Selasa, 07 Juli 2015

Keistimewaan Sholat (Bagian Pertama)

Sebelum melaksanakan sholat, diwajibkan berwudhu`, yang mana dengan berwudhu`, Alloh `Azza Wa Jalla akan mengampuni segala dosa orang yang berwudhu` tadi baik yang tersirat maupun tersurat serta yang tersimpan di dalam hati.
  v Keutamaan Perintah Sholat
1.   Keutamaan perintah sholat yang pertama adalah karena perintah sholat langsung diperintahkan sendiri oleh Alloh Subhanahu Wa Ta`ala yakni pada saat peristiwa `Isro` Mi`roj Nabi Muhammad Shollallohu `Alaihi Wa Sallam, yang mana pada saat itu Nabi Muhammad Shollallohu `Alaihi Wa Sallam behadapan langsung dengan Alloh `Azza Wa Jalla. Untuk diketahui, Sholat Fajar (Shubuh) dan Sholat `Ashar adalah dua sholat yang mula – mula dan pertama kali diwajibkan atas kaum muslimin untuk dilaksanakan. Pada mulanya Sholat `Ashar hanya 2 roka`at saja, kemudian menjadi 4 roka`at setelah terjadinya peristiwa `Isro` Mi`roj Nabi Muhammad Shollallohu `Alaihi Wa Sallam. Kedua sholat tersebut, yakni Sholat Fajar (Shubuh) dan Sholat `Ashar, bisa disebut dua waktu yang dingin, karena dilaksanakan pada saat sebelum matahari terbit dan sebelum terbenamnya matahari.
    Oleh Karena itu, bila sholat – sholat tersebut ditinggalkan maka “akan terjadi musibah yang besar”. Oleh karena itu, Rosululloh Muhammad Shollallohu `Alaihi Wa Sallam mewa`siyatkan kepada ummatnya, agar tidak sampai melalaikan “Sholat Fajar (Shubuh) dan Sholat `Ashar”. Sebab, kaum muslimin muslimat yang senantiasa mendirikan kedua sholat tersebut, nantinya akan dijamin oleh Alloh Subhanahu Wa Ta`ala bakal dimasukkan ke dalam surga. Dan bila kedua sholat tersebut didirikan secara berjama`ah, maka hal tersebut juga akan dapat menghantarkan atau dapat diibaratkan mendapatkan “Tiket” tanda dapat melihat ALLOH `Azza Wa Jalla di surga kelak, dan itulah kebahagiaan yang agung.

2.   Keutamaan perintah sholat yang kedua adalah menunjukkan bahwa sholat itu dibuat oleh Alloh Subhanahu Wa Ta`ala sebagai “AMALIYAH YANG BANYAK MENYIMPAN ENERGI”. Apabila seorang muslim atau muslimah menghayati betul, bacaan – bacaan yang terdapat dalam sholat dan dengan khusyuk menghadapkan dirinya, sekaligus memasrahkan hidupnya kepada Alloh `Azza Wa Jalla sehingga “SADAR”, bahwa kehadirannya di dunia ini hanya sebagai “SEORANG HAMBA” yang harus pasrah, tunduk, dan harus bersyukur, kepada Alloh Subhanahu Wa Ta`ala, maka akan dapat menghilangkan sifat – sifat ambisi dan keangkaramurkaan dengan sendirinya, yang mana sifat – sifat buruk tersebut dapat menjadi penyebab “kesengsaraan hidup”, dan kemudian yang didapat adalah “Ketenangan hati”, Alhamdulillah.

3.  Keutamaan perintah sholat yang ketiga adalah Alloh Subhanahu Wa Ta`ala akan memberikan bagi hambanya yang “BERTAQWA” kepada –Nya yakni, jalan keluar, kemudian rizki dari arah yang tiada disangka – sangka sebelumnya, kemudian juga perlindungan dan penjagaan dan keselamatan sehingga tidak ada satupun makhluk yang bisa mengganggu adu mencelakai. Selain itu, juga muslim atau Muslimah bertakwa tersebut tidak akan mudah didatangi oleh penyakit – penyakit hati, yang salah satu diantaranya adalah jengkel sehingga lalai untuk mengingat Alloh `Azza Wa Jalla yang berarti menghancurkan harkat dan martabat dirinya sendiri, yang dapat juga berarti menyebabkan seseorang tak punya harga diri, baik dimata sesama manusia, dan lebih – lebih di MATA ALLOH Subhanahu Wa Ta`ala.
Kelalaian dapat mendatangkan dosa, seperti yang pernah dinyatakan oleh Rosululloh Muhammad Shollallohu `Alaihi Wa Sallam, bahwa ada orang yang mengerjakan sholat, tetapi tetap tidak bisa mencegah dirinya dari perbuatan “Keji dan Mungkar” maka dia tidak akan bertambah dekat kepada Alloh `Azza Wa Jalla, melainkan malah bertambah jauh kepada –Nya, Na` `Udzubillahi Min Dzalik, Wa Tsumma Na` `Udzubillahi Min Dzalik, Astaghfirullohal `Adzim.

4.  Keutamaan perintah sholat yang keempat adalah, sholat merupakan hak Alloh Subhanahu Wa Ta`ala, yang wajib dilaksanakan dan tidak boleh ditinggalkan dengan alasan apapun. Karena sholat adalah sebagai titian jalan untuk seorang hamba menuju ke “ILAHI” dalam mencapai, menggapai, kehidupan dunia dan akhirat, yang banyak mengandung berjuta Rahmad dan hikmah yang begitu besar, yang benar – benar dibutuhkan oleh “RUH” untuk mengisi qolbu, juga untuk merasakan manisnya iman, dengan sentuhan segala “Cahaya Ilahi”. Bagi hamba Alloh `Azza Wa Jalla yang benar – benar beriman, ikhlas dan benar – benar mau mendirikan sholat bersujud kepada Alloh Subhanahu Wa Ta`ala, dianggap sebagai “TAMU ALLOH `Azza Wa Jalla” yang bertujuan untuk menjalin “hubungan akrab dengan ALLOH Subhanahu Wa Ta`ala”, maka Alloh `Azza Wa Jalla pasti akan membalas kunjungan tamu –Nya tersebut dengan sesuatu yang lebih baik dari segala yang ada, dan dengan membarikan sejuta barokah dalam hidup di dunia dan hasil amal ibadah yang tak terhingga di akhirat. Namun, ada di antara manusia yang beriman tapi munafiq. Maka mereka sama sekali tak dapat menerima manfa`at dari adanya cahaya, dari mulai mengarungi kehidupan di alam dunia, alam qubur, dan alam akhirat kelak.

5.  Keutamaan perintah sholat yang kelima adalah tentang dilaksanakannya sholat berjama`ah. Rosululloh Muhammad Shollallohu `Alaihi Wasallam sering menyatakan bahwa sebaiknya sholat dilaksanakan secara berjama`ah. Barang siapa yang mengisi barisan shof, yang kosong, maka ALLOH Subhanahu Wa Ta`ala akan mengangkat derajatnya dan membangunkan rumah di surga. Menurut Rosululloh Muhammad Shollallohu `Alaihi Wasallam, sholat yang dianggap paling berat oleh “orang munafiq” adalah Sholat `Isya` dan Sholat Fajar (Shubuh). Padahal seandainya mereka mengetahui pahala sebagai “TAMU ALLOH `Azza Wa Jalla” yang terdapat pada kedua sholat tersebut, tentu mereka akan mendatangi untuk melaksanakan sholat, walau harus merangkak. Sholat `Isya` berjama`ah, pahalanya sama seperti sholat separuh malam, kemudian jika dilanjutkan dengan Sholat Fajar (Shubuh) berjama`ah, maka pahalanya sama seperti sholat satu malam penuh, dan pahalanya diberikan cahaya yang sangat terang yang menuntun ke surga. Jadi bila ada waktu, sebaiknya diusahakan untuk berjama`ah pada semua perintah sholat, lebih – lebih pada Sholat Fajar (Shubuh), Sholat `Isya` dan Sholat `Ashar.

     Sumber: Buku "Menguak Sejuta Keajaiban Dibalik Sholat Shubuh", penulis Asrifin An - Nakhrawie