Selasa, 24 Juli 2007

Tim Arab Saudi Puji Semangat Timnas Merah Putih

Ketua Tim Kontingen Olahraga Arab Saudi Nawab bin Faisal bin Fahd memuji semangat yang ditunjukkan Timnas Merah Putih saat berlaga melawan tim Arab Saudi pada Sabtu (14/7).



"Tim Indonesia sangat solid dan bermain cukup baik, bahkan meningkat dibanding pertandingan tahun-tahun sebelumnya," katanya, usai mengadakan kunjungan ke Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla di Kantor Wapres, di Jakarta, Senin.

Nawab menambahkan, selain bermain sangat solid dan baik, penyelenggaraan pertandingan yang disaksikan pula Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga berlangsung tertib dan baik.

"Para suporter tim Indonesia sangat banyak namun bisa menjaga ketertiban hingga pertandingan usai. Ini merupakan prestasi tersendiri bagi tim Indonesia dari segi manajemen pertandingan," ujarnya.

Cucu almarhum raja Fahd itu juga mengatakan, tim Arab Saudi mengundang Timnas Merah Putih untuk melakukan pertandingan persahabatan di Arab Saudi. "Undangan ini sebagai tanda terima kasih sekaligus bangga, karena Timnas Indonesia kini semakin solid dan baik dalam teknik pertandingan," katanya.

Nawab menambahkan, pihaknya optimis timnas Indonesia dapat semakin solid dan meningkatkan teknik permainannya hingga memiliki prestasi yang membanggakan di masa datang.

Tentang wasit Ali Hamad Madhad Saif Al Badwawi dari Uni Emirat Arab, yang dinilai lebih berpihak kepada Tim Arab Saudi, ia mengatakan, pihaknya tidak berhak menilai dan memberikan komentar tentang hal itu.

"Ada tim lain yang akan menilai, setiap keputusan yang diambil wasit saat pertandingan berlangsung. Tetapi yang jelas, sebagai manusia, tentu ada suatu kesalahan yang pernah dibuat," katanya.

Ketua Umum PSSI Nurdin Halid mengatakan, rencananya pertandingan persahabatan dengan tim Arab Saudi akan dilaksanakan saat musim haji.

"Tim Arab Saudi sangat terkesan permainan Timnas Merah Putih, Sabtu kemaren. Pada waktu terdahulu, mereka sangat mudah menaklukan Indonesia, 2-0 atau bahkan 4-0. Tetapi kemaren mereka sangat kesulitan," ujarnya.

Karena itu, Tim Arab Saudi berniat untuk melaksanakan pertandingan persahabatan dengan Timnas Nasional pada saat musim Haji.

Tentang protes terhadap wasit Ali Hamad Madhad Saif Al Badwawi, ia mengatakan, sudah mengirimkan video rekaman pertandingan sekaligus surat protes kepada pihak Asosiasi Sepak Bola Asia atau AFC untuk ditindaklanjuti.

"Kemaren (Minggu, 15/7) kami telah kirimkan video dan surat protes kepada AFC. Ada sepuluh kesalahan yang dilakukan wasit dan itu kita sebutkan seluruhnya dalam suart protes itu," ungkap Nurdin.

Pemerintah Bantah Arab Saudi Cekal Pesawat Indonesia

Jakarta:Pemerintah membantah bahwa Kerajaan Arab Saudi berencana mencekal maskapai penerbangan Indonesia masuk ke negara itu, mengikuti jejak Komisi Uni Eropa.



Kepala Pusat Komunikasi Publik Departemen Perhubungan Bambang S. Ervan menjelaskan, otoritas penerbangan sipil atau General Authority of Civil Aviation Kerajaan Saudi Arabia (GACA) memang telah mengirimkan surat dan diterima Departemen Perhubungan kemarin pagi. Surat itu ditandatangani Vice President Safety and Economy GACA Mohammed Berenji.

“Tapi surat itu berisi ajakan untuk berdialog dengan Indonesia, membahas kondisi penerbangan di sini,” kata Bambang kepada Tempo.

Bambang mengakui, dalam surat itu GACA memang menyebutkan selalu mengikuti kebijakan Uni Eropa dalam mencekal maskapai-maskapai penerbangan dari suatu negara. Tahun lalu misalnya, Kerajaan Arab Saudi ikut mengikuti Uni Eropa dalam membuat daftar hitam maskapai-maskapai yang dinilai buruk keselamatan dan keamanan penerbangannya. Namun, kali ini Arab Saudi tidak terburu-buru mengambil sikap yang sama mengikuti jejak Uni Eropa.

"GACA tidak ingin gegabah, mengingat hubungan yang kuat antara Arab dan Indonesia," katanya. GACA, dia melanjutkan, hanya minta bisa mengaudit langsung keselamatan penerbangan Indonesia.

Menanggapi permintaan itu, Bambang menambahkan, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara langsung mengirimkan surat balasan ke GACA. “Isinya menyambut ajakan dialog dan mengundang tim audit GACA.”

PT Garuda Indonesia juga membantah adanya larangan terbang pesawat Indonesia ke wilayah Arab Saudi. Sejauh ini Garuda masih melayani penerbangan ke wilayah Timur Tengah. "Bahkan sekarang lagi hot-hot-nya karena musim umroh," kata juru bicara Garuda Indonesia Singgih Handoyo.

Bahkan hari ini, kata Singgih, ada dua penerbangan Garuda dari Jakarta ke Jeddah yakni pada pukul 11.35 WIB dengan 241 penumpang dan pukul 16.30 WIB dengan 236 penumpang.

Menurut dia, selama ini Garuda melayani penerbangan ke Jeddah pulang pergi lima kali seminggu. Juga rute Jakarta-Jeddah-Riiyadh-Jakarta tiga kali seminggu. Garuda juga berencana menambah penerbangan ekstra ke Jeddah pada April-September nanti.

Maskapai penerbangan Garuda Indonesia menampik adanya larangan terbang ke wilayah Arab Saudi seperti diberlakukan Uni Eropa awal Juli 2007. Hingga Selasa (17/7), Garuda Indonesia masih melayani penerbangan ke Arab Saudi. Manajer Humas Garuda Indonesia Pujobroto mengatakan penerbangan ke Arab Saudi adalah salah satu rute potensial, selain ke Jepang dan Australia.

Pujobroto juga membantah adanya larangan terbang ke wilayah Arab Saudi. Menurut Pujobroto, bulan April hingga September adalah peak season karena memasuki musim haji dan umroh. Jadwal penerbangan ke Arab Saudi yang biasanya delapan kali seminggu harus ditambah menjadi dua kali lagi per minggu. Bahkan, pada Juli 2007, penerbangan ditambah hingga empat kali lagi per minggu.

Arab Saudi akan mengikuti langkah Uni Eropa (UE) yang telah mengeluarkan larangan terbang di langit Eropa bagi seluruh maskapai penerbangan Indonesia, namun mereka masih memberi kesempatan bagi Indonesia untuk memberi penjelasan berkaitan dengan keamanan penerbangan.

"Soal kebijakan larangan terbang, Arab Saudi biasanya selalu mengikuti keputusan Uni Eropa, namun karena hubungan baik dengan Indonesia maka Arab Saudi akan minta klarifikasi dulu," kata Kapuskom Publik Departemen Perhubungan RI, Bambang S. Ervan kepada ANTARA News di Jakarta, Senin.

Ia menjelaskan, Arab Saudi masih memberi kesempatan bagi Indonesia untuk memberi penjelasan berkaitan dengan keamanan penerbangan, sebelum keputusan larangan terbang bagi maskapai Indonesia berlaku efektif.

Bambang mengakui bahwa pihaknya sudah menerima surat dari Pemerintah Arab Saudi melalui General Authority of Civil Aviation (GACA) Arab Saudi yang menyatakan bahwa Arab Saudi mengikuti langkah UE, yang baru-baru ini telah mengeluarkan larangan terbang di langit Eropa bagi seluruh maskapai penerbangan Indonesia.

Namun bukan berarti Arab Saudi langsung memberlakukan keputusan itu, termasuk kepada penerbangan Garuda yang selama ini memiliki rute ke Arab Saudi sebanyak delapan kali seminggu.

GACA, katanya, baru akan mengambil keputusan setelah mendengar penjelasan resmi dari Indonesia.

"Kita menyambut baik pemberitahuan dari GACA Arab Saudi dan kami akan meminta waktu untuk menemui mereka di sana dan memberi penjelasan mengenai upaya peningkatan faktor keselamatan penerbangan kita," kata Bambang.

Sementara itu pihak Garuda Indonesia melalui siaran pers, Senin, menegaskan bahwa penerbangan maskapai tersebut untuk tujunan Arab Saudi dan sebaliknya masih berjalan normal.

Seluruh penerbangan Garuda Indonesia yang melayani rute ke Saudi Arabia pada Senin (16/7) berjalan normal. Misalnya penerbangan GA-9802 yang melayani rute Jakarta-Jeddah menggunakan B-747-400, berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 11:35 WIB membawa 241 penumpang.

Demikian pula dengan penerbangan Garuda yang lain (GA-980) yang juga melayani rute Jakarta-Jeddah menggunakan pesawat B-747-400, berangkatdari Bandara Soekarno-Hatta pukul 16:30 WIB membawa 236 penumpang, demikian pernyataan Garuda yang ditandatangani Pujobroto, Kepala Komunikasi PT Garuda Indonesia.

Menteri Agama Maftuh Basyuni menegaskan jika pemerintah Arab Saudi ingin memperoleh kejelasan tentang kelaikan maskapai penerbangan RI, dipersilakan datang, namun jika negara itu ingin mengikuti langkah Uni Eropa (UE) dengan sangat terpaksa Indonesia tak akan memberangkatkan jemaah hajinya pada tahun ini.

Maftuh mengatakan hal itu di Jakarta, Selasa, menanggapi surat Pemerintah Arab Saudi yang ditujukan kepada Menhub, Jusman Sjafii Djamal. Isi surat antara lain bahwa Arab Saudi akan mengikuti langkah UE yang melarang maskapai RI terbang ke negara tersebut.

Namun Arab Saudi masih memberi kesempatan kepada Indonesia untuk memberi penjelasan terkait keselamatan penerbangan sebelum larangan itu berlaku efektif. Pemerintah Arab Saudi belum sampai melarang, karena negara itu masih mempertimbangkan hubungan baik dengan pemerintah Indonesia.

Kepala Komunikasi Pe-rusahaan Garuda Indonesia, Pujobroto, melalui Distrik Manager Garuda Indonesia cabang Medan, Yona Mardiona dalam pres rilisnya, Rabu (18/07), kemarin di kantornya, Jalan Mongonsidi Medan membantah larangan terbang di wilayah Arab Saudi .

Pernyataan itu di-sampaikannya sehubungan dengan adanya pernyataan yang dikeluarkan Kepala Komu-nikasi Publik Departemen Perhubungan, Bambang S Ervan bahwa pemerintah Arab Saudi berencana mengikuti rekomendasi Uni Eropa yang melarang pesawat Indonesia terbang ke wilayahnya.

’Isu mengenai adanya larangan terbang ke Arab Saudi terhadap maskapai Indonesia, termasuk Garuda Indonesia adalah tidak benar. Yona melanjutkan, seluruh penerbangan Garuda Indonesia yang melayani rute Saudi Arabia saat ini masih berjalan normal. Misalnya, penerbangan GA-9802 yang melayani rute Jakarta-Jeddah menggunakan Boeing 747-400, berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 11.35 WIB dengan membawa 214 penumpang.

Begitu juga dengan penerbangan Garuda GA-980 yang juga melayani rute Jakarta-Jeddah menggunakan pesawat Boeing 747-400, berangkat dari Bandara Seoekarno-Hatta pukul 16.30 WIB membawa 236 penumpang.

Sedangkan penerbangan ke Arab Saudi yang dilayani Garuda, sambungnya, sebanyak 8 kali perminggunya. Masing-masing rute Jakarta-Jeddah-Jakarta dilayani sebanyak 5 kali perminggu (senin, Rabu, Kamis Jumat dan Minggu). Untuk rute Jakarta-Jeddah-Riyadh-Jakarta sebanyak 3 kali perminggu (setiap Selasa, Kamis dan Sabtu).

Bahkan, kata Yona, medio April-September 2007, Garuda menambah penerbangan (extra flight) rute Jakarta-Jedah pulang balik sebanyak 2 kali perminggu karena permintaan pasar yang tinggi, baik penumpang tenaga kerja maupun masyarakat yang ingin melaksanakan Umroh.

‘Khusus pada Juli 2007 ini penambahan penerbangan rute Jakarta-Jeddah (pulang pergi) dapat mencapai 4 kali perminggu,’ kata Yona. untuk mengetahui kondisi maskapai penerbangan Indonesia yang sebenarnya. Dan hal itu akan ditindaklanjuti oleh pemerintah Indonesia secepatnya.

‘Kita sudah menerima surat resmi dari Kerajaan Arab Saudi tertanggal 15 Juli, namun baru kita terima hari ini,’ tukasnya.

Dalam surat itu, dijelaskan bahwa rencana larangan terbang itu didasari atas keputusan yang sama dari Uni Eropa. Sebelumnya, Uni Eropa telah mengeluarkan larangan terbang ke wilayahnya bagi maskapai penerbangan Indonesia. Larangan itu secara tidak langsung merupakan imbauan agar agen perjalanan Eropa tidak menggunakan maskapai penerbangan Indonesia.

’Dari dulu referensi Arab Saudi itu memang penilaian Uni Eropa,’ ungkapnya. Direktur Sertifikasi dan Kelaikan Udara (DSKU), Dephub, Yurlis Hasibuan membenarkan rencana larangan terbang dari Arab Saudi itu.

Menurutnya, otoritas penerbangan sipil Arab Saudi selama ini memang selalu mengikuti perkembangan kebijakan penerbangan Uni Eropa, sehingga tidak heran jika Arab Saudi juga mempertimbangkan maskapai penerbangan Indonesia.

‘Tapi saya optimis Arab Saudi tidak akan melakukan hal itu,’ tuturnya. Yurlis mengakui bahwa larangan terbang itu memang menjadi hak setiap negara, tapi ia yakin pemerintah Arab Saudi akan mempertimbangkan hal lain. Itu terutama karena hubungan antara Arab Saudi dan Indonesia sangat erat. Apalagi Indonesia mengirimkan haji yang sangat besar setiap tahunnya.

Untuk itu, Dephub berencana melakukan kunjungan ke Arab Saudi untuk menjelaskan tentang perkembangan peberbangan Indonesia. ‘Kita yang akan kesana, untuk memberi penjelasan yang sama seperti penjelasan kita ke Eropa,’ ungkapnya.

Sementara itu, anggota DPRDSU dari komisi E membidangi Kesra, Isfan F Fachruddin mengatakan, walaupun Garuda Indonesia menyatakan pelarangan tersebut hanya isu belaka, namun munculnya berita pelarangan tersebut merupakan warning (peringatan) bagi maskapai Garuda Indonesia yang harus mengoreksi dirinya dan memperbaiki kinerjanya.

‘Garuda Indonesia harus berkaca diri. Jangan terlalu yakin pelarangan itu hanya isu. Kalau hal ini benar-benar dilakukan pemerintah Arab Suadi, Garuda mau ngomong apa lagi. Ini harus menjadi warning bagi Garuda Indonesia,’ ujar Isfan bersama rombongan dewan lainnya, Sujono Umardani, Ristiawi (Fdemokrat), Isrok Azhari dan yantoni Purna (FPDI-P), Muhammad Nuh (FPKS) dan lainnya di Terminal Keberangkatan Domestik Bandara Polonia Medan sesaat sebelum bertolak ke Jakarta, Rabu malam[18/07].

Isfan menilai, rating peringkat maskapai Indonesia yang dilakukan Dirjen Perhubungan Udara tidak serius dilakukan. Sebab kenyataannya, maskapai katagori III yang memang layak menjadi katagori III, malah bisa naik menjadi peringkat II. ;Maskapai Indonesia harus kaca diri.

Mengapa harus malu dan merasa tidak punya harga diri jika penerbangan Indonesia tidak diterima di luar negeri. Seharusnya bagaimana memperbaiki manajemen dan maskapai kita, bukan saling emosi,; tuturnya.

Kabar tidak boleh masuknya maskapai nasional ke arab saudi mungkin hanya isu belaka, artinya pernyataan resmi memang belum dikeluarkan dari kerajaan Arab saudi.

Namun, tampaknya pelarangan itu semakin nyata menyusul Uni Eropa (UE) mengeluarkan larangan terbang di wilayahnya. Bukan tidak mungkin Arab Saudi juga berencana melakukan hal yang sama terhadap maskapai penerbangan Indonesia. ujarnya.

Untuk itu sebelum laranangan itu diberlakukan hendaknya pemerintah indonesia melakukan dialog dengan Arab Saudi soal penerbangan Indonesia yang akan mengangkut jemaah haji.

Menindaklanjuti surat dari otoritas penerbangan sipil Arab Saudi, GACA (General Authority of Civil Aviation) yang meminta klarifikasi larangan terbang oleh Uni Eropa terhadap penerbangan indonesia, Staf Teknis Perhubungan di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah, Bambang Sudaryono telah bertemu dengan Vice President of Safety & Economic di Jeddah (17/07/07).

Dari hasil pertemuan tersebut diperoleh penjelasan bahwa latar belakang dikeluarkannya surat klarifikiasi GACA adalah adanya perjanjian antara Arab Saudi dengan European Aviation Safety Agency (EASA) antara lain keharusan untuk menerapkan kebijakan yang dilakukan oleh European Commission (EC).

Pada kesempatan pertemuan tersebut pihak Indonesia juga menyampaikan undangan kepada GACA untuk datang ke Indonesia guna mengetahui dan membahas alasan-alasan larangan yang dilakukan oleh EC. Dalam hal ini pihak Arab Saudi menghargai respon cepat Indonesia dan menyambut baik undangan tersebut. Arab Saudi mengindikasikan pertemuan kedua otoritas penerbangan dilakukan 3 (tiga) minggu yang akan datang di Indonesia.

Dalam pertemuan yang akan direncanakan di Indonesia itu, pihak Arab Saudi mengharapkan Indonesia dapat menjelaskan permasalahan yang dihadapi serta langkah-langkah yang telah dan akan dilakukan dalam memenuhi standar keselamatan penerbangan. Pihak Arab Saudi juga menyatakan kesiapannya bekerjasama dengan Indonesia untuk mengatasi permasalahan keselamatan penerbangan Indonesia.

Nah, bagaimana situasi objektif keselamatan penerbangan di dalam negeri? Terus terang sangat buruk. Pemerintah pernah mengumumkan tiga kategori maskapai di Indonesia, tetapi tidak ada yang masuk kategori I. Setelah diberi kesempatan melakukan perbaikan, muncullah Garuda sebagai maskapai nasional satu-satunya yang menghuni kategori teratas.

Dengan fakta seperti itu, wajah dunia penerbangan kita sesungguhnya buruk. Maskapai di Indonesia mayoritas mempergunakan pesawat bekas. Belum lagi regulasi yang selama ini memberi ruang-ruang kompromi antara regulator dan operator. Jadi, janganlah berang terhadap Arab Saudi. Kecemasan mereka beralasan.

Karena itu, tidak ada pilihan lain bagi pemerintah Indonesia untuk memperbaiki citra buruk tersebut. Tidak saja melalui pengetatan regulasi, tetapi juga melalui investasi. Paling tidak terhadap Garuda yang menjadi national flag carrier kita. Tanpa investasi, Garuda akan selalu kalah bersaing dengan maskapai-maskapai terkemuka di dunia.

Jadi, janganlah bereaksi berlebihan apalagi emosional. Benahilah regulasi dan implementasi standar keselamatan global di dalam negeri. Bila itu dilakukan dengan benar, tidak akan ada negara mana pun yang mempertanyakan kualitas maskapai kita.

Jangan seperti sekarang, kita menjemur pakaian kotor di halaman rumah, tetapi menginginkan penilaian bersih dari orang lain. Kerangka berpikir seperti itu harus diubah. Kalau muka kita buruk, jangan cermin yang dibelah.

Jumat, 20 Juli 2007

Listrik Padam, Arab Saudi dan Korea Kecewa

Jakarta:Padamnya listrik di Stadion Gelora Bung Karno selama 28 menit saat berlangsungnya pertandingan sepak bola antara Arab Saudi dan Korea Selatan malam ini, memancing kekecewaan para pemain kedua kesebelasan itu.



Kapten kedua kesebelasan mengungkapkan kekecewaannya, karena sama-sama merasa dalam kondisi terbaik ketika listrik padam.

Kapten Saudi Yasser al Qahtany mempertanyakan tuan rumah Indonesia dalam menangani masalah ini. "Tanyakan saja pemerintahmu (Indonesia)," katanya. Kesebelasan Saudi, dia menambahkan, jadi kehilangan kesempatan bermain lebih bagus gara-gara peristiwa ini.

Penjaga gawang sekaligus kapten kesebelasan Korea, Lee Won Jae, juga kesal dengan hal ini. "Apalagi dalam kedudukan seimbang (1-1)," ujarnya. Won Jae yakin kekecewaan juga dirasakan lawan mereka.

Dalam kondisi listrik padam, para pemain kedua kesebelasan bertahan di tengah lapangan. Penjaga gawang Arab Yasser, al Mosailem, tetap bertahan di sekitar gawang. Sedangkan pemain Korea Selatan duduk-duduk saja di lapangan, sebelum akhirnya pelatih Peter Verbeek memanggil mereka untuk memberikan instruksi.

Akibat listrik padam, lampu tribun seluruhnya padam. Hanya lampu sorot di atas tribun yang menyala. Lambannya penanganan listrik ini membuat lampu papan skor ikut mati, persis saat injury time atau saat jarum jam menunjuk pukul 21.50 WIB. Setelah sebagian lampu tribun menyala, pertandingan dilanjutkan.

Saat pertandingan dilanjutkan, kesebelasan Arab Saudi hampir unggul dua gol ke gawang Korea. Tapi, tendangan geledek pemain nomor punggung sembilan, Malek Maaz, masih bisa ditepis. Sedangkan tendangan Saad al Harthi, pemain bernomor punggung 11, meleset dari sasaran.

INDONESIA KALAH 1-2 DARI ARAB SAUDI



Jakarta: Tim Nasional kalah tipis 1-2 dari tim Arab Saudi di babak penyisihan Grup D Piala Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (14/7) malam.



Gol kedua Arab Saudi tercipta pada detik-detik terakhir pertandingan lewat tendangan bebas setelah pemainnya dilanggar.

Timnas Indonesia bukan tanpa perlawanan. Indonesia yang sempat kebobolan pada menit ke-12 berhasil menyamakan kedudukan empat menit kemudian. Skor imbang 1-1 bertahan sampai jeda, bahkan hingga pertandingan usai. Namun pada menit 90, sundulan Saad al Harthi menjebol gawang Jendri Pitoy. Indonesia kalah 1-2.

IVAN KOLEV MENGAKU ARAB SAUDI LAWAN BERAT



Jakarta: Setelah mengistirahatkan pemain intinya dalam latihan Rabu kemarin, pelatih Ivan Kolev kembali melakukan latihan lengkap pada Kamis (12/7) pagi. Keseriusan tampak jelas mewarnai wajah para pemain yang menjalani latihan. Ini mengingat lawan yang akan dihadapi berikutnya adalah Arab Saudi yang telah tiga kali juara Piala Asia dan juga langganan masuk Piala Dunia, Sabtu besok. Apalagi, dua pilar Timnas, kapten Ponaryo Astaman dan Mahyadi Panggabean dipastikan absen dalam laga melawan Arab Saudi. Namun, pelatih Ivan Kolev sudah punya strategi khusus untuk menghadapi Arab Saudi.



Pelatih Timnas Indonesia, Ivan Kolev mengakui anak asuhnya akan menghadapi ujian berat melawan Arab Saudi. Namun, ia sudah punya strategi khusus untuk menghadapi Arab Saudi. Menurutnya, Timnas harus tampil seperti Brasil atau Argentina untuk dapat meraih kemenangan atas Arab Saudi. Dalam laga melawan Bahrain, terlihat jelas masih rapuhnya lini belakang tim Merah Putih. Pembenahan di lini vital ini terus dilakukan, karena daya serang Arab Saudi diyakini lebih baik dibanding Bahrain.

Jika Indonesia bisa meraih kemenangan atas Arab Saudi, dipastikan lolos ke perempatfinal. Selain permainan yang bagus, dukungan penuh penonton seperti ketika menghadapi Bahrain akan sangat membantu untuk menambah motivasi anak asuh Ivan Kolev.

Pada hari yang sama Arab Saudi juga berlatih di lapangan PSSI, Senayan, Jakarta. Namun, pelatih Helios dos Anjos hanya membawa para pemain cadangan untuk melakukan latihan ringan. Mereka terdiri dari 10 pemain dan dua kiper yang tidak bermain saat Arab Saudi bermain imbang 1-1 melawan Korea Selatan. Sedikit latihan fisik dan small side games menjadi menu utama yang diberikan pelatih asal Brasil tersebut. Sedangkan tim inti diistirahatkan guna persiapan melawan tuan rumah Indonesia. Tim inti akan kembali berlatih pada Jumat besok.

Rabu, 04 Juli 2007

Mesir-Saudi Siap Lanjutkan Mediasi Antar-Palestina

Mesir - Mesir dan Arab Saudi menyatakan kesiapan mereka melanjutkan peran penengah antara kelompok-kelompok Palestina yang bertikai, menyusul pendudukan berdarah Gaza oleh Hamas, kata jurubicara kepresidenan Mesir, Suleiman Awad, di Sharm El-Sheikh, Selasa.



Raja Arab Saudi, Abdullah, mengatakan kepada Presiden Mesir, Hosni Mubarak, dalam pembicaraan di kota wisata pantai Laut Merah, Sharm el-Sheikh, bahwa negaranya akan bersedia untuk melanjutkan peran mediasi antar-Palestina, kata Awad.

"Ya, ini adalah hal perlu diatasi," kata Awad kepada wartawan setelah pertemuan, yang terjadi sehari setelah pertemuan puncak para pemimpin Timur Tengah, yang kurang meyakinkan, di Sharm.

Namun dia menambahkan: "Kami perlu beberapa waktu untuk menenangkan suasana, bagi pertempuran kata-kata.

"Kami perlu waktu untuk menciptakan iklim yang kondusif untuk menengahi konflik antara kelompok Hamas dan penguasa Palestina dalam rangka menyisihkan perbedaan-perbedaan mereka."

Baik Arab Saudi dan Mesir telah terlibat dalam sejumlah upaya untuk mengakhiri pertempuran mematikan antara kelompok Islamis Hamas dan kelompok sekuler Fatah, yang dipimpin Presiden Palestina yang dinilai moderat, Mahmoud Abbas.

Namun Arab Saudi pekan lalu mengatakan pihaknya segera menjalani peran penengah setelah kesepakatan pemerintah persatuan yang berumur tiga bulan yang diprakarsai Riyadh gagal, dalam perang antar kelompok yang mengakibatkan Hamas meminggirkan Fatah di Jalur Gaza, dan secara langsung membelah rakyat Palestina menjadi dua bagian yang terpisah.

Mubarak Senin menyerukan dilanjutkannya kembali dialog antara kelompok-kelompok yang berseteru itu dalam pertemuan puncak yang digelar oleh Abbas dan Perdana Menteri Israel, Ehud Olmert, yang merupakan pertemuan pertama sejak pemimpin Palestina itu membubarkan pemerintah persatuannya yang dipimpin Hamas, menyusul apa yang dia sebut sebagai kudeta militer di Gaza.

"Kami dengan sengaja pada hari ini ingin mengakhiri ketidak-sepahaman itu, dan mempersatukan pihak-pihak di Palestina melalui dialog," kata Mubarak kepada peserta pertemuan puncak, yang termasuk Raja Abdullah II dari Jordan.

Hamas, yang sekarang sepenuhnya dikucilkan oleh Israel dan Barat di wilayah Gaza yang diduduki, juga telah menyatakan kesediaannya untuk berunding dengan Abbas untuk mengakhiri krisis.

"Kami menyambut hangat seruan bagi dialog yang dilontarkan Presiden Mubarak bagi rakyat Palestina," kata perdana menteri Hamas yang tersingkir, Ismail Haniya, di Gaza, Selasa.

"Kami berpendapat ini cerminan pemahaman yang baik terhadap demikian kompleksnya situasi, yang hanya bisa dipecahkan melalui dialog."

"Dari sekarang kami telah siap untuk melakukan dialog," kata Haniya menambahkan, seperti dilaporkan AFP.

Haniya menolak mundur dari posisinya, meskipun Abbas memecatnya tanpa upacara dan juga pemerintahannya yang dipimpin Hamas 14 Juni lalu.

Ketentuan & Persyaratan Penyelenggaraan Pameran di Arab Saudi

Pemerintah Kerajaan Arab Saudi melalui Kementerian Luar Negerinya mengeluarkan kententuan dan persyaratan penyelenggaraan pameran asing di Arab Saudi. Ketentuan itu disampaikan kepada seluruh Kedutaan Besar asing di Riyadh.



Setiap negara yang akan menyelenggarakan pameran di Arab Saudi harus mengajukan izin melalui Kedutaan besarnya di Arab Saudi. Izin diilakukan melalui saluran diplomatik kepada Kementrian Perdagangan dan Industri, selanjutnya akan disampaikan kepada Komisi Pameran dan Pasar Internasional. Izin harus diajukan sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sebelun tanggal penyelenggaraan pameran.

Setiap negara diperbolehkan untuk menyelenggarakan satu kali pameran dalam setahun di kota yang dikehendaki, kecuali di dua kota suci. Dengan ketentuan, pameran itu tidak bertentangan dengan penyelenggaraan pameran lain di kota yang sama atau dengan ketentuan larangan penyelenggaraan pameran di kota tertentu, atau pada waktu-waktu tertentu.

Segala bentuk penyelenggaraan pameran asing dipersyaratkan untuk dilakukan oleh perusahaan atau instansi nasional yang memiliki izin penyelenggaraan pameran di Arab Saudi. Perusahaan penyelenggara tersebut juga harus memperoleh izin penyelenggaraan pameran dari Kementerian Perdagangan dan Industri, dan persetujuan yang diberikan kepada Kedutaan Besar atau perwakilan Asing saja tidak cukup.

Pameran tersebut tidak diperkenankan untuk memamerkan lebih dari lima sampel setiap produk, dan dilarang menjual barang-barang yang dipamerkan kepada masyarakat kecuali dalam dua hari terakhir masa penyelenggaraan pameran. penjualanpun terbatas pada sampel-sampel yang dipamerkan melalui transaksi dagang salah satu perusahaan nasional setelah diselesaikannya prosedur bea-cukai, atau re-ekspor ke luar Arab Saudi.

Seluruh bahan makanan yang masuk ke dalam area pameran harus tunduk pada pemeriksaan laboratorium kwalitas pada Kementerian Perdagangan dan Industri.

AS usut bisnis Inggris


Departemen Kehakiman Amerika memulai investigasi atas perusahaan persenjataan Inggris, BAE Systems, mengenai ketaatan perusahaan itu terhadap undang-undang anti korupsi.



BAE mengatakan, penyelidikan itu mencakup urusan bisnis BAE dengan Arab Saudi.

BAE selama ini dituduh membayar Pangeran Bandar dari Arab Saudi berkenaan dengan kontrak persenjataan berskala besar.

BAE dan Pangeran Bandar membantah tuduhan itu. Sedangkan, BAE menyatakan selalu bertindak secara legal.

Wartawan bisnis BBC mengatakan penyelidikan ini bisa menjadi masalah bagi pemerintah Inggris, yang tahun lalu menghentikan penyelidikan penggelapan atas masalah ini, atas alasan bertentangan dengan kepentingan nasional Inggris.

Tuduhan pembayaran dana ilegal oleh BAE ini berkaitan dengan transaksi pada tahun 1980-an dan kesepakatan al-Yamamah senilai 43 miliar poundsterling yang mengatur pemasokan pesawat tempur Tornado dan berbagai peralatan militer lain kepada Arab Saudi.

Awal tahun ini, BBC dan koran Inggris the Guardian melaporkan, BAE telah melakukan pembayaran senilai ratusan juta poundsterling selama beberapa tahun kepada Pangeran Bandar, yang anggota terkemuka keluarga kerajaan Saudi.

Sebagai akibatnya, aparat kejaksaan Amerika memutuskan BAE bisa diselidiki berdasarkan UU Praktik Korupsi Luar Negeri (FCPA).

Membantah

Laporan terpisah oleh BBC dan Guardian menyatakan, pembayaran tersebut ditemukan dalam investigasi Serious Fraud Office (SFO), kantor yang menangani penipuan dan penggelapan serius , meski penyelidikan itu dihentikan bulan Desember 2006 atas dasar keamanan nasional.
Pangeran Bandar, yang menjabat duta besar Arab Saudi di Amerika selama 20 tahun dan kini memimpin dewan keamanan nasional Saudi, "tegas-tegas" membantah menerima pembayaran tidak wajar.

Penyelidikan Amerika diperkirakan akan terfokus pada dugaan pembayaran rahasia jutaan dolar dari perusahaan senjata terbesar di Inggris itu kepada sang pangeran.

Perkembangan ini membuat BAE malu karena perusahaan ini mencoba membangun usaha di Amerika.

BAE belum lama menunjuk mantan ketua mahkamah agung Inggris untuk mengkaji praktik-praktik perusahaan.

Tim Saudi Kunjungi Tahanan Guantanamo

Satu tim Arab Saudi telah mengunjungi tahanan teroris di Teluk Guantanamo, demikian menurut Kementerian Dalam Negeri Saudi. Para anggota tim tersebut, yang melakukan kunjungan atas undangan dari pihak berwenang AS, telah bertemu dengan 53 orang tahanan warga Saudi dan meninjau kondisi mereka selama di tahanan itu.



Pernyataan kementerian dalam negeri tidak menyebutkan secara rinci mengenai kunjungan para anggota tim tersebut satu persatu. Kunjungan itu dilakukan sebagai bagian dari usaha Kerajaan Arab Saudi untuk membawa para tahanan tersebut pulang. Para anggota tim itu telah diberikan penjelasan yang meyakinkan mengenai kondisi para tahanan setelah melakukan serangkaian pertemuan dengan para pejabat penjara, kata jurubicara itu Rabu (21/6).

Mereka juga menjelaskan kepada para pejabat tersebut bagaimana para tahanan diperlakukan di Arab Saudi, kata laporan itu menambahkan. Pejabat itu mendesak para pejabat Guantanamo agar mengatur pengiriman secepatnya para tahanan ke kerajaan tersebut agar segera dapat diadili sesuai dengan hukum Arab Saudi.

Awal bulan ini, seorang tahanan Arab Saudi, Abdul Rahman al-Amri, 34, telah ditemukan mati di dalam sel tahanannya. Para pejabat militer AS mengatakan kematiannya disebabkan bunuhdiri. Al-Amri adalah tahanan keempat yang melakukan bunuhdiri di kemp tahanan itu, yang saat ini menahan kira-kira 380 pria yang disebut pemerintah AS 'pejuang musuh.' Tiga tahanan lainnya yang meninggal dunia dalam tahanan militer AS itu adalah Yasser al-Zahrani, 21, dan Manie al-Otaibi, 28, keduanya dari Saudi, dan seorang Yaman, Ali Ahmad, 26, yang diduga melakukan bunuhdiri dengan menggunakan pakaian dan sprei di selnya pada 10 Juni 2006 lalu.

Hanadi, Pilot Wanita Pertama Arab Saudi

JEDDAH- Wanita Arab Saudi tampaknya sudah mulai berkarier. Untuk kali pertama Arab Saudi memiliki seorang pilot wanita yang bisa terbang ke penjuru dunia, meski kebebasan kaum hawa di negeri hijaz itu masih dianggap tabu secara adat.



Maskapai penerbangan khusus yang dimiliki Pangeran Walid bin Talal menandatangani kontrak kerja dengan pilot wanita pertama Arab Saudi yang mengantongi sertifikat kapten pilot penerbangan. Dia adalah Hanadi Zakaria Hindi berusia 25 tahun.

Pangeran Walid sebagai Presiden Direktur perusahaan penerbangan khusus di harian Okaz Rabu (24/11) menegaskan, "Dengan penerimaan pilot wanita pertama Arab Saudi bekerja pada perusahaan kami menandakan suatu langkah bersejarah bagi kaum perempuan dapat menerbangkan pesawat ke belahan dunia."

Hanadi segera menerbangkan pesawat careteran dan komersial milik Pangeran Walid, konglomerat Arab Saudi dan termasuk 5 orang terkaya di dunia. Hanadi berkata, "Ini adalah impian saya sejak lama sebagai wanita Arab Saudi pertama yang bisa menjadi pilot."

Dia mencatat sejarah karier wanita Arab Saudi untuk menjadi pengemudi burung berbadan besi setelah menyelesaikan sekolahnya bidang penerbangan dengan tekun di Akademi Penerbangan Jordan. "Sebenarnya siapa saja wanita Arab Saudi dapat menggapai impiannya untuk berprofesi pilot asal mau belajar sunguh-sunguh demi lebih mengangkat martabat bangsa," kata dia.

Arab Saudi Kampanye Anti-Rokok Selama Ramadhan

Pemerintah Arab Saudi menggalang kampanye nasional anti-rokok selama Ramadhan. Menyusul kampanye tersebut, sebanyak 40 relawan ditempatkan di sekitar Masjidil Haram, Makkah, untuk memberikan penerangan akan bahaya dari kebiasaan buruk merokok. ''Kampanye di masjidil Haram tak hanya diperuntukkan bagi warga Arab Saudi, tapi juga Muslim dari seluruh penjuru dunia,'' kata Samir Sabban, supervisor komite anti-rokok.



Menurut Ketua Komite Anti-Rokok, Abdullah bin Daowd Al-Fa'ez, pemerintah juga menyiapkan lima klinik di Makkah untuk membantu mereka yang ingin lepas dari ketergantungan pada rokok. Ia berharap warga Arab Saudi dan Muslim dari penjuru dunia yang datang untuk berumrah merespon positif kampanye anti-rokok tersebut. Sehingga kota suci umat Islam ini juga terbebas dari asap rokok.

Bagi pemerintah Arab Saudi, kata Abdullah, ini menjadi kesempatan emas karena saat Ramadhan, jutaan Muslim dari seluruh dunia berkunjung ke Makkah. Langkah ini dilakukan untuk menyadarkan kembali dari sudut kesehatan kebiasaan merokok akan memberikan dampak negatif bagi kesehatan. Juga mempopulerkan keputusan para ulama tentang haramnya rokok.

Kampanye anti-rokok juga digalang melalui internet. Diharapkan langkah ini akan menjangkau lebih banyak warga Arab Saudi. ''Kami telah mengirimkan pesan tentang kampanye anti-rokok baik dalam bahasa Inggris maupun Arab kepada lebih dari 7 juta perokok di Arab Saudi maupun negara-negara Arab lainnya,'' kata Sulaiman Abdul Rahman, Sekjen Komite Anti-Rokok.

Sulaiman menambahkan bahwa momen Ramadhan diharapkan menjadi awal yang baik bagi para perokok untuk meninggalkan kebiasaan buruknya. Ibadah puasa yang dijalankan pada siang hari saat Ramadhan merupakan latihan bagi mereka untuk menghentikan kebiasaanya itu. Pada siang hari Muslim tak boleh makan, minum, merokok, maupun berhubungan seksual.''Dalam kampanye ini kami juga melibatkan para dokter dan psikiater,'' katanya.

Pemerintah Arab Saudi secara intensif mengkampanyekan anti-rokok sejak Mei 2005. Ini terkait dengan keputusan pemerintah untuk mengendalikan rokok. Arab Saudi merupakan negara keempat terbesar pengonsumsi dan pengimpor tembakau. Sebanyak 15 juta batang rokok dikonsumsi warga Saudi dalam setahun. Ini berarti dalam setahun mereka mengeluarkan dana 168 juta dolar AS.

Pada 25 JUli 2000 lalu, Mufti dari Mesir, Dr Nasr Fareed Wasel, telah menyatakan bahwa rokok adalah haram. Selain berpandangan bahwa rokok memberikan dampak buruk bagi kesehatan ia juga merespon kecenderungan saat itu bahwa banyak pasangan yang melakukan perceraian akibat kebiasaan merokok ini.

Menjawab pertanyaan yang diajukan kepadanya oleh Egyptian Association for Combating Addiction, Nasr mengatakan bahwa dimungkinkan seorang suami untuk menceraikan istrinya yang perokok, bila si istri menolak nasihat suaminya untuk berhenti merokok. ''Laporan medis menyatakan bahwa merokok kebiasaan yang buruk dan sangat merusak,'' tandasnya.

Menurut Nasr, pihak istri juga memiliki hak untuk mengajukan cerai sebelum diputuskan oleh pengadilan bila merasa terganggu dengan suaminya yang perokok. Lebih lanjut ia pun mengatakan bahwa pengadilan berkewajiban untuk mengabulkan gugatan cerai sang istri bila suaminya itu tetap menjalani kebiasaannya merokok.

PERATURAN BARU KEPABEANAN ARAB SAUDI

Kementerian Luar Negeri Kerajaan Arab Saudi telah menginformasikan kepada KBRI Riyadh tentang keluarnya ketentuan dimulainya pelaksanaan prosedur pernyataan mengenai mata uang atau logam berharga yang diijinkan masuk dan keluar ke/dari Arab Saudi di seluruh pintu-pintu masuk pabean (udara, darat dan laut) terhitung mulai Sabtu pagi tanggal 16/05/1428H., bertepatan tanggal 02 Juni 2007.



Dalam ketentuan baru tersebut diatur bahwa setiap pengunjung baik yang akan meninggalkan Arab Saudi ataupun yang akan datang ke Arab Saudi, agar memberikan pernyataan kepabeanan (custom declaration) kepada petugas bea cukai Arab Saudi mengenai mata uang atau alat keuangan yang dapat diuangkan atau logam mulia yang dibawa yang memiliki nilai lebih dari SAR 60.000.- (enam puluh ribu Saudi Riyal) atau dengan mata uang lainnya yang nilainya setara dengan SAR 60.000,-




Informasi lebih lanjut tentang pengumuman, declaration form, dan petunjuk prosedur pernyataan dapat diakses pada website Pabean (Bea Cukai) Kerajaan Arab Saudi dengan alamat : www.customs.gov.sa




Untuk membaca terjemahan petunjuk kepabeanan tersebut dalam bahasa Indonesia, silahkan klik disini (dokumen dalam bentuk pdf)


UEA 0, Arab Saudi 2 Kalah tapi Puas

Sangat jarang terjadi, sebuah kekalahan disambut dengan kepuasan. Namun, keanehan itu diperlihatkan pelatih Uni Emirat Arab (UEA), Bruno Metsu. Meski timnya kalah 0-2 dari Arab Saudi dalam laga pemanasan Piala Asia 2007 di National Stadium Singapura, Minggu (24/6), Metsu masih berpuas diri.



Pelatih berkebangsaan Prancis ini mengaku sudah menemukan bayangan formasi terbaik yang akan dipakainya di Piala
Asia nanti. “Yang lebih penting sekarang adalah bersiap dan menemukan tim terbaik untuk pertandingan pertama
kami melawan Vietnam di Piala Asia. Saya sedikit menemukan gambaran skuad terbaik dalam pertandingan ini,”
tegas Metsu dalam konferensi pers seusai pertandingan, seperti dikutip AFP, Minggu (24/6).

Diakui pelatih yang mengantar UEA menjadi juara Piala Teluk Januari 2007 lalu ini, dalam uji coba keduanya di Asia
Tenggara (sebelumnya menang 3-1 atas Malaysia), dirinya memang masih mencari-cari komposisi terbaik. Pasalnya,
UEA masih belum bisa turun dengan skuad terkuat seiring absennya beberapa pemain pilar.

“Tujuh pemain kami masih mengalami cedera. Karenanya, saya menurunkan banyak pemain muda. Namun, saya
pikir mereka sudah tampil bagus,” sambung pelatih yang mengantar Senegal menembus perempat final Piala
Dunia 2002 ini.

Kemenangan Arab Saudi dalam laga kemarin diawali gol sundulan Saad Meshal Alharthi di menit ke-49. Sepuluh menit
kemudian, anak asuh Helio Cesar dos Anjos menggandakan skor lewat Ali Alqahtani, meneruskan tendangan bebas
Malek Ali Alhawsawi.

Di Piala Asia 2007 nanti, UEA yang pernah menjadi finalis Piala Asia 1996 di rumah sendiri, akan berada di Grup B. UEA
tergabung bersama tuan rumah Vietnam, juara Asian Games 2006 Qatar, dan juga juara bertahan Piala Asia 2004,

Arab Saudi Pertama, Bahrain Terakhir

Jadwal Kedatangan Peserta Grup D

JAKARTA - Panitia lokal (LOC) Indonesia untuk Piala Asia 2007 bersiap menerima kontestan lain di Grup D. Tiga tim peserta penyisihan Grup D putaran-final Piala Asia 2007 di Indonesia, yakni Korea Selatan, Arab Saudi dan Bahrain, telah menyampaikan rencana kedatangan mereka ke Jakarta.



Tim tamu yang pertama tiba adalah Arab Saudi yang akan datang pada Kamis (5/7) mendatang, disusul Korea Selatan pada Jumat (6/7) dan terakhir Bahrain, Sabtu (7/7). Berbeda dengan rencana kedatangan Korsel dan Bahrain yang sudah secara terbuka menyebutkan pesawat yang akan ditumpanginya, panitia penyelenggara lokal (LOC) Piala Asia Indonesia belum memperoleh rincian kedatangan tim Arab Saudi tersebut.

Federasi Sepak bola Arab Saudi sementara hanya menyebutkan bahwa tim mereka akan tiba dalam beberapa rombongan mulai 5 Juli mendatang. Kedatangan tim Arab Saudi termasuk kelompok terbang (kloter) pertama yang tiba pukul 16.20 WIB.

Sementara itu, tim Korsel dipastikan akan tiba dengan penerbangan KE 627 yang mendarat di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng pukul 20.10 wib. Sedangkan tim Bahrain mengkonfirmasikan kedatangannya dengan penerbangan H-711 sekitar pukul 10.00 WIB.

Empat tim peserta penyisihan Grup d putaran-final Piala Asia 2007 ini, termasuk tim tuan rumah Indonesia, akan diinapkan di Hotel Ritz Carlton dan JW Marriot, di kawasan antarbangsa Kuningan, Jakarta Selatan.

Giliran Arab Saudi Diintip Kolev

Program spionase timnas Indonesia dilanjutkan.Pagi ini,Pelatih Timnas Indonesia Ivan Venkov Kolev terbang ke Singapura melihat kekuatan Arab Saudi.



Langkah memantau perkembangan Arab Saudi sangat penting karena tim berjuluk Son of the Desert itu menjadi salah satu rival berat Indonesia di Grup D, selain Korea Selatan (Korsel). Dengan memantau langsung permainan pasukan Helio dos Anjos, Kolev diharapkan bisa memetakan kekuatan dan kelemahan mereka. ”Kabar yang kami terima, Arab Saudi akan tampil di final turnamen empat negara melawan Oman. Kami kira sangat pas jika pelatih datang langsung melihat bagaimana kekuatan Arab.

Sebab, selama ini, kami hanya tahu dari tulisan dan rekaman pertandingan mereka,” kata Asisten Pelatih Syamsudin Umar Sekretaris Timnas Chandra Solehan mengakui, keberangkatan Kolev ke Singapura memang telah menjadi rencana timnas mengetahui kekuatan lawan.”Kami telah memiliki rekaman dan kami telah mempelajari dengan baik.Namun,saya belum berani membeberkan dari hasil evaluasi itu,” kata Chandra,kemarin. Chandra mengatakan, tim pelatih akan melakukan evaluasi total seusai Merah Putih menjalani uji coba menjamu Liberia Selection di Gelora Sriwijaya Jaka Baring,Palembang.

”Evaluasi secara menyeluruh belum dilakukan.Tapi, sepertinya tim pelatih akan melakukannya saat Indonesia menjalani uji coba terakhir nanti,” tandas Chandra, yang mengaku timnas akan kembali lagi ke Jakarta pada Kamis (5/7). Sementara dari Palembang, menjelang satu pekan menuju Piala Asia 2007, punggawa Merah Putih terlihat optimistis. Mereka menilai, peluang Indonesia lolos penyisihan Grup D terbuka. Minimal, Indonesia bisa menjadi runner up. ”Kalau melihat kondisi timnas saat ini, secara pribadi, saya optimistis bisa masuk ke putaran kedua, setidaknya kami menjadi runner up-nya,”tegas Ismed Sofyan.

Setidaknya, ujar Ismed, Indonesia harus bisa meraih angka penuh di laga pertama melawan Bahrain pada Selasa (10/7). Dengan meraih angka penuh di bentrok perdana, diharapkan membuat motivasi pemain meninggi. Penjaga gawang timnas Jendri Pitoy tak kalah garang. ”Tiga tim semua istimewa, tapi kami tidak mau dipermalukan di kandang sendiri,” tutur Jendry Pitoy kepada SINDO. Kapten timnas Ponaryo Astaman mengatakan, kekuatan yang ada pada tim Korsel,Arab Saudi, dan Bahrain memang bagus. Setidaknya, mereka sering menjadi kontestan Piala Dunia mewakili Asia. Tapi, tak berarti timnas harus keder.”Walaupun tidak pernah berhadapan dengan Korsel dan Arab, tapi kan kami sudah tahu gambaran tim mereka yang sering tampil di Piala Dunia,” ujarnya.

Mentan Kunjungi Arab Saudi

Menurut rencana Menteri Pertanian akan mengunjugi Arab Saudi guna membahas perdagangan pertanian kedua negara.



Dirjen juga mengungkapkan keberhasilan sebuah perusahaan peternakan di Arab Saudi mengembangkan ternak sapi di lahan yang sebenarnya tidak cocok untuk peternakan sapi.

"Selama ini orang beranggapan beternak sapi harus di dataran tinggi, ternyata di dataran rendah dan kering pun bisa berhasil," katanya.

Perusahaan peternakan Alsafi Dairy yang berlokasi di Riyad dengan suhu udara 45 derajat selsius mampu mengembangkan peternakan sapi yang terintegrasi dengan industri susu.

Di lahan 3.500 hektar, tambahnya, ternak yang dikembangkan mencapai 30 ribu ekor dengan kemampuan menghasilkan susu 35 liter/ekor/hari, jauh dari produksi susu yang dihasilkan di Indonesia yang hanya 15 liter/ekor/hari.

Melihat keberhasilan Arab Saudi mengembangkan peternakan sapi, di daerah kering dan dataran rendah, Djoko menilai di wilayah NTB maupun NTT memiliki potensi yang besar untuk pengembangan ternak sapi.

Arab Saudi Semakin Percaya Diri

Arab Saudi semakin percaya diri menjelang bergulirnya Piala Asia, Juli mendatang. Kemarin (27/6), "Singa Gurun Pasir" berhasil menundukan Singapura 2-1.



Arab Saudi berhasil menjebol gawang Lionel Lewis pada menit ke 26 melalui tendangan bebas. Sepuluh menit kemudian, Arab Saudi menggandakan kemenangan menjadi 2-0 yang bertahan hingga turun minum.

Di babak kedua, Arab Saudi kehilangan salah seorang pemainnya yang mendapat kartu kuning kedua setelah mengganjal keras pemain Singapura. Singapura baru bisa memperkecil kekalahan menjadi 1-2 pada injury time. Skor 2-1 untuk Arab Saudi bertahan hingga pertandingan usai.

Keberhasilan tersebut membuat Arab Saudi semakin Optimis menatap "Piala Asia" Juli mendatang. Sebelumnya, Arab Saudi berhasil mengalahkan Uni Emirat Arab dengan skor 2-0 di tempat yang sama.

Arab Saudi tergabung dalam grup D bersama tuan rumah Indonesia, Korea Selatan, dan Bahrain. Petalih Arab Saudi, Helio dos Anjos mengatakan bahwa grup D adalah grup terberat. Hal tersebut dikatakan Helio dos Anjos di Singapura sebagaimana dikutip kantor berita Antara. "Korea Selatan, saya sangat menghormati mereka, terutama apa yang telah mereka lakukan. Indonesia, dengan dukungan di kandang sendiri, akan menjadi sangat sulit. Dukungan di kandang jelas akan membantu mereka. Kami akan melawan 100.000 penggemar. Bahrain akan menjadi derby Teluk yang klasik, tidak akan mudah," jelasnya.

Sebelumnya, Arab Saudi tidak memandang Indonesia sebagai penghalang bagi langkah mereka. Namun, Seratus ribu suporter yang siap mendukung Ponaryo Astaman dan kawan-kawan nampaknya membuat pelatih kebangsaan Brazil tersebut khawatir. Arab Saudi akan mengawali pertandingan melawan Korea Selatan pada tanggal 11 Juli 2007.

Sementara itu, Pelatih Indonesia, Ivan V. Kolev berada di Singapura untuk "mengintip" persiapan Arab Saudi. Hasil pantauan Kolev selama di Singapura diharapkan bisa menjadi bahan evaluasi bagi Tim Merah Putih untuk melakukan persiapan menghadapi Singa Gurun tersebut.

Indonesia Perluas Produk Holtikultura ke Arab Saudi

Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Departemen Pertanian, akan memperluas pasar ekspor sejumlah komoditas hortikultura ke Arab Saudi.

Beberapa produk hortikultura yang potensi menembus pasar negara jazirah tersebut yakni buah-buahan, sayuran dan tanaman hias, kata Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (P2HP) Deptan, Djoko Said Damardjati di Jakarta, Selasa (26/6).



"Dari pertemuan kami dengan Kadin (Kamar Dagang dan Industri) Arab Saudi, mereka siap menerima produk hortikultura kita," katanya ketika menjelaskan hasil kunjungannya ke Arab Saudi bebarapa waktu lalu.

Peluang ekspor komoditas buah-buahan, sayuran maupun tanaman hias dari Indonesia ke negara tersebut sangat besar. Dalam pertemuan dengan Kadin setempat, selain bersedia membuka pasar untuk produk hortikultura Indonesia disisi lain mereka juga menginginkan produk dari Arab bisa masuk ke tanah air, katanya.

Beberapa produk yang ditawarkan Arab Saudi diantaranya pupuk phospat dan kurma. "Mereka memerlukan pasar untuk kurma. Selama ini Indonesia mengimpor kurma dari Tunisia dan Mesir," tambahnya.

Menanggapi hal itu, Deptan menyetujui dan menurut rencana Menteri Pertanian akan mengunjugi Arab Saudi guna membahas perdagangan pertanian kedua negara.

Dirjen juga mengungkapkan keberhasilan sebuah perusahaan peternakan di Arab Saudi mengembangkan ternak sapi di lahan yang sebenarnya tidak cocok untuk peternakan sapi.

"Selama ini orang beranggapan beternak sapi harus di dataran tinggi, ternyata di dataran rendah dan kering pun bisa berhasil," katanya.

Perusahaan peternakan Alsafi Dairy yang berlokasi di Riyad dengan suhu udara 45 derajat selsius mampu mengembangkan peternakan sapi yang terintegrasi dengan industri susu.

Di lahan 3.500 hektar, tambahnya, ternak yang dikembangkan mencapai 30 ribu ekor dengan kemampuan menghasilkan susu 35 liter/ekor/hari, jauh dari produksi susu yang dihasilkan di Indonesia yang hanya 15 liter/ekor/hari.

Melihat keberhasilan Arab Saudi mengembangkan peternakan sapi, di daerah kering dan dataran rendah, Djoko menilai di wilayah NTB maupun NTT memiliki potensi yang besar untuk pengembangan ternak sapi.

Ambisi Arab Saudi: Kembalikan Harga Diri

Tiga tahun lalu di China, Arab Saudi untuk pertama kalinya gagal mencapai laga puncak Piala Asia sepanjang keikutsertaan mereka pada putaran final. Bahkan, perjuangan Arab Saudi berakhir menjadi bencana karena harus menempati posisi juru kunci di babak penyisihan grup setelah kalah dari Irak dan Uzbekistan.



Untuk itulah, pada putaran final Piala Asia 2007, ambisi terbesar tim asuhan Helio Anjos ini adalah menebus kekecewaan sekaligus mengembalikan gengsi yang hancur. Mereka harus mengembalikan tradisi selalu masuk final. Sepanjang keikutsertaan di putaran final, Arab Saudi sudah menjadi juara tiga kali serta dua kali sebagai runner-up.

Arab Saudi membuat sejarah saat pada tahun 1984, setelah menjadi juara pada penampilan pertama mereka di putaran final Piala Asia. Empat tahun kemudian lagi-lagi mereka juara. Sayang, mereka gagal mencetak hat-trick saat takluk 0-1 dari Jepang di laga final Piala Asia 1992.

Saudi kembali menunjukkan kehebatannya saat menjadi juara pada tahun 1996, menaklukkan Uni Emirat Arab melalui titik penalti. Namun, pada tahun 2000 lagi-lagi Jepang menjadi batu sandungan setelah takluk 0-1 dari Negeri Matahari Terbit itu di laga final.

Pada laga kualifikasi turnamen tahun ini Arab Saudi kembali menunjukkan kelasnya. Pada babak penyisihan Arab Saudi satu grup dengan Jepang dan berhasil lolos ke putaran final dengan mulus.

Namun. setelah hasil mengecewakan pada turnamen Piala Teluk Januari lalu, Arab Saudi memutuskan untuk memecat pelatih Marcos Paquetá. Pelatih inilah yang menangani Saudi di putaran final Piala Dunia 2006. Pelatih asal Brasil lainnya, Helio Anjos, ditunjuk menggantikan Paquetá.

Helio Anjos membangun tim dengan sebagian besar pemain yang pernah menjadi andalan di bawah kepelatihan Paquetá. Di lini pertahanan, Anjos tetap mengandalkan mantan pemain terbaik Asia, Hamad Al Montashari dan kapten Hussain Suleimani yang absen pada Piala Asia 2004. Pemain terbaik Liga Champions Asia 2004, Redha Tukar, juga akan memiliki peran kunci di skuad Helio.

Namun, Helio membuat keputusan mengejutkan saat tidak memasukkan nama Mohammed Noor dan Nawaf Al Temyat. Sebagai gantinya, lini gelandang akan dipimpin oleh Saud Khariri, pemain yang dua kali memenangi gelar Liga Champions Asia bersama Al Ittihad. Selain itu, ada juga kandidat pemain terbaik Asia 2006, Mohammad Al Shalboub.

Di barisan penyerang, Anjos memiliki banyak pilihan. Cukup berlimpah stok penyerang hebat di Arab Saudi. Yasser Al Qahtani, Malek Maaz, Saad Al Harthi, Naji Majrashi, dan Saleh Bashir akan bersaing untuk mendapatkan kepercayaan Anjos sebagai penyerang utama.

Target utama Arab Saudi jelas, menjadi juara, sekaligus mengembalikan gengsi mereka sebagai tim terhormat Asia. Namun, usaha tersebut tidak akan mudah karena pada undian penyisihan grup, Arab Saudi kurang beruntung.

Mereka harus bersaing di Grup D dengan kandidat juara lainnya, Korea Selatan dan kekuatan Asia yang baru muncul, Bahrain. Indonesia barangkali akan menjadi lawan teringan mereka. Namun, Indonesia diuntungkan karena menjadi tuan rumah.

Raja Arab Saudi Terima Penghargaan Order Of The Smile dari Polandia



Organisasi Anak-Anak di Polandia memberikan penghargaan Order of the Smile pada Raja Arab Saudi, pelindung Dua Masjid Suci, Raja Abdullah. Pengharagaan tersebut diserahkan dalam sebuah acara kehormatan di Belweder Palace, Polandia, Selasa (26/6).

Penghargaan itu diberikan oleh Child Friendship Center pada Raja Abdullah atas perannya yang besar dalam operasi pemisahan bayi kembar siam asal Polandia, Olga dan Daria Kolacz di Rumah Sakit Riyadh pada tahun 2005.



Dalam acara penyerahan penghargaan itu, Presiden Polandia Lech Kaczynski menyampaikan rasa terima kasihnya, karena Raja Abdullah telah mengeluarkan instruksi membentuk tim medis yang beranggotakan 50 orang dari King Abdul Aziz Medical City di Riyadh, untuk melakukan operasi pemisahan kembar siam tersebut. Dan Raja Saudi pula yang membayar semua biaya operasi, yang dilakukan pada bulan Januari 2005 saat ia masih menjadi putera mahkota. Saat operasi, bayi kembar siam Olga dan Daria masih berusia setahun tujuh bulan. Operasi yang rumit dan makan waktu hampir 15 jam itu sukses, Olga dan Daria berhasil dipisahkan.

Sementara itu, dalam pidatonya, Raja Abdullah mengatakan, "Kami di Arab Saudi sangat berbahagia bisa melakukan operasi bayi kembar siam asal Polandia. Ketika saya mengunjungi mereka di rumah sakit, saya melihat senyum mereka yang manis, yang memperkuat persepsi saya bahwa tanggung jawab kita yang paling mendasar adalah membangun masa depan yang aman dan damai, di mana anak-anak kita bisa hidup bahagia tanpa rasa takut.

"Ini adalah doa saya siang dan malam, semoga Tuhan menolong kita untuk mewujudkannya dengan bangsa-bangsa lainnya di dunia, " sambung Raja Abdullah.

Kaczynski mendukung pernyataan Raja Abdullah. Ia mengatakan, Arab Saudi dan Polandia menginginkan perdamaian di seluruh dunia termasuk di Timur Tengah. "Perdamaian adalah hal yang paling berharga di dunia, " kata presiden Polandia dalam pidato sambutannya.

Masih terkait penghargaan itu, pendiri Child Friendship Center Marek Michalak menyatakan, anak-anak memilih Raja Abdullah karena beliau telah menunjukkan lewat tindakannya bahwa masalah-masalah anak sangat dekat dengan jiwanya. "Dia telah menyelamatkan hidup dua bayi kembar siam Polandia dan juga anak-anak lainnya di seluruh dunia, " ujar Michalak.

Dalam acara penyerahan penghargaan Order of the Smile, Raja Abdullah juga berkesempatan bertemu dengan Olga dan Daria beserta ibu mereka. Ibu kedua bayi kembar siam itu mengucapkan terima pada Raja Abdullah yang telah memberikan pelayanan terbaik saat mereka berada di Arab Saudi.

Arab Saudi Gebuk UEA



Kemenangan 2-0 dipetik Arab Saudi atas Uni Emirat Arab (UEA) dalam laga pemanasan menjelang Piala Asia 2007. Dalam pertandingan yang digelar di Singapura, Saudi tampil cemerlang buat mengatasi UEA.



Arab Saudi menundukkan Uni Emirat Arab (UEA) dalam laga pemanasan menjelang Piala Asia 2007. Pada pertandingan persahabatan yang digelar di Singapura, Minggu (24/6) malam, Arab Saudi melibas UEA, 2-0.

Gol pertama Arab Saudi dicetak Al Harthi di menit 49 lewat sundulan keras memanfaatkan sepakpojok yang dilakukan Abdulrahman Al Qahtani. Kemudian di menit 57 giliran Maaz menggandakan keunggulan Saudi dengan sontekan pelan meneruskan tendangan bebas Al Qahtani.

Kemenangan Arab Saudi atas UEA merupakan sinyal ancaman bagi Indonesia. Sebab, Saudi bakal menjadi salah satu pesaing Indonesia di penyisihan Grup D pada putaran final Piala Asia 2007, Juli mendatang. Di saat bersamaan, Indonesia malah menelan kekalahan 0-1 dari Oman dalam laga persahabatan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.

"Saya sangat senang atas penampilan para pemain Arab Saudi hari ini. Tadi adalah pertandingan keras bagi tim kami, terutama di babak pertama. Tapi para pemain kami tampil bagus dan menciptakan banyak peluang bikin gol. Saya rasa kami memang pantas buat menang," ujar pelatih tim nasional Arab Saudi, Helio Dos Anjos, seusai pertandingan.

Kubu UEA sendiri bersikap biasa-biasa saja atas kekalahan dari Arab Saudi. "Hasil pertandingan hari ini tidak penting, karena hanya sebuah pertandingan pemanasan bagi kami. Apa yang lebih penting bagi kami adalah menyiapkan diri menghadapi pertandingan Piala Asia di Vietnam nanti," ujar pelatih tim nasional UEA, Bruno Metsu, yang melakukan tujuh kali pergantian pemain dalam laga melawan Arab Saudi.

Tim Uni Emirat Arab di putaran final Piala Asia 2007 ditempatkan di Grup B bersama juara bertahan Jepang, Qatar dan tuan rumah Vietnam. Sedangkan Arab Saudi yang pernah tiga kali juara ada di Grup D bersama Korea Selatan, Bahrain dan tuan rumah Indonesia.

Arab Saudi Menang, Bahrain Imbang



Salah satu lawan Indonesia di Grup D Piala Asia 2007, Arab Saudi, kembali meraih kemenangan dalam laga kedua uji coba di Singapura. Tapi, kali ini Arab Saudi tidak menang meyakinkan. Rabu (27/6), Al Akdar atau pasukan Hijau hanya menang tipis 2-1 dari Singapura.



Dalam pertandingan yang dimainkan di Stadion Nasional, Arab Saudi mencetak kedua gol di babak pertama melalui Abdulrahman Ali M Alqahtani pada menit ke-26 dan Taiseer Jabir Al Jassam pada menit ke-34. Gol tunggal tuan rumah dicetak Ashrin Shariff pada menit ke-90.

Hampir sepanjang babak kedua Arab Saudi bermain dengan 10 pemain. Lima menit memasuki paruh kedua laga, Al Jassam menerima kartu kuning kedua. Meski demikian, Singa Padang Pasir tetap mampu mendominasi pertandingan yang dipimpin wasit Jajat Sudrajat dari Indonesia ini.

Sebelum mengalahkan Singapura, pada 24 Juni lalu Arab Saudi menundukkan Uni Emirat Arab dengan skor 2-0. Seperti Al Akdar, UEA juga akan berpartisipasi di Piala Asia 2007.

Dalam pertandingan melawan Singapura, pelatih Arab Saudi, Helio Cezar Pinto Dos Anjos, tidak memainkan penyerang terbaik Yasser Al-Qahtani. Penyerang Al Hilal berjuluk The Sniper itu sengaja disimpan karena masih belum pulih benar dari cedera yang didera saat bermain di Liga Arab Saudi.

“Saya senang pada kemenangan ini. Kami bermain dengan 10 pemain pada babak kedua dan kami bertemu lawan kuat yang bermain cepat,” kata Anjos kepada situs konfederasi sepakbola Asia.

Adapun susunan pemain Arab Saudi: Yasser Abdullah N Almosailem (kiper), Majd Rafa A Alamri, Malek Ali M Alhawsawi, Saad Meshal O Alharthi (Saud Ali M Khariri 55), Ahmed Saddiq E Almousa (Abdoh Ibrahim Y Autef 83), Ahmed Nasser A Al Bahri, Khaled Aziz Althaker (kapten), Taiseer Jabir A Al Jassam, Abdulrahman Ali M Alqahtani (Talal Ahmed Alkhabary 78), Osama Abdulrazaq M Hawsawi, Kamil Saddiq E Almousa.

Sementara itu, lawan lain Indonesia di Grup D, Bahrain, bermain imbang 2-2 dengan UEA pada Rabu (27/6). Pertandingan ini dimainkan di Kuala Lumpur, Malaysia. Bahrain unggul lebih dulu melalui gol Said Mahmood Jalal di menit ke-11. Tapi, UEA kemudian unggul melalui Mohammed Saeed Al Shehhi (35’) dan Yousef Jaber (49’). Sepuluh menit sebelum pertandingan selesai, penyerang kelahiran Nigeria, Jesin John, menyelamatkan Bahrain dari kekalahan.

Bahrain berada di Malaysia sejak Senin lalu. Selama berada di Negeri Jiran kita itu, tim arahan pelatih Milan Macala berlatih dua kali sehari.

Pada Sabtu mendatang, Bahrain menghadapi tuan rumah Vietnam di Hanoi. Setelah itu, Ali Hubail dkk. kembali ke Kuala Lumpur. Pada 4 Juli, semifinalis Piala Asia 2004 ini berujicoba dengan klub anggota Super Liga Malaysia, Melaka Telekom.

Bahrain adalah lawan pertama Indonesia di Piala Asia 2007 pada 10 Juli. Pertandingan ini berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno Senayan Jakarta. Empat hari kemudian di tempat yang sama Indonesia bertemu Arab Saudi. Laga terakhir pasukan Merah Putih di Grup D adalah melawan Korea Selatan pada 18 Juli.

Beasiswa S2 dan S3 Di Arab Saudi

KESEMPATAN BEASISWA BAGI PARA MAHASISWA INDONESIA UNTUK KULIAH PROGRAM PASCA SARJANA S2 DAN S3 DI KING SAUD UNIVERSITY — RIYADH, ARAB SAUDI



Duta Besar RI untuk Kerajaan Arab Saudi Dr. Salim Segaf Al-Jufrie, MA bersama Atase Pendidikan dan Kebudayaan, Drs. Juhdi Syarif, M. Hum, pada hari Minggu, tanggal 29 April 2007 telah melakukan pertemuan dengan Rektor King Saud University (KSU), di Riyadh.

Pada pertemuan tersebut, Rektor KSU, Dr. Abdullah bin Abdurrahman bin Abdullah Al-Uthman menginformasikan bahwa KSU, yang merupakan universitas tertua di Arab Saudi, mulai tahun ajaran 2007 membuka peluang kerjasama dengan Indonesia dalam bidang Sains dan Teknologi pada program pendidikan pascasarjana.

Ditegaskan lebih lanjut bahwa dari sekitar 300 beasiswa yang tersedia setiap tahun di KSU, 10 %-nya akan diberikan untuk mahasiswa Indonesia. Beasiswa tersebut disediakan untuk 20 orang mahasiswa program S2 dan 10 orang mahasiswa program S3. Kuliah disampaikan dengan pengantar bahasa Inggris. Selain itu, mahasiswa juga diminta untuk menjadi asisten peneliti.

Kerjasama lain yang ditawarkan UKS adalah program pertukaran dosen. Bidang-bidang studi yang ditawarkan meliputi Food Sciences & Agriculture, Pharmacy, Physics, Botany dan Microbiology, Zoology, Mathematics, Chemistry, Statistics dan Operational Research. Selain itu, juga ditawarkan program Computer and Information Sciences, Nursing, Society health science, serta juga jurusan teknik seperti Electrical, Civil, Chemical, Mechanical dan Petroleum engineering.

Fasilitas yang diperoleh adalah asrama, uang beasiswa 2,500 Saudi Riyal (sekitar US $ 666) per bulan.

Informasi lebih lanjut mengenai KSU, dapat diakses di website KSU:
http://www.ksu.edu.sa

Saudi Kuasai Seluler Indonesia



Jakarta, Belum lama berselang, kepemilikan saham mayoritas PT Natrindo Telepon Seluler (NTS) telah berganti lagi. Setelah sebelumnya mutlak dikuasai operator dari Malaysia, kini NTS berada di bawah kendali penyedia telekomunikasi asal Arab Saudi.



Perubahan kepemilikan terjadi ketika Saudi Telecom Company (STC) membeli 25 % saham Maxis Communication Bhd dan sekaligus saham NTS sebesar 51% dari induk keduanya, Binariang GSM Sdn. Bhd. milik pengusaha Ananda Krishnan.

Dengan dana US$ 3 miliar yang dikucurkan STC, praktis kepemilikan Binariang atas Maxis berkurang menjadi 75%. NTS yang tadinya dikuasai Maxis 95%, kini 51% di antaranya telah beralih ke tangan STC. Dengan demikian, Maxis pun hanya menjadi pemegang saham mayoritas kedua dengan kepemilikan 44%.

Dengan pembelian 25% saham Maxis tersebut, STC bersama Binariang akan menggenjot Maxis dalam melakukan ekspansi layanannya di India dan Indonesia. Investasi US$ 900 juta yang akan dianggarkan untuk ekspansi tersebut berasal dari pinjaman bank yang bebannya ditanggung sama rata antara STC dan Binariang.

President STC Eng. Saud Al Daweesh, menyatakan kegembiraannya bisa berinvestasi untuk kali pertamanya di luar Arab Saudi dan bermitra dengan Maxis yang dinilainya telah memiliki pengalaman kuat di pasar Asia, sehingga memuluskan rencana perusahaan melakukan ekspansi dalam membuka lahan baru.

"Partisipasi kami dalam merekapitalisasi dan merestrukturisasi Maxis memberikan kesempatan unik untuk memainkan peranan strategis dalam membimbing arah masa depan perusahaan. Investasi ini memungkinkan kami meraih tambahan sebesar 10% dari sumber luar untuk total pendapatan yang kami proyeksikan pada tahun 2010," ujarnya, seperti dilansir Celluler News dan dikutip detikINET, Rabu (27/6/2007).

NTS sendiri merupakan operator telekomunikasi yang mengantungi lisensi penyelenggaraan layanan seluler generasi kedua (2G) dan ketiga (3G). Kedua lisensi tersebut diperoleh empat tahun yang lalu setelah layanan Lippo Telecom miliknya yang beroperasi di Surabaya, Jawa Timur, mengalami stagnasi karena pelanggannya tak beranjak dari 12.000 sambungan.

Meski telah mengantungi lisensi sejak September 2004, namun layanan 2G dan 3G tersebut baru mulai dikomersialisasikan NTS di Bandung dan Surabaya pada Februari 2007.

Arab Saudi Keluar Sebagai Juara



Singapura: Arab Saudi bertemu Oman di pertandingan terakhir turnamen sepak bola empat negara, Singapore Invitational. Di babak pertama pertandingan yang berlangsung di Stadion Jurong Barat tersebut, tidak satupun gol tercipta. Di menit 55, tendangan Mohammed al Shaloub merobek gawang Oman. Kedudukan menjadi 1-0 untuk Arab Saudi.



Kedudukan tersebut tidak berlangsung lama. Enam menit kemudian, tandukan Fawzi Basher menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Skor imbang ini bertahan hingga usai. Pemenang pun akhirnya harus ditentukan dari adu pinalti.

Penyelamatan kiper Oman Ali al Habsi dan tendangan pemain Arab Saudi Malek Ali ah Hawsawi yang melebar memastikan Oman menang 4-2. Meski kalah pada pertandingan tersebut, Arab Saudi tetap menjadi juara disusul Oman, Singapura dan Korea Utara.

Pelatih Arab Saudi Akui Berada di Grup Berat

Pelatih Arab Saudi, Helio dos Anjos, mengatakan bahwa Grup D yang menjadi tempat timnya sebagai yang terberat pada Piala Asia yang mulai berlangsung bulan depan, tetapi yakin pasukan muda yang dibawanya bisa membawa pulang trofi.
Anak-anak Gurun, julukan Arab Saudi, akan bergabung dengan Korea Selatan, Bahrain, dan salah satu tuan rumah bersama, Indonesia, dan pelatih asal Brazil itu sadar perjalanan mereka tidak akan mudah.
"Ini adalah grup terkuat di turnamen," kata dos Anjos di Singapura, tempat mereka mempersiapkan diri menjelang turnamen, Selasa.
"Korea Selatan, saya sangat menghormati mereka, terutama apa yang telah mereka lakukan. Indonesia, dengan dukungan di kandang sendiri, akan menjadi sangat sulit. Dukungan di kandang jelas akan membantu mereka. Kami akan melawan 100.000 penggemar. Bahrain akan menjadi derby Teluk yang klasik, tidak akan mudah," jelasnya.
"Kini kami tengah mempelajari lawan-lawan kami, menonton rekaman pertandingan untuk lebih mengerti bagaimana mengalahkan mereka dan mempersiapkan tim," tambahnya.
Arab Saudi sendiri dalam tekanan untuk bisa mencapai hasil terbaik.
Setelah merebut tiga mahkota kejuaraan terakbar di Asia itu pada 1984, 1988 dan 1996, lalu runner-up pada 1992 dan 2000, nasib buruk menimpa mereka di China tiga tahun lalu.
Mereka tersingkir pada fase grup untuk pertamakalinya dalam sejarah keikutsertaan mereka.
Performa mereka di Piala Dunia Jerman tahun lalu pun tidak begitu mengesankan, tersingkir dari fase grup dengan permainan yang buruk.
"Piala Asia lalu dan Piala Dunia tidak bagus untuk kami. Tetapi kami harus mengingat bahwa sekarang kami dalam periode transisi dengan pemain generasi baru," kata dos Anjos.
"Akan tetapi, hasil Piala Asia sangat penting bagi sepak bola Saudi untuk menunjukkan bahwa kami masih tim yang kuat," lanjutnya.
Persiapan mereka terhambat oleh cederanya sejumlah pemain, termasuk striker Yasser Al Qahtani, meskipun dos Anjos yakin mereka bisa fit menjelang partai pembuka yang penting melawan Korea Selatan pada 11 Juli.
"Dalam semua turnamen, selalu sangat penting untuk menang pada pertandingan pembuka dan menjaga momentum itu pada pertandingan kedua," katanya.
"Tapi pertandingan pembuka kami sangat berat," tambahnya.
Jika mereka bisa lolos dari fase grup, ia melihat Australia dan Jepang sebagai ancaman utama, tetapi tetap yakin timnya memiliki cukup amunisi untuk memenangi turnamen.
"Hal terbaik yang bisa anda lakukan adalah menang dan itulah semangat kami. Itulah apa yang kami ingin lakukan. Itulah satu-satunya cara untuk menghadapi turnamen seperti ini," tegas dos Anjos, seperti dikutip AFP.