Minggu, 25 November 2007

Saudi Resmi Larang Penggunaan Ringtone Al-Quran


Al Mujamma’ Fiqh Al Islami (Pusat Kajian Fiqh Islam), yang menginduk kepada Rabithah ‘Alam Islami yang berpusat di Saudi akhirnya memfatwakan larangan penggunaan ayat Al-Quran untuk nada panggil. Alasannya, perbuatan itu secara tidak langsung merendahkan Al-Quran serta memutuskan bacaannya. Apalagi, terkadang juga bacaan nada panggil itu bisa berbunyi di mana saja, termasuk di tempat-tempat yang tidak layak Al-Quran dibacakan.

Fatwa itu dikeluarkan pada hari Rabu (7/11) kemarin, di saat Al Mujamma’ mengakhiri muktamar ke 19 nya di Mekah. Penggunaan ringtone Al-Quran termasuk tergolong perbuatan yang merendahkan Al-Quran. Atas dasar itulah mereka mengeluarkan fatwa haram.

Ada pun merekam Al-Quran di hand phone dengan bertujuan agar yang bersangkutan bisa mendengarkan tilawah Al-Quran, itu tidak dipermasalahkan, bahkan dianjurkan, karena hal itu termasuk wasilah untuk belajar.

Tidak hanya itu, Mujamma’ juga mengeluarkan fatwa atas bolehnya menjual hiasan-hiasan kaligrafi, dengan beberapa syarat, antara lain yang bersangkutan bisa menjaga benda-benda itu dari perbuatan-perbuatan yang merendahkannya, serta bahan-bahan yang digunakan bukan benda-benda yang najis.

Mujamma’ juga memperingatkan agar ayat-ayat Al-Quran ditulis dengan jelas, tanpa memotong huruf atau memasukkan kalimat satu dengan kalimat yang lain, sehingga tulisan kaligrafi itu sulit untuk dibaca.

Sebagaimana dilarang juga membentuk tulisan ayat-ayat Al-Quran menyerupai makhluk hidup, seperti manusia, burung atau yang lain. Juga dilarang menggunakan tulisan-tulisan itu untuk hal-hal yang bisa merendahkan nilai ayat-ayat itu, seperti menggunakannya sebagai salah satu alat promosi dalam kegiatan jual beli.

Source: arrahmah.com

Tahun 2008 Haji Bisa Lewat Laut


Arab Saudi melalui Port Authority Jeddah memberikan lampu masuknya kapal Indonesia guna mengangkut calon jemaah haji. Tahun 2008, haji bisa lewat laut.

Kegiatan haji melalui transportasi laut bisa dilaksanakan paling lambat 2008. Keinginan itu bukan lagi sekadar wacana, karena pihak Arab Saudi melalui Port Authority Jeddah telah memberikan lampu hijau untuk masuknya kapal berbendera Indonesia yang mengangkut para calon jemaah haji tersebut.
Menteri Perhubungan Jusman Sjafii Djamal mengatakan, dari sisi transportasi, kapal yang sekarang ini dioperasikan PT Pelni cukup mampu mengangkut para jemaah haji. Kuncinya sekarang ini ada di Departemen Agama. “Kami sih mendukung penuh semua kegiatan haji yang dilakukan melalui laut. Peluang itu cukup terbuka untuk segera dilaksanakan,” kata Jusman di Jakarta, baru-baru ini.

Dirinya juga tidak menepis anggapan kalau kegiatan haji melalui laut itu menimbulkan perdebatan. Terutama usia para calon jemaah haji. Tapi ada juga yang sangat mendukung dilakukannya melalui kapal laut.

Munculnya dukungan segera dilaksanakannya haji laut tersebut mengingat tingginya animo umat Islam di Indonesia untuk melaksanakan rukun Islam yang kelima tersebut. Bahkan pihak Fokus Maritim Indonesia (FMI) yang akan mempelopori dilaksanakannya haji melalui laut telah menandatangani kerja sama penggunaan kapal milik PT Pelni, yaitu KM Labobar buatan galangan kapal Jos L Meyer GmbH Papenburg Jerman dengan kapasitas 3.000 orang.

Bagi manajemen PT Pelni, angkutan haji melalui laut sangat meguntungkan. Ini merupakan salah satu pengembangan bisnis Pelni, selain bisnis inti sebagai angkutan penumpang laut dalam negeri. Selain itu, Pelni akan mengembangkan bisnis angkutan peti kemas dan otomotif.

Dari sisi keuangan, kegiatan haji melalui kapal laut dapat membantu masyarakat ekonomi lemah, karena ongkosnya jauh lebih murah dibanding dengan pesawat udara, yaitu menghemat hingga Rp 5 juta. Di sisi lain juga bisa menghemat devisa, karena Indonesia tidak perlu menyewa pesawat terbang asing yang biayanya bisa mencapai dua kali lipat.

Berdasarkan kajian, pemberangkatan jemaah haji menggunakan kapal laut nantinya bisa dipusatkan di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Pelabuhan Belawan Medan, dan Pelabuhan Makassar. Dengan menggunakan Kapal Labobar, perjalanan kapal sampai ke Makkah diperkIraqan memakan waktu tujuh hari tanpa singgah.

Source: arrahmah.com

Arab Saudi Kecam Statement Capres Partai Republik AS Yang Berniat Serang Kota Mekkah Dan Madinah.


Pemeritah kerajaan Arab Saudi, melalui lisan ketua dewan kota Mekkah, Abdul Muhsin Al Syeikh mengecam statement capres dari kubu partai Republik Amerika, Tom Tancreido dan seruannya untuk menyerang kota Mekkah dan Madinah. Ia menilai langkah ‘gila’ itu sebagai jalan satu-satunya untuk membalas serangan atom terhadap negaranya.

Abdul Muhsin Al Syeikh mengatakan, dirinya tidak dapat berharap banyak setelah partai republik belum juga mengeluarkan pernyataan maafnya mengenai statement yang dikeluarkan Tancreido tersebut. Ia menegaskan, siapa pun orang, Tancreido atau siapa saja tidak akan mampu menyerang Ka’bah yang mulia di Mekkah.!

Al Syeikh mengeritik lemahnya latar belakang pengetahuan historis Tancreido, “Andaikata si capres ini memiliki sedikit pengetahuan mengenai sejarah, pastilah tempat ini terlebih dulu akan menjadi tempat yang suci baginya sebelum menjadi tempat yang suci bagi kaum Muslimin, sebab tidak ada penganut keyakinan-keyakinan langit yang tidak mengenal Ibrahim dan putranya, Ismail.!!”

Seperti diketahui, Tancreido sebelumnya telah mengeluarkan statement tersebut di kawasan Ayawa permulaan bulan ini. Ia ketika itu mengatakan, “Andaikata saya punya wewenang, maka kami akan mengatakan, ‘Siapa pun yang menyerang Amerika, maka akan dibalas dengan serangan terhadap tempat-tempat suci di Mekkah dan Madinah, sebab itu merupakan satu-satunya yang barangkali dapat memberikan efek jera kepada siapa saja atas apa yang ingin dilakukannya.” Demikian seperti yang diklaimnya.

Source: arrahmah.com

Arab Saudi Bantu Bangladesh US$100 Juta

Negara kaya minyak Arab Saudi, Senin (19/11), menyatakan siap menggelontorkan bantuan mencapai US$100 juta kepada Bangladesh yang ditimpa bencana angin topan Sidr.

Selain bantuan uang, King Abdullah memerintahkan pengiriman makanan, obat-obatan, serta bantuan yang dibutuhkan. Bangladesh diterjang angin topan yang membuat sedikitnya 3.000 orang meninggal.

Negara-negara Islam juga diminta untuk memberikan bantuan, demikian diserukan Organisasi Konferensi Islam (OKI) yang berpusat di Jedah, Arab Saudi. Saat ini ada 57 negara yang menjadi anggota OKI.

Source: Media Indonesia Online

Iran Ajak Arab Saudi Bersama-Sama Bantu Rakyat Irak


Akhir pekan kemarin, media massa di Arab Saudi melansir berita tentang surat Presiden Iran, Mahmud Ahmadinejad pada Raja Arab Saudi, Raja Abdullah. Surat tersebut disampaikan oleh utusan Iran, Ali Larijani, namun belum diketahui apa isi surat Presiden Iran itu.Dalam siaran di saluran televisi milik Saudi, Ahmadinejad membenarkan bahwa ia telah mengirimkan pesan pada Raja Abdullah. Pesan itu berisi tawaran kerjasama dengan Arab Saudi untuk membantu menciptakan stabilitas di Irak.

“Kami, Saudi dan negara-negara tetangga lainnya bisa membantu rakyat Irak untuk mengkonsolidasikan kemampuan pemerintah mereka dalam menciptakan stabilitas dan menjaga keamanan negara mereka, ” ujar Ahmadinejad menjelaskan isi suratnya pada Raja Abdullah.

“Saya mengirimkan pesan pada Raja Abdullah dalam masalah ini dan jawabannya secara umum, positif, ” sambungnya dalam wawancara yang direkam saat pemimpin Iran itu berkunjung ke Venezuela.

Pendekatan Iran pada Arab Saudi ini sebagai upaya untuk mengimbangi upaya AS yang ingin mengisolasi Iran dan mencari dukungan dari negara sekutunya di kawasan Teluk atas kebijakan baru Presiden AS di Irak.

Source: almanaar.wordpress.com

Saat Sidang OPEC, Pipa Gas Arab Saudi Meledak


RIYADH - Kejadian tak terduga terjadi saat sidang OPEC digelar di Arab Saudi. Sebuah saluran pipa gas alam di wilayah timur Arab Saudi meledak. Akibatnya, 28 orang tewas seketika.

Seperti dikatakan pihak perusahaan minyak nasional Arab Saudi, Aramco, penyebab ledakan adalah kecelakaan kerja saat para pekerja melakukan perawatan pada saluran pipa gas.

Namun, terjadi hal yang tidak diharapkan yakni gangguan pada suplai gas yang melalui saluran pipa gas tersebut.

"Api menjilat keluar saluran pipa saat para pekerja sedang menyambung pipa yang baru. Pihak perusahaan akan segera mengambil langkah unutk menjamin kelanjutan hasil produksi gas," kata pihak Aramco seperti dikutip Associated Press, Minggu (18/11/2007) malam.

Pihak perusahaan belum menjelaskan secara rinci berapa orang yang menjadi korban ledakan dari pabrik gas Hawiyah tersebut.

Belum diketahui apakah ledakan ini ada kaitannya dengan aksi terorisme atau sidang OPEC di Arab Saudi.

Source: okezone.com

KTT OPEC Digelar di Arab Saudi

Riyadh: Di ibukota Arab Saudi, Riyadh digelar Konferensi Tingkat Tinggi organisasi negara pengekspor minyak bumi OPEC. Ini merupakan pertemuan ketiga para pemimpin negara anggota organisasi tersebut sejak pendiriannya di tahun 1960. dalam acara pembukaan KTT OPEC di Riyadh, Raja Arab Saudi Abdullah kedua mengatakan, minyak tidak boleh dijadikan senjata. Dikatakannya, minyak sebagai sumber energi harusnya digunakan dalam pembangunan dan tidak dilibatkan dalam konflik. Sehubungan dengan itu, Raja Abdullah juga menyatakan negaranya menanamkan modal 200 juta Euro untuk penggunaan teknologi ramah lingkungan. Sasaran pertemuan puncak OPEC yang berakhir Minggu ini adalah membicarakan penyelesaian masalah lingkungan yang disebabkan oleh penggunaan minyak bumi sebagai sumber energi.

Source: dw-world.de

Musharraf Menuju Arab Saudi untuk Mengadakan Pembicaraan dengan Raja Abdullah


Presiden Pakistan Pervez Musharraf telah bertolak menuju Arab Saudi untuk mengadakan pembicaraan dengan Raja Abdullah dan menunaikan ibadah umroh ke Mekah.

Kunjungan tersebut menimbulkan dugaan bahwa Jenderal Musharraf mungkin akan berusaha bertemu dengan mantan perdana menteri Pakistan Nawaz Sharif, yang tinggal di pengasingan di Kerajaan itu.

Tetapi, Sharif, seorang tokoh oposisi terkemuka, telah mengatakan ia tidak mau bertemu dengan Jenderal Musharraf, orang yang menggulingkannya dalam kudeta tak berdarah tahun 1999.

Sementara itu, para hakim Mahkamah Agung yang diangkat oleh Jenderal Musharraf telah menolak sebagian besar gugatan hukum yang menentang kemenangan pemilihan kembali Musharraf.

Jaksa Agung Malik Qayyum mengatakan Senin kemarin petisi itu ditolak berdasarkan alasan prosedur. Satu petisi yang masih ada akan disidangkan pekan ini.

Source: voanews.com

Kamis, 22 November 2007

Raja Arab Saudi Abdullah Bertemu dengan Gordon Brown di London


Raja Arab Saudi Abdullah bertemu dengan Perdana Menteri Inggris Gordon Brown di London hari ini pada saat raja Arab Saudi itu melanjutkan kunjungan kenegaraannya di Inggris.

Kedua pemimpin itu diperkirakan akan membicarakan proses perdamaian Timur Tengah, terorisme, Iran, Irak dan situasi di Libanon.

Pemimpin Arab Saudi itu juga akan bertemu dengan Pangeran Charles dan pemimpin partai oposisi, Partai Konservatif, David Cameron.

Pada jamuan makan kenegaraan yang dituanrumahi oleh Ratu Elizabeth di Istana Buckingham Selasa kemarin Raja Abdullah mengajukan permohonan kepada Inggris agar membantu mengakhiri penderitaan rakyat Palestina.

Source: voaindonesia.com

Arab Saudi Jengah Pemudanya Kuliah TI ke Mancanegara


Arab Saudi rupanya jengah melihat para pemudanya berbondong-bondong kuliah ke luar negeri 'hanya' untuk belajar Teknologi Informasi (TI).

Pemerintah setempat pun akan mendirikan universitas canggih bernama King Abdulla University of Science and Technology atau disingkat Kaust dengan biaya melimpah ruah, US$ 10 miliar. Universitas ini khusus didirikan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.

Salah satu latar belakang dibangunnya Kaust adalah untuk mengantisipasi merebaknya tren banyaknya pemuda setempat kuliah ke luar negeri seperti ke Amerika Serikat atau Inggris untuk mempelajari TI. Diharapkan kaum muda juga akan meminati Kaust karena mutunya dirancang setara dengan universitas mancanegara.

Universitas ini akan dibuka secara resmi bulan September 2009 dengan lokasi di dekat pantai Laut Merah. Namun, angkatan pertama mahasiswanya sudah akan memulai kuliah tahun depan dengan sistem e-learning.

"Teknologi informasi adalah landasan utama bagi pengembangan negeri kami. Kaust akan menjadi perjalanan panjang ketika negeri ini melalui transisi menjadi negara ekonomi berbasis ilmu pengetahuan," demikian ungkap presiden sementara Kaust, Nadhmi Al-nasr.

Universitas ini akan terdiri dari berbagai jurusan seperti Matematika, Ilmu Komputer, Teknik, Energi dan sebagainya. Pengembangannya dibantu dan didukung oleh nama-nama besar dunia di bidang TI seperti Microsoft, Yahoo, Amazon sampai Carnegie Mellon University, Amerika Serikat.

Kesempatan kuliah akan dibuka bagi mereka yang berminat dari seluruh dunia. Seperti dikutip detikINET dari VNunet, Selasa (30/10/2007), fasilitas Kaust pun dirancang dengan teknologi tinggi.

"Kaust akan dibangun seperti layaknya sebuah kota pintar. Akan ada hotspot Internet di segala sudut dan fasilitas komputer melimpah ruah baik bagi mahasiswa maupun dosen," demikian klaim dari Majid Al-Ghaslan, Chief Information Officer universitas ini.

Source: detikinet.com

Sabtu, 17 November 2007

Dewan Shura Arab Saudi Masih Beda Pendapat Tentang Boleh Tidaknya Bioskop di Negara Itu


Dewan Shura (Dewan Konsultasi) Arab Saudi berdebat soal boleh tidaknya bioskop masuk ke negara kerajaan itu. Beberapa anggota Dewan menganggap bioskop tidak pantas ada di tanah suci, sedangkan anggota lain menyerukan agar dicari "jalan" keluar yang lebih Islami jika bioskop dibolehkan masuk ke kerajaan kaya minyak itu.

Surat kabar al-Hayat edisi Selasa (13/11) menyebutkan, perdebatan ini muncul setelah Dewan Kebudayaan dan Komite Media menyerahkan draft nota kesepahaman antara Kementerian Kebudayaan dan Informasi dengan Lembaga Federal Rusia untuk Kebudayaan dan Perfilman.

Salah seorang anggota Dewan Shura berargumen bahwa nilai-nilai spiritual Arab Saudi sebagai tempat dua kota suci, Makkah dan Madinah, harus menjadi pertimbangan ketika bersentuhan dengan seni dan budaya. Sedangkan anggota lainnya, Ahmed al-Turki menekankan pentingnya Saudi mengambil manfaat dari pengalaman Rusia dalam bidang seni perfilman. Al-Turki menyerukan para ulama untuk mencari jalan tengah agar keberadaan bioskop di Saudi tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam.

Anggota Dewan Shura lainnya Ahmed Reda Nasrallah menambahkan, "Sutradara-sutradara internasional banyak yang menemukan inspirasi buat film-film mereka di Arab Saudi. Ia menyebutkan film berjudul The Kingdom yang baru saja dirilis. Nasrallah bahkan menyerukan agar Saudi membentuk "Asosiasi Bioskop dan Film Nasional. "

Sementara itu sumber-sumber yang tidak mau disebut namanya pada al-Hayat mengatakan, Ketua Dewan Shura Dr. Saleh bin Hamid sengaja melanjutkan kembali perdebatan tentang kemungkinan dibolehkannya bioskop masuk ke Saudi. "Bukan berarti ia berpihak pada satu kelompok. Tapi ia menggunakan haknya untuk mengarahkan perdebatan dalam Dewan dan memastikan bahwa mereka melebar ke topik lain, " kata sumber tadi.

Arab Saudi masih menerapkan larangan beroperasinya bioskop, karena film oleh negara itu dianggap tidak sejalan dengan ajaran Islam, terutama yang menampilkan sex bebas dan tindakan-tindakan amoral lainnya.

Source: eramuslim.com

Arab Saudi, untuk Sementara Larang Biro Perekrutan di Saudi Rekrut Tenaga PRT dari Indonesia

Ketua Komite Nasional Perekrutan Tenaga Kerja Arab Saudi Saad Al-Baddah mengingatkan kantor-kantor lokalnya untuk tidak merekrut tenaga pembantu rumah tangga dari Indonesia, selama negosiasi antara pemerintah Saudi dan pemerintah Indonesia tentang kenaikan upah tenaga PRT dari Indonesia belum mencapai kata sepakat.

Seperti diketahui, pemerintah Indonesia meminta agar gaji minimum tenaga PRT asal Indonesia yang bekerja di Saudi dinaikkan menjadi 800 riyal Saudi per bulannya. Dan saat ini, negoasiasi antara kedua belah pihak yang sudah dimulai sejak beberapa bulan yang lalu, masih berlangsung.

Agen-agen perekrutan tenaga PRT di Saudi menilai tuntutan gaji pemerintah Indonesia "tidak logis" dan "sepihak." Mereka mengatakan, dengan gaji sebesar itu, mempekerjakan PRT asal Indonesia akan jadi sangat mahal, sementara mereka sendiri harus menyediakan dana sebesar 2. 000 riyal Saudi untuk keperluan visa.

Al-Baddah menyatakan, pihaknya akan berusaha keras untuk menyelesaikan masalah ini dan berharap bisa mencapai kesepakatan dengan pemerintah Indonesia dalam dua minggu ini. Surat kabar al-Madinah mengutip pernyataan Al-Baddah yang mengatakan, delegasi dari Indonesia akan tiba di Saudi pekan depan untuk membicarakan kembali tuntutan mereka.

Komite Nasional Perekrutan Tenaga Kerja Arab Saudi, mengusulkan jalan tengah dengan menawarkan gaji sebesar 700 riyal Saudi untuk tenaga PRT yang masih baru, yang sudah berpengalaman kerja di Saudi sebesar 750 riyal dan tenaga PRT yang memperpanjang kontraknya dengan sponsornya baru boleh bisa mendapatkan gaji sebesar 800 riyal Saudi.

Komite dalam proposalnya juga meminta pemerintah Indonesia memberikan jaminan bahwa tenaga PRT yang dikirim sudah diberikan pelatihan sebelumnya, jaminan tidak akan kabur, menolak bekerja atau membatalkan kontrak.

"Sejauh ini, kami belum mendapatkan respon dari Indonesia, " kata Al-Baddah.

Ia menyatakan mengajukan proposal itu, juga untuk melindungi kepentingan warga negaranya. Al-Baddah juga mengatakan, jika ada biro perekrutan tenaga PRT di Saudi yang merekrut tenaga PRT baru dari Indonesia, sementara negosiasi masih berlangsung, akan dikenai sanksi hukum.

"Hampir semua biro perekrutan mau bekerjasama dengan kami. Cuma sedikit biro yang menolak mematuhi himbauan kami, " ujarnya.

Source: eramuslim.com

Arab Saudi Jamin 'Armina Gate' Tidak Terulang

Jakarta:Pemerintah Arab Saudi akan bertanggungjawab bila terjadi masalah dalam penyelenggaraan katering bagi jemaah haji di Arafah dan Mina (Armina). Sebagai antisipasi, setiap perusahaan katering diwajibkan memberikan uang jaminan sebesar 30 persen kepada Kementrian Haji Arab Saudi.

"Arab Saudi sudah menyatakan bila ada masalah dalam penyelenggaraan katering, mereka akan ikut bertanggungjawab," kata Direktur Jenderal Penyelenggaraan Ibadah Haji Departemen Agama, Slamet Riyanto di sela-sela rapat dengan Komisi Haji DPR, Senin (12/11).

Ia mengungkapkan pemerintah Arab Saudi telah menetapkan syarat-syarat perusahaan katering yang diperbolehkan menjadi penyelenggara katering di Armina. Diantaranya wajib memberikan uang jaminan sebesar 30 persen kepada Kementrian Haji Arab Saudi. "Sehingga pemerintah Arab Saudi bisa langsung mengambil tindakan bila jemaah terlantar karena tidak mendapatkan makanan," katanya.

Sesuai dengan persetujuan Kementrian Haji, Missi Haji Indonesia dan Muassasah, pelayanan katering jemaah di Armina akan ditangani langsung oleh Muassasah dan perusahan katering Arab Saudi. Muassasah akan melayani 39 maktab. Dan sisanya sebanyak 38 maktab akan dilayani oleh katering Arab Saudi yang pengelolaannya dilakukan oleh Missi Haji Indonesia.

"Perusahaan katering yang ditunjuk oleh Kementrian Haji sebanyak 12 perusahaan," kata dia.

Biaya katering tahun ini jauh lebih murah dibanding tahun sebelumnya. Pemerintah Arab Saudi dan Muassasah sepakat biaya diturunkan dari 300 riyal menjadi 260 riyal. Biaya ini termasuk biaya penyediaan fasilitas, penyediaan dapur oleh muassasah dan maktab. "Biaya ini jauh lebih murah karena menu dengan cita rasa Indonesia," kata dia.

Pada musim haji tahun ini, Departemen Agama menerapkan sistem prasmanan. Alasannya, kata Slamet, sistem prasmanan lebih mudah diawasi baik volume, jenis dan kualitas makanan. Selain itu, jemaah diberi kebebasan memilih makanan sesuai selera masing-masing.

Source: tempointeraktif.com

Saudi Bantah KTT OPEC Akan Bahas Kenaikan Produksi

Menteri Perminyakan Saudi Arabia membantah OPEC berencana menaikkan produksi minyak sebagai tanggapan atas kenaikan harga minyak dunia, dalam pertemuan kartel minyak itu pekan ini.

Ali al-Nuaimi kepada Financial Times, Selasa, mengatakan bahwa "tentu saja tidak akan ada pembicaraan" pasokan minyak dalam jangka pendek pada KTT OPEC 17-18 November di Riyadh, yang dihadiri oleh para kepala negara atau menteri perminyakan OPEC.

Ia mengatakan KTT tersebut akan memfokuskan pada pembahasan strategi jangka panjang.

Ditambahkannya, OPEC terus mengawasi pasar secara hati-hati, dan menyatakan bahwa Saudi Arabia akan "melihat semua informasi yang berharga". Ia membuka kemungkinan soal kenaikan produksi itu baru dibahas pada pertemuan OPEC berikutnya di Abu Dhabi, 5 Desember mendatang.

Namun Nuaimi mengingatkan bahwa keputusan kenaikan produksi pada pertemuan di Abu Dhabi masih "prematur", mengingat OPEC tidak dapat melakukan tindakan apapun terhadap harga minyak saat ini.

"Kami tidak ingin melihat adanya kemunduran pembangunan di dunia akibat kenaikan harga energi," katanya, seperti dikutip AFP.

Harga minyak, Senin kemarin, turun setelah Nuaimi berbicara kepada pers saat berkunjung ke Kuwait bahwa OPEC akan membahas isu kenaikan produksi saat pertemuan, tanpa merinci pertemuan yang dimana, apakah KTT OPEC di Riyadh akhir pekan ini atau pertemuan di Abu Dhabi bulan depan.

Harga minyak New York untuk pengiriman Desember, turun 1,7 dolar menjadi 94,62 dolar per barel.

Source: ANTARA News

Arab Saudi Hapus Pungutan Ekspor Tambahan Untuk Indonesia

Pemerintah Arab Saudi akan menghapus pungutan tambahan bagi eksportir Indonesia paling lambat 31 Desember 2007.

Dalam keterangan resmi Ditjen Kerjasama Perdagangan Internasional, Departemen Perdagangan, Selasa, disebutkan keputusan tersebut merupakan hasil perundingan bilateral maupun multilateral pada sidang kelompok kerja pendaftaran Arab Saudi menjadi anggota WTO selama tahun 2003-2005.

Sejak 1985, perusahaan Indonesia yang melakukan ekspor ke Arab Saudi harus membayar pungutan tambahan selain bea masuk yang besarnya ditentukan oleh pemerintah Arab Saudi dan dewan bisnis setempat.

Pungutan yang harus dibayar eksportir Indonesia antara lain biaya pengesahan invoice dan Surat Keterangan Asal (Rules of Origin) sebesar 15 dolar AS.

Eksportir juga dikenakan biaya 8 dolar AS untuk setiap dokumen ekspor. Sementara itu, Kadin urusan Timur Tengah mengenakan biaya untuk legalisir dan pendaftaran dokumen ekspor dengan biaya antara Rp.25.000-Rp200.000.

Depdag berharap Penghapusan pungutan ekspor tambahan tersebut mempermudah prosedur ekspor ke Arab Saudi dan meningkatkan kinerja ekspor Indonesia.

Sebelumnya, pada 28 April 2007 delegasi Indonesia dan Arab Saudi menandatangani kesepakatan penurunan tarif bea masuk produk ekspor Indonesia ke Arab Saudi dan memberikan status "initial negotiating rights"/INRs (hak negosiasi khusus yang didapat atas memberi dukungan masuknya Arab Saudi menjadi anggota WTO) untuk produk ekspor utama Indonesia ke negara tersebut.

Beberapa produk ekspor nonmigas Indonesia yang diminati konsumen Arab Saudi antara lain ikan, buah manggis, pipa, sajadah, tikar, tas, sandal, sepatu, garmen, makanan, dan minuman.

Selama ini, ekspor nonmigas Indonesia ke Arab Saudi mengalami kenaikan rata-rata 9,2 persen per tahun sejak 2002. Selama periode Januari-Juni 2007 ekspor ke Arab Saudi mencapai 412,5 juta dolar AS atau meningkat 32,92 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Nilai ekspor ke Arab Saudi tahun lalu mencapai 524,2 juta dolar AS. Ekspor nonmigas ke Arab Saudi menyumbang 0,93 persen dari total ekspor non migas Indonesia.

Source: ANTARA News

Sabtu, 10 November 2007

Raja Saudi temui Paus




Raja Abdullah dari Arab Saudi, Selasa (6/11), bertemu dengan Paus Benediktus XVI. Pertemuan pertama kali antara keduanya berlangsung di tengah-tengah keprihatinan Vatikan akan pembatasan terhadap kegiatan umat Kristen di Arab Saudi.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan setelah pertemuan, Vatikan mengatakan, pembicaraan antara Raja Abdullah dan Paus berlangsung dalam suasana hangat. Keduanya membahas berbagai persoalan, antara lain, perlunya dialog antaragama dan antarbudaya di antara umat Kristen, Islam dan Yahudi.

Dialog tersebut diperlukan untuk meningkatkan perdamaian, keadilan dan nilai-nilai moral serta spiritual, khususnya nilai-nilai yang mendukung keberadaan keluarga. Raja Abdullah dan Paus juga menekankan perlunya penyelesaian yang adil atas konflik antara Israel dan Palestina.

Paus Benediktus XVI pernah mengatakan, ia ingin menjangkau semua negara yang belum mempunyai hubungan diplomatik dengan Takhta Suci Vatikan, termasuk Arab Saudi dan China. Paus dan para pejabat Vatikan lainnya sering memprotes bahwa umat Kristen tidak bisa melakukan ibadat secara terbuka di Arab Saudi dan dilarang mendirikan gereaja di kerajaan tersebut.

Raja Abdullah dari Arab Saudi telah bertemu dengan Paus Benediktus XVI di Vatikan - dalam pertemuan pertama antara kepala Gereja Katolik Roma dan anggota keluarga kerajaan Saudi.

Pertemuan tertutup itu berlangsung hanya 30 menit, dan kedua pemimpin berbicara melalui penerjemah. Setelahnya, Raja Abdullah dan Paus saling bertukar hadiah.

Kedua negara tidak memiliki hubungan diplomatis, meski Abdullah pernah bertemu dengan mendiang Paus Yohannes Paulus II ketika dia menjadi putra mahkota.

Para wartawan mengatakan lawatan ini dilakukan di saat hubungan antara Vatikan dan dunia Islam membaik, setelah lebih dari setahun yang lalu Paus membuat marah umat Islam di seluruh dunia atas komentarnya yang mengaitkan Islam dengan kekerasan.

Raja Abdullah yang berusia 84 tahun itu melanjutkan lawatan keliling Eropa setelah berada di Inggris dan Swiss. Dia selanjutnya akan berkunjung ke Jerman dan Turki.

Dialog antar agama

Paus Benediktus dengan hangat menyambut Raja Abdullah di Vatikan pada hari Selasa, menjabat dengan kedua tangannya sebelum membawa raja itu ke perpustakaan Vatikan untuk berbicara.

Sejumlah laporan dari Vatikan mengatakan Paus berharap pertemuan itu akan mengangkat masalah kegiatan beragama umat non Muslim di kerajaan Saudi, yang diatur dengan ketat.

Sekitar satu juta umat Kristen di Arab Saudi, yang merupakan tempat tersuci Islam ini, adalah pendatang dari Filipina yang beragama Katolik.

Mereka diijinkan untuk beribadah di tempat-tempat pribadi, kebanyakan di dalam rumah, tetapi beribadah di tempat umum dan memperlihatkan tanda kepercayaan mereka, seperti mengenakan salib, dilarang.

Umat Kristen mengeluhkan peraturan yang sering tidak jelas dan aparat Muslim garis keras kadang menindak tempat ibadah yang resmi.

"Hal yang terpenting adalah mendapat kebebasan dan keamanan bagi kegiatan beribadah kami, bagi misa dan kegiatan kami," kata Uskup Paul Hinder, yang bertanggung jawab atas umat Katolik di Arabia, dalam wawancara dengan kantor berita Reuters.

Pemerintah Saudi mengutip hadist Nabi Muhammad yang mengatakan hanya agama Islam yang boleh dipraktekkan di semenanjung Arabia.

Raja Abdullah mendukung reformasi yang berhati-hati di Arab Saudi, yang sering kali bertentangan dengan aparat keagamaan yang konservatif.

Setelah pidato kontroversial Paus Benediktus bulan September 2006, Sri Paus meminta maaf dan berupaya untuk menjangkau umat agama lain.

Dia mengutip Kaisar Manuel II Paleologos dari Kekaisaran Byzantium, yang mengeritik Nabi Muhammad.

Paus menegaskan bahwa ini bukan kata-katanya sendiri dan kemudian menyatakan penyesalannya jika menyinggung perasaan umat Islam.

Peristiwa bersejarah terjadi di Vatikan Selasa (6/11) lalu. Paus Benediktus XVI, pemimpin tertinggi Gereja Katolik, untuk kali pertama bertemu dan berjabat dua tangan dengan Raja Abdullah Bin Abdulaziz Al Saud, pemimpin Kerajaan Arab Saudi, yang bergelar penjaga dua tanah suci umat Islam, Makkah dan Madinah.

Setelah saling mengucapkan selamat dalam suasana bersahabat, keduanya melakukan pembicaraan tertutup dengan diperantarai penerjemah selama 30 menit. Bagi Abdullah, ini pertemuan kedua dengan pemimpin tertinggi takhta Vatikan. Sebelumnya, pada 1999, saat masih berstatus Putra Mahkota, Abdullah bertemu pendahulu Benediktus, Paus Johannes Paulus II.

Menurut siaran pers yang diterbitkan pemerintah Vatikan, Paus Benediktus XVI dan Raja Abdullah memperbincangkan nilai-nilai kebersamaan antara umat Kristen, Islam, dan Yahudi untuk mempromosikan perdamaian. Keduanya juga sepakat tentang perlunya solusi terhadap konflik Israel-Palestina dan beberapa tema lain.

Meski terlihat sangat akrab, dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan pemerintah kedua negara, sama sekali tidak disinggung kemungkinan dibukanya hubungan diplomatik antara Vatikan dan Arab Saudi. Pada Mei lalu, Uni Emirat Arab menjadi negara Islam terakhir yang membuka hubungan diplomatik dengan Vatikan.

Vatikan berkepentingan dengan semakin banyaknya perwakilan di negara-negara muslim. Vatikan mendapati jumlah populasi Kristen di negara-negara muslim, khususnya Timur Tengah, meningkat drastis. Sebagian besar dari mereka berprofesi sebagai pembantu rumah tangga. Vatikan mencatat, ada sekitar 1,5 juta kristiani di Arab Saudi. Sebagian besar dari jumlah itu penganut Katolik dari Filipina.

Usai pertemuan, Paus memberi Raja Abdullah sebuah ukiran Vatikan dari abad ke-16 serta sebuah medali emas bergambar dirinya. Sedangkan Raja Abdullah memberi Paus sebuah pedang yang dibuat dari emas murni serta bertakhtakan batu perhiasan.

Marco Politi, koresponden harian Italia La Repubblica dan penulis biografi Paus Johannes Paulus II mengatakan, pertemuan pemimpin tertinggi Vatikan dengan Raja Saudi sangat penting karena menjadi penanda terjadinya komunikasi resmi antara Vatikan dan negara kunci bagi umat Islam. "Pertemuan ini menjadikan kata dialog tidak relevan lagi. Yang lebih tepat adalah kata kerja sama antara umat Kristen, Islam, dan Yahudi," ujarnya.

Media Vatikan, L’Osservatore Romano, menulis, ini kesempatan emas bagi Vatikan untuk memperbaiki hubungan dengan umat Islam, setelah sempat rusak akibat pernyataan Paus pada 2006 yang membuat marah umat Islam dan mengundang gelombang aksi unjuk rasa di seluruh negara Islam.

Saat berpidato pada kuliah umum di Aula Magna, Universitas Regensburg, Jerman, 12 September 2006, Benediktus mengutip pernyataan Kaisar Bizantium (kini Turki) Manuel II Paleologus soal makna jihad dalam Islam dan penyebaran Islam dengan pedang. Dia menyebut, jihad Islam sebagai iblis dan tidak memiliki kemanusiaan.

Pernyataan itu langsung menyulut kemarahan umat Islam di seluruh dunia dan menempatkan hubungan Vatikan-umat Islam dalam titik terendah abad ini. Beberapa negara Islam langsung memanggil duta besar Vatikan untuk memberikan klarifikasi. Seminggu setelah "tragedi" itu, Paus Benediktus XVI "secara tulus menyesali" bahwa pernyataannya telah melukai perasaan kaum muslim.

Namun, maaf dan penyesalan itu datangnya terlambat. Pernyataan Paus membuat darah tumpah di beberapa negara. Di Palestina, terjadi serangan bom terhadap gereja di Tepi Barat dan Gaza. Sekelompok orang bersenjata membunuh seorang suster di Somalia. Bahkan, nyawa Paus saat itu sempat terancam.

Sambutan hangat Paus Benediktus terhadap Raja Saudi juga menepis kecaman terhadap Vatikan yang muncul lagi awal bulan ini. Media di Vatikan mengungkapkan, beberapa minggu sebelum pertemuan bersejarah kemarin, Paus Benediktus menerima sebuah surat dari 138 ulama dari 43 negara. Isinya meminta ada dialog antara umat Islam dan Kristen. Sampai pertemuan dengan Raja Abdullah terjadi, belum kunjung ada tanggapan resmi dari Vatikan. Lambatnya Vatikan merespons ajakan toleransi itu mengundang kecaman luas.

Terjadinya pertemuan bersejarah kemarin juga memberikan poin atas keberhasilan diplomasi Kardinal Tarcisio Bertone, Menteri Luar Negeri Vatikan. Penghargaan sesungguhnya layak diberikan kepada Kardinal Jean-Louis Tauran, presiden dewan dialog antaragama. Kardinal Tauran, yang memimpin gereja di Lebanon dan Syria, sangat dikenal di Timur Tengah dan memiliki hubungan baik dengan negara-negara muslim.

Pertemuan pemimpin negara Islam dengan pemimpin Gereja Katolik sebetulnya juga bukan yang pertama. Presiden Iran yang beraliran moderat, Muhammad Khatami, pernah bertemu Paus Johannes Paulus II pada 1999.

Banyak masyatakat belum paham, sebagian besar wilayah kota Mekah adalah ‘Tanah Haram’. Artinya, wilayah yang dinyatakan sebagai ‘Tanah Haram’ tadi tidak boleh dimasuki oleh orang yang non-Muslim. Karena itulah, sejak dahulu hingga kini, Saudi terjaga dari kaum non-Muslim.

Source: metrotvnews.com, bbcindonesia.com, beritadotcom.blogspot.com, hidayatullah.com, pontianakpost.com

Minggu, 04 November 2007

Raja Abdullah : Inggris Tak Responsif Tindaklanjuti Informasi Teroris

Raja Arab Saudi Abdullah Bin Abdul Aziz melakukan kunjungan kenegaraan ke Inggris dan mengadakan pembicaraan bilateral dengan Ratu Elizabeth, Perdana Menteri Gordon Brown, Walikota London, serta kalangan usahawan Inggris.

Lawatan Raja Abdullah ke Inggris selama tiga hari, berakhir Kamis, itu merupakan yang pertama sejak pendahulunya, Raja Fahd Bin Abdul Aziz, melakukannya 20 tahun lalu (1997).

Kunjungan tersebut mendapat sambutan yang beragam dan bahkan kontroversi sebelum pemegang kekuasaan tertinggi Kerajaan Saudi itu sampai di Inggris.

Raja Abdullah dalam sebuah wawancara mengatakan bahwa pemerintah Inggris tidak cukup responsif menindaklanjuti informasi tentang terorisme yang diberikan Pemerintah Arab Saudi.

Ketua Keluarga Islam Indonesia di Britania Raya (KIBAR) Dono Widiatmoko ketika diminta tanggapannya mengenai kehadiran Raja Raudi di Kerajaan Inggris, Selasa, menilai pihak yang mengkritisi kedatangan Raja Saudi membidik adanya hubungan antara paham Islam Wahabi yang dipegang oleh kebanyakan warga Saudi dengan terorisme internasional.

Dono Widiatmoko yang juga menjabat Sekretaris Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) London mensinyalir ada beberapa buku dan publikasi lainnya yang berisi ajakan kaum Islamis berhaluan keras yang disponsori oleh lembaga-lembaga yang berafiliasi dengan pemerintah Saudi Arabia.

"Perkembangan Islam yang sangat pesat di negara-negara Eropa belakangan ini juga membuat beberapa kalangan semakin takut akan adanya 'Islamisasi Eropa'," ujarnya.

Gerakan SIOE (Stop Islamisation in Europe) mengadakan demonstrasi di London, minggu lalu yang menggambarkan adanya ketakutan sebagian warga Eropa akan perkembangan Islam di Inggris, ujarnya . Menurut Dono, beberapa kalangan di Inggris juga mempermasalahkan buruknya pelaksanaan hak-hak asasi manusia di Arab Saudi dan juga nihilnya proses demokratisasi.

Source: republika.co.id

Raja Saudi tuding Inggris


Raja Arab Saudi, Abdullah menuduh Inggris tidak berbuat banyak untuk memerangi terorisme internasional, yang dia katakan bisa membutuhkan waktu 20 atau 30 untuk menumpasnya.

Dia berbicara dalam wawancara BBC menjelang lawatan kenegaraannya ke Inggris - yang merupakan kunjungan pertama oleh raja Saudi dalam 20 tahun.

Dia juga mengatakan Inggris gagal mengambil tindakan setelah mendapat informasi dari pihak Saudi yang kemungkinan bisa digunakan untuk mencegah serangan teroris.

Wartawan keamanan BBC Frank Gardner mengatakan para pejabat pemerintah Inggris dengan keras membantahnya.

Raja Abdullah diperkirakan akan tiba di Inggris pada Senin sore, namun lawatan resminya baru dimulai hari Selasa.

Dalam wawancara BBC dia mengatakan perang melawan terorisme membutuhkan upaya lebih banyak dari negara-negara seperti Inggris dan bahwa al-Qaida terus menjadi masalah besar di Arab Saudi.

Wartawan urusan dunia BBC John Simpson mengatakan Raja Abdullah merasa kesal dengan masyarakat internasional yang tidak mengambil tindakan atas proposalnya untuk mendirikan pusat informasi tentang terorisme di PBB.

'Informasi' teror

Raja Saudi ini, yang berbicara melalui penerjemah, mengatakan dia yakin sebagian besar negara tidak menanggap masalah ini serius, "sayangnya, termasuk Inggris".

"Kami sudah mengirim informasi ke pemerintah Inggris sebelum serangan teroris di Inggris tetapi sayangnya tidak ada tindakan. Dan informasi itu mungkin saja bisa mencegah tragedi terjadi."

Pemerintah Saudi mengatakan mereka memberikan informasi kepada Inggris yang kemungkinan bisa mencegah pemboman London tahun 2005 jika diambil tindakan.

Lawatan Raja Abdullah ini memicu kontroversi tentang hubungan Inggris dengan Arab Saudi.

Unjuk rasa direncanakan akan digelar di luar kedutaan Saudi di London pekan ini untuk memprotes catatan hak asasi manusia negara tersebut.

Source: bbcindonesia.com

Raja Arab Saudi Abdullah Bertemu dengan Gordon Brown di London


Raja Arab Saudi Abdullah bertemu dengan Perdana Menteri Inggris Gordon Brown di London hari ini pada saat raja Arab Saudi itu melanjutkan kunjungan kenegaraannya di Inggris.

Kedua pemimpin itu diperkirakan akan membicarakan proses perdamaian Timur Tengah, terorisme, Iran, Irak dan situasi di Libanon.

Pemimpin Arab Saudi itu juga akan bertemu dengan Pangeran Charles dan pemimpin partai oposisi, Partai Konservatif, David Cameron.

Pada jamuan makan kenegaraan yang dituanrumahi oleh Ratu Elizabeth di Istana Buckingham Selasa kemarin Raja Abdullah mengajukan permohonan kepada Inggris agar membantu mengakhiri penderitaan rakyat Palestina.

Source: VOA News

Warga Asing Dominasi Pengemis di Arab सौदी

Kementerian Urusan Sosial Arab Saudi, seperti dilaporkan Jum`at (2/11) memperingatkan tentang peningkatan jumlah pengemis selama musim haji yang dapat mengganggu jemaah haji.

Para pengemis tersebut yang sebagian besar warga pendatang dinilai sebagai beban masyarakat dan memanfaatkan anjuran kasih sayang dan tolong menolong dalam ajaran Islam untuk mengemis.

Berdasarkan data yang dilaporkan harian Al-Riyadh Saudi, sekitar 83 persen total pengemis di negeri kaya minyak itu adalah warga pendatang. Sedangkan 17 persen adalah warga setempat.

Kementerian sosial negeri itu, lebih lanjut, mengingatkan bahwa para pengemis tersebut memanfaatkan musim haji untuk meminta-minta kepada para jemaah sehingga menggangu suana ibadah bagi para jamaah tersebut.

"Para pengemis tersebut dapat menggangu ketertiban dan kelancaran palaksanaan ibadah jamaah haji," papar Kementerian tersebut yang pada musim haji tahun ini melatih beberapa tim untuk mengatasi gejala mengemis itu.

Badan Pemberantasan Pengemis negeri kaya minyak itu selama ini telah melakukan upaya pemberantasan konstruktif dengan cara pendekataan dan penyadaran kepada para pengemis agar meningalkan kebiasaan tak terpuji tersebut.

Source: antara news