Jumat, 26 Desember 2008

Saudi Puji Jemaah Haji Indonesia Sebagai Jemaah Haji Teladan

Pemerintah Kerajaan Arab Saudi memuji jemaah haji Indonesia tahun ini sebagai jemaah haji teladan.

"Karena itu, pemerintah Arab Saudi akan berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah haji Indonesia," kata Abdurrahman Mohammed Amin Al Khayyat di Jakarta, Rabu, pada acara penandatangan Nota Kesepakatan (MoU) pembangunan pemondokan haji di Arab Saudi antara Departemen Agama RI dan Syarikat Hujurat At Thayyibah.

Penandatangan naskah kerjasama oleh Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah, Slamet Ryanto dan pimpinan Syarikat Hujurat At Thayyibah, Anas Ismail Al Hadits disaksikan Menteri Agama Muhammad Maftuh Basyuni dan Dubes Arab Saudi Abdurrahman.

Dubes Abdurrahman mengatakan, investasi bagi pembangunan pemondokan jemaah haji Indonesia merupakan wujud partisipasi Arab Saudi agar pelayanan terhadap jemaah haji Indonesia dapat semakin baik.

Ia juga menyatakan penyelenggaraan haji tahun ini berlangsung sukses, dilihat dari berbagai ukuran seperti pelayanan pembuatan visa dan sebagainya. Karena itu pemerintah Arab Saudi terus melakukan pelayanan bagi jemaah semaksimal mungkin.

"Termasuk perluasan Masjidil Haram, karena ke depan untuk menampung jemaah dalam jumlah lebih besar dan nyaman," kata Abdurrahman.

Menanggapi pernyataan tersebut, anggota Amirul Haj DR. Anwar Abbas mengatakan, bahwa pujian itu memang layak diberikan kepada jemaah haji Indonesia, karena secara umum mereka bersikap baik selama di Tanah Suci.

"Secara umum pelayanan bagi jemaah cukup baik, memang ada sebagian jemaah menempati rumah yang jauh dari Masjidil Haram," kata Ketua Majelis Ekonomi Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini.

Menurut dia, untuk memperoleh pemondokan yang dekat Masjidil Haram, perlu dipercayakan kepada orang yang profesional dalam berbisnis di Arab Saudi.

"Pemerintah harus merekrut tenaga profesional yang berpengalaman bisnis di Mekkah," kata Anwar Abbas.

Arab Saudi "Mulai Terima" Kehadiran Bioskop


Arab Saudi "mungkin bisa" menerima kehadiran bioskop setelah tiga dasawarsa hiburan itu dilarang.

Situs web koran Telegraph mengutip media setempat, Minggu, melaporkan pernyataan Ketua polisi syariat Saudi Arabia.

"Film mungkin bisa diterima jika menyampaikan kebaikan dan sesuai dengan ajaran Islam," kata Syekh Ibrahim al-Gaith, Ketua Komisi Promosi Nilai Kebaikan dan Penjaga Susila.

Syekh Gaith mengemukakan hal tersebut setelah pada pekan lalu berlangsung suatu terobosan yaitu pemutaran film komedi Manahi untuk umum.

Gaith menarik komentar dia sebelumnya yang mencap film "sudah pasti setan" sehubungan pemutaran film tersebut di Kota Laut Merah.

"Saya tidak bilang bahwa semua yang namanya bioskop itu dilarang, saya cuma bilang kami tidak diajak berkonsultasi mengenai pemutaran-pemutaran film ini," jelasnya.

Sejak 9 Desember, kelompok usaha hiburan Rotana memutar Manahi yang disambut baik oleh para penonton di Jeddah dan Taif.

Perusahaan Rotana dikendalikan oleh miliarder Pangeran Alwaleed bin Talal.

Pemutaran film itu mendapat izin dari gubernur setempat, Pangeran Khalid al-Faisal, sehingga menimbulkan harapan bahwa Arab Saudi akan mengizinkan bioskop beroperasi.

Sebelum Manahi diputar pertama kalinya, polisi syariat setempat memeriksa gedung berkapasitas 1.200 kursi itu untuk memastikan bahwa kaum laki-laki tidak bercampur dengan perempuan.

Selama tiga kali pertunjukan dalam sehari, perempuan duduk di balkon, sedangkan laki-laki di lantai dasar.

Di Arab Saudi tidak tersedia bioskop. Namun, banyak kedai kopi secara sembunyi-sembunyi
memutar film untuk pelanggan.

Kebanyakan warga Saudi menikmati film di rumah, baik lewat DVD maupun televisi satelit. Jika ingin ke bioskop, mereka pergi ke Bahrain atau ke Uni Emirat Arab.

Senin, 15 Desember 2008

Muslimah Saudi: Perang Melawan Emansipasi

Seperti diketahui, karena semua muslimah di Saudi Arabia melakukan aktivitas publik dengan memakai jilbab, dan tidak boleh mengendarai mobil, hal ini menjadi bahan serangan AS dan Barat. Kedua komplotan itu menyoroti dan menganggapnya sebagai halangan moderniasi bagi para muslimah Saudi. Terjadi erosi dalam cara berpakaian muslimah di negara yang setiap tahun dipakai untuk ibadah haji itu.

Elisa, seorang penulis di internet dan seorang dosen, termasuk wanita konservatif di Saudi. Ia menegaskan bahwa kondisi ini membahayakan status muslimah di negaranya. “Sesungguhnya muslimah Saudi itu orang yang paling beruntung di dunia, karena negara kita ini adalah negara yang benar–benar mengamalkan Islam secara murni dan menyeluruh!” ujarnya.

Sedangkan Faiza al-Obadi, seorang Profesor Biologi, menyebutkan bahwa emansipasi wanita yang sekarang merebak di Saudi ini adalah sebuah perang nyata terhadap agama yang diusung oleh AS. “Ini penjajahan intelektual! Dan ini lebih berbahaya” tandas Faiza.

Samia Adham, seorang Profesor Ilmu Statistik juga menambahkan, “Memakai jilbab itu pilihan. Kami memilih untuk diatur oleh Islam dan kami akan memembuat perbedaan dengan cara kami ini kepada dunia.”

Khadijah Badahah, administrator sebuah universitas dan mengajar kimia di Universitas London mengatakan, “Ini adalah sebuah erosi budaya. Jika kita tidak melawannya, maka ini akan terus berlanjut!”

Minggu, 14 Desember 2008

Lempar Jumrah Masih Berlangsung

Aman, Hari Pertama Lempar Jumrah

Pelaksanaan Lempar Jumrah Berlangsung Tertib

Jemaah Haji Bersiap Lempar Jumrah

Dermawan Arab Saudi Bantu Para Santri Asahan

Para dermawan Arab Saudi yang tergabung dalam Yayasan Arrisalah Alkhairiyah, berpusat di Madinah, menggelar program dauroh kepada para santri di Asahan.

Gelar dauroh atau pelatihan dan pendidikan berbasis dakwah islamiyah ini, dilakukan bekerjasama dengan pesantren-pesantren, serta sekolah umum, atau organisasi remaja Islam di seluruh Sumatera Utara.

Demikian dikatakan Al Ustadz Dasa Syawal Syahputra, di Kisaran, Kamis [11/12] selaku perwakilan Yayasan Arrisalah Alkhairiyah Sumut, yang berkedudukan di Akademi Dakwah Assunnah, Tanjung Anom, Medan.

Hal itu disampaikannya, usai melaksanakan dauroh, kepada sejumlah perwakilan santri dari pesantren di Sumut dan luar Sumut, bertajuk “Pekan Silaturrahmi dan Tebar Qurban”.

Dauroh kali ini dipusatkan di Pondok Pesantren Daarul Hikmah, Desa Sei Alim Hasak, Kecamatan Sei Dadap, Kabupaten Asahan, pimpinan Buyah KH. Ahmad Fadlillah Abdul Majid Pane, dan direkturnya Mas’ad Mahdi Pane, SAg. Menurut Mahdi, palaksanaan dauroh tersebut telah dilakukan sejak 3 Desember lalu, dan berakhir hari ini, Kamis (11/12). Kegiatan itu, diikuti 57 orang santri yang berasal dari berbagai daerah.

Sebagai tuan rumah, hadir berbagai utusan para santri dari Kabupaten Asahan, antara lain dari Pesantren Manba’ul Hidayah dan Annikmah Rawang Panca Arga.

Ditambah utusan luar daerah, seperti dari Kabupaten Labuhan Batu, Kota Tanjungbalai, Kabupaten Batubara, dan bahkan dari luar Provinsi Sumatera Utara.

Adapun materi yang disajikan dalam kegiatan dauroh tersebut, untuk materi inti adalah yang berkaitan dengan masalah aqidah, fiqh, akhlak, tsaqofah dan hadits. Ditambah materi dampingan, seperti masalah-masalah remaja yang perlu diantisipasi dari kekeliruan fikroh, yakni akibat pergaulan bebas, budaya merokok, serta bahaya narkoba.

Sebagai instruktur, dihadirkan para juru dakwah dari Makassar, Jawa Barat, Lampung, ditambah guru dari tuan rumah. Jumlah tenaga instruktur sebanyak delapan orang, diketuai Al Ustadz Dasa Syawal Syahputra dari Akademi Dakwah Assunnah Tanjung Anom, Medan.

“Usai Sholat Idul Adha baru-baru ini, telah dilakukan penyembelihan kambing sebagai hewan kurban sebanyak 20 ekor, ditambah lembu dua ekor,” jelas Mahdi didampingi Sekretarisnya, Muhammad Akhir Nasution.

Sementara itu, Al Ustdaz Drs Amrizal, selaku Ketua Panitia mengatakan, bahwa bulan sebelumnya Akademi Dakwah Assunnah Medan, Sumut, juga telah memberikan bantuan paket ramadhan berupa Alqur’an Terjemah, kurma, dan buku aqidah, kepada seluruh santri, dewan guru, dan pegawai di beberapa pesantren yang ada di Kabupaten Asahan.

Raja Saudi Gratiskan Haji 1000 Muslim Eropa Timur


Raja Saudi mentasarufkan sebagian harta kekayaanya dalam bentuk "minhah" untuk menghajikan sekitar 1000 Muslim Eropa Timur setiap tahunnya.

Sebagaimana dikutio Islamonline (4/12), Raja Saudi Arabia, al-Malik Abdullah ibn Abdul Aziz mengabarkan, "minhah" tersebut dikelola dan dibagikan oleh Kedutaan Besar Kerajaan Saudi Arabia di beberapa negara Eropa Timur. 'Minhah' tersebut akan dibagi secara merata pada sekitar 50 lembaga keislaman yang tersebar di seluruh Eropa Timur.

Munib Hasan Rawi, direktur Jam'iyyah Wakaf Islam di kota Perno, di Selatan Chekoslovakia mengatakan bahwa "berkat adanya 'minhah' ini, organisasi yang kami kelola setiap tahunnya dapat memberangkatkan sekitar 20 jama'ah untuk menunaikan ibadah haji ke tanah suci secara gratis."

Rawi menuturkan, bahwa selain Organisasi yang dipimpinnya, Islamic Center yang terletak di ibu kota Praha juga mendapatkan jatah yang sama. "Di Praha, Islamic Center juga memberangkatkan 20 jama'ah," ungkapnya.

Ditegaskannya, bahwa semua organisasi keislaman dinegerinya lebih memprioritaskan untuk membagikan 'minhah' tesebut kepada para muallaf. "Mereka lebih kami utamakan, sebagai penggemira dari Islam," ungkapnya yang juga Wakil Ketua Persatuan Muslim Cheko itu.

Sementara itu, Yahya al-Jalal, ketua pusat Dewan Islam Hungaria menyatakan, bahwa "Keduataan Besar Saudi Araia di Budapest memberikan jatah 'minhah' haji gratis untuk 50 Muslim Hungaria."

Minhah serupa juga diperoleh beberapa organisasi Islam lainnya di negara-negara seperti Ukraina, Bosnia, Bulgaria, Slovakia, dan negara Erpa Timur lainnya.

Rabu, 10 Desember 2008

Arab Saudi Salurkan Delapan Ekor Hewan Qurban Untuk Masyarakat Aceh

Masyarakat Arab Saudi melalui International Islamic Relief Org menyalurkan delapan ekor hewan qurban untuk masyarakat Aceh. Ke-delapan ekor sapi tersebut meliputi lima ekor untuk Banda Aceh dan Aceh Besar, dua ekor untuk Kabupaten Aceh Utara dan satu ekor untuk Aceh Barat Daya

Perwakilan International Islamic Relief Saudi Arabia, Said Bafadhil yang datang khusus menyalurkan daging kurban di Aceh, Senin [08/12] mengatakan, bantuan ini merupakan bantuan masyarakat Arab Saudi yang dikumpulkan oleh lembaganya dalam rangka kepedulian sesama umat Islam.

“Dana yang telah kami kumpulan itu kami salurkan dalam bentuk hewan qurban kepada mereka yang berhak menerima bantuan tersebut,” kata Said.

Menurut Said, bantuan hewan qurban ini tidak hanya disalurkan di Aceh, tetapi beberapa daerah di Indonesia lainnya, sedikitnya ada 100 ekor lembu diberikan kepada mereka yang berhak menerima bantuan.

“Untuk Banda Aceh dan Aceh ada sekitar 500 orang fakir miskin dan anak yatim penerima bantuan daging qurban,” kata Said didampingi staf Islamic Relief Cabang Aceh Ustaz Hamdun.

Said berharap, bantuan rakyat Saudi Arabia ini dapat diterima dan dinikmati dengan baik sebagai bantuan sesama umat Islam. “Bantuan ini sebagai bentu kepedulian kita terhadap umat Islam di seluruh dunia,” ungkapnya

Selain itu, International Islamic Relief Saudi Arabia ini juga telah ikut berperan memberikan berbagai bantuan untuk Aceh korban tsunami, salah satunya lembaga ini memberikan beasiswa kepada 2.500 anak yaitm korban bencana alam tsunami. Dia berharap bantuan tersebut dapat mempererat hubungan persaudaraan antara Indonesia dan Saudi Arabia.

Arab Saudi Temukan Melamin Pada Susu dan Snack

Badan pengawas makanan Arab Saudi kemarin mengumumkan penemuan susu produksi Cina di negara itu di bawah label Nestle yang mengandung melamin.

Kandungan melamin menurut Otoritas Makanan dan Obat Arab Saudi ditemukan pada susu Nesvita Pro-Bones dari lima kelompok tanggal produksi antara 2007 dan 2008.

Penemuan itu terjadi dalam survei acak atas sampel 52 produk impor mengandung susu bubuk. Dalam survei itu juga ditemukan kandungan melamin pada sebuah makanan ringan produksi Malaysia jenis wafer coklat bermerk Apollo.

Produk makanan mengandung melamin (sala satu bahan dasar pembuatan plastik) produksi Cina muncul akhir bulan September karena ribuan bayi di Cina sakit. Sakitnya bayi-bayi di Cina karena susu bermelamin dilaporkan sudah terjadi sebelum Olimpiade musim panas ke XXIX di Beijing, namun beritanya baru muncul setelah olimpade selesai.

Senin, 08 Desember 2008

Wukuf di Padang Arafah Berlangsung Khidmat

Tiga Juta Lebih Orang Berkumpul di Arafah

Jemaah Haji Indonesia Siap Wukuf

Krisis Finansial Muncul Akibat Riba, Kata Mufti Besar Saudi Arabia

Mufti besar Saudi Arabia, Minggu, mengemukakan kepada jutaan jemaah haji bahwa krisis finansial global berasal dari dilanggarnya perintah Allah dan diperkenankannya riba yang terlarang dalam Islam.

"Dewasa ini kita saksikan krisis finansial ini melanda dunia dan sejumlah perusahaan serta bank mengalami kebangkrutan," kata Mufti Besar Abdul Aziz Al-Sheikh di Mesjid Namira, tempat Rasullulah Muhamad SAW pernah berdoa saat menunaikan ibadah haji.

"Ini adalah akibat melalaikan perintah Allah. Kaum Muslimin harus menaati perintah Tuhan dan membangun perekonomian sejalan dengan ajaran Islam," katanya kepada para jemaah sebelum shalat Dzuhur, seperti dilaporkan AFP.

Ia juga menyerukan agar dunia Islam bersatu untuk menghadapi terorisme guna menjaga stabilitas.

Kunjungan ke Mesjid Namira merupakan salah satu ritual bagi para jemaah pada hari kedua ibadah haji, yang berlangsung empat hari atau lebih.

Gelombang manusia menyapu Padang Arafah, Minggu pagi, ketika jutaan jemaah haji berkumpul untuk memulai wukuf, ritual penting dalam pelaksanaan ibadah haji ke tanah suci.

Para jemaah akan menghabiskan waktu siang di Padang Arafah untuk berdoa memohon ampunan Allah SWT. Wukuf di Arafah adalah simbol akan hari akhir bagi manusia ketika manusia menantikan pengadilan yang penghabisan.

Bank yang beroperasi berdasarkan Syariah Islam menghindari penarikan suku bunga atas pinjaman, yang dipandang sebagai riba menurut hukum Islam.

Sebagai gantinya, diterapkan pemilikan bersama dan membagi keuntungan.

Seluler Indonesia Diminati Pemukim di Saudi Arabia

Memiliki kartu operator Saudi Arabia, bagi tenaga kerja Indonesia mupun mukimin di Makkah dan Madinah, rupanya belum cukup. Mereka umumnya juga mengaktifkan kartu operator Indonesia.

Tak mengherankan ketika bertemu dengan petugas Posko Haji Telkomsel di halaman masjid Nabawi, Madinah, Mahmud, seorang tenaga kerja Indonesia asal Mataram, Lombok, mengajukan aktivasi kartu Simpati. ‘’Vocer mudah didapatkan disini, namun kartu perdana sulit diperoleh,’’ kata Mahfud.

Di Madinah, vocer isi ulang bisa diperoleh di komunitas Indonesia di Madinah, atau toko-toko Indonesia yang menjual barang-barang kebutuhan warga Indonesioa. Hal yang sama dijumpai di Makkah. Namun harga jual vocer isi ulang lebih mahal, hampir dua kali lipat.

Mutaqin, seorang tenaga kerja Indonesia yang bermukim di Jeddah juga minta aktivasi kartu Simpati saat menemui petugas posko di halaman masjidil Haram, Makkah. Pria asal Indramayu ini mengaku telah enam tahun tinggal di Jeddah dan berlangganan operator setempat.

Aktivasi kartu perdana baru juga banyak dilakukan jamaah haji Indonesia. Jamaah haji yang menggunakan kartu operator Saudi Arabia mengaku kesulitan menggunakan kartunya. Saat ada masalah dengan kartunya, mereka mengaku sulit mendapatkan solusi seperti yang diharapkan.

‘’Saya perlu nomor Indonesia, agar mudah berkomunikasi dengan keluarga,’’ katanya. Menurut Mutaqin, berkomunikasi dengan menggunakan kartu Saudi Arabia, membenani keluarganya di Indramayu. ‘’Mereka mengeluh, karena harus membayar mahal untuk menelepon. Padahal kami dari keluarga tidak mampu,’’ kata Mutaqin.

Dengan mengaktifkan Simpati, ia berharap bisa berkomunikasi lebih lancar lagi dengan keluarganya. ‘’Keluarga di rumah tidak perlu mengeluarkan biaya mahal.

Mereka bisa menelepon seperti menelepon di Indonesia. Biarlah saya yang membayar mahal untuk menerima telepon dari Indonesia. Yang penting tidak merepotkan keluarga kami di rumah,’’ kata Mutaqin.

Pernyataan senada dilontarkan Mahmud. Ia melukiskan Telkomsel memiliki jaringan luas di Nusa Tenggara Barat. ‘’Dengan kartu Telkomsel, kami bisa berkomunikasi dengan keluarga di Lombok lebih baik lagi. Mereka juga tidak dibebani biaya lagi,’’ kata Mahmud yang telah tiga tahun tinggal di Madinah.

Sebagaimana Mutaqin, Mahmud mengungkapkan keluarganya di Lombok sering kesulitan mendapatkan uang untuk bisa menelepon dirinya. ‘’Biaya telepon dari Lombok ke Madinah sangat mahal,’’ katanya. Dengan menggunkan Simpati, ia berharap biaya komunikasi menjadi murah dan terjangkau, sehingga bisa makin sering berkomunikasi.

Ia menyadari biaya komunikasi akan dibebankan kepadanya, karena menerima telepon akan dibebani biaya jelajah internasional. ‘’Kalau saya yang harus membayar, itu tidak masalah. Karena kami bisa mencari uang disini. Ini lebih baik daripada keluarga kami harus hutang dulu ke tetangga untuk bisa menelepon saya,’’ ujar Mutaqin.

Sekalipun berada di negeri orang, banyak warga Indonesia yang tetap mengaktifkan kartu seluler Indonesia, guna menjaga silaturahmi dengan keluarga. Di Hongkong, misalnya, dari sekitar 120 ribu tenaga kerja Indonesia, tercatat ada puluhan ribu pelanggan Telkomsel di negara ini.

Di Hongkong, Macao dan Taiwan, Telkomsel merilis Simpati Kangen. Kartu perda khusus yang dikembangkan untuk warga Indonesia . Pada layanan ini, Telkomsel bekerjasama dengan operator setempat untuk kemudahan layanan dan isi ulang pulsa.

JUTAAN JAMAAH MENUJU ARAFAH

Jutaan jamaah haji memulai ritual ibadah haji. Setelah bermalam di Mina, sebagian jemaah calon haji mulai menuju Arafah. Ritual ini sekaligus menandai dimulainya ibadah haji.

Sabtu, sebagian jamaah calon haji sudah mulai menuju padang Arafah untuk melakukan Wukuf. Pemerintah Kerajaan Arab Saudi telah mendirikan ribuan tenda untuk para jemaah calon haji. Sekitar 100 ribu aparat keamanan dikerahkan untuk mengamankan pelaksanaan ibadah haji.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Arab Saudi mengatakan pengamanan tahun ini memang diperketat. Namun pengamanan lebih ditujukan untuk mencegah terjadinya desak-desakan antara calon jemaah haji, yang sering memakan korban jiwa akibat terinjak-injak. Wukuf di padang Arafah akan berlangsung hingga Ahad. Sedangkan hari raya Idul Adha akan jatuh pada Senin (8/12) besok.

Minggu, 07 Desember 2008

Jemaah Haji Masuki Arafah

Jemaah Haji Indonesia Menuju Padang Arafah

Jemaah Haji Indonesia Kesulitan Capai Masjidil Haram

37 Hakim Agama "di-haji-kan" Kerajaan Saudi

Sebanyak 37 hakim agama dari berbagai provinsi di Indonesia mendapat kehormatan dari Kerajaan Saudi Arabia dengan "di-haji-kan" menjelang mereka mengikuti pelatihan hakim agama di Riyadh, pada 17 Desember 2008 - 17 Januari 2009.

"Kami datang di Jeddah pada 30 November lalu dan langsung dijemput dengan mobil protokol kerajaan seperti layaknya tamu, kemudian kami juga menginap di lokasi kerajaan. Betul-betul istimewa," kata pimpinan rombongan, Drs H Soufyan M Saleh SH di Mekkah, Jumat.

Ia mengemukakan hal itu ketika diterima Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Saudi Arabia dan Kesultanan Oman Salim Segaf Aldjufri bersama rekan-rekannya di Wisma Haji Aziziyah II, Mekkah.

"Pelatihan hakim agama Indonesia itu memang merupakan kerjasama Mahkamah Agung (MA) RI dan Universitas Usman Muhammad bin Saud yang difasilitasi dubes kita di sini," kata Ketua Pengadilan Tinggi Agama (PTA) Banten itu.

Pelatihan hakim agama bertujuan meningkatkan kualitas, mengingat UU 3/2006 tentang Peradilan Agama (PA) sekarang telah memberi kewenangan lebih kepada hakim agama yakni menyelesaikan sengketa hukum keluarga (perkawinan) dan sengketa ekonomi syariah seperti bank syariah, pergadaian, reksadana, bisnis syariah, dan asuransi.

"Penyelesaian sengketa ekonomi syariah itu merupakan kewenangan baru yang belum kami kuasai, apalagi mayoritas peserta pelatihan dari Mahkamah Syariah Aceh yang diberi DPRD Aceh dengan satu kewenangan lagi yakni menyelesaikan perkara jinayah (pidana Islam)," katanya.

Dari 37 peserta pelatihan, katanya, terdapat 15 peserta dari Mahkamah Syariah Aceh, sedangkan hakim agama lainnya dari Banten, DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Jawa Tengah, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Timur, dan sebagainya.

"Kami berharap peningkatan kualitas hakim agama itu akan meningkatkan citra hukum dan syariat Islam di Indonesia, bagimana syraiat Islam yang rahmatan lil alamin dapat mewujudkan keadilan, kesejahteraan, keamanan, dan ketentraman masyarakat," katanya.

Sementara itu, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Saudi Arabia dan Kesultanan Oman Salim Segaf Aldjufri menyatakan pelatihan serupa sebenarnya sudah rutin diadakan pemerintah Saudi Arabia dengan negara-negara lain.

"Itu rutin, bahkan tahun lalu ada dari Afrika Selatan yang mengadakan studi banding tentang syariah Islam. Jadi, peluang kita untuk mengikuti pelatihan secara rutin juga ada, tapi mungkin tidak harus di sini, karena bisa juga di Indonesia," katanya.

Untuk Tingkatkan SDM, 36 Hakim PA Ikuti Pelatihan di Arab Saudi

Upaya meningkatkan kapasitas SDM, khususnya hakim peradilan agama, terus-menerus dilakukan oleh Ditjen Badilag. Langkah ini semakin gencar setelah diberikannya kewenangan penanganan sengketa ekonomi syari’ah oleh UU 3/2006 kepada peradilan agama. Sejak tiga tahun terakhir berbagai metode dan pendekatan pelatihan dilakukan oleh Badilag, Uldilag bersama Pokja Perdata Agama MARI. Kemarin, sebanyak 36 hakim peradilan agama diberangkatkan ke Riyadh untuk diikutsertakan dalam pelatihan di Universitas Islam Al-Imam Muhammad Ibn Sa’ud. Di Universitas terkemuka di Saudi Arabia ini, mereka akan digembleng soal ekonomi syari’ah selama dua bulan.

Kegiatan pelatihan hakim syari’ah ini merupakan kerjasama Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi yang difasilitasi oleh LSM Syari’ah Consulting Centre (SCC), sebuah LSM yang banyak bergerak di bidang pelatihan SDM. Sedangkan para peserta adalah para hakim tinggi dan hakim tingkat pertama lingkungan peradilan agama yang telah lolos seleksi oleh pihak Universitas Ibn Su’ud pada bulan April 2008.


Sabtu kemarin (29/11) sebelum keberangkatannya ke Arab Saudi, mereka melaksanakan general check up dan diberikan vaksin menginitis serta melengkapi berkas-berkas kelengkapan. Malam harinya mereka diberikan pengarahan oleh Tuada Uldilag, Sekretaris MA, Kedubes Arab Saudi untuk Indonesia serta Direktur Utama Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam Arab Saudi (LIPIA) bertempat di gedung LIPIA, Jakarta.

Tuada Uldilag, Andi Syamsu Alam, dalam pengarahan sebelum keberangkatan (Pre-Departue Guide) berpesan kepada para peserta agar mengikuti pelatihan ini dengan sungguh-sungguh mengenai sistem peradilan di Arab Saudi khususnya masalah hukum Islam di bidang ekonomi syari’ah. Ia mengatakan bahwa saat ini di Indonesia masalah ekonomi syari’ah sedang ramai dibicarakan. Soal ekonomi syari’ah, menurut Tuada, bukan hanya soal umat Islam karana nasabah bank syari’ah banyak yang bukan muslim.

“Menurut salah seorang pengamat Bank Syari’ah di Indonesia, hampir 2/3 nasabah Bank Syariah di kota Jakarta adalah orang-orang China (Non Muslim),” ungkapnya.

Ungkapan Tuada tersebut menyiratkan bahwa hakim peradilan agama harus membuktikan bahwa dirinya mampu mengemban amanat kewenangan baru di bidang ekonomi syari’ah. Sehingga nada minor tentang hal ini segera dapat terbantahkan.

Andi pun tak lupa menyampaikan ucapan terima kasih pada pemerintah Arab Saudi yang telah memberikan kesempatan berharga ini. Ia berharap kegiatan ini dapat berkesinambungan, sehingga lebih banyak hakim peradilan agama yang bisa mengikuti program ini.

Senada dengan pesan tuada, Sekretaris MA, Rum Nessa, mengharapkan para peserta serius mengikuti kegiatan pelatihan di sana dengan tetap menjaga wibawa peradilan Indonesia.

Sementara itu Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia menyatakan bahwa pemerintah kerajaan Arab Saudi telah menjalin kerjasama yang baik dengan Indonesia kurang lebih dua puluh enam tahun dan akan tetap mempertahankan hal ini. Kerjasama yang baik diantara kedua negara ini dibuktikan dengan kunjungan presiden SBY beberapa bulan yang lalu ke pemerintah Arab Saudi serta dalam waktu yang dekat ini, raja kerajaan Arab Saudi akan berkunjung ke Indonesia.

Ia pun menunjukan rasa bangganya karena bisa mengadakan kerjasama dengan hakim-hakim agama Indonesia. Menurutnya para hakim ini nantinya disana akan dijadikan tamu negara kerajaan Arab Saudi.

Pengalaman Spiritual dan Intelektual

Menurut Kasubdit Pengembangan Tenaga Teknis, Sunarto, para peserta tidak hanya mendapatkan pengalaman intelektual dengan proses pembelajaran selama 2 (dua) bulan. Para peserta yang berjumlah 36 hakim dan 2 orang dari SCC ini akan mendapatkan pengalaman spiritual karena pada dua minggu pertama, mereka akan melaksanakan ibadah haji dan berkunjung ke makam Rosulullah serta tempat-tempat bersejarah.

Setelah itu, lanjut Sunarto, para peserta akan dikenalkan mengenai sejarah berdirinya Universitas Islam Al-Imam Muhammad Ibn Sa’ud di Riyadh tempat nantinya mereka melakukan pendidikan dan pelatihan mengenai ekonomi syari’ah dan mengenai sistem peradilan di kerajaan Arab Saudi.
Menurut penjelasan sunarto kepada badilag.net, para peserta yang berjumlah 36 orang tersebut terdiri dari KPTA 1 orang, Hakim Tinggi 13 orang, Ketua PA 10 orang, WK PA 7 orang dan hakim tingkat pertama 5 orang. Daftar lengkap peserta pelatihan tersebut dapat diunduh disini.

Sementara Direktur SCC, Bukhori, mengatakan bahwa semua biaya perjalanan pelatihan hakim syariah ini semua biaya ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah kerajaan Arab Saudi. Ia menjelaskan bahwa terlaksananya kerjasama ini adalah utas usulan dari SCC yang diajukan kepada pemerintah kerajaan Arab Saudi setahun yang lalu.

Sabtu, 06 Desember 2008

Warga Saudi Sodaqoh Makanan Untuk Jemaah

Jemaah haji Indonesia yang menempati pemondokan nomor 750 Sektor 8 Rusaifah, Mekah, ketiban rezeki. Seorang pensiunan guru warga Arab Saudi Sulaiman Baq Bag, menyalurkan sodaqoh yang diantarkan sopir pribadinya, Romli, seorang warga Indonesia asal Bangkalan Madura.

Menurut Romli, majikannya itu setiap tahun selalu memberikan sodaqoh kepada jemaah yang sedang menunaikan ibadah haji, berupa makanan siap saji yang ditempatkan dalam kemasan kotak. Sekali antar makanan yang dibawa sebanyak 160 kotak, selalu habis serta diterima jemaah Indonesia dengan suka cita.

Sementara itu mobil tertutup yang dikendarai Romli, didatangi satu per satu jemaah yang menempati rumah nomor 750 Rusaifah untuk mendapatkan jatah satu kotak nasi dengan lauk pauknya. Jemaah dengan penuh rasa suka cita, serta bersyukur karena adanya makanan gratis merupakan sodaqoh dari warga Arab Saudi yang berdomisili di Mekah.

Romli berjanji kepada para jemaah, ia akan datang kembali setiap hari ke rumah nomor 750 untuk membawa nakanan sodaqoh dari majikannya. Ia juga berjanji akan mendatangi sejumlah rumah lainnya yang ada di sektor 8 Rusaifah.

Kahn Cosworth 300 Sport Keluarga Kerajaan Saudi Jadi Pengguna Pertama


Kenaikan harga minyak yang tinggi pada bulan lalu sepertinya mmberikan berkah tersendiri bagi para produsennya. Tidak terkecuali Arab Saudi.

Hal tersebut terbukti dengan kabar dipesannya 80 unit Kahn Cosworth 300 Sport. Sebuah kendaraan yang kuat karena, mobil ini dibuat berdasarkan platform dari Land Rover dan Range Rover Sport yang di buat secara eksklusif oleh 'tuning house' Project Kahn.

Mobil ini dilepas dengan harga £ 70.000 ($ 116.118 atau € 89.142). Namun, bila ingin menyempurnakan mobil ini dengan “standard customization program”, maka keluarga kerajaan harus rela merogoh kocek lebih dalam lagi. Sebab, Kahn Cosworth 300 Sport yang 'full aplikasi' dijual dengan harga £ 122.226 ($ 202.758 atau € 155.684).

Menurut juru bicara Kerajaan Saudi, anggota kerajaan sangat menginginkan sebuah mobil yang belum dipakai oleh orang lain. Karena itulah Kerajaan memesan 80 unit.

Mereka akan jadi satu-satunya pengguna kendaraan tersebut, sampai Project Kahn memproduksi mobil ini secara massal.

Angkutan Armina Ditangani Pemerintah Arab Saudi

Angkutan transportasi Armina (Arafah, Muzdalifah, Mina) jamaah haji dari seluruh dunia, termasuk jamaah Indonesia, ditangani langsung oleh pemerintah Arab Saudi.

Demikian ditegaskan Yasin Santu, Wakil Kepala Daerah kerja Mekah bidang transportasi di Daker Mekah kemarin (2/12). Untuk transportasi Armina, itu sudah kewenangan pihak Naqobah atau sindikasi pelayanan transportasi Arab Saudi. Jadi tidak termasuk dalam pelayanan transportasi yang dikelola oleh petugas PPIH,`` tandas Yasin Santu.

Yasin meminta agar jamah Indonesia tertib dan bersabar dalam naik kendaraan pada saat proses puncak haji Armina nanti. ``Pemerintah Arab saudi sudah menjamin tersedianya kendaraan yang cukup. Jadi jamaah tak perlu khawatir dan tak perlu berebut kendaraan,`` kata Yasin.

Dijelaskan Yasin bahwa tahun ini merupakan tahun keenam angkutan Armina ditangani langsung oleh pemerintah Arab saudi. Menurut Yasin, nantinya jamaah akan menggunakan bis-bis khusus dari pondokan ke Arafah. Setiap bis mengangkut jamaah dua rit.

Sementara untuk angkutan jamaah dari Arafah ke Muzdalifah, akan menggunakan bis-bis dengan sistem taradddudi. Jadi semua bis yang akan digunakan taraddudi ini sudah disiapkan dari awal kalau tidak salah sejak tanggal 7 Dzulhijah, itu sudah parkir semua di dalam (Armina). Bis-bis ini untuk melayani khusus lalu lintas taradudi dari Arafah ke Muzdalifah. Begitu juga dari Muzdalifah ke Mina, Papar yasin Santu.

Menurut Yasin Santu, sesuai peraturan pemerintah Arab Saudi, nantinya kendaraan yang bisa masuk Armina hanya kendaraan yang memiliki stiker khusus. Yaitu ada stiker untuk memasuki wilayah Masyair atau Armina dan ada stiker khusus untuk kendaraan taraddudi. ``Untuk jamaah haji Indonesia, jalurnya menggunakan jalur Asia Tenggara. Jadi termasuk dari Malaysia, Brunei dan lainnya,`` ucap Yasin.

Angkutan Pondokan-Masjidil Haram Distop Sementara

Sementara terhitung sejak tanggal 2 Desember pukul 24.00 WAS (tadi malam red.), seluruh angkutan bis jamaah dari pondokan ke Masjidil Haram dan sebaliknya, distop untuk sementara waktu. ``Jadi sesuai dengan peraturan pemerintah Arab Saudi, sejak tanggal 2 Desember pukul 24.00 WAS, seluruh angkutan jamaah dari seluruh negara ke Masjidil Haram, distop sementara waktu, kata Yasin.

Namun demikian menurut Yasin, khusus untuk enam kloter yang tiba di mekah pada tanggal 2 Desember malam, tetap akan terlayani oleh 100 bis yang khusus masih disediakan. ``Konsentrasinya pada jamaah yang baru tiba di Mekah untuk menyelenggarakan ibadah umrah. Kalau seandainya jamaah itu agak malaman, walaupun kontraknya sampai jam 24.00 WAS besok malam, pihak perusahaan tetap menyediakan kendaraan. Perkiraan sesuai catatan ada enam kloter. Seperti Sub 86, Jakarta 49, Jakarta 84, Sub 87, JKS 85 dan Sub 88. Ini tetap akan kami layani sampai selesai pelaksanaan ibadah umrah,`` ucap Yasin. ``Selama para jamaah kloter tesebut masih di Masjidil Haram, untuk kembali ke pondokan, walau jamnya sudah lewat, kita akan tetap layani samai menyelesaikan ibadah umrah,`` tambahnya.

Angkutan ini akan beroperasi kembali terhitung sejak tanggal 13 Desember, pasca puncak haji Armina. ``Kami sampaikan, terutama kloter yang akan pulang tanggal 13 Desember, bergeser dari Mekah tanggal 12. Nah itu tanggal 11 sebenarnya tidak masuk kontrak. Namun kami sudah berkoordinasi dengan perusahaan bis, tanggal 11 Desember ini juga akan disiapkan kendaraan untuk melayani Tawaf Ifadah jamaah haji yang mengambil nafar awal ini. Angkutan akan tersedia terus hingga hari-hari selanjutnya sampai jamaah bergeser seluruhnya dari Mekah,`` kata Yasin Santu.

Jumlah bis yang disediakan pun seperti semula, yaitu 600 bis dan berkurang bertahap seiring dengan berkurangnya atau bergesernya jamaah haji Indonesia dari Mekkah.

Jumat, 05 Desember 2008

Axis Ditinggal Saudi Telecom Company?


Menyambut tahun 2009, operator telekomunikasi Axis berencana memenuhi target menjangkau seluruh pelosok Indonesia hingga 90 persen. Mereka pun berencana menambah jumlah base transceiver station (BTS) dari yang sebelumnya 3.000 menjadi 5.000 BTS.

Hal ini tentu menjadi tanda tanya. Pasalnya, dengan BTS yang hanya mencapai 5.000 sangat sulit untuk mencakup seluruh daerah di Indonesia. Tentu saja hal ini membuat vendor termuda ini diterpa kabar miring.

Beredar Kabar, salah satu pemegang saham terbesar di Axis, Saudi Telcom Company (STC), berniat menurunkan sebagian dari sahamnya sebesar 20 persen di perusahaan milik Natrindo Telepon Seluler (NTS) itu. Namun saat dikonfirmasi, pihak Axis membantahnya.

"Tidak benar itu. Justru saya baru tahu kabar tersebut dari anda," bantah Anita Avianty
Head of Corporate Communications Axis saat dihubungi melalui telepon selulernya, Rabu (26/11/2008).

Anita menambahkan bahwa STC tidak mempunyai indikasi untuk mengurangi sahamnya. Sebab sejauh ini, dukungan penuh masih manageman rasakan, terutama dalam bidang promosi yang sejauh ini memangi tengah digiatkan.

"Memang jumlah belanja Axis pada 2009 mengalami penurunan, karena sebagian pembelanjaan sudah dipenuhi pada tahun ini," sambung Anita lagi.

Ditegaskan juga, baik STC maupun Maxis sebagai stakeholder tidak mempunyai keinginan mengurangi sahamnya di NTS. Axis pun optimis mampu menghadapi tahun 2009.

"Intinya, kami tidak ingin isu ini mengganggu kosentrasi perusahaan kami dalam bekerja," pungkasnya.

Saudi Arabia minati investasi pertanian di Sumatra Barat

Duta besar Arab Saudi untuk Indonesia, MA Al Ayat mengatakan investor Arab Saudi tertarik untuk melakukan investasi dalam bidang pertanian dan peternakan di Sumatra Barat.

Menurut laporan Antara pada hari Jum’at lalu, hal tersebut dikatakan oleh Al Ayat menanggapi undangan dari Gubernur Sumatra Barat, Gamawan Fauzi untuk melakukan investasi di Sumatra Barat.

Al Ayat mengatakan, pihaknya akan segera melakukan persiapan untuk menilai rencana investasi di Sumatra Barat.

Kamis, 04 Desember 2008

Layani Kesehatan Jamaah Haji, Arab Saudi Sediakan 100 Juta Real

Pemerintah Arab Saudi menyediakan 100 juta real atau Rp 323 miliar untuk melayani kesehatan jamaah haji tahun 2008 ini. 10 Ribu petugas kesehatan juga siap dikerahkan.

Hal tersebut dikatakan Menteri Kesehatan Arab Saudi dr Hamd bin Abdullah al Mani' seperti dilansir dari al-nadwah.com, Selasa (18/11/2008).

Pemerintah Arab Saudi, imbuh Hamd, juga telah memodernisasi pelayanan pada musim haji kali ini. Informasi tentang penyakit menular bisa dibuka melalui website kementerian dan telepon gratis ke 800249444.

Pemerintah juga memberikan pelayanan kesehatan yang lebih profesional dari segi skill dan peralatan canggih. Hal itu dapat ditemui di semua rumah sakit dan pusat-pusat kesehatan Masyair Muqadasah (Arafah, Muzdalifah, Mina).

Pengadaan 24 rumah sakit dengan daya tampung 2.939 tempat tidur di Masyair Muqasadah dan Madinah serta 124 pusat kesehatan.

Terkait adanya penyakit yang mewabah seperti kolera dan hepatitis di sebagian negara, Hamd akan melaksanakan perannya sesuai ketentuan yang ada.

Selain itu, pemerintah jugaakan berkordinasi dengan negara lain untuk memerangi panyakit menular dan berbahaya ini.

Menteri Agama Tiba di Arab Saudi


Amirul Haj Menteri Agama Maftuh Basyuni tiba di Terminal Haji Bandara Raja Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi, pada Senin (1/12) pukul 22.00 waktu Arab Saudi atau Selasa dinihari WIB .

Direktur Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umrah Slamet Riyanto, Konsul Haji M Nur Samad Kamba, Konjen RI di Jeddah Gatot Abdullah Mansyur, Duta Besar RI untuk Kerajaan Arab dan Kesultanan Oman Salim Segaf Al Jufri serta sejumlah pejabat Departemen Agama menyambut kedatangan Menteri Agama di ruang VIP Terminal Haji Bandara Raja Abdul Azis.

Selain itu, tampak pula dalam rombongan Amirul Haj yakni Sekretaris Jendral Departemen Agama Bahrul Hayat beserta enam anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Mereka adalah Wakil Ketua DPD La Ode Ida, Sumardi Taher, KH Nuruddin, Nur Andriani, Amir Adam dan Hamdani.

Keenam anggota DPD itu, katanya, akan ikut mengawasi penyelenggaraan ibadah haji di Arab Saudi. Dari bandara, Menteri Agama beserta rombongan langsung menuju ke tempat peristirahatan.

Pada Selasa pagi, menurut jadwal Menteri Agama akan melakukan rapat koordinasi penyelenggaraan haji di Arab Saudi dengan seluruh pejabat terkait.