Senin, 25 Juli 2011

Polisi Patroli Malah Tangkap Pocong

Polisi menangkap pocong.
Anggota Polsek Kenjeran mengaku baru saja menangkap pocong saat patroli di Jl Kejawan Lor, Sabtu (23/7) dini hari. Namun pocong yang tertangkap ini bukanlah pocong sungguhan, melainkan pocong jadi-jadian.

Pocong jadi-jadian ini diperankan Bahrul Ulum (21), warga Kejawan Lor Gg III yang bekerja sebagai nelayan. Ia mengaku sudah memerankan pocong jadi-jadian ini sejak, Minggu (17/7).

“Tempat mangkalnya di depan balai RW III, atau persis di bawah gapura RT,” tutur Kanit Reskrim Polsek Kenjeran, AKP Yudo Hariyono, Sabtu (23/7).

Yudo menceritakan, akibat Bahrul menjadi pocong, banyak warga yang resah dan ketakutan. Sebab aksi Bahrul sungguh total dan begitu menjiwai ketika menjadi pocong. Selain berpakaian serba putih, Bahrul juga tak lupa mengikat tali pocongannya.

Tak hanya itu, wajah Bahrul juga dilumuri bedak putih dan matanya diwarnai hitam agar serupa dengan pocong. Tentu saja banyak warga yang melihat Bahrul ini lari terbirit-birit. Apalagi Bahrul beraksi tiap jam 02.00 WIB.

Hasil penelusuran Surya, korban pocong jadi-jadian Bahrul ini hingga puluhan orang. Korbannya tak hanya warga di sekitar lokasi, namun juga muda-mudi yang hendak pulang usai memadu kasih di kawasan Pantai Kenjeran. “Pengendara atau warga yang melewati balai RW mengaku sering melihat pocong. Pocong melompat tiga kali lalu diam dan memperlihatkan wajahnya,” tutur Yudo.

Mereka yang jadi korban pun langsung berteriak histeris dan lari terbirit-birit. Tak jarang, banyak pengendara atau warga yang berjalan terjatuh akibat tak bisa mengendalikan diri. Karena informasi meresahkan itulah, polisi akhirnya turun tangan.

Yudo menuturkan, dirinya terpaksa menunggu satu jam untuk memastikan pocong di Jl Kejawan Lor itu palsu. Kebetulan pada malam kemarin, Kanit Reskrim yang satu ini menemani anggotanya berpatroli. “Saya memastikan apa kakinya menyentuh tanah atau tidak,” tutur Yudo yang kala itu memantau dari kejauhan.

Yudo mulai curiga ketika menyaksikan pocong itu justru duduk jongkok di bawah gapura setelah melompat-lompat. Yudo pun mengeraskan hati dengan berjalan pelan-pelan, mendekati pocong. “Dan ternyata pocong itu lari ketika akan disergap,” tutur Yudo.

Polisi pun mengejar Bahrul dan mengamankannya ke Mapolsek Kenjeran untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Menurut pengakuan Bahrul, ulahnya itu dilakukan karena iseng. Sebab setiap jam 01.00 WIB, dirinya terbangun untuk bersiap-siap melaut. “Karena jenuh menunggu berangkat, saya iseng dandan jadi pocong,” aku Bahrul di Mapolsek Kenjeran.

Bahrul mengaku, wajahnya dilumuri bedak hingga mengubah kulitnya yang hitam menjadi putih. Selain itu, di sekitar matanya diberi warna hitam yang melingkar. “Saya pakai arang untuk menghitamkan mata,” ujar Bahrul. Tak hanya itu, pria bujang ini meminjam mukena milik ibunya agar persis berpakaian ala pocong.

Menurut Kapolsek Kenjeran Kompol Syukur, tindakan Bahrul ini sungguh meresahkan warga sekitar. Sebab warga sekitar lokasi menjadi takut keluar malam dan bekerja. Padahal banyak warga menjadi nelayan dan pedagang yang bekerja sejak subuh.

Syukur menambahkan, polisi awalnya mengira Bahrul menyamarkan aksi kejahatan. Yaitu, berpura-pura menjadi pocong lalu rekan-rekannya yang lain mencuri di rumah-rumah warga. “Ternyata setelah kami periksa hal itu tak terbukti,” ujar Syukur di Mapolsek. Akibat perbuatan ini, Bahrul sempat menginap di tahanan selama sehari. “Tersangka kami pulangkan setelah kami data dan periksa,” tutur Syukur.

Konon, lokasi tempat Bahrul menjadi pocong memang dikenal menyeramkan. Sebab tahun 1987, di sekitar lokasi tersebut pernah terjadi pembunuhan seorang wanita. Hingga kini banyak warga yang masih meyakini adanya hantu wanita itu. Hantu itu berambut panjang sepunggung, bajunya putih dan terlihat darah yang mengucur deras dari dadanya. Karena itulah banyak warga ketakutan begitu melihat Bahrul berdandan ala pocong.(jambi.tribunnews.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar