sekjen OKI Professor Dr Ekmeleddin Ihsanoglu.

Penyebabnya ialah minimnya obat-obatan, vaksin dan tenaga medis yang tersedia mengakibatkan tingginya angka kematian tersebut.

Sabtu, 09 Juni 2007

Seorang Warga Arab Saudi Gugat Jin di Pengadilan

Gugat-menggugat di antara sesama manusia di pengadilan merupakan pemandangan biasa. Namun, manusia menggugat jin di pengadilan menjadi luar biasa, seperti yang terjadi di Arab Saudi.

Seorang warga Arab Saudi dari daerah Jizan membuat para qudhat (hakim) geleng-geleng kepala. Pasalnya, mereka diminta mengatasi `sengketa` antara warga tersebut dengan kelompok jin.

Warga tersebut, seperti dilaporkan harian Al-Watan, Saudi, Senin (28/5), merasa sekelompok jin mengganggu kehidupan pribadinya karena selalu datang setiap akhir malam.

"Mereka selalu mengganggu setiap akhir malam sehingga saya dihinggapi rasa khawatir setiap menjelang malam dan membuat saya tidak bisa tidur," tutur si pengadu, yang bernama Khaif.

Pihak pengadilan jelas menanggapi bahwa kasus yang ditangani oleh pengadilan adalah kasus yang terjadi antara sesama manusia. Karena dalam syariat Islam tidak dikenal pengadilan antara jin dan manusia.

"Syariat Islam jelas mengatur bahwa penanganan kasus yang dilakukan oleh pengadilan adalah yang berkaitan dengan masalah-masalah yang disengketakan sesama manusia," ujar Sheikh Ali Bin Sheiban Al-Amiri, ketua pengadilan setempat.

Pihak keluarga sendiri mengakui bahwa Khaif sering minta nasihat kepada keluarga tentang gangguan kelompok jin itu. Namun pihak keluarga menganggap Khaif menderita kelainan.

Lantaran kurang ditanggapi keluarga, barangkali yang menyebabkan Khaif akhirnya melimpahkan `kasus jin` itu ke pengadilan. Tapi ahli jiwa setempat menilai Khaif mungkin juga terganggu akalnya sehingga omongannya tidak bisa dipertanggungjawabkan.

"Tapi, bisa juga terserang penyakit schizofrenia. Penyakit ini biasanya menimbulkan gangguan akal yang parah sehingga setiap suara dianggap gangguan dari manusia atau jin," kata Dr Abdulrahim Al-Mairabi, ahli jiwa rumah sakit King Fahd, Jezan.

Menurut dia, penderita kepribadian ganda biasanya sulit disembuhkan sehingga perlu perawatan khusus dari ahli sekaligus menjaga pasien. "Sebab, penderita penyakit ini biasanya berakhir dengan bunuh diri," katanya.

Terlepas dari itu semua, yang jelas warga Jezan, Arab Saudi, itu telah membukukan sejarah baru di bidang pengadilan sebagai orang pertama di negeri itu yang melimpahkan kasus bersengketa dengan jin.

Pejabat Arab Saudi Nyatakan Non-Muslim Secara Pribadi Dapat Beribadah

Riyadh - Bagi non-Muslim yang tinggal di Arab Saudi bebas untuk melaksanakan agama mereka di kerajaan Teluk yang ultra-konservatif itu, namun harus dilaksanakan secara pribadi, kata ketua pengamat pemerintahan kepada AFP, Senin.

"Masalah ini sudah diketahui dan tak perlu dipertegas lagi bahwa kalangan non-Muslim bisa melakukan upacara keagamaan mereka secara tertutup, dan bukan di tempat umum," kata kepala Komisi Hak Asasi Manusia (HAM) Saudi, Turki al-Sudairy.

Kelompok-kelompok HAM internasional mengatakan, Arab Saudi yang menjalankan penafsiran keras Islam Sunni, tidak mentoleransi praktek-praktek keagamaan non-Muslim.

Sudairy menandaskan bahwa mengizinkan non-Muslim melaksanakan ajaran agama mereka secara terbuka bertentangan dengan `politik keagamaan kerajaan` dan bisa `menimbulkan banyak masalah, dan yang paling gawat adalah mengajarkan ... dalam peradaban Islam.`

Rabu, 06 Juni 2007

Survei: 30 Persen Pengemis di Arab Saudi Bukan Orang Miskin

Tidak semua pengemis yang berkeliaran di Arab Saudi miskin, beberapa di antara mereka ada yang punya rekening di bank.

Hal ini terungkap dalam survei yang dilakukan departemen pemberantasan pengemis Arab Saudi. Hasil survei menunjukkan bahwa 90 persen pengemis yang ada di Arab Saudi adalah warga negara asing, dan 30 persen di antara mereka tidak benar-benar miskin. Mereka menjadi pengemis karena ingin mendapatkan banyak uang dengan cepat.

Dari hasil survei juga diketahui bahwa 40 persen pengemis yang sering berkeliaran di jalan-jalan raya atau mangkal di depan supermarket-supermarket, rumah-rumah sakit dan masjid-masjid, biasanya masih satu keluarga.

Dewan Kementerian Arab Saudi, baru-baru ini membentuk komisi tingkat tinggi yang tugasnya menyiapkan rencana nasional untuk mengatasi problem pengemis di negeri itu. Dewan kementerian juga memutuskan agar semua pengemis dikirim ke kementerian sosial guna dibina dan diberi pelatihan dan pekerjaan. Tahun lalu, departemen yang mengurusi para pengemis ini menangkap sekitar 23. 711 pengemis, 3. 573 di antarannya adalah warga Arab Saudi.

“Kementerian selayaknya melakukan apa yang penting dilakukan untuk orang-orang cacat dan pengemis anak-anak dalam jangka waktu 24 jam setelah mereka ditangkap. Pengemis yang bukan warga Arab Saudi akan ditangkap dan diserahkan ke departemen urusan paspor, untuk dilakukan tindakan hukum terhadap mereka, ” demikian keterangan salah seorang menteri Saudi.

Di beberapa kota besar di Kerajaan Arab Saudi, keberadaan pengemis menjadi hal yang biasa. Para pengemis ini berusaha mendapatkan belas kasihan dari orang lain dengan menceritakan penyakit dan cacat tubuh yang dideritanya. Mereka juga mengenakan pakaian yang compang-camping dan terkadang membawa anak-anak kecil. Padahal di paspor para pengemis yang bukan warga negera Arab Saudi, di kolom pekerjaan tertulis bahwa pekerjaan mereka adalah pebisnis.

Seorang pengemis perempuan mengaku punya rekening di bank di negara asalnya dengan jumlah uang yang cukup banyak. Sementara seorang pengemis yang duduk di depan masjid dan berpura-pura cacat, lari begitu melihat aparat yang biasa merazia para pengemis.

Para pengemis dengan cerdiknya menggunakan berbagai cara untuk membuat orang iba. Ada di antara pengemis yang mengenakan baju bagus, ke sana kemari menceritakan cerita sedih agar orang bersimpati dan memberi mereka uang. Ada juga pengemis yang minta 10 riyal Saudi untuk mereparasi tempat bensin mobilnya dengan alasan uangnya ketinggalan di rumah. Pengemis lainnya ada yang terang-terangan minta 20 sampai 25 riyal dengan alasan untuk pengobatan orang tuanya yang sakit. Bahkan ada beberapa perempuan yang lalu-lalang dengan limousine, tapi meminta anda uang untuk bayar taxi dengan alasan yang macam-macam.

Mafia Perdagangan Anak

Dari sebuah studi yang pernah dilakukan, jumlah pengemis anak-anak terbesar ditemukan di Jeddah, kemudian di Madinah 15 persen dan Riyadh 7 persen. Keberadaan pengemis anak-anak menurut UNICEF tidak lepas dari adanya penyelundupan anak-anak di bawah umur untuk dipekerjakan. Diduga, jaringan mafia internasional perdagangan anak, mendapatkan keuntungan sebesar 22 milyar dollar dari bisnis haram itu.

Sebuah komite di Dewan Regional Makkah sudah melakukan upaya untuk mencegah beroperasinya para mafia perdagangan anak-anak ini. Caranya dengan memberlakukan pencantuman sidik jari bagi para jamaah haji dan mengurangi visa umroh bagi negara-negara yang sudah teridentifikasi banyak mengirim para pengemis ke Saudi.

Direktur departemen pemberantasan pengemis di Jeddah Saad al-Shahrani mengatakan, 90 persen pengemis yang ada di Saudi berasal dari negara lain. “Kami sudah memperhatikan, pengemis banyak bermunculan di sekitar akhir bulan, saat para pegawai kantor baru menerima gaji, ” katanya.

Menurut al-Shahrani, dari beberapa pengemis yang tertangkap, ada yang memiliki jumlah uang yang cukup banyak. Seorang pengemis yang datang ke Saudi dengan visa umroh bisa mengumpulkan uang sebesar 72 ribu riyal Saudi.

“Baru-baru ini, kami menangkap seorang pengemis asal Asia dengan uang sebesar 42 ribu riyal ditangannya. Kami menyerahkannya pada polisi untuk diinvestigasi bagaimana ia mendapatkan uang tersebut. Jika terbukti uang itu berasal dari mengemis, uangnya akan disita dan diserahkan ke lembaga sosial, ” sambungnya.

Shahrani meminta kerjasama warga Saudi dan warga negara asing lainnya untuk memberantas para pengemis. “Cara paling mudah untuk menghapus peminta-minta adalah dengan tidak memberikan uang pada mereka, ” tukasnya.

Saat ini, Shahrani telah mengerahkan enam tim aparat yang tugasnya merazia para pengemis di sejumlah tempat di kota Jeddah.

Di Arab Saudi, Hafal Al-Qur'an Pengganti Hukuman Penjara

Pengadilan Negeri di Makkah, Arab Saudi, mengganti hukuman penjara atas dua pemuda yang terbukti berusaha untuk melakukan perzinahan dengan kewajiban menghafal Al-Qur'an.

Kedua pemuda tersebut seperti dilaporkan Senin (28/5), diwajibkan untuk mengikuti halaqah (belajar bersama) hafal Al-Qur’an di salah satu yayasan sosial terkait di kota suci itu bila tidak ingin mendekam dalam penjara.

Kedua pemuda itu diharuskan menghafal empat juz selama liburan musim panas di salah satu lembaga Tahfizul Qur’an yang berada dibawah naungan Departemen Pendidikan wilayah Mekkah.

Setelah hafal, mereka diwajibkan untuk "menyetor hafalan". Keduanya setuju dengan keputusan hakim karena daripada dikurung dalam penjara lebih baik menghafal Kalam Ilahi.

Dua operator berebut pasar 3G di Arab Saudi

oleh : M Rochmad Purboyo
http://web.bisnis.com/artikel/2id192.html

Sekilas, saat kami mengunjungi Arab Saudi dalam rangka ikut pemberangkatan 365 jemaah umroh nasabah tabungan Shar-E yang diselenggarakan Bank Muamalat, telepon seluler yang digunakan warga negara tersebut cukup ketinggalan zaman.


Kebanyakan yang dipakai adalah Nokia kelas low end dengan harga di bawah Rp1 jutaan. Hampir tidak ditemukan pelanggan menggunakan seluler yang telah dilengkapi layanan data kecepatan tinggi generasi ketiga (3G).


Ahmad, seorang penjaga toko perhiasan di Madinah, mengatakan produk seluler hi-end banyak juga ditawarkan di toko handphone. Namun, dia memilih telepon yang hanya untuk telepon dan SMS.


Menurut dia, operator di negaranya telah mengadopsi jaringan 3G, dengan pelanggan kebanyakan yang kerja di perkantoran.


Pembimbing umroh kami, Adib, menjelaskan penggunaan telepon seluler di Arab Saudi, dibandingkan di Indonesia masih relatif baru. Masuknya alat komunikasi itu baru ramai setelah pemerintah mengizinkan masuknya teknologi itu pada awal 2000-an.

Sebelumnya, lanjutnya, harga handphone atau alias telepon seluler (ponsel) cukup tinggi dan bisa dua kali lipat dari harga di Indonesia. Namun setelah kebijakan itu, harga alat tersebut langsung turun drastis.


Ketika kami menanyakan harga Nokia N-95 di sebuah toko sekitar Masjidil Haram di Mekah, harga yang ditawarkan tidak jauh beda dengan di Indonesia, yaitu sekitar Rp7,6 jutaan. Namun, menurut Adib, harga itu masih bisa ditawar. Untuk Kota Mekah, lanjutnya, pusat produk elektronik adalah di kawasan Aziziah. Bila beli di Jeddah, lanjutnya, harganya bisa turun lagi hingga sekitar 20%


Menurut Dewan Pertimbangan Bank Muamalat Muardi Chatib yang sempat tinggal dan belajar di Arab Saudi, produk elektronik impor di negara itu bisa murah karena tidak dikenai bea masuk. Bahkan dengan Jepang, produk itu diimpor dengan sistem barter dengan minyak mentah.


Layanan 3G


Jaringan seluler di Arab Saudi dilayani oleh dua operator: Saudi Telecom Company (STC) dan Mobily. STC diprivatisasi 1998 dan memiliki anak perusahaan yang khusus menangani telepon bergerak, AlJawwal. Sedangkan Mobily memenangkan lelang lisensi GSM kedua pada 2004. Kedua perusahaan itu belakangan sangat giat menggarap layanan 3G.


STC, perusahaan terbesar komunikasi di Arab Saudi mengakhiri monopolinya pada 2004, khusus untuk jaringan seluler setelah Mobily masuk. Namun, perusahaan negara itu masih memegang monopoli untuk jaringan tetap (kabel) di seluruh daratan Arab Saudi.


STC yang merupakan perusahaan negara di bawah Kementerian Telex, Mail dan Telepon Saudi, melalui AlJawwal mulai mendapat lisensi 3G dari komisi komunikasi dan teknologi informasi (CITC) pada Juli 2005 dengan fee sebesar SR753,7 juta (US$202 juta).


STC mulai meluncurkan HSPDA (High-Speed Downlink Packet Access) atau lebih dikenal sebagai 3,5G secara komersial pada Mei 2006. Saat itu, STC memiliki 3.000 pelanggan, dengan memiliki 500 stasiun di 20 kota di seluruh kerajaan dan tambahan lagi 460 stasiun lagi.


Awal April, AlJawwal meluncurkan program uji coba gratis bagi pelanggan untuk menikmati layanan 3G. Dengan program ini, pelanggan dapat menggunakan satu jam video call gratis dan satu jam menonton TV serta jelajah Internet 10 MB dengan kecepatan hingga 1,8 MB per detik.


Sementara itu, pesaingnya Mobily, yang merupakan perusahaan konsorsium Etihad-Etisalat, mulai meluncurkan layanan 3,5G pada Juni 2006. Etisalat merupakan perusahaan telekomunikasi Uni Emirat Arab yang belakangan gencar menggarap layanan 3,5G.
Sejak diperkenalkan 2004, Mobily merupakan yang pertama di kawasan Teluk yang menerapkan sistem bisnis waralaba telekomunikasi untuk memperluas jangkauan wilayahnya. Dengan strategi penjualan langsung dan tak langsung, perusahaan itu mampu melebihi targetnya pada 2006, baik penjualan maupun pendapatan.


Untuk meraih semakin besar pelanggan, Mobily akan menambah investasi di layanan jaringan tersebut sebesar SR1miliar (US$266,7 juta).


Perusahaan tersebut, melalui kerja sama dengan Ericsson, Nokia dan Huawei telah menggarap layanan generasi ketiga di 19 kota. Mobily mengaku telah memiliki pangsa pasar sebesar 34% dalam dua tahun beroperasi dengan total 6,2 juta pelanggan seluler dan 1 juta pelanggan khusus 3G.


Dengan tambahan investasi tersebut, Mobily menjadi perusahaan yang menggarap layanan 3G terbesar dari tujuh perusahaan yang juga menggarap layanan yang sama di Timur Tengah dan Afrika Utara.


Walid Moneimne, senior vice-president Nokia untuk Eropa, Timur Tengah dan Afrika dalam situs perusahaan itu, mengatakan pengguna seluler di Arab Saudi diperkirakan akan mencapai 22 juta pada 2009. Penduduk negara penghasil minyak itu sendiri saat ini, termasuk 6 juta penduduk asing, sekitar 27 juta orang.


Pelanggan aktif Internet di negara itu sekitar 3,2 juta pengguna. Dari angka ini menunjukkan masyarakat Arab Saudi termasuk yang gemar memanfaatkan teknologi telekomunikasi maju tersebut.


Dengan kekayaan melimpah dari produksi minyak dan pariwisata, tidak sulit bagi negara itu untuk terus mengembangkan teknologinya untuk mengikuti perkembangan termutakhir alat telekomunikasi bergerak itu.

Senin, 04 Juni 2007

Manusia Raksasa ditemukan di Arab Saudi



Recent gas exploration activity in the south east region of the Arabian desert uncovered a skeletal remains of a human of phenomenal size. This region of the Arabian desert is called the Empty Quarter, or in Arabic, 'Rab-Ul-Khalee'. The discovery was made by the Aramco Exploration team. As God states in the Quran that He had created people of phenomenal size the like of which He has not created since. These were the people of Aad where Prophet Hud was sent. They were very tall, big, and very powerful, such that they could put their arms around a tree trunk and uproot it. Later these people, who were given all the power, turned against God and the Prophet and transgressed beyond all boundaries set by God. As a result they were destroyed.

Ulema's of Saudi Arabia believe these to be the remains of the people of Aad. Saudi Military has secured the whole area and no one is allowed to enter except the ARAMCO personnel. It has been kept in secrecy, but a military helicopter took some pictures from the air and one of the pictures leaked out into the internet in Saudi Arabia. See the attachment and note the size of the two men standing in the picture in comparison to the size of the skeleton !!

terjemahan teks yang warna merah:

para penduduk Aad dimana nabi hud as. diturunkan. mereka sangat tinggi, besar, dan sangat kuat, sehingga mereka bisa mencabut pohon dan membawanya di bahu mereka, tetapi tingkah laku mereka bertentangan dengan perintah ALLAH, dan selalu mengerjakan apa yang dilarang oleh Allah, pada akhirnya mereka dibinasakan.

menurut pemerintah arab saudi, kerangka tersebut merupakan sisa bangsa Aad yang tertulis kisahnya di dalam Al Quran.

Penumpang Bertengkar, Pesawat Arab Saudi Mendarat Kembali

Pesawat dari maskapai Saudia, Arab Saudi, terpaksa kembali mendarat ke bandara Kuwait beberapa menit setelah lepas landas gara-gara seorang penumpang bertengkar dengan kru pesawat.

Menurut laporan harian Al-Riyadh, Saudi, terbitan Minggu (27/5), pilot pesawat dengan nomor penerbangan 771 dari Kuwait menuju Riyadh itu terpaksa minta izin kepada petugas menara pengawas untuk mendarat kembali gara-gara pertengkaran tersebut.

Langkah yang dilakukan pilot tersebut sebagai antisipasi, agar pertengkaran itu tidak menggangu keselamatan dan kenyamanan para penumpang lainnya.

Begitu pesawat mendarat, pihak keamanan diminta untuk menangkap penumpang penyebab keonaran untuk diinterogasi. Sementara itu, pesawat dan para penumpang lainnya kembali lepas landas menuju tujuan.