Selasa, 03 April 2007

Raja Arab Saudi Fahd Meninggal Dunia di Riyadh


Raja Arab Saudi Fahd, yang telah lama nenderita sakit, wafat dini hari ini – Senin di Riyadh. Pihak istana Arab Saudi mengumumkan wafatnya raja Fahd dan menyatakan bahwa pangeran Abdullah, saudara laki-laki raja Fahd, menggantikannya. Pangeran Abdullah telah menjadi pemimpin de facto Arab Saudi sejak raja Fahd mengalami serangan jantung, 10 tahun yang lalu. Para pejabat mengatakan, raja Fahd meninggal di rumah sakit khusus di Riyadh, di mana ia telah dirawat akhir Mei lalu untuk tes medis yang tidak diumumkan.

Siaran televisi Arab Saudi menghentikan siaran-siarannya dan mulai menyiarkan ayat-ayat dari al-Qur’an. Raja Fahd berusia 82 tahun, ia menjadi raja Arab Saudi yang ke lima, pada tahun 1982. Arab Saudi negara penghasil minyak terbesar dunia, para pejabat pemerintah mengatakan, wafatny araja Fahd tidak akan mengubah kebijaksanaan Arab Saudi yang telah lama berjalan, yaitu menjamin kestabilan pasar minyak di seluruh dunia.

Arab Saudi Sepeninggal Raja Fahd

Tanggal 1 Agustus 2005 lalu, Kerajaan Arab Saudi berkabung menyusul wafatnya Raja Fahd bin Abdul Aziz dalam usia 84 tahun. Wafatnya Raja Fahd otomatis melahirkan kepemimpinan baru di negeri petro dolar itu.

Dan, orang yang berhak menggantikan kepemimpinannya adalah sang putra mahkota, Pangeran Abdullah bin Abdul Aziz.Dengan demikian, sejak kerajaan berdiri 73 tahun silam,sudah lima kali negeri berluas wilayah 2.249.690 kilometer persegi itu melakukan suksesi. Yaitu suksesi dari Raja Abdul Aziz ke Ibnu Saud tahun 1953, dari Raja Saud ke Faisal tahun 1964, dari Raja Faisal ke Khalid tahun 1975, dari Raja Khalid ke Fahd (1982), dan dari Raja Fahd ke Pangeran Abdullah bin Abdul Aziz (2005 sekarang).

Abdullah bin Abdul Aziz lahir tahun 1924. Ia dibesarkan dan dididik di bawah pengawasan ketat ayahnya, Raja Abdul Aziz. Ia satu dari 44 anak ''Bapak Modern'' Arab Saudi (Abdul Aziz).
Tidak seperti Fahd, Abdullah tidak termasuk ''Tujuh Sudairi'' atau tujuh anak lelaki dari istri favorit Abdul Aziz, Hassa Al Sudairi. Seperti halnya anak Abdul Aziz lainnya, Abdullah dikenal kuat memegang ajaran agama serta memiliki tanggung jawab yang besar.

Abdullah sejauh ini dikenal sebagai sosok yang mengedepankan kepentingan kemajuan dan pembangunan berkelanjutan di negerinya, serta memberi perhatian besar pada upaya mewujudkan perdamaian di Timur Tengah. Ia saat dinobatkan sebagai raja baru (1/8/05), masih menjabat komandan kesatuan elite pengawal nasional yang beranggotakan 57.000 personel. Ia adalah putra Raja Abdul Aziz yang menyaksikan dan terlibat langsung proses kebangkitan negerinya dalam arus modernisasi.

Pengalamannya menyaksikan sendiri keadaan di sekelilingnya membuatnya cepat matang dan dapat memahami situasi secara seksama.

Inilah sebabnya, almarhum Raja Fahd sejak lama menyiapkannya sebagai putra mahkota kerajaan. Sebelumnya, Abdullah sudah memegang kemudi pemerintahan kerajaan, terutama sejak kesehatan Raja Fahd mulai sering terganggu tahun 1995.

Jenazah Raja Fahd Dimakamkan Tanpa Nisan


Jenazah pemimpin Arab Saudi Raja Fahd dimakamkan dalam upacara yang sederhana, Selasa kemarin. Makamnya tanpa nisan, sesuai dengan tata cara pemakaman menurut aliran Wahabi yang dominan di Arab Saudi.

Kesederhanaan makam Raja Fahd itu sangat kontras dengan kehidupannya yang bergelimang kekayaan. Jenazah raja yang telah 23 tahun memerintah negara penghasil minyak terbesar di dunia itu dikebumikan di tempat pemakaman al-Oud, Riyadh.

Makamnya berdampingan dengan makam para mantan raja Saudi, termasuk saudara tirinya (Khaled dan Faisal), dan warga biasa lainnya.

Almarhum meninggal dalam usia 83 tahun Senin lalu, karena menderita radang paru. Sebelumnya, dia telah terkena serangan stroke pada 1995. Sejak itu, dia mendelegasikan tugas-tugasnya kepada Pangeran Abdullah yang Rabu ini dinobatkan sebagai raja baru Arab Saudi.
Shalat jenazah dilakukan di Masjid Imam Turki bin Abdullah, Riyadh. Para pemimpin negara-negara muslim dari seluruh dunia ikut berjamaah bersama warga biasa Saudi dalam shalat tersebut.

Di antara para tamu negara itu tampak hadir Presiden Mesir Hosni Mobarak, Presiden Palestina Mahmud Abbas, Presiden Prancis Jacques Chirac, dan Raja Yordania Abdullah.
Pengamanan Ketat

Ratusan pasukan keamanan tampak berbaur dengan para pelayat di masjid itu. Sejumlah penembak jitu ditempatkan di sekitar tempat pemakaman. Menurut pejabat keamanan, tindakan pengamanan tersebut sama dengan yang dilakukan di negara-negara lain ketika menghadapi acara seperti itu.

Dalam dua tahun terakhir, Saudi sering menjadi sasaran serangan teroris yang dilakukan oleh sel-sel Al Qaedah. Tak heran, pemerintah Saudi mengerahkan ribuan tentara dan polisi di Riyadh untuk mengamankan upacara pemakaman Raja Fahd.

Jalan-jalan menuju Masjid Imam Turki bin Abdullah dijaga ketat. Polisi yang membawa anjing pelacak dan peralatan sinar X memeriksa setiap kendaraan yang lewat.

''Makamnya sama dengan makam semua umat Islam. Tidak ada perbedaan antara dia dan muslim lain,'' ujar Mufti Agung Syekh Abdulaziz bin Abdullah as-Syekh.

Pemerintah dan warga tidak boleh mengibarkan bendera setengah tiang. Sebab, bendera Arab Saudi bertuliskan kalimat syahadat, sehingga menaikkannya setengah tiang dianggap menghina agama.

Saudi juga melarang adanya masa berkabung dan ratapan kesedihan. Toko, restoran dan kantor-kantor pemerintah tetap dibuka.

Para pemimpin dunia (seperti Presiden Pakistan Pervez Musharraf, Presiden Afghanistan Hamid Karzai, dan Presiden Suriah Bashar Assad) berbaur dengan warga biasa Saudi dalam upacara pemakaman.

Diagungkan


''Dia orang besar, pemimpin negara muslim. Saya datang ke sini untuk memberikan penghormatan,'' kata Saleh Khalifa (50), warga Riyadh, ketika dia masuk ke Masjid Imam Turki.''Dia raja yang agung. Semoga Tuhan memberikan tempat yang layak,'' kata Liqat Ali, warga Pakistan yang memakai kursi roda.

Presiden AS George W Bush mengutus Wapres Dick Cheney dan pejabat lain untuk menyampaikan ucapan belasungkawa. George Bush, ayah presiden AS sekarang, merupakan sahabat dekat almarhum Raja Fahd.

Bush mengirim 500.000 pasukan AS ke Arab Saudi pada 1990 untuk membantu Kuwait mengusir tentara Saddam Hussein dari negara itu.

Raja Fahd naik takhta pada 1982, ketika perekonomian Saudi mengalami surplus besar dari penjualan minyak ke Barat. Dia dikenal sebagai administrator dan diplomat ulung.
Warga Saudi kini bersumpah setia kepada Abdullah dan Putra Mahkota baru Pangeran Sultan, yang akan dinobatkan Rabu ini. Abdullah adalah putra kelima dari pendiri Saudi, Raja Abdul Aziz.

Harga minyak melonjak melampaui 61 dolar AS per barel setelah pasar mendengar kabar wafatnya Raja Fahd. Para pejabat Saudi mengatakan, kerajaan itu tidak akan mengubah kebijakan mengenai minyak.

Tampak hadir pula pada upacara pemakan antara lain Pangeran Charles dari Inggris, Presiden Aljazair Abdelaziz Bouteflika, PM Bosnia-Herzegovina Adnan Terzic, Presiden Republik Ceko Vaclav Klaus, PM Korsel Lee Hae-chan, dan para pemimpin dari kawasan Arab.(rtr-bbc-ben-25)

Pemakaman Raja Fahd Berlangsung Sederhana

Pemakaman jenazah Raja Fahd dari Arab Saudi, hari Selasa (2/8) dilakukan di Masjid Riyadh. Di sana, para pemimpin Saudi dan dunia Islam hadir untuk melayat dan mengucapkan selamat jalan kepada raja yang memimpin kerajaan kaya minyak itu selama dua dekade.

Jenazah Raja Fahd dikeluarkan dari ambulans untuk kemudian dibawa ke Masjid Imam Turki bin Abdullah, tempat pengganti Fahd, Raja Abdullah, menjadi imam salat jenazah.

Fahd (82) wafat hari Senin (1/8) setelah beberapa tahun menghadapi masalah kesehatan. Setelah disalatkan, jenazah Fahd diusung oleh para anggota keluarga al-Saud ke ambulans untuk dimakamkan di pemakaman rakyat Al-Od di Riyadh.

Di masjid tersebut, para pelayat menyatakan duka cita kepada saudara seayah Fahd, Raja Abdullah, yang diangkat sebagai raja baru Arab Saudi.

Pemakaman Raja Fahd antara lain dihadiri Wapres RI Jusuf Kalla, Presiden Prancis Jacques Chirac, Pangeran Charles dari Inggris, Pangeran Naruhito dari Jepang, Presiden Mesir Hosni Mubarak, dan Raja Abdullah II dari Yordania.

Sederhana

Pemakaman Raja Fahd dilakukan secara sederhana sesuai dengan tradisi Islam di Arab Saudi. Abdullah dinyatakan sebagai raja baru Arab Saudi, menggantikan saudara seayah yang wafat Senin (1/8) setelah 23 tahun memimpin negara "raksasa" minyak dan sekutu strategis AS itu.
Para pejabat Saudi mengatakan, Abdullah yang menjalankan urusan kenegaraan sehari-hari sejak Fahd menderita stroke pada 1995, akan mempertahankan kebijakan minyak negara itu dan menjalin persekutuan yang erat dengan Barat.

Presiden AS George W. Bush, yang menjanjikan "kemitraan erat" dengan Arab Saudi di bawah kepemimpinan Abdullah, mengirim delegasi.

Tidak ada tanda khusus di makam Raja Fahd, sesuai dengan ajaran Islam Wahabi Arab Saudi yang keras, yang menganggap berkunjung ke pemakaman sebagai kemusyrikan.

Tidak ada periode berduka, sejalan dengan Wahabisme, yang menerima kehendak Tuhan tanpa dapat disangkal lagi. Bendera Saudi, yang dihiasi dengan tulisan "Tiada Tuhan selain Allah", tidak diturunkan menjadi setengah tiang karena hal itu dianggap menghina Tuhan.

Pembacaan ayat-ayat suci Alquran menggema dari masjid, radio, dan televisi. Tetapi toko dan tempat usaha tetap buka saat Saudi menerima kematian raja mereka. "Ini hari yang sangat menyedihkan," kata Mohammad al-Aqeel, insinyur Saudi berusia 31 tahun.

Fahd telah berada di rumah sakit sejak 27 Mei, ketika ia diakui menderita pneumonia akut. Ia naik takhta pada 1982, pada saat ledakan petrodolar Arab Saudi pada puncaknya, dengan reputasi sebagai seorang administrator dan diplomat internasional.

Semua warga negara Arab Saudi dan para Kepala Suku berpengaruh di Arab Saudi akan bersumpah setia kepada Abdullah dan putra mahkota baru, Pangeran Sultan.

Sumber :
• http://www.voaindonesia.com
• Suara Merdeka
• Pikiran Rakyat
• http://www.bbc.com
• Reuters ( kantor berita Inggris )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar