Sabtu, 01 Oktober 2011

Surabaya Dapat Kunjungan Dari Delegasi India

Wakil Walikota Surabaya, Drs. Bambang Dwi Hartono, MPd memasangkan udeng (topi khas Surabaya) saat jamuan penyambutan kunjungan Delegasi India di Kediaman Walikota Surabaya.
Wakil Walikota Surabaya, Drs. Bambang Dwi Hartono, MPd mewakili Walikota Surabaya menerima kunjungan Delegasi India, Rabu (28/9) di Kediaman Walikota Surabaya, jalan Sedap Malan Surabaya. Rombongan tersebut dipimpin oleh R.H Khwaja, Sekretaris Kementerian Pariwisata India.

Dalam sambutannya, Bambang mengucapkan terima kasih karena Surabaya dijadikan tempat untuk pertemuan. “Khusus untuk duta besar India dan rombongan, saya menyampaikan terima kasih atas partisipasi delegasi India pada even tahunan Cross Culture yang diselenggarakan Pemerintah Kota Surabaya.

“Selama beberapa tahun ini, India tetap hadir menjadi partisipan dalam event tahunan Cross Culture yang diselenggarakan Pemerintah Kota Surabaya sebagaimana tadi kita saksikan dalam tayangan profil Surabaya,” ucapnya.

Menurut Bambang, ruang kerjasama antara Indonesia dan India atau khususnya Surabaya dengan beberapa kota yang ada disana (di India, red) masih terbuka lebar. “Tidak menutup kemungkinan akan terjadi kesama antara Surabaya dan beberapa kota di India. Mudah-mudahan dengan diadakannya pertemuan di Surabaya ini bisa menjadi awal dalam meningkatkan hubungan,” kata Bambang.

Pria kelahiran Pacitan ini mejelaskan Surabaya memiliki banyak kota kembar (Sister City) diantaranya di Jepang, China, Korea, Prancis, Amerika Serikat, Bulgaria, Australia, Mexico (masih dalam proses pengkajian), dan Turki.

“Biasanya setelah dilakukan kerjasama sister city akan dilanjutkan dengan sister univercity kemudian sister port. Disamping yang utama, sebenarnya skala kerjasama itu tak terbatas sehingga tidak menutup kemungkinan kita bisa melaksanakan kerjasama disalah satu kota di India,” paparnya.

Masih kata Bambang, tipologi persoalan di kota-kota besar di Indonesia seperti Surabaya hampir sama yakni air bersih, sampah, sanitasi, pemukiman kumuh, transportasi dan sebagainya. Bambang menceritakan jika beberapa bulan yang lalu, rombongan pemerintah kota Surabaya yang dipimpin langsung oleh Walikota Surabaya juga melakukan kunjungan kerja di salah satu kota di India untuk belajar banyak hal. Diantaranya masalah transportasi, sanitasi, pemukiman dan sebagainya.

“Sebagaimana tadi secara singkat kita saksikan dalam tayangan video tentang kota Surabaya dan segala potensinya, barangkali ini bisa dijadikan tantangan bagi kita semua untuk menjalin kerjasama lebih erat diberbagai bidang. Surabaya menjadi penyangga bagi perdagangan di Indonesia timur dan mungkin ketika para delegasi tiba di Bandara Juanda dapat melihat kesibukan penerbangan termasuk mungkin jika ada waktu dapat melihat kesibukan di pelabuhan Tanjung Perak,” tuturnya.

Lebih lanjut Bambang menjelaskan, Airport Juanda yang dulu awalnya diprediksikan dapat menerima penumpang 7 juta per tahun tetapi sampai akhir tahun lalu jumlah penumpang sudah mencapai 12 juta per tahun. Dan banyak yang sudah mengajukan untuk membuka rute penerbangan secara langsung, namun sampai dengan hari ini banyak yang belum bisa dipenuhi karena untuk parkir saja dengan kapasitas tempat parkir sekitar 20 pesawat tapi pada akhir pekan telah diisi dengan 25 pesawat.

“Rute penerbangan langsung dari Surabaya antara lain ke Singapur, kuala lumpur, hongkong, dan taipeh (taiwan). Untuk pelabuhan selain untuk pelabuhan penumpang, juga ada pelabuhan peti kemas, sampai dengan tahun lalu sudah lebih dari 1,2 juta peti kemas. Jika kita mengenal pengusaha baja dunia yaitu org india yang sekarang bermukim di London, dulunya berangkat dari Surabaya,” ujarnya.

Bambang berharap dengan berbagai potensi yang dimiliki Surabaya di berbagai bidang. “Dengan kehadiran para duta besar dan delegasi mudah-mudahan dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Mudah-mudahan ini menjadi awal kerjasama kita dimasa yang akan datang yang tentunya lebih baik,” pungkasnya.(www.surabaya.go.id).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar