Jumat, 30 Januari 2009

Wakil Arab Saudi Eksplorasi Wisata Jabar


Pemerintah provinsi Jawa Barat hari ini kedatangan wakil dari kementrian arab saudi bidang olahraga dan kebudayaan. Wakil Arab Saudi ini membawa misi mengeksplorasi kawasan wisata yang bisa jadi target kunjungan warganya.

"Kami mau berkeliling ke beberapa kota di Jawa Barat. Kami mau lihat kawasan wisata yang bisa kami promosikan di negeri kami," ujar Abdul Aziz Muttaqien, Ketua Rombongan Bidang olahraga dan kebudayaan Arab Saudi usai bertemu dengan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di Gedung Sate, Selasa (27/1/2009).

Abdul yang mengaku sudah 20 tahun tidak ke Jawa Barat, mengatakan, Jawa Barat memiliki tempat wisata yang eksotis dan edukatif. Misal pemandangan alam dan kawasan perkembangan Islam.

"Sudah lama saya tahu di Jabar banyak tempat-tempat yang bagus seperti sejarah perkembangan Islam. Selain itu pemandangan alam yang berbeda dengan negeri kami juga menjadi daya tarik sendiri," ujarnya

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Jawa Barat Herdiawan mengatakan pada tahun ini pemerintah mendapat kabar adanya ratusan wisatawan dari timur tengah yang akan datang ke Jawa Barat.

"Saya dengar ada 600 orang peminat yang mau datang di waktu dekat," ujarnya di tempat yang sama.

Menurutnya, ketertarikan para wisatawan timur tengah ini terutama pada objek wisata alam dan sejarah Islam.

Pemuda Arab Saudi Kunjungi UIN Jakarta

Sejumlah pemuda dari Arab Saudi melakukan kunjungan resmi ke UIN Jakarta, Sabtu (24/01). Mereka diterima Pembantu Rektor Bidang Pengembangan Lembaga beserta pimpinan dan staf UIN Jakarta, serta mahasiswa dari Jurusan Bahasa dan Sastra Arab (BSA) dan Pendidikan Bahasa Arab (PBA). Penerimaan yang disertai dialog antarmahasiswa tersebut berlangsung di Ruang Sidang Utama, Gedung Rektorat UIN Jakarta.

Program Pertukaran Kunjungan Pemuda Arab Saudi-Indonesia tersebut, merupakan implementasi dari kerja sama antara Kementerian Olahraga Arab Saudi, Kementrian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, dan UIN Jakarta.

Para peserta pertukaran pemuda Arab Saudi dipimpin oleh Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Sa’id Muhammad Abdul Bashi dan Delegasi khusus dari Arab Saudi Abdul Aziz. Para pemuda tersebut berasal dari berbagai latar belakang seperti Kementerian Pemuda Riyadh, Bidang Kepramukaan dan Urusan Haji, Bidang Kedokteran dan Manajemen Rumah Sakit Riyadh, Bidang Industri Pabrik Minyak, dan ada pula peserta dari Sekolah Tsanawiyah Arab Saudi.

“Kami melihat Indonesia sebagai negara yang indah. Kami senang telah mendapatkan sambutan yang hangat dan kami bahagia selama berada di Indonesia,” Ujar Abdul Azis saat memberikan sambutan.

Sementara itu, Sudarnoto mengatakan, kerja sama UIN Jakarta dan Arab Saudi akan diwujudkan dengan membuka Arabian Corner dan merancang Program Pertukaran Mahasiswa serta Pengiriman Dosen-dosen UIN Jakarta untuk studi di Arab Saudi.

Arab Saudi Pangkas Produksi Minyak

Arab Saudi sebagai eksportir minyak mentah terbesar dunia akan memangkas produksi hingga 300.000 barel per hari (bph) menyusul kesepakatan OPEC untuk mendorong harga naik.

Demikian diungkapkan Menteri Perminyakan Algeria Chakib Khelil seperti dikutip media Algeria, El Moudjahid. Chakib mengatakan Arab Saudi akan memangkas kuota produksi sebelum pertemuan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) pada 15 Maret mendatang.

Johannes Benigni, Managing Director JBC Energy, menilai kebijakan Arab Saudi menunjukkan adanya tanggung jawab sebagai eksportir terbesar untuk menstabilkan harga minyak saat permintaan kian rendah di tengah krisis ekonomi.

"Ini menunjukkan mereka (Saudi) ingin mengambil peran dan tanggung jawab untuk menekan produksi saat harga dan permintaan minyak turun,'' katanya di Vienna, tadi malam.

Menteri Perminyakan Arab Saudi Ali al-Naimi sebelumnya sempat menyatakan negaranya akan memproduksi sekitar 8 juta bph dan akan menekan produksi pada bulan depan sebagai realisasi kesepakatan OPEC di mana membatasi kuota produksi di level 8,051 juta bph.

Namun al-Naimi belum mengungkapkan berapa kisaran harga minyak nantinya saat kebijakan itu akan diterapkan. Pada 17 Desember 2008, OPEC sepakat akan menurunkan produksi minyak karena harga komoditas energi ini terus melorot ke level terendah sejak krisis ekonomi melanda. Pemangkasan produksi tersebut mulai berlangsung pada awal bulan ini.

Senin, 26 Januari 2009

Hubungan Saudi-AS Sedang Terancam


Mantan kepala intelejen Arab Saudi Pangeran Turki al-Faisal menyatakan bahwa hubungan baik antara AS dan Saudi yang selama ini terjalin erat, terancam renggang karena sikap AS tidak bersikap tegas terhadap sekutunya, Israel yang telah melakukan agresi dan pembantaian di Jalur Gaza.

Pangeran al-Faisal mengungkapkan hal tersebut dalam wawancara surat kabar Financial Times yang terbit di London.

Dalam wawancara itu, al-Faisal mendesak Obama untuk mengubah sikapnya yang tidak adil dalam masalah Israel-Palestina. Ia meminta Obama untuk mengutuk kekejaman Israel terhadap rakyat Palestina, mendesak Israel agar menghentikan pembangunan pemukimannya di Tepi Barat, mendesak Israel agar mencabut blokade dan mendesak Israel agar menarik pasukannya dari wilayah Sheeba, Libanon.

"Proses perdamaian, stabilitas dan hubungan AS-Saudi akan beresiko, kecuali pemerintahan AS melakukan langkah tegas terhadap Israel guna mencegah penderitaan dan pembantaian terhadap warga Palestina," kata Pangeran al-Faisal yang pernah menjadi dubes Saudi di AS dan Inggris.

"Jika AS ingin tetap ingin memegang peran kepemimpinan di Timur Tengah dan ingin menjaga strategi aliansinya-khususnya hubungan antara Saudi dan AS-maka AS harus mengubah secara drastis kebijakan-kebijakannya terhadap konflik Israel-Palestina," sambung al-Faisal.

Ia juga mengatakan, Bush telah meninggalkan "warisan yang memuakkan" pada pemerintahan baru AS dan Bush telah berkontribusi atas pembantaian warga tak berdosa di Jalur Gaza.

Pangeran al-Faisal mengatakan bahwa Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad sudah menulis surat pada Raja Abdullah yang isinya mendesak Saudi untuk memimpin jihad atau perang suci terhadap Israel.

"Komunike sangat penting, karena pengakuan secara de facto atas kedudukan Saudi dari pihak yang selama ini dianggap musuh oleh Saudi menunjukkan bahwa agresi Israel ke Jalur Gaza telah menyatukan seluruh kawasan, Syiah dan Sunni," papar Al-Faisal.

Sedangkan soal jihad, Pangeran Al-Faisal mengatakan, jika jihad yang menjadi pilihan akan menimbulkan kekacauan yang lebih besar di kawasan. Namun ia mengatakan tidak bisa mencegah jika ada warga negaranya yang ingin bergabung dengan masyarakat dunia untuk melakukan revolusi terhadap Israel.

100 Mahasiswa Peroleh Beasiswa dari Arab Saudi

Pemerintah Arab Saudi mengaku siap memberikan beasiswa kepada sekitar 100 mahasiswa asal Sulawesi Selatan, untuk belajar di Kampus Riyadh, Arab Saudi.

Duta Besar Arab Saudi, Abdul Rahman Al Khayyat, saat melakukan kunjungan di Makassar, Sulsel, kemarin, mengungkapkan, sebagai tahap awal, pihaknya bersedia untuk memberikan beasiswa kepada mahasiswa dari Univeritas Hasanuddin (Unhas), Universitas Negeri Makassar (UNM), dan Universitas Muslim Indonesia (UMI).

"Ketiga kampus yang kami pilih, yakni Unhas, UMI, dan UNM memiliki sumber daya manusia yang cukup baik. Tapi kami tidak menutup peluang jika ada mahasiswa dari kampus lainnya yang diajukan pemerintah sulsel untuk ikut dalam program beasiswa ini," ungkap Abdul Rahman saat melakukan pertemuan dengan Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo.

Dia menjelaskan, pihaknya telah mempersiapkan dana sebesar 1200 Dolar AS untuk mendukung program tersebut selama satu tahun. Dalam program ini, para mahasiswa Sulsel nantinya akan belajar untuk memperoleh gelar Magister (S2) dan Doktor (S3).

"Semua fasilitas yang diperlukan para mahasiswa telah kami persiapkan. Dari pemerintah Arab Saudi, tinggal menunggu persetujuan dan sikap dari pemerintah provinsi Sulsel," jelasnya.

Jika program beasiswa ini dapat dilakukan, salah satu bidang studi yang akan dikembangkan yakni bidang keagamaan, terutama agama Islam. Menurut dia, perkembangan agama islam di Sulsel dapat terus ditingkatkan melalui beberapa media seperti kampus, oleh mahasiswa yang telah menempuh pendidikan di Arab.

Selain itu sektor pendidikan, pemerintah Arab Saudi juga berencana akan memberikan bantuan kepada sejumlah rumah sakit di Sulsel. Meski demikian, pemerintah Arab masih menunggu daftar kebutuhan dari setiap rumah sakit, terutama sejumlah fasilitas rumah sakit.

"Kami juga berencana akan membantu pemerintah sulsel dalam hal memenuhi kebutuhan di rumah sakit. Kami telah mekpersiapkan dana sebesar 24 juta dolar AS untuk dikucurkan ke rumah sakit. Semoga saja, dana tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat Sulsel," katanya.

Merespon hal tersebut, Gubernur Propinsi Sulsel, Syahrul Yasin Limpo mengaku cukup senang dengan rencana tersebut. Dia mengaku, pemerintah propinsi juga memiliki program yang sama, yakni pemberian beasiswa kepada 1000 mahasiswa dan 500 doktor. Program beasiswa oleh pemerintah arab tersebut dinilai dapat meringankan program pemerintah provinsi.

"Saya pikir, program yang ditawarkan pemerintah Arab Saudi cukup bagus. Apalagi Pemerintah Provinsi juga memiliki program yang sama. Namun, kami akan mempertimbangkannya lebih dulu," kata Syahrul.

Seperti diketahui, pemerintah provinsi telah mempersiapkan dana sebesar Rp12 miliar pada tahun 2009.

Dana tersebut, rencanannya akan dipergunakan untuk membantu para mahasiswa berprestasi untuk memperoleh gelar doktor. Namun, program tersebut rencananya akan dilaksanakan secara bertahap hingga tahun 2013.

Minggu, 25 Januari 2009

Obama Bahas Masalah Gaza dengan Penguasa Saudi


Presiden AS Barack Obama Jum'at meminta Raja Abdullah dari Arab Saudi untuk mendukung dihentikannya penyelundupan senjata ke Gaza, dan menggarisbawahi pentingnya hubungan AS-Arab saudi dalam pembicaraan pertama dengan penguasa Arab sejak dia menjadi presiden, kata Gedung Putih.

Obama berbicara kepada Abdullah dalam serangkaian pembicaraan telepon dengan para pemimpin asing, termasuk PM Inggris Gordon Brown dan PM Kanada Stephen Harper, kata pernyataan Gedung Putih.

Seruan kepada Abdullah bersamaan dengan terbitnya artikel Pangeran Turki al-Faisal, mantan kepala dinas intelijen Saudi dan juga bekas dutabesar untuk AS, mengingatkan Obama bahwa AS menempatkan hubungannya dengan Saudi dalam resiko, berkaitan dengan konflik Israel-Palestina.

Dalam artikel yang dimuat di laman Internet Financial Times itu, Turki mengatakan, mantan presiden George W. Bush telah meninggalkan 'warisan yang menyakitkan' di Timur Tengah.

"Jika AS ingin melanjutkan memainkan peran kepemimpinannya di Timur Tengah, dan memelihara hubungan persekutuan strategisnya teristimewa 'hubungan khusus' dengan Arab Saudi, pihaknya perlu melakukan perubahan drastis atas kebijakan-kebijakannya terhadap Israel dan Palestina," kata Turki.

Israel melancarkan aksi agresi 22 hari terhadap kelompok Hamas di Gaza pada awal bulan ini, yang menewaskan sekitar 1.300 warga Palestina dan melukai 5.000 orang lainnya.

Serangan itu, yang menurut Israel dimaksudkan untuk menghentikan serangan-serangan roket Hamas, yang menyebabkan 13 warga negara Yahudi itu tewas, termasuk tiga penduduk sipilnya akibat serangan roket.
Obama, yang mengambil-alih kekuasaan Selasa lalu, memilih mantan Senator AS George Mitchell sebagai utusannya untuk urusan konflik Timur Tengah Kamis, dan berikrar akan mengupayakan perdamaian.

Hamas mengatakan, kebijakan Obama tidak beda dari Bush, dan para pejabat Israel juga mengatakan, bahwa pemerintah baru AS tampaknya akan terus melanjutkan mengucilkan Hamas, yang dipandang sebagai kelompok teroris oleh pemerintah AS.

Dalam pembicaraan melalui telepon dengan Abdullah, Obama menggarisbawahi pentingnya hubungan erat AS-Arab Saudi dan menyatakan penghargaannya kepada penguasa Saudi atas dukungannya terhadap dialog antar agama dan prakarsa perdamaian.

"Dia meminta Saudi mendukung upaya-upaya untuk menghentikan penyelundupan senjata ke Gaza dan menyatakan tertarik untuk melanjutkan kerjasama dalam menghadapi terorisme," kata Gedung Putih.
Obama juga membahas situasi di Gaza dengan perdana menteri Inggris, kata Gedung Putih.

Obama dan Brown juga membahas mengenai keinginan untuk menjadikan konflik Afghanistan sebagai prioritas utama, katanya.

Obama juga mengatakan kepada Brown, bahwa dia memandang ke depan untuk memperkokoh hubungan istimewa antara Inggris dan AS. Mereka juga membahas krisis ekonomi global dan Obama menyatakan ingin hadir dalam KTT G-20 mendatang di London.

Dalam pembicaraannya dengan Harper, Obama menegaskan kembali janjinya untuk berkunjung ke Kanada dalam lawatan pertamanya di luar AS sebagai presiden.

Arab Saudi: Bukan Kata-kata Obama, tetapi Buktinya

Hubungan antara negara-negara Arab dan AS bergantung kepada para pemimpin Amerika yang mengangkat retorika tentang komitmen mewujudkan perdamaian di Timur Tengah. Keterangan ini disampaikan oleh Pangeran Arab Saudi Turki al-Faisal dalam wawancaranya dengan Nic Robertson dari jaringan televisi CNN.

"Presiden Obama, dalam pernyataannya kemarin, menjelaskan keinginan tulus untuk mencapai resolusi perdamaian di Timur Tengah, ujar al-Faisal, yang pernah menjabat sebagai duta besar Arab Saudi di AS dari tahun 2005 hingga 2007. "Kami telah mendengar hal itu sebelumnya. Yang kami perlukan adalah bukti," tambahnya.

Al-Faisal menekankan dukungan AS terhadap operasi militer Israel belakangan di Gaza tak membuktikan komitmennya terhadap dunia Arab. "Sejumlah orang menyebut apa yang terjadi di Gaza sebagai sebuah tragedi," jelasnya.

"Dalam berbagai aspek kata yang digunakan, serangan militer Israel di Gaza hanya dapat digambarkan sebagai bencana. Pembunuhan dan perusakan telah dilakukan secara barbar oleh Israel di sebuah wilayah kecil seperti Gaza," tegas al-Faisal.

Perusahaan Saudi Bangun Rumah dan Masjid Korban Perang di Gaza

Sebuah perusahaan tanah dan bangunan Arab Saudi, Rabu, mengumumkan bahwa pihaknya akan membangun 300 rumah dan 30 masjid di Jalur Gaza sebagai tanggapan atas seruan Raja Arab Saudi Abdullah Bin Abdul Aziz untuk mendukung rakyat Palestina korban agresi militer Israel.

Perusahaan Arab Saudi, Sumu Real Estate, mengatakan pihaknya telah menginformasikan kepada Raja Abdullah — pemimpin yang bergelar Pelayan Dua Masjid Suci di Makkah dan Madinah — untuk membantu rakyat Palestina di Jalur Gaza, berupa membangun 300 rumah dan 30 masjid di beberapa tempat di wilayah Jalur Gaza.

Keputusan perusahaan Arab Saudi itu merefleksikan dukungan kuat yang diterima lewat kampanye dari para pengusaha dan dermawan.

Sejauh ini, kampanye yang dilancarkan di seantero Arab Saudi untuk membantu korban perang, yang diderita rakyat Palestina, telah terkumpul dana tunai sebesar 216,2 juta reyal Saudi (sekitar 55 juta dolar AS).

Suatu laporan yang dikeluarkan oleh Komite Kampanye untuk Batuan Palestina mengatakan pihaknya telah mengirim bantuan ke Jalur Gaza dalam koordinasi dengan badan PBB untuk Program Pangan Dunia dan UNRWA.

“Fase pertama program bantuan itu seniai 63 juta riyal mencakup bahan makanan, obat-obatan dan peralatan medis,” kata laporan itu. “Kami kini berkerja untuk fase kedua program batuan tersebut, dan mulai mengisi truk-truk pasokan bantuan ke Jalur Gaza lewat Mesir,” kata komite tersebut.

Laporan itu mengatakan warga Jalur Gaza sangat memerlukan pasokan bantuan akibat serbuan Israel dan blokade ekonomi yang diberlakukan negara Yahudi itu.

Menteri Kesehatan Palestina Dr. Fathi Abu Moghli memuji lembaga Dana Al-Aqsa, yang ditaja oleh Bank Pembangunan Islam, untuk dukungannya terhadap bantuan untuk rakyat Palestina di Jalur Gaza. Lembaga Dana Al-Aqsa telah mengirim bantuan darurat ke Jalur Gaza senilai 500.000 dolar AS.

Selasa, 20 Januari 2009

Raja Saudi Sumbang Satu Miliar Dolar bagi Gaza


Raja Arab Saudi Abdullah bin Abdulaziz pada Senin mengumumkan sumbangan senilai satu miliar dolar AS bagi pembangunan kembali Gaza yang digempur oleh ofensif Israel selama beberapa pekan."Atas nama rakyat Saudi, saya umumkan sumbangan sebesar 1 miliar dolar bagi program pembangunan kembali Gaza," kata Raja Abdullah pada pembukaan konferensi tingkat tinggi Arab di Kuwait.

Para pemimpin Arab diperkirakan akan menyetujui penyediaan dana dua miliar dolar bagi rekonstruksi Gaza. Qatar pekan lalu menyarankan pengumpulan dana bagi Gaza dan menyumbang 250 juta dolar. Sementara itu konvoi truk yang membawa bantuan kemanusiaan seberat 170 ton berisi pasokan obat-obatan, peralatan medis, pakaian anak-anak, selimut, sebuah generator untuk pengadaan listrik rumah sakit dan makanan berangkat dari Jeddah, Arab Saudi, menuju Gaza Minggu.

Organisasi Konferensi Islam (OKI) membentuk sebuah "jembatan darat", demikian sebuah pernyataan organisasi itu.
Konvoi itu diberangkatkan oleh Sekretaris Jenderal OKI Prof. Ekmeleddin Ihsanoglu, yang mengatakan bantuan tersebut disediakan untuk memenuhi kebutuhan dasar kemanusiaan bagi penduduk di Gaza.

Menurut dia, OKI akan mengirim konvoi bantuan lagi yang mencerminakn solidaritas umat Islam dengan penduduk Gaza yang telah menderita berbagai bentuk kejahatan oleh Israel.Ia menyerukan negara-negara anggota OKI, lembaga swadaya masyarakat dan kelompok masyarakat lain di dunia Muslim untuk memberikan sumbangan bagi usaha-usaha kemanusiaan OKI.

Jembatan kemanusiaan itu dilakukan bekerja sama dengan Masyarakat Bulan Sabit Merah Saudi dan dengan bantuan Raja Abdullah bin Abdul Aziz.Sebelumnya OKI mengirim bantuan berupa makanan, perlatan medis dan obat-obatan seberat 300 ton ke Gaza. Konvoi bantuan itu masuk Gaza melewati perbatasan Rafah Rabu lalu.

Selasa, 13 Januari 2009

Fatwa Terbaru Lajnah Daimah tentang Krisis Gaza

Oleh: Al Lajnah Ad Da’imah Lil Buhuts Ilmiyah wal Ifta’

الحمد لله رب العالمين ، والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء والمرسلين ؛ نبينا محمد وعلى آله وصحبه ؛ ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين . وبعد

Segala puji hanyalah milik Allah Rabb semesta alam. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada nabi dan rasul yang paling mulia, nabi kita Muhammad dan kepada keluarga beliau, para shahabat, serta umatnya yang setia mengikutinya sampai akhir zaman. Wa ba’da;

Sesungguhnya Al Lajnah Ad Da’imah Lil Buhuts Al ‘Ilmiyah wal Ifta’ (Dewan Tetap Untuk Penelitian Ilmiyah dan Fatwa) di Kerajaan Saudi Arabia mengikuti (perkembangan yang terjadi) dengan penuh kegalauan dan kesedihan akan apa yang telah terjadi dan sedang terjadi yang menimpa saudara-saudara kita muslimin Palestina dan lebih khusus lagi di Jalur Gaza, dari angkara murka dan terbunuhnya anak-anak, kaum wanita dan orang-orang yang sudah renta, dan pelanggaran-pelanggaran terhadap kehormatan, rumah-rumah serta bangunan-bangunan yang dihancurkan dan pengusiran penduduk. Tidak diragukan lagi ini adalah kejahatan dan kezhaliman terhadap penduduk Palestina.

Dan dalam menghadapi peristiwa yang menyakitkan ini wajib atas umat Islam berdiri satu barisan bersama saudara-saudara mereka di Palestina dan bahu membahu dengan mereka, ikut membela dan membantu mereka, serta bersungguh-sungguh dalam menepis kezhaliman yang menimpa mereka dengan sebab dan sarana apa pun yang mungkin dilakukan sebagai wujud dari persaudaraan seagama dan seikatan iman. Allah Ta’ala berfirman:

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu bersaudara”. (Al Hujurat: 10)

Dan Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاء بَعْض

“Orang-orang mukmin laki-laki dan orang-orang mukmin perempuan sebagian mereka adalah penolong bagi sebagian yang lain”. (At-Taubah: 71)

Dan Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

المؤمن للمؤمن كالبنيان يشد بعضه بعضًا ، وشبك بين أصابعه

“Seorang mukmin bagi mukmin yang lain adalah seperti sebuah bangunan yang saling menopang, lalu beliau menautkan antar jari-jemari (kedua tangannya)”. (Muttafaqun ‘Alaihi)

Dan beliau juga bersabda:

مثل المؤمنين في توادهم وتراحمهم وتعاطفهم مثل الجسد الواحد إذا اشتكى منه عضو تداعى له سائر الجسد بالحمى والسهر

“Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal kasih sayang, kecintaan dan kelemah-lembutan diantara mereka adalah bagaikan satu tubuh, apabila ada satu anggotanya yang sakit maka seluruh tubuh juga merasakan sakit dan tidak bisa tidur”. (Muttafaqun ‘Alaihi)

Dan beliau juga bersabda:

المسلم أخو المسلم لا يظلمه ولا يخذله ولا يسلمه ولا يح

“Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, dia tidak menzhalimi saudaranya, tidak menipunya, tidak memperdayanya dan tidak meremehkannya”. (HR. Muslim)

Dan pembelaan bentuknya umum mencakup banyak aspek sesuai kemampuan sambil tetap memperhatikan keadaan, apakah dalam bentuk benda atau suatu yang abstrak dan apakah dari muslimin awam (non pemerintah –ed) berupa harta, makanan, obat-obatan, pakaian, dan yang lain sebagainya. Atau dari pihak pemerintah Arab dan negeri-negeri Islam dengan mempermudah sampainya bantuan-bantuan kepada mereka dan mengambil posisi di belakang mereka dan membela kepentingan-kepentingan mereka di pertemuan-pertemuan, konferensi-konferensi, dan musyawarah-musyawarah antar negara dan dalam negeri. Semua itu termasuk ke dalam bekerjasama di atas kebajikan dan ketakwaan yang diperintahkan di dalam firman-Nya:

وَتَعَاوَنُواْ عَلَى الْبَرِّ وَالتَّقْوَى

“Dan bekerjasamalah kalian di atas kebajikan dan ketakwaan”. (Al Ma’idah: 2)

Dan termasuk dalam hal ini juga, menyampaikan nasihat kepada mereka dan menunjuki mereka kepada setiap kebaikan bagi mereka. Dan di antara bantuan yang paling besar adalah mendoakan mereka pada setiap waktu agar cobaan ini diangkat dari mereka dan agar bencana ini disingkap dari mereka, serta mendoakan mereka agar Allah memulihkan keadaan mereka dan membimbing amalan dan ucapan mereka.

Dan sesungguhnya kami mewasiatkan kepada saudara-saudara kami kaum muslimin di Palestina untuk bertakwa kepada Allah Ta’ala dan bertaubat kepada-Nya, sebagaimana kami mewasiatkan mereka agar bersatu di atas kebenaran dan meninggalkan perpecahan dan pertikaian, serta menutup celah bagi pihak musuh yang memanfaatkan kesempatan dan akan terus memanfaatkan (kondisi ini) dengan melakukan tindak kesewenang-wenangan dan pelecehan.

Dan kami menganjurkan kepada semua saudara-saudara kami untuk menempuh sebab-sebab agar terangkatnya kesewenang-wenangan terhadap negeri mereka sambil tetap menjaga keikhlasan dalam berbuat karena Allah Ta’ala dan mencari keridha’an-Nya dan mengambil bantuan dengan kesabaran dan shalat dan musyawarah dengan para ulama dan orang-orang yang berakal dan bijak di setiap urusan mereka, karena itu semua potensial kepada taufik dan benarnya langkah.

Sebagaimana kami juga mengajak kepada orang-orang yang berakal di setiap negeri dan masyarakat dunia seluruhnya untuk melihat kepada bencana ini dengan kacamata orang yang berakal dan sikap yang adil untuk memberikan kepada masyarakat Palestina hak-hak mereka dan mengangkat kezhaliman dari mereka agar mereka hidup dengan kehidupan yang mulia. Sekaligus kami juga berterima kasih kepada setiap pihak yang berlomba-lomba dalam membela dan membantu mereka dari negara-negara dan individu.

Kami mohon kepada Allah dengan nama-nama-Nya yang husna dan sifat-sifat-Nya yang tinggi untuk menyingkap kesedihan dari umat ini dan memuliakan agama-Nya dan meninggikan kalimat-Nya dan memenangkan para wali-Nya dan menghinakan musuh-musuh-Nya dan menjadikan tipu daya mereka bumerang bagi mereka dan menjaga umat Islam dari kejahata-kejahatan mereka, sesungguhnya Dialah Penolong kita dalam hal ini dan Dzat Yang Maha Berkuasa.

Dan shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi kita Muhammad dan kepada keluarga serta shahabatnya dan umatnya yang mengikuti beliau dengan baik sampai hari kiamat.

8 Jemaah Surakarta Masih Dirawat di Arab Saudi

Delapan jemaah haji asal Debarkasi Adi Sumarmo Surakarta, Jateng, masih dirawat di rumah sakit di Arab Saudi karena kondisi kesehatannya belum memungkinkan untuk perjalanan pulang.

Dari delapan, enam di antaranya sudah dipindahkan dari rumah sakit di Makkah ke Jeddah, kata Petugas Humas Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Adi Sumarmo, Achmad Suaidi, di Asrama Haji Donohudan, Senin.

Keenam yang sudah berada di rumah sakit di Jeddah itu adalah Turah binti Tumin (61) asal Jonggolsari, Leksono, Wonosobo, Muslikah binti Wiryo Wasirin (66) asal Ngagel Dukuhseti Pati, Mursid bin Tasripan (72) asal Besito Gebog Kudus, Dul Ngamar bin Abu Yamin (72) asal Jolontoro Sapuran Wonosobo, Lamijan bin Yasim (66) asal Klakahkasihan Gembong Pati, dan Ramelan bin Mustari (70) asal Semat Tahunan Jepara.

Sementara dua lainnya yakni Zaenab Binti Nurahman (59) asal Kauman, Pekalongan, dan Nasirin bin Dakwan asal Demak, masih dirawat di rumah sakit Madinah.

Mereka akan segera dipulangkan bersama Kloter berikutnya jika kondisi kesehatannya memungkinkan. Jika sampai masa pemulangan seluruh jemaah haji berakhir, maka mereka akan dipulangkan dengan pesawat reguler.

Suaidi menjelaskan, sejak tanggal 2 Januari 2009, kota Makkah sudah kosong dari jemaah dan petugas haji asal Indonesia. Sebagian besar mereka sudah kembali ke Tanah Air dan selebihnya masih menyelesaikan salat Arbain dan ziarah di Madinah.

Begitu juga petugas haji yang sudah melaksanakan tugasnya lebih dari dua bulan di kota Makah juga sudah dipulangkan. Namun, kepulangan petugas tidak bersama jemaah haji melainkan menggunakan pesawat reguler.

Suaidi menambahkan, jemaah yang sedang menjalani perawatan di RSUD Moewardi Solo sebanyak enam orang, antara lain Sunarti (66), asal Kutoarjo Kebumen, Masiyem (60), asal Sragen, Hazwir bin Abdullah (52), asal Surakarta, Pandi Cipto Atmojo (73), Moh Satidjo (72), Muh Januzi (68), ketiganya asal Yogyakarta.

Bagi yang dirawat di rumah sakit rujukan PPIH Solo, sebagian biaya perawatannya ditanggung pihak PPIH selama tujuh hari.

Untuk jemaah haji yang wafat di Madinah, pada Minggu (4/1), yakni Supardjo bin Sandiman (60), asal Tegalsari Siswodipuran Boyolali, maka menambah jumlah jemaah asal Debarkasi Surakarta menjadi 92 orang di Tanah Suci.

"Setelah tibanya rombongan jemaah haji kloter 66 asal Kota Semarang, di Bandara Adi Sumarmo Surakarta, Senin ini, sekitar pukul 15.39 WIB, maka jumlah yang sudah kembali ke daerah sebanyak 26.160 orang," katanya.

Arab Saudi Buka Peluang Kontraktor Indonesia

Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi Salim Segaf Al Jufri mengungkapkan masih terbuka peluang kontraktor Indonesia untuk proyek infrastruktur pada dua tahun ke depan.

Pemerintah Kerajaan Arab Saudi, kata Salim, tengah membangun proyek besar jalur kereta api. Nilai proyeknya mencapai US$ 200 miliar (600 miliar riyal). "Baru tiga subkontraktor Indonesia yang bergabung," ungkapnya, Selasa (23/12).Kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Saudi dua tahun silam, kata Salim, sebenarnya membuka peluang dan waktu itu sudah ditawarkan. Pemerintah Saudi cukup puas atas kinerja subkontraktor Indonesia. Salim yakin proyek di Saudi bisa ditangani kontraktor Indonesia. "Jika mau masuk, devisa yang bisa diambil luar biasa," ia menambahkan.

Saat ini yang mengisi proyek tersebut rata-rata kontraktor dari Cina, Turki dan Malaysia. Perusahaan kontraktor yang ingin terlibat, kata Salim, perlu dana jaminan yang akan cair jika proyek usai. Pekerjanya bisa diambil dari Indonesia atau mengambil warga Timur Tengah yang sudah terbiasa dengan iklim di Saudi.

Nabi Palsu Malaysia Anggap Haji Rekaan Arab Saudi


Mahkamah Tinggi Syariah Malaysia tengah memeriksa kasus nabi palsu dan memeriksa ajaran sesat Haji Kahar yang mendakwa dirinya Rasul Melayu. Haji Kahar belum bisa ditangkap karena sembunyi di Pahang. Penjamin pertama lelaki yang mengaku nabi berumur 58 tahun itu, Mohamad Shani Awaluddin, menyatakan bahwa Haji Kahar atau nama sebenarnya Abdul Kahar Ahmad Jalal bersembunyi di Pahang. Mohamad Shani dipanggil memberi keterangan di depan Hakim Syarie Abu Zaky Mohammad selepas Abdul Kahar beberapa kali gagal hadir pada pemeriksaan kasusnya yang tidak dihadirinya, meski sudah dipanggil berkali-kali.

Abdul Kahar didakwa lima tuduhan yangh dianggap menyimpang dari Islam antara lain ia mengaku sebagai rasul Melayu. Ia juga dituduh mempermainkan ajaran islam sesuai dengan keinginannya.

Selain itu, dalam salah satu ajarnnya menyebutkan bahwa ibadah haji tidak ada dalam islam. Ibadah haji hanya rekaan pemerintah Arab Saudi untuk mengeruk keuntungan dari datangnya jutaan umat Islam.

Sebenarnya, tardakwa sudah pernah dihadapkan di pengadilan syariah pertama kali pertama pada 27 Julai 2005 dna hingga kini diperiksa kembali terkait dengan bukti-bukti baru. Sayangnya, semua belum bisa dibuktikan karena sang nabi belum bisa dihadirkan.

Pegawai Pendakwa Syarie Jabatan Agama Islam Selangor (Jais), Muhamad Nazri Basrawi meminta mahkamah bisa melanjutkan sidang itu tanpa harus dihadiri terdakwa Abdul Kahar dan seorang pengikutnya, Azanam Mohd Yusof yang turut didakwa kerana mengiktiraf Abdul Kahar sebagai Rasul.

Supertanker Saudi dibebaskan


Supertanker Sirius Star yang dibajak perompak Somalia bulan November dilaporkan telah dibebaskan, kata laporan-laporan yang mengutip kawanan perompak.

Sebuah organisasi maritim regional juga mengatakan, pembajak telah meninggalkan Sirius Star, yang kini bergerak ke "perairan yang aman", lapor kantor berita Reuters.

Jururunding kawanan pembajak mengatakan kepada bBC uang tebusan senilai $3 juta dibayarkan. Namun, pemilik kapal menolak berkomentar.

Kapal dengan 25 awak tersebut merupakan tanker terbesar yang dibajak.

Ukuran kapal korban pembajakan yang begitu besar menarik perhatian ke perairan berbahaya di lepas pantai pesisir Somalia.

Dilaporkan lebih dari 100 serangan pembajak di jalur pelayaran sibuk diutara dan timur pesisir Somalia tahun lalu.

Pasukan internasional yang dipimpin Amerika Serikat akan dibentuk menjelang akhir bulan untuk mengatasi masalah ini.

"Semua orang kami kini telah meninggalkan Sirius Star. Kapal itu bebas, dan krunya bebas," kata Mohamed Said, salah seorang para pemimpin kelompok pembajak kepada kantor berita AFP.

Program Bantuan Pelaut Afrika Timur (East African Seafarers' Assistance) mengatakan, tanker itu kini bergerak.

"Kelompok terakhir kawanan bersenjata telah turun dari Sirius Star," kata Andrew Mwangura kepada Reuters.

Sirius Star dilepas tengah hari, menurut salah seorang jururunding pembajak Somalia, yang berbicara per telepon dengan wartawan BBC Mohamed Olad Hassan di ibukota Mogadishu.

Si perunding mengatakan, kawanan perompak telah turun dari Sirius Star dan kembali ke tempat asal mereka di bagian tengah Somalia, dan kru kapal selamat.

Pembajak Kamis malam setuju untuk menerima uang tebusan $3 juta dari para pemilik kapal, meski mereka sebelumnya menghendaki tebusan lebih besar, tambah dia.

Jemaah Kloter Terakhir Tinggalkan Arab Saudi

Jemaah haji kelompok terbang (kloter) terakhir, yakni kloter 42 asal embarkasi Makassar, Sulawesi Selatan, meninggalkan Arab Saudi melalui Terminal Haji Bandara Raja Abdul Aziz Jeddah pada Jumat (9/1) malam.

Duta Besar RI untuk Kerajaan Arab Saudi dan Kesultanan Oman Salim Segaf Al Jufri bersama dengan Konsul Haji M.Nur Samad Kamba dan petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) melepas keberangkatan mereka ke Tanah Air di bandara dalam sebuah upacara sederhana.

Sebelum acara pelepasan dimulai, sejumlah anggota jemaah menyempatkan diri bersalaman dan berfoto dengan Duta Besar RI yang petang itu mengenakan setelan jas hitam dan peci hitam.

Kepada para anggota jemaah Salim Segaf berpesan agar para anggota jemaah mempertahankan nilai haji mereka dengan memperbaiki amal ibadah setelah tiba di Tanah Air.

"Dan mudah-mudahan semua menjadi haji mabrur. Haji yang mabrur kita sendiri yang bisa merasa, tidak perlu ditanyakan kepada orang lain. Misalnya, yang tadinya tidak shalat menjadi rajin shalat, yang tadinya tidak berbakti kepada orang tua menjadi lebih berbakti," tuturnya.

Seusai memberikan sambutan singkat, Salim Segaf dan para petugas PPIH bersalaman dan mengucapkan selamat jalan kepada jemaah. Sedang anggota jemaah yang jumlahnya sekitar 290 orang langsung diminta berbaris dan masuk ke ruang tunggu pesawat.