Jumat, 01 Juli 2011

Operator Mulai Lirik Beriklan Lewat Nada Sambung

Ilustrasi
Sejumlah operator telekomunikasi di Indonesia mulai melirik ring back tone (RBT) sebagai lahan bisnis baru untuk media periklanan. Salah satu yang mulai merintis bisnis mobile advertising di nada sambung pribadi ini adalah Telkomsel yang menggandeng PT Kami Kaya Kreasi (K3).

ika biasanya konsumen wajib membayar untuk mendapatkan RBT pilihannya, maka lewat program yang dinamakan BizRing ini pelanggan atau pemilik nomor yang bersedia dipasangi, justru yang akan balik dibayar.

Namun bayarannya bukan berupa uang. Tapi bonus yang dikonversi menjadi reward tertentu seperti bonus SMS, serta kesempatan untuk disertakan dalam undian berhadiah setiap bulannya.

Menurut Eko Widodo, Direktur Utama PT Kami Kaya Kreasi, model iklan berbasis ponsel seperti ini tengah populer di Amerika Serikat, India, Turki dan Korea.

"Konsep dasarnya berangkat dari celah kekurangefektifan media iklan yang ada saat ini. Pada saat ini media cetak dan televisi merupakan media yang paling banyak diminati oleh pemasang iklan," katanya di Pacific Place, Jakarta, Kamis (30/6/2011).

Masalahnya, kata dia, tidak semua orang membaca media cetak bersangkutan dan demikian juga tidak semua orang menonton acara televisi bersangkutan.

"Ada celah masalah exposure dan efektivitasnya, yang kami yakini bisa ditutup oleh telepon genggam, yang kita posisikan sebagai media iklan yang baru," tuturnya.

Menurut dia, tak bisa dipungkiri, hampir semua orang memegang ponsel dan betah berlama-lama dengannya. Atas dasar itulah, pihaknya melihat telepon genggam sebagai suatu media yang tepat untuk menyampaikan pesan termasuk iklan, dan sangat efektif.

"Apalagi jumlah pemakai di Indonesia yang melebihi 150 juta orang adalah peluang yang luar biasa," kata Eko.

Lebih lanjut ia menambahkan, RBT Ads ini mungkin bukan yang pertama di Indonesia, tetapi pihaknya berani menjamin program BizRing adalah RBT-Ads yang paling transparan dan paling fair di Indonesia, baik bagi pengguna BizRing, maupun perusahaan atau pemasang iklan atau pesan komersial.

"Kami tidak memaksakan seseorang untuk menjadi target iklan kami, tetapi kami menggunakan sistem di mana si pemilik nomor harus mengaktifkan keanggotaannya terlebih dahulu jika ingin menggunakan BizRing," pungkasnya.(detikinet)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar