Minggu, 30 November 2008

Pemangkasan Produksi Minyak Diputuskan Desember Depan


Dengan terus turunnya harga minyak dunia, memaksa organisasi negara pengekspor minyak (OPEC) mengadakan pertemuan darurat di Kairo, Mesir.

Pertemuan tersebut digelar saat para menteri perminyakan negara-negara produsen minyak wilayah Arab berkumpul di Kairo.

Sejauh ini belum dapat dipastikan seberapa besar OPEC akan kembali memangkas produksi guna menggenjot harga minyak yang sedang terpuruk.

Namun sejumlah anggota OPEC mengatakan, OPEC akan menggenjot harga minyak ke harga ideal yakni US$ 75 per barel.

Dalam pertemuan 24 Oktober lalu di Wina, Austria, OPEC telah sepakat memangkas produksi sebesar 1,5 juta barel per hari. Kesepakatan itu berlaku efektif per tanggal 1 November.

Namun penurunan harga minyak tetap saja terjadi. Bahkan hingga menyentuh level US$ 54 per barel pada penutupan pasar New York, dinihari tadi.

Sebelumnya, Iran dan Venezuela telah menyatakan kesediaan untuk memangkas produksi untuk membendung penuruna harga minyak.

Namun OPEC masih harus menunggu keputusan Arab Saudi yang menjadi produsen minyak terbesar.

Selanjutnya, OPEC akan meninjau kembali keputusannya pada pertemuan di Aljazair, 17 Desember mendtang.

Dipastikan, OPEC baru akan memutuskan rencana pemangkasan produksi minyak pada pertemuan di Aljazair, 17 Desember mendatang.


Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) belum menyepakati pengurangan produksi minyak.

Padahal, dampak penurunan harga minyak telah menekan pendapatan sejumlah negara produsen.

Usai pertemuan OPEC di Kairo, Mesir, Presiden OPEC, Chakib Khelil mengatakan OPEC akan terus memantau pelemahan ekonomi dunia dan dampaknya terhadap harga minyak.

OPEC juga akan menunggu pertemuan di Algeria pada 17 Desember 2008 untuk memutuskan apakah perlu pemotongan produksi minyak di pasar.

Menurut Khelil, sejumlah menteri perminyakan anggota OPEC setuju untuk mengambil langkah maju pada pertemuan OPEC mendatang.

Langkah ini sebagai upaya menstabilkan harga minyak di pasar dunia.

OPEC juga terus mengamati penurunan harga minyak dari rekor tertinggi di atas US$ 147 per barel pada Juli silam.

Kondisi ini menjadi perhatian serius di antara negara anggota OPEC, karena berdampak pada anjloknya pendapatan.

Sebelumnya OPEC pada Oktober 2008 mengumumkan pengurangan produksi harian satu setengah juta barel menjadi 27,3 juta barel per hari.


Dipastikan, OPEC baru akan memutuskan rencana pemangkasan produksi minyak pada pertemuan di Aljazair, 17 Desember mendatang.

Signal tersebut disampaikan oleh Menteri Perminyakan Arab Saudi, Ali Al-Nuaimi di sela pertemuan negara-negara anggota OPEC di Kairo, Mesir.

Aggota OPEC lain yakni Iran, Kuwait, Qatar dan Nigeria juga telah menyatakan dukungan kepada Arab Saudi untuk menunda keputusan pemangkasan produksi pada pertemuan dua pekan mendatang.

Menteri Perminyakan Arab Saudi, Ali Al Nuaimi mengakui harga minyak saat ini sudah sangat jauh di bawah harga ideal OPEC yakni US$ 75 per barel.

Namun OPEC tidak akan tergesa-gesa memangkas produksi lagi.

Karena keputusan serupa baru saja diambil dan berlaku efektif sebulan lalu.

Hingga akhir pekan ini, harga minyak dunia sudah menyentuh level US$ 54 per barel atau turun 63 persen dari rekor tertinggi US$ 147 per barel pada 11 Juli lalu.

Arab Saudi Tetapkan 1 Dzulhijjah 29 November, Wukuf 7 Desember


Pemerintah Arab Saudi menetapkan 1 Dzulhijjah jatuh pada 29 November 2008. Waktu wukuf di Arafah akan berlangsung pada 7 Desember 2008.

"Kami belum menerima naskah resminya. Tetapi dari komunikasi petugas kami
dengan lembaga Qodho' Al A'la (semacam MA) menetapkan kemarin itu hari terakhir Dzulqoidah dan hari ini awal Dzulhijjah," kata staf khusus teknis urusan haji, Nursamad Kamba, di Madinah Sabtu (29/11/2008).

Menurut dia, dengan ditetapkan 1 Dzulhijjah 29 Desember maka wukuf di Arafah yang menjadi puncak haji otomatis berlangsung pada 7 Desember 2008 yang bertepatan pada 9 Dzulhijjah.

"Biasanya tidak ada perubahan antara keputusan Qodho' Al A'la dengan pengumumaman pemerintah," ujarnya.

Nursamad menegaskan petugas siap melayani jamaah haji Indonesia untuk wukuf dan prosesi Armina.

"Kalau soal jamaah masuk Arafah itu dijamin 100 persen insya Allah lancar. Karena, itu tanggung jawab pemerintah sini. Transportasinya dikelola langsung oleh muassasah dan naqobah kita hanya membantu," papar Nursamad.

"Bisanya jam 02.00 malam pada tanggal 9 Dzulhijjah dini hari, jamaah kita sudah ada yang sampai di Arafah. Insya'Allah semua sudah siap. Tinggal masalah katering, semoga tidak seperti tahun lalu. Kita usahakan yang terbaik untuk jamaah," lanjut dia.

Pemerintah Arab Saudi Siapkan Pertahanan Sipil

Jemaah haji tahun ini tidak perlu resah akan keamanan di Arab Saudi. Menurut Komandan Keamanan Sipil Haji Saudi, Jenderal Sulaiman bin Abdullah Al-Amro pihaknya akan menyiapkan lebih dari 13 ribu personel, 3 ribu kendaraan taktis, dan delapan helikopter di Mekah dan sekeliling Tanah Suci selama masa haji.

Menurut Al-Amro, pihaknya akan bekerjasama dengan departemen lainnya untuk mengurusi masalah keamanan. Dia mengaku rencana ini telah disetujui Menteri Dalam Negeri Pangeran Naif, kepala Badan Keamanan Sipil Arab Saudi.

"Kami telah mempersiapkan banyak pelatih baris-berbaris untuk meningkatkan performa pegawai kami," kata Jenderal Sulaiman Selasa (25/11).

Menurut Al-Amro pihaknya telah menyiapkan formula pencegahan jika terjadi hujan dan banjir di Tanah Suci . Menurutnya pihaknya terus memonitor cuaca. "Kami mempunyai komite yang bekerjasama dengan depatemen terkait untuk mempelajari bahaya hujan dan banjir," kata Sulaiman.

Sabtu, 29 November 2008

Pemerintah Saudi Hajikan 300 Muallaf

Kantor Bantuan Kememnterian Agama Islam Dakwah dan Irsyad Kerajaan Arab Saudi tahun ini akan menghajikan 300 muallaf yang tinggal di wilayah Rawdhlah, Riyadh, Arab Saudi. Menurut Abdul Aziz bin Muhamamd Al-Ghumas, kepala kantor tersebut, mereka kini tengah mempelajari dan mendalami manasik haji.

Tiga ratus muallaf tersebut tertarik dan memeluk agama Islam karena kedamaian yang diperoleh selama hidup dalam lingkungan masyarakat muslim di Riyadh. Meniurut harian Al-Watan edisi Jumat, 28 November hari ini, mereka berasal dari berbagai jenis suku, kebangsaan, dan negara.

Menurut Ghumas, melalui manasik haji mereka akan mengetahui seluk beluk haji, karena pada saat haji mereka tidak akan bisa dikontrol penuh karena banyaknya manusia. Yang jelas, menurut Ghumas, semua jemaah diarahkan tentang mana yang boleh dan mana yang tidak dalam haji. Mereka juga tetap akan dipandu secara terus menerus selama menunaikan ibadah haji.

Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia Kunjungi Universitas Andalas

Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia Mr. ABDULRAHMAN M.A AL-KHAYYAT melakukan kunjungan ke Sumatera Barat. Salah satu program kunjungan Duta Besar tersebut adalah mengunjungi Universitas Andalas. Dalam kunjungan ini Duta Besar berkeinginan untuk dapat bertemu dan berdiskusi langsung dengan Pimpinan dan Civitas Academica Universitas Andalas dalam berbagai hal khususnya masalah pendidikan.

Kerajaan Arab Saudi Buka Hotline

Kementerian Haji Kerajaan Arab Saudi, terhitung sejak Senin, 10 November kemarin, telah membuka layanan bebas pulsa (toll free) untuk pelayanan haji dalam negeri.

Dengan menekan nomor telepon 8002444480, jemaah bisa mencek adakah perusahaan haji yang menjadi pilihannya termasuk penyelenggara yang berizin dan baik, atau di mana mencari penyelenggara yang dekat dari wilayah tinggalnya.

Jasa ini akan beroperasi selama 16 jam setiap hari dan berakhir hingga awal Desember. "Kementerian Haji menyediakan pelayanan ini untuk memberi informasi kepada jemaah haji tentang penyelenggara pelayanan haji yang layak," kata Ayie Calberon, staf pelayanan jasa ini, seperti dikutip harian Saudi Gazette edisi Selasa, 11 November hari ini. Pelayanan ini juga didukung dan melibatkan asosaisi pelayanan haji di Mekah.

Menurut aturan yang berlaku di Arab Saudi, seseorang atau grup yang akan melaksanakan haji harus mengikuti jasa pelayanan yang ditunjuk kerajaan. Kemudian jemaah meminta tasrih atau izin haji ke kantor Imigrasi atau kantor pemerintahan setempat. Pelanggaran atas aturan ini akan dikenakan sanksi denda dan hukuman kurungan.

Saudi Datangkan Hewan Qurban

Tingginya permintaan hewan qurban dalam musim Haji di Arab Saudi, membuat para pedagang hewan kurban mendatangkan dari luar negara Arab Saudi, karena jika mengandalkan hewan qurban yang ada di Arab Saudi, dipastikan tidak mencukupi, negara pemasok hewan qurban diantaranya Sudan, India dan Pakistan.

Media Center Haji Departemen Agama di Jakarta, Senin (24/11) menyebutkan, salah satu pedagang hewan Qurban di Pasar Hewan Ka`kiyah Kota Mekkah Said Tanbakti mengaku tidak bisa hanya mengandalkan hewan qurban dari kota Mekkah dan sekitarnya. Mendekati hari H Idul Adha, harga hewan kambing yang dijualnya juga naik, jika sebelumnya hanya 300 real per ekornya namun mendekati Wukuf di Arofah bisa menjadi 400 hingga 450 real Arab Saudi .

Hewan yang ada tidak memenuhi kebutuhan qurban pada musim haji.Itu sebabnya, pedagang hewan Qurban mendatangkan dari Sudan dan India, namun nilai jualnya lebih tinggi dibandingkan hewan qurban dari kota Mekkah.

Said, pedagang kambing asal Negeria ini mengaku hanya mengambil keuntungan 50 sampai 100 Real Saudi per ekornya. "Saya beli kambing 1 ekor 250 real, saya jual dapat keuntungan 50 real," ujarnya.

Sementara Dam atau membayar Denda berupa menyembelih hewan ternak, merupakan keharusan ja maah haji jika tidak melaksanakan wajib haji seperti tidak berniat ihrom dari migot dan tidak mabit di Musdalifah dan Mina, namun bagi yang tidak mampu bisa mengantinya dengan puasa selama 10 hari, 3 hari di Arab Saudi dan 7 hari di Tanah Air.

Pelanggar Shalat di Saudi Diganjar Membersihkan 8 Masjid


Baru-baru ini, sebuah mahkamah di Kerajaan Saudi Arabia menjatuhkan hukuman kepada salah seorang pekerja asal Asia yang terbukti melanggar ibadah shalat. Hukuman tersebut cukup berat, yaitu membersihkan 8 buah masjid yang berdiri di antara kota Thaif dan Royadh.

Koran berbahasa Arab yang terbit di London, Alhayat (18/11) kemarin mengabarkan, bahwa pihak mahkamah mengharuskan pelanggar tersebut untuk membersihkan semua masjid sebanyak dua kali sehari, sepanjang 11 hari lamanya.

Mahkamah juga memerintahkan Dewan Dakwah dan Penerangan Islam di kawasan untuk menyediakan alat-alat yang dibutuhkan serta memberikan pendampingan.

Pihak mahkamah menyatakan, bahwa ia akan memberikan hukuman bagi siapa saja yang dipandang melanggar (atau tepatnya menyimpang) dalam beribadah. Hukuman yang diberikan pun dipandang sebagai amal bakti sosial.

Sebelumnya, pada Mei 2007 lalu, mahkamah tersebut juga pernah menjatuhkan hukuman kepada dua orang pelanggar "ibadah" lainnya dengan mengharuskannya memberishkan 26 masjid dan membantu Badan Wakaf selama 100 jam.

Jumat, 28 November 2008

Radio Arab Saudi dan MCH Indonesia Jalin Kerja Sama

Selain menjalin kerja sama dengan koran berbahasa Indonesia, An-Nadwah, Arab Saudi, Media Center Haji (MCH) Indonesia juga menggandeng Radio Arab Saudi guna menyiarkan ritual pelaksanaan ibadah haji selama musim haji 1429 H/2008 M.

Radio Arab Saudi di Jeddah, setiap tahun menyiarkan pelaksanaan ibadah haji menggunakan bahasa Indonesia. Radio yang berkedudukan di Jeddah tersebut menyambut gembira adanya kerja sama penyiaran dalam bahasa Indonesia.

"Kerja sama ini akan memudahkan penyampaian informasi kepada mukimin dan warga Indonesia yang tengah melaksanakan ibadah haji," kata Dirjen Radion Arab Saudi Jeddah, Adnan Muhammad Sho`idi yang didampingi Direktur Pengawas Program Siaran Bahasa Asing, Abdurohman, ketika menerima tim MCH -- yang dipimpin koordinator MCH Ahmad Gufron -- di kantor radio satu-satunya milik pemerintah di Jeddah, Rabu.

Dengan demikian iinformasi yang dikemas dalam Bahasa Indonesia, mudah ditangkap warga Indonesia, kata Adnan.

Esensinya pertemuan tim MCH Indonesia dengan pimpinan Radio Arab Saudi di Jeddah tersebut adalah membantu meningkatkan penyampaian informasi baik yang bersifat edukasi maupun peningkatan pemahaman dalam melaksanakan ibadah haji di tanah suci, kata Adnan.

Didampingi staf Konjen RI Jeddah, Abdullah dan staf radio Arab Saudi Jeddah, Abdul Muis, pihak manajemen radio setempat menyanggupi pula untuk menyiarkan siaran ulang pelaksanaan wukuf di Arafah. Semula pihak MCH meminta agar siaran wukuf dilakukan secara langsung, namun karena terbatasnya waktu hal itu tidak memungkinkan.

Sekalipun itu siaran tunda, hal itu diharapkan waktunya tak terlalu jauh. Adnan menyambut baik langkah ini karena menyangkut siar Islam dan harus disiarkan secepatnya.

Sementara pada musim haji ini, Radio Arab Saudi siaran berbahasa Indonesia akan mengudara pada jam-jam tertentu. Dalam sehari bisa memakan waktu lebih dari tiga jam.

Secara teknis, pelaksanaan siaran haji berbahasa Indonesia akan diatur sedemikian rupa sehingga siaran tersebut dapat didengar jemaah. Pihak manajemen Radio Arab Saudi juga mengimbau pimpinan Panitia Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) dapat memberi kontribusi untuk memanfaatkan siaran secara langsung.

Polisi Arab Saudi Mulai Razia Jemaah Ilegal

Kepolisian Arab Saudi mulai merazia berbagai tempat yang menjadi akses menuju Masjidil Haram. Di perbatasan pintu masuk Jeddah atau Madinah ke Mekah, petugas memperketat penjagaan menanyai setiap orang yang hendak ke Mekah.

Tujuan polisi ini mencari pendatang haram atau warga asing yang sudah habis masa tinggalnya. Pemerintah Kerajaan Arab Saudi juga tidak lagi melayani perpanjangan visa umrah untuk dimanfaatkan berhaji.

Sebagaimaa dikutip dari Media Center Haji Departemen Agama, Kantor Imigrasi Mekah mengumumkan bahwa batas izin tinggal jamaah umrah hingga 15 Syawal atau pada 15 Oktober lalu. Jika jamaah umrah masih tinggal di Arab Saudi dianggap ilegal yang nantinya akan dipersulit kepulangan ke negara asalnya. Terkait dengan izin tinggal itu, Abid Katib, Asisten Direktur Jenderal Imigrasi bidang Haji dan Umrah menegaskan, sanksi bagi orang yang membawa jemaah haji ilegal ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina sebesar 10 ribu riyal atau setara Rp 30 juta per orang.

Kesempatan yang dibuka Departemen Imigrasi Kerajaan Arab Saudi adalah membuka pendaftaran calon haji bagi warga Arab Saudi dan pekerja asing di negara itu. Penduduk Arab Saudi, pekerja dan mahasiswa asing cukup menunjukkan kartu identitas yang dalam waktu rentang lima tahun belum haji.

Saudi Larang Dua Buku Sayyid Qutb


Kementerian Pendidikan Arab Saudi baru-baru ini memerintahkan untuk menarik dua buku Sayyid Qutb dari perpustakaan-perpustakaan sekolah di Saudi, karena dinilai berisi ide-ide ektrimis dan bisa menyesatkan para siswa-siswi yang membacanya.

Perintah penarikan kedua buku itu diakui oleh direktur sekolah khusus anak lelaki di provinsi Asir, Abdul Rahman al-Fasil dan direktur sekolah khusus anak perempuan di provinsi Abha, Ibrahim al-Hamdan.

Dua buku Sayyid Qutb yang diperintahkan untuk ditarik dari perpustakaan berjudul "The Lies About Sayyid Qutb" dan "The Jihad in the Way of God".

"Kedua buku itu sebenarnya sudah lama ada di perpustakaan-perpustakaan sekolah, tapi belum pernah dilakukan pengawasan apakah buku itu pantas dibaca para siswa atau tidak," kata Abdul Rahman al-Fasil.

"Tujuan penarikan kedua buku ini untuk melindungi siswa-siswi yang masih muda dari ideologi-ideologi yang menyimpang," sambung Ibrahim al-Hamdan.

Sayyid Qutb adalah penulis dan tokoh intelektual pendiri gerakan Ikhwanul Muslim di Mesir pada era tahun 1950-1960-an.

Penulis Saudi, Abdul Wahid al-Ansari berpendapat, jika kedua buku Qutb dianggap berbahaya untuk siswa sekolah, maka tindakan kementerian pendidikan Saudi mengeluarkan perintah penarikan buku tersebut sudah benar. Menurutnya, bukan tidak mungkin masih banyak buku-buku yang berisi ideologi-ideologi ekstrim yang beredar di Saudi.

Kementerian Pendidikan Saudi menyatakan, pihaknya sudah beberapa kali mengeluarkan perintah penarikan buku-buku yang dianggap tidak pantas dibaca siswa dari perpustakaan-perpustakaan sekolah. Buku-buku yang dinyatakan dilarang, dimusnahkan atau disimpan di satu tempat khusus.

Saudi Arabia minati investasi pertanian di Sumatra Barat

Duta besar Arab Saudi untuk Indonesia, MA Al Ayat mengatakan investor Arab Saudi tertarik untuk melakukan investasi dalam bidang pertanian dan peternakan di Sumatra Barat.

Menurut laporan Antara pada hari Jum’at lalu, hal tersebut dikatakan oleh Al Ayat menanggapi undangan dari Gubernur Sumatra Barat, Gamawan Fauzi untuk melakukan investasi di Sumatra Barat.

Al Ayat mengatakan, pihaknya akan segera melakukan persiapan untuk menilai rencana investasi di Sumatra Barat.

Jumat, 21 November 2008

Bush Kritik Hukum Saudi Terhadap Orang yang Murtad


Presiden AS George W. Bush mengkritik Arab Saudi yang dianggapnya terlalu keras dalam menerapkan hukum bagi orang yang murtad atau keluar dari agama Islam. Bush mengatakan, suatu negara harus memberikan kelonggaran bagi warga negaranya yang ingin berpindah agama, karena pindah agama merupakan hak manusia yang fundamental.

Berbicara di hadapan Dewan Umum PBB dalam rangka konferensi antar umat beragama, Bush merujuk pada Deklarasi Hak Asasi Manusia PBB yang menyebutkan tentang "hak untuk memilih atau pindah agama serta hak untuk beribadah baik secara pribadi maupun terbuka di depan publik."

"Kebebasan itu termasuk hak semua orang untuk beribadah sesuai dengan keyakinannya," kata Bush dalam konferensi yang digagas Saudi.

Bush tetap menolak anggapan dunia Islam yang memandang invasi AS ke Irak dan Afghanistan sebagai agresi. Bush mengatakan, apa yang dilakukan negaranya justeru untuk "melindungi" umat Islam.

Tentang agamanya, Presiden yang akan mengakhiri jabatannya tanggal 20 Januari mendatang itu mengatakan bahwa agama Kristen yang dianutnya sudah banyak mengubah kehidupannya. "Agama telah membuat saya mampu bertahan menghadapi tantangan dan membuat saya bahagia menikmati masa kepresidenan saya," ujar Bush.

Sikap Dunia Islam

Konferensi antar umat beragama yang berlangsung di New York dihadiri perwakilan dari 80 negara. Pada kesempatan ini, sebagian besar perwakilan dari dunia Islam mengecam sikap Barat yang bias terhadap Islam dan Muslim.

Kecaman itu antara lain disampaikan Presiden Pakistan Asif Zardari dan utusan Iran di PBB, Muhammad Khazaee. Mereka menilai Barat telah melakukan serangan secara sistematis dan menciptakan stigma negatif pada Islam.

Wakil negara Iran Muhammad Khazaee juga mengkritik perlakuan keji negara Israel terhadap bangsa Palestina." Sejarah Israel yang pendek penuh dengan aneka kejahatan mulai dari agresi, penjajahan, pembunuhan, tindakan terorisme oleh negara dan penyiksaan terhadap rakyat Palestina," tukas Khazae.

Arab Saudi Berunding Dengan Pembajak

Pemilik kapal tanker Arab Saudi Sirius Star yang dibajak oleh perompak Somalia pada hari Minggu lalu dilaporkan sedang merundingkan pembebasan kapal itu.

Pemerintah Saudi menyataan perundingan sudah dimulai namun tidak memberi keterangan soal tebusan.

Kapal milik perusahaan minyak Aramco itu memuat dua juta barel minyak (seperempat volume produksi harian Arab Saudi) yang sedang dalam perjalanan menuju Amerika Serikat, namun dilaporkan tidak ada warga AS di antara para awak. Dilaporkan ada 25 awak dalam kapal sepanjang 350 meter itu dua berasal dari Inggris, dua dari Polandia, satu dari Arab Saudi, dan 19 dari Filipina.

Pembajakan kapal di perairan pesisir timur Afrika yang terpusat di sekitar Somalia, Kenya, Tanzania, dan Yaman dilapokan sudah menyandera belasan kapal untuk uang tebusan.

Arab Saudi Perketat Pengawasan Haji Domestik

Arab Saudi memperketat pengawasan terhadap jamaah haji dari dalam negeri mereka sendiri. Mereka mewajibkan warga mereka yang naik haji memiliki surat izin.

Arab Saudi menjalankan kampanye besar-besaran dengan radio, televisi, dan media cetak. Di semua jalan menuju Makkah juga dipasang baliho bertuliskan, "Tidak Ada Haji Tanpa Izin".

Tidak hanya itu, Kementrian Haji juga meminta para ustad di masjid-masjid seluruh Saudi ikut berkampanye.

"Semua imam dan ustad di masjid seluruh Kerajaan akan meminta orang mematuhi peraturan yang dibuat pemerintah agar haji berlangsung mulus," kata seorang menteri muda Kemetrian Haji, Hatem Qadi, awal pekan ini.

Peraturan itu, tambah Qadi, "Khususnya pasal bahwa semua jamaah domestik, baik warga Saudi atau ekspatriat, harus mendapat izin sebelum berangkat ke Makkah."

Qadi mengingatkan bahwa kewajiban haji hanya sekali seumur hidup. "Mereka yang sudah menjalankan, mestinya tidak membuat ketidaknyamanan dan kesulitan bagi muslim lain yang menjalankan untuk pertamakalinya," katanya.

Jamaah haji tanpa izin ini akan dikeluarkan dari Makah dan pengendara mobil yang membawa jamaah haji tak berizin ini didenda 10 ribu riyal (Rp 30 juta) untuk setiap orang yang ia bawa.

Hingga pekan lalu, sudah 341 warga Saudi dan 40 orang asing karena berada di Makah tanpa izin haji. Warga Saudi itu ditahan dan didenda. Sedang warga asing didenda dan deportasi.

Pada Minggu (9/11), Ketua Komite Pusat Haji, Pangeran Khaled Al-Faisal, mengatakan akan menutup akses ke Makah bagi mereka yang tidak memegang surat izin haji.

Surat izin ini dibuat oleh Departemen Paspor. Menurut salah satu asisten direktur jenderalnya, Abid bin Abdullah Katib, surat izin ini dibuat secara khusus yang sulit dipalsukan.

Ia juga mengatakan semua jalan ke arah Makah sudah dibuat pos pemeriksaan. "Aparat keamanan juga berpatroli di jalan kecil yang mungkin digunakan penyelundup untuk membawa jemaah dalam negeri ke Makah," katanya.

Saudi Sediakan 100 Juta Rial Bagi Pelayanan Medis Jamaah

Menteri Kesehatan Arab Saudi Dr Hamad Bin Abdullah Al-Manie mengumumkan alokasi 100 juta rial (sekitar 25 juta dolar AS) untuk pelayanan medis selama musim haji tahun ini.

Lebih dari 10.000 pegawai pria dan wanita dipersiapkan untuk pelayanan medis kepada jamaah haji. Dalam konferensi pers yang diadakan pada Rabu [12/11] setelah memimpin pertemuan Komite Kesehatan haji pada Kementerian Kesehatan, Menkes Al-Manie mengatakan kementerian itu telah memperkenalkan pelayanan baru tahun ini untuk menyelidiki tentang pasien melalui internet atau via telepon gratis (8002494444).

Menkes Al-Manie mengatakan sebanyak 24 rumah sakit masing-masing berkapasitas 2.939 ranjang tersedia di tempat-tempat suci dan Madinah, juga disediakan 124 pusat kesehatan.

Sementara itu, sekitar 1,5 juta domba diimport sebelum dimulainya musim haji tahun ini, 500.000 domba di antaranya untuk keperluan hewan kurban, demikian laporan Kementerian Perdagangan Arab Saudi.

Jumlah tersebut merupakan tambahan persediaan domba di Kerajaan tersebut.

Laporan itu juga mengungkapkan bahwa kementerian tersebut akan menjamin standard makanan, dan harga akan dipertahankan di pasar-pasar dan kios-kios di Makkah dan Madinah. Begitu pula untuk keperluan penginapan jamaah haji, telah tersedia hotel-hotel dan apartemen-apartemen berperabot di Makkah, Madinah, Jeddah dan Taif.

Saudi Tolak Perpanjangan Visa Umroh

Aparat Kerajaan Arab Saudi mulai melakukan sweeping (penyisiran) dan pemeriksaan ketat terutama di perbatasan Mekah dan Madinah untuk mencari pendatang haram yang sudah habis izin masa tinggalnya.


Harian Al-Nadwah, Rabu, memberitakan, Kerajaan Arab Saudi juga menolak perpanjangan visa umrah untuk dimanfaatkan berhaji. Disebutkan, Kantor Imigrasi Mekah mengumumkan bahwa batas izin tinggal jemaah umrah adalah hingga tanggal 15 Syawwal. Sehingga, jika jemaah umrah masih tinggal di Arab Saudi dianggap jemaah ilegal yang nantinya akan dipersulit kepulangan ke negara asalnya.


Terkait dengan izin tinggal itu, Mayjen Abid Katib, asisten direktur jendral imigrasi bidang haji dan umrah menegaskan, bahwa sanksi bagi orang yang membawa jemaah haji ilegal ke Masya`ir (Arafah, Muzdalifah dan Mina) adalah 10 ribu reyal per-orang.


Berapa pun jemaah yang dibawa maka ia harus membayar sejumlah itu. Dari studi lapangan yang telah dilakukan, beliau menjelaskan bahwa prosentase jemaah haji takhaluf (overstay), yang datang dari luar kerajaan Saudi bisa dikatakan nol persen dibanding jumlah jemaah umrah yang overstay.


Menurutnya, orang-orang yang over stay yang bersembunyi di Jedah maupun Makkah umumnya dari para jemaah umrah bukan haji. Pemberian pelayanan haji untuk para pendatang terbatas untuk enam yayasan pemandu haji saja, dan ia bertanggung jawab memulangkan jemaahnya yang tertinggal.


Ia mengatakan bahwa pasukan keamanan dikerahkan pihak imigrasi sepanjang tahun, mampu memerangi fenomena jemaah over stay yang terjadi di musim haji.


Dari pemantauan ANTARA di lapangan, banyak warga Indonesia tidur di sejumlah kolong jembatan di kota Jeddah. Mereka berasal dari berbagai propinsi di tanah air. Harapan mereka tinggal di kolong jembatan adalah dapat direzia pihak imigrasi setempat yang kemudian dapat dipulangkan secara gratis pemerintah Kerajaan Arab Saudi.


Ada di antara yang tidur di kolong jembatan itu orang mampu. Mereka sudah mengirim uang ke tanah air lalu, dengan tanpa membawa apa-apa, tidur di kolong jembatan agar terkena razia. "Ya, memalukan kita," kata Sahe, seorang mukimin yang tinggal di Jeddah.

Hindari Kemacetan, Pemerintah Arab Saudi Bangun Proyek Kereta Api

Setiap musim haji tiba, kawasan Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armina) atau yang disebut Masyaair Muqaddasah selalu padat dipenuhi para jamaah haji yang akan melakukan ibadah wiquf mabit dan jamarat. Akibatnya, jalanan menjadi macet yang menyebabkan banyak jamaah haji tidak bisa diangkut sesuai jadwal ibadahnya.

Untuk mengurangi kemacetan itu, pemerintah Arab Saudi akan membangun proyek kereta api masyair yang peletakan batu pertamanya akan dilakukan pada awal tahun baru 2009 mendatang. Demikianlah seperti yang dilansir dari www.al-nadwah.com, Rabu (19/11/2008).

Menurut Wakil Menteri Urusan Perkotaan dan Pedesaan Habib Zain Abidin, pembangunan kereta api di wilayah Armina akan memakan waktu selama 2 tahun atau 24 bulan. Lokasinya akan dibangun di sebelah barat Masyair Muqaddasah yang menghubungkan Arafah dengan Mina melalui Mudzdalifah.
Rata Penuh
Jalur kereta api yang akan dibangun pemerintah Arab ini diperkirakan dapat mengangkut lebih dari 20 ribu penumpang dalam satu jam dengan jumlah rangkaian gerbong sebanyak 20 gerbong yang panjangnya sekitar 300 meter.

Salah seorang jamaah haji asal Jawa Timur, Ahmad Yani, yang diberi kabar soal rencana pembangunan kereta api di jalur Armina mengaku senang. Karena para jamaah haji di tahun-tahun mendatang akan lebih mudah saat melaksanakan prosesi ibadah di Armina.

"Wah, bagus kalau benar mau dibangun jalur kereta api. kan kereta api bebas macet. Semoga saja Allah segera membantu penyelesaiannya," harap Yani.

Selasa, 04 November 2008

Saudi Arabia Tidak Terkena Krisis Global

Kekhawatiran yang melanda seluruh dunia akan terjadinya krisis global ternyata tidak menggoyahkan Arab Saudi. Negara penghasil minyak terbesar ini benar-benar aman dan tidak sedikitpun khawatir bakal terjadi resesi di negerinya.
Di saat semua negara memangkas pengeluaran, Arab Saudi malah berlomba-lomba mengoleksi mobil mewah.Penjualan mobil mewah di negeri pengekspor minyak terbesar di dunia ini bahkan mencapai 25 juta dolar! Lonjakan harga minyak dunia beberapa tahun terakhir ini ternyata membuat perekonomian di negeri ini meledak dahsyat."Penjualan mobil mewah di Arab Saudi sangat bagus dan kini menjadi fokus pasar kami. Krisis global memang berdampak pada semua pasar dunia tapi di Timur Tengah mungkin menjadi pasar yang paling stabil," kata Reiner Braun, manajer marketing dealer Mohamed Yousuf Naghi Motors yang mengimpor mobil BMW dan mobil mewah lainnya.Meskipun bulan ini harga minyak turun di bawah 70 dolar per barel, hampir 50 persen dari kenaikan harga minyak yang pernah terjadi awal tahun ini membuat pasar Arab Saudi masih stabil dan agaknya akan terus berlanjut hingga tahun depan."Saya pikir para pelanggan kami di negara ini tidak terpengaruh dengan krisis tersebut. Dan dalam beberapa bulan mendatang pasar masih stabil dan saya harap segmen ini tidak tersentuh oleh situasi dunia," kata Christian von Koenigsegg, direktur Koenigsegg Automotive di Swedia yang sedang berada di Jeddah untuk memperkenbalkan mobil terbarunya seharga 1,5 juta euro (1,87 juta dolar).Allah ta'ala memang Maha Adil. Rakyat Saudi yang pernah menderita akibat inflasi selama 30 tahun kini mulai berangsur pulih. Kerajaan kecil yang elite ini terus memakmurkan dirinya. Hampir setiap hari ada saja orang yang mendadak kaya karena dalam lahan tanahnya mengeluarkan minyak. Banyaknya Orang Kaya Baru (OKB) menjadikan mereka konsumtif dan dampaknya tidak saja memperkaya para pengimpor barang mewah tapi juga memakmurkan negeri ini.Bayangkan hampir setiap bulan diadakan pameran mobil mewah, BMW, Mercedes dan masih banyak lagi. Bila para orangtua mengendarai Rolls-Royce, maka anak-anak mereka berlenggang dengan Lexus atau Porsche.Belum lagi motor besar Harley Davidson yang langsung memiliki banyak penggemar di Riyadh dan Jeddah.Mamdouh Khayyat, general manajer Fast Auto Technic Co. yang mengimpor mobil sport Ferrari dan Maserati juga berharap penjualan mobil mewah di Arab Saudi akan terus meningkat.Tahun ini, perusahaannya berhasil menjual 118 mobil Maserati, harga satuan mobil ini yang termurah 700.000 riyal atau 186.700 dolar! Dia juga berharap tahun 2009 bisa menjual paling tidak 120 mobil.