Kamis, 04 Agustus 2011

Video: SBY Buka Bersama Pimpinan Lembaga Negara


Setiap Ramadan, Presiden SBY dan Ibu Ani menggelar silaturahmi dan buka puasa bersama dengan berbagai kalangan. Rabu (3/8) ini, SBY mengundang pimpinan lembaga negara, kepala lembaga pemerintah non kementerian, pimpinan TNI dan Polri, menteri KIB II, dan dubes negara Islam, di Istana Negara. Acara diisi dengan tausiah oleh Prof Nazaruddin Umar, Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, dan sambutan SBY selaku tuan rumah.

Sudah menjadi tradisi setiap Ramadan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Hj Ani Bambang Yudhoyono melakukan silaturahmi dan buka puasa bersama. Kali ini, Rabu (3/8), SBY dan Ibu Ani mengundang pimpinan Lembaga Negara, dubes negara Islam, menteri KIB II, kepala Lembaga Pemerintah Non Kementerian, unsur pimpinan TNI dan Polri, pejabat Eselon I Kementerian, dan Direktur Utama BUMN, di Istana Negara.

Tenda-tenda putih tersebar di sekitar halaman Istana Negara. Semua yang hadir rata-rata mengenakan baju koko atau batik, dengan kopiah. Di bawah tangga Istana Negara, tetamu melepas sepatu mereka dan menggantinya dengan sandal.

Di dalam Istana Negara, ruangan terasa lapang. Kursi-kursi yang biasanya memenuhi ruang tengah, diganti hamparan karpet berwarna merah yang menghadap ke arah Kiblat.


Pada pukul 17.00 WIB, tuan rumah Presiden SBY menyampaikan sambutannya. "Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas kesediaan bapak, ibu, dan saudara sekalian untuk hadir di Istana ini, memenuhi undangan saya," ujar Presiden.

Usai itu, Nazaruddin Umar, Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, menyampaikan tausiah tentang hikmah surat Albaqarah dan hikmah beribadah di malam hari bulan Ramadan. "Sesungguhnya, jarak antara Allah SWT dan hamba-hamba-Nya menjadi lebih dekat di malam hari ketimbang di siang hari," kata Nazaruddin.

Ketika adzan Maghrib berkumandang, hadirin mengambil penganan sekadarnya dan minum untuk berbuka, lalu salat berjamaah. Menu buka puasa adalah makanan khas Indonesia, ada soto mie Bogor hingga iga panggang atau konro tersedia di meja.

Di kerumunan para undangan terlihat sejumlah pimpinan lembaga negara, seperti Ketua MPR Taufik Kiemas, Ketua DPR Marzuki Alie, Ketua MK Mahfud MD, dan Ketua BPK Hadi Putnomo. Sejumlah menteri KIB II yang hadir di antaranya Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menlu Marty Natalegawa, Menteri BUMN Mustafa Abubakar, dan Mendiknas M Nuh.

Membangun Good Society

Masyarakat Indonesia seperti apa yang sesungghnya hendak kita bangun dan kita wujudkan? Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melemparkan pertanyaan tersebut dalam sambutan acara silaturahmi dan buka puasa bersama pejabat negara, di Istana Negara, Rabu (3/8) petang.

Lalu, SBY menjawab sendiri pertanyaan tersebut. "Saya kira para hadirin setuju dengan saya, yang kita tuju dan hendak kita wujudkan adalah masyarakat yang baik, the good society," ujar Presiden.

Banyak definisi dari masyarakat yang baik itu. Namun Presiden mengedepankan 5 ciri dari masyarakat yang baik.

Pertama, masyarakat yang berkeadaban, memiliki civility, civilized society, yang ditandai dengan perilaku masyarakatnya yang baik. "Penuh dengan etika, moralitas, budi pekerti, dan tata krama," Presiden menjelaskan.

Kedua, masyarakat yang berpengetahuan, karena tanpa itu bangsa Indonesia tidak akan maju.

"Yang ketiga, yang tak kalah pentingnya bagi sebuah bangsa yang majemuk adalah masyarakat yang rukun, yang harmonis, dan yang toleran," Presiden menjabarkan.

Sedangkan dua ciri lainnya adalah masyarakat terbuka yang bebas mengekspresikan pikiran-pikirannya dan masyarakat yang tertib, patuh pada norma dan pranata.

Presiden mengakui bahwa saat ini Indonesia sedang berada dalam proses perubahan besar menuju masyarakat maju dan sejahtera. Pada tingkat global saat ini, dua dari lima ciri tadi sedang menjadi fenomena yang lebih mengemuka, yaitu masyarakat terbuka dan masyarakat berpengetahuan.

"Jangan lupa bahwa tiga ciri yang lain janganlah ditinggalkan, jangan dilupakan. Janganlah tidak dijadikan agenda di dalam pembangunan di negeri ini," SBY menegaskan.(antara,presidenri.go.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar