Sabtu, 16 Juli 2011

Fadel Canangkan Sekolah Konservasi di Wakatobi

Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad mencanangkan pembangunan sekolah konservasi "School for Marine Conservation (SMC)" di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Peletakkan batu pertama pembangunan SMC yang dirangkaikan acara launching Sail Wakatobi-Belitong 2011 itu dilakukan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad disaksikan Menkokesra Agung Laksono, Wakil Ketua DPD RI La Ode Ida, Gubernur Sultra Nur Alam dan Bupati Waktobi Hugua di Wangiwangi, Sabtu.

Fadel Muhammad mengatakan, pengelolaan kawasan konservasi perairan sebagai sumber daya genetik dan keanekaragaman hayati yang dapat menjadi sumber pangan dan kehidupan di masa depan, menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat.

"Wakatobi merupakan salah satu kawasan taman laut nasional yang ditetapkan tahun 1996 dengan luas sekitar 1,39 hektare, memiliki keanekaragaman hayati serta ekosistem terumbu karang yang menempati posisi prioritas tertinggi dari konservasi Indonesia," kata mantan Gubernur Gorontalo ini.

Ia mengatakan, Taman Laut Nasional Wakatobi memiliki potensi sumber daya alam yang bernilai tinggi, baik jenis dan keunikannya dengan panorama bawah laut yang menakjubkan.

"Taman nasional ini memiliki 25 gugusan terumbu karang dengan keliling pantai dari pulau karang sepanjang 600 kilometer dan memiliki 112 jenis karang dari 13 famili serta 93 jenis ikan baik ikan konsumsi maupun ikan hias," katanya.

Menurut dia, pemerintah Indonesia berencana menetapkan 20 juta hektare kawasan konservasi perairan tahun 2020, dan kawasan tersebut baru ditetapkan seluas 13,5 juta hektare.

"Untuk mengelola kawasan konservasi secara benar dan bertanggungjawab, diperlukan sumber daya manusia yang kompoten dan profesional. Hingga tahun 2020 kebutuhan tenaga pengelola kawasan konservasi mencapai 5.000 orang," ujarnya.
Untuk menyikapi hal itu, kata Fadel, Kementerian Kelautan dan Perikanan berinisiasi mendirikan SMC ini di Wakatobi.

"Rencananya SMC akan memiliki tiga bidang keahlian, yaitu manajemen konservasi, biodiversity dan ocean engineering. Sekolah ini dirancang untuk memenuhi 400 mahasiswa, 50 dosen, 50 staf dan 2000 orang peserta pelatihan dari masyarakat," ujar Fadel.

Menteri menjelaskan, dipilihnya Wakatobi sebagai lokasi pembangunan SMC ini dengan pertimbangan daerah ini merupakan pusat segi tiga karang dunia yang kaya dengan sumber daya kelautan dan perikanan.

Usai peletakkan batu pembangunan sekolah konservasi itu, Menteri KP bersama Menkokesra Agung Laksono, Wakil Ketua DPD RI La Ode Ida, Gubernur Sultra Nur Alam, Ketua DPRD Sultra Rusman Emba, dan Bupati Wakatobi Hugua melakukan penanaman bibit mangrove secara simbolis sebagai tanda pencanangan SMC itu.(antara)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar