Sabtu, 17 November 2007

Dewan Shura Arab Saudi Masih Beda Pendapat Tentang Boleh Tidaknya Bioskop di Negara Itu


Dewan Shura (Dewan Konsultasi) Arab Saudi berdebat soal boleh tidaknya bioskop masuk ke negara kerajaan itu. Beberapa anggota Dewan menganggap bioskop tidak pantas ada di tanah suci, sedangkan anggota lain menyerukan agar dicari "jalan" keluar yang lebih Islami jika bioskop dibolehkan masuk ke kerajaan kaya minyak itu.

Surat kabar al-Hayat edisi Selasa (13/11) menyebutkan, perdebatan ini muncul setelah Dewan Kebudayaan dan Komite Media menyerahkan draft nota kesepahaman antara Kementerian Kebudayaan dan Informasi dengan Lembaga Federal Rusia untuk Kebudayaan dan Perfilman.

Salah seorang anggota Dewan Shura berargumen bahwa nilai-nilai spiritual Arab Saudi sebagai tempat dua kota suci, Makkah dan Madinah, harus menjadi pertimbangan ketika bersentuhan dengan seni dan budaya. Sedangkan anggota lainnya, Ahmed al-Turki menekankan pentingnya Saudi mengambil manfaat dari pengalaman Rusia dalam bidang seni perfilman. Al-Turki menyerukan para ulama untuk mencari jalan tengah agar keberadaan bioskop di Saudi tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam.

Anggota Dewan Shura lainnya Ahmed Reda Nasrallah menambahkan, "Sutradara-sutradara internasional banyak yang menemukan inspirasi buat film-film mereka di Arab Saudi. Ia menyebutkan film berjudul The Kingdom yang baru saja dirilis. Nasrallah bahkan menyerukan agar Saudi membentuk "Asosiasi Bioskop dan Film Nasional. "

Sementara itu sumber-sumber yang tidak mau disebut namanya pada al-Hayat mengatakan, Ketua Dewan Shura Dr. Saleh bin Hamid sengaja melanjutkan kembali perdebatan tentang kemungkinan dibolehkannya bioskop masuk ke Saudi. "Bukan berarti ia berpihak pada satu kelompok. Tapi ia menggunakan haknya untuk mengarahkan perdebatan dalam Dewan dan memastikan bahwa mereka melebar ke topik lain, " kata sumber tadi.

Arab Saudi masih menerapkan larangan beroperasinya bioskop, karena film oleh negara itu dianggap tidak sejalan dengan ajaran Islam, terutama yang menampilkan sex bebas dan tindakan-tindakan amoral lainnya.

Source: eramuslim.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar