Lima Spot yang Tak Boleh Dilewatkan di Raja Ampat
1. Keluar Masuk Gua dengan Raja Laut di Kepulauan Wayag
Di ujung utara Raja Ampat, terdapat kepulauan
Wayag yang memiliki keindahan yang grandeur. Ratusan bukit kapur
mencuat dari atas laut, pantai-pantai berpasir putih memanggil untuk
disinggahi, dan taman-taman hard-coral mengeluarkan pesona
warna-warninya. Tapi, jika agan bisa mengalahkan semua godaan itu, maka
agan akan mendapatkan hadiah utamanya.
|
WAYAG. |
|
Goa Bawah Laut |
Di bagian timur laut kep. Wayag, terdapat gua
bawah laut yang sering dikunjungi oleh hiu karang abu-abu. Asal di
badan kita tak ada luka terbuka, sebenarnya cukup aman untuk berenang
bersama hiu-hiu ini. Gerakan mereka ditingkahi oleh soft-coral berbentuk
kipas yang menempel di dinding gua. Kombinasi warna abu-abu hiu dan
warna merah seafans ini memberikan sensasi visual yang memikat.
2. Stasiun Pencucian Pari Manta di Waigeo
Bayangkan puluhan Pari Manta –sebagian memiliki lebar sampai lebih dari 5
meter— melintas di atas kepala agan bagaikan layang-layang raksasa,
berputar-putar sambil mengantri untuk dibersihkan. Pari Manta ini sedang
menjadi klien dari beberapa ikan kecil yang bertugas sebagai “pencuci
mobil”. Saat ikan-ikan kecil ini (kebanyakan Angelfish) selesai
membersihkan satu Manta, maka mereka akan pindah ke Manta lain dan
memulai lagi proses pembersihan. Bayarannya? Tentu makanan yang menempel
di badan Pari Manta
|
Manta |
|
Manta2 |
Pari Manta bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk membersihkan diri. Pesolek juga, ya gan?
Manta-manta ini membersihkan parasit yang
menempel di tubuh mereka, serta membersihkan luka yang mereka miliki
agar tidak infeksi. Terdapat dua stasiun pencucian di Waigeo. Keduanya
memiliki arus yang cukup kuat, jadi agan harus meminjam tali berkait
agar bisa menjangkarkan diri ke hard-coral dan menonton acara
bersih-bersih dengan tenang. Oh ya, agan butuh guide berpengalaman untuk
mengantar agan ke stasiun ini. Jika tidak, Pari Manta ini bisa
terganggu lalu kabur.
3. Waitanta, Rumah dari Kalkun Bruijn Berkepala Merah
Pada Maret 1999, penelitian besar-besaran dilakukan untuk menemukan
kembali kalkun Bruijn berkepala merah. Butuh waktu sampai Desember tahun
2000 sebelum akhirnya tulang belulang kalkun yang hidup di semak-semak
ini berhasil ditemukan. Setelah dilakukan penelitian lebih lanjut,
diketahuilah bahwa ternyata Mangkwap —nama lokal burung ini— masih
hidup, walau pun jumlahnya sangat sedikit. Mereka bisa ditemukan di
Waigeo dan Batanta yang disingkat Waitanta.
|
Waitanta |
Kini, mimpi dari kebanyakan para ahli unggas
adalah melihat secara langsung kalkun kepala merah ini. Foto hasil
jepretan sendiri dari Mangkwap adalah sebuah harta karun yang sangat
dihargai, dan proses mencarinya adalah sebuah petualangan yang
membutuhkan skill khusus. Jika agan juga ingin masuk ke daftar
segelintir orang di dunia ini yang pernah melihat Aepypodius bruijni,
arahkan kapal agan ke Waitanta.
4. Perairan Salawati, Tempat Peristirahatan Terakhir Kapal PD II
Sebagai tempat yang menjadi saksi perang dunia kedua, Raja Ampat
memiliki banyak ceceran kapal laut dan pesawat yang tenggelam di
perairannya. Sebut saja Shinwa Maru, pesawat P40 dan banyak lagi
mesin-mesin korban PD II yang kini tidur selamanya di dasar laut.
|
Keren |
|
Keren |
Setelah dulu menjadi biang kengerian, kini
bangkai kapal perang ini menjadi sebuah pemandangan yang indah. Mereka
terlihat seperti labirin raksasa yang menantangmu untuk memasuki perut
mereka. Di dalamnya, ikan-ikan yang menjadikan kapal ini sebagai rumah
akan menyambut kedatangan agan dengan rasa ingin tahu. Perairan yang
memiliki koleksi kapal karam adalah perairan Salawati dan pulau Wai.
5. Perairan Pulau Misool dan Blue Mangrove-nya yang Terkenal
Blue Water Mangrove di Misool menjadi terkenal sekitar tiga tahun lalu
saat seorang jurnalis mengabadikannya dengan kamera bawah air. Di lokasi
Blue Water Mangrove, akar-akar pohon bakau bertemu dengan titik
dimulainya terumbu karang tumbuh. Bahkan, beberapa pohon bakau pun
ditempeli oleh terumbu karang, membuat sebuah pemandangan yang unik.
|
pohon bakau + coral |
|
Perairan Missol |
Di lokasi Blue Water Mangrove jenis ikannya
pun menjadi beragam. Mereka yang biasanya hidup di sekitar mangrove
bercampur dengan mereka yang biasanya hidup di sekitar terumbu karang.
Untuk mendapatkan komposisi foto atas air-bawah air yang memukau, Blue
Water Mangrove-lah jawabannya gan.(kaskus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar