Sebelum melaksanakan sholat, diwajibkan berwudhu`,
yang mana dengan berwudhu`, Alloh `Azza Wa Jalla akan mengampuni segala dosa orang
yang berwudhu` tadi baik yang tersirat maupun tersurat serta yang tersimpan di
dalam hati.
v Keutamaan Perintah Sholat
1. Keutamaan perintah sholat yang
pertama adalah karena perintah sholat langsung diperintahkan sendiri oleh Alloh
Subhanahu Wa Ta`ala yakni pada saat peristiwa `Isro` Mi`roj Nabi Muhammad
Shollallohu `Alaihi Wa Sallam, yang mana pada saat itu Nabi Muhammad
Shollallohu `Alaihi Wa Sallam behadapan langsung dengan Alloh `Azza Wa Jalla. Untuk
diketahui, Sholat Fajar (Shubuh) dan Sholat `Ashar adalah dua sholat yang mula
– mula dan pertama kali diwajibkan atas kaum muslimin untuk dilaksanakan. Pada mulanya
Sholat `Ashar hanya 2 roka`at saja, kemudian menjadi 4 roka`at setelah
terjadinya peristiwa `Isro` Mi`roj Nabi Muhammad Shollallohu `Alaihi Wa Sallam.
Kedua sholat tersebut, yakni Sholat Fajar (Shubuh) dan Sholat `Ashar, bisa
disebut dua waktu yang dingin, karena dilaksanakan pada saat sebelum
matahari terbit dan sebelum terbenamnya matahari.
Oleh Karena itu, bila
sholat – sholat tersebut ditinggalkan maka “akan terjadi musibah yang besar”.
Oleh karena itu, Rosululloh Muhammad Shollallohu `Alaihi Wa Sallam
mewa`siyatkan kepada ummatnya, agar tidak sampai melalaikan “Sholat Fajar
(Shubuh) dan Sholat `Ashar”. Sebab, kaum muslimin muslimat yang senantiasa
mendirikan kedua sholat tersebut, nantinya akan dijamin oleh Alloh Subhanahu Wa
Ta`ala bakal dimasukkan ke dalam surga. Dan bila kedua sholat tersebut
didirikan secara berjama`ah, maka hal tersebut juga akan dapat menghantarkan
atau dapat diibaratkan mendapatkan “Tiket” tanda dapat melihat ALLOH `Azza Wa
Jalla di surga kelak, dan itulah kebahagiaan yang agung.
2. Keutamaan perintah sholat
yang kedua adalah menunjukkan bahwa sholat itu dibuat oleh Alloh Subhanahu Wa
Ta`ala sebagai “AMALIYAH YANG BANYAK MENYIMPAN ENERGI”. Apabila seorang muslim
atau muslimah menghayati betul, bacaan – bacaan yang terdapat dalam sholat dan
dengan khusyuk menghadapkan dirinya, sekaligus memasrahkan hidupnya kepada
Alloh `Azza Wa Jalla sehingga “SADAR”, bahwa kehadirannya di dunia ini hanya
sebagai “SEORANG HAMBA” yang harus pasrah, tunduk, dan harus bersyukur, kepada
Alloh Subhanahu Wa Ta`ala, maka akan dapat menghilangkan sifat – sifat ambisi
dan keangkaramurkaan dengan sendirinya, yang mana sifat – sifat buruk
tersebut dapat menjadi penyebab “kesengsaraan hidup”, dan kemudian yang didapat
adalah “Ketenangan hati”, Alhamdulillah.
3. Keutamaan perintah sholat
yang ketiga adalah Alloh Subhanahu Wa Ta`ala akan memberikan bagi hambanya yang
“BERTAQWA” kepada –Nya yakni, jalan keluar, kemudian rizki dari arah
yang tiada disangka – sangka sebelumnya, kemudian juga perlindungan dan penjagaan
dan keselamatan sehingga tidak ada satupun makhluk yang bisa mengganggu
adu mencelakai. Selain itu, juga muslim atau Muslimah bertakwa tersebut tidak
akan mudah didatangi oleh penyakit – penyakit hati, yang salah satu diantaranya
adalah jengkel sehingga lalai untuk mengingat Alloh `Azza Wa Jalla yang
berarti menghancurkan harkat dan martabat dirinya sendiri, yang dapat
juga berarti menyebabkan seseorang tak punya harga diri, baik dimata sesama
manusia, dan lebih – lebih di MATA ALLOH Subhanahu Wa Ta`ala.
Kelalaian dapat mendatangkan dosa, seperti yang pernah
dinyatakan oleh Rosululloh Muhammad Shollallohu `Alaihi Wa Sallam, bahwa ada
orang yang mengerjakan sholat, tetapi tetap tidak bisa mencegah dirinya dari
perbuatan “Keji dan Mungkar” maka dia tidak akan bertambah dekat kepada Alloh
`Azza Wa Jalla, melainkan malah bertambah jauh kepada –Nya, Na` `Udzubillahi
Min Dzalik, Wa Tsumma Na` `Udzubillahi Min Dzalik, Astaghfirullohal `Adzim.
4. Keutamaan perintah sholat
yang keempat adalah, sholat merupakan hak Alloh Subhanahu Wa Ta`ala, yang wajib
dilaksanakan dan tidak boleh ditinggalkan dengan alasan apapun. Karena sholat
adalah sebagai titian jalan untuk seorang hamba menuju ke “ILAHI” dalam
mencapai, menggapai, kehidupan dunia dan akhirat, yang banyak mengandung
berjuta Rahmad dan hikmah yang begitu besar, yang benar – benar dibutuhkan oleh
“RUH” untuk mengisi qolbu, juga untuk merasakan manisnya iman, dengan sentuhan
segala “Cahaya Ilahi”. Bagi hamba Alloh `Azza Wa Jalla yang benar – benar
beriman, ikhlas dan benar – benar mau mendirikan sholat bersujud kepada Alloh
Subhanahu Wa Ta`ala, dianggap sebagai “TAMU ALLOH `Azza Wa Jalla” yang
bertujuan untuk menjalin “hubungan akrab dengan ALLOH Subhanahu Wa Ta`ala”,
maka Alloh `Azza Wa Jalla pasti akan membalas kunjungan tamu –Nya tersebut
dengan sesuatu yang lebih baik dari segala yang ada, dan dengan membarikan
sejuta barokah dalam hidup di dunia dan hasil amal ibadah yang tak terhingga di
akhirat. Namun, ada di antara manusia yang beriman tapi munafiq. Maka mereka
sama sekali tak dapat menerima manfa`at dari adanya cahaya, dari mulai
mengarungi kehidupan di alam dunia, alam qubur, dan alam akhirat kelak.
5. Keutamaan perintah sholat
yang kelima adalah tentang dilaksanakannya sholat berjama`ah. Rosululloh Muhammad
Shollallohu `Alaihi Wasallam sering menyatakan bahwa sebaiknya sholat
dilaksanakan secara berjama`ah. Barang siapa yang mengisi barisan shof, yang
kosong, maka ALLOH Subhanahu Wa Ta`ala akan mengangkat derajatnya dan
membangunkan rumah di surga. Menurut Rosululloh Muhammad Shollallohu `Alaihi
Wasallam, sholat yang dianggap paling berat oleh “orang munafiq” adalah Sholat
`Isya` dan Sholat Fajar (Shubuh). Padahal seandainya mereka mengetahui pahala
sebagai “TAMU ALLOH `Azza Wa Jalla” yang terdapat pada kedua sholat tersebut,
tentu mereka akan mendatangi untuk melaksanakan sholat, walau harus merangkak.
Sholat `Isya` berjama`ah, pahalanya sama seperti sholat separuh malam,
kemudian jika dilanjutkan dengan Sholat Fajar (Shubuh) berjama`ah, maka
pahalanya sama seperti sholat satu malam penuh, dan pahalanya diberikan cahaya
yang sangat terang yang menuntun ke surga. Jadi bila ada waktu, sebaiknya
diusahakan untuk berjama`ah pada semua perintah sholat, lebih – lebih pada
Sholat Fajar (Shubuh), Sholat `Isya` dan Sholat `Ashar.
Sumber: Buku "Menguak Sejuta Keajaiban Dibalik Sholat Shubuh", penulis Asrifin An - Nakhrawie