Minggu, 04 November 2007

Raja Saudi tuding Inggris


Raja Arab Saudi, Abdullah menuduh Inggris tidak berbuat banyak untuk memerangi terorisme internasional, yang dia katakan bisa membutuhkan waktu 20 atau 30 untuk menumpasnya.

Dia berbicara dalam wawancara BBC menjelang lawatan kenegaraannya ke Inggris - yang merupakan kunjungan pertama oleh raja Saudi dalam 20 tahun.

Dia juga mengatakan Inggris gagal mengambil tindakan setelah mendapat informasi dari pihak Saudi yang kemungkinan bisa digunakan untuk mencegah serangan teroris.

Wartawan keamanan BBC Frank Gardner mengatakan para pejabat pemerintah Inggris dengan keras membantahnya.

Raja Abdullah diperkirakan akan tiba di Inggris pada Senin sore, namun lawatan resminya baru dimulai hari Selasa.

Dalam wawancara BBC dia mengatakan perang melawan terorisme membutuhkan upaya lebih banyak dari negara-negara seperti Inggris dan bahwa al-Qaida terus menjadi masalah besar di Arab Saudi.

Wartawan urusan dunia BBC John Simpson mengatakan Raja Abdullah merasa kesal dengan masyarakat internasional yang tidak mengambil tindakan atas proposalnya untuk mendirikan pusat informasi tentang terorisme di PBB.

'Informasi' teror

Raja Saudi ini, yang berbicara melalui penerjemah, mengatakan dia yakin sebagian besar negara tidak menanggap masalah ini serius, "sayangnya, termasuk Inggris".

"Kami sudah mengirim informasi ke pemerintah Inggris sebelum serangan teroris di Inggris tetapi sayangnya tidak ada tindakan. Dan informasi itu mungkin saja bisa mencegah tragedi terjadi."

Pemerintah Saudi mengatakan mereka memberikan informasi kepada Inggris yang kemungkinan bisa mencegah pemboman London tahun 2005 jika diambil tindakan.

Lawatan Raja Abdullah ini memicu kontroversi tentang hubungan Inggris dengan Arab Saudi.

Unjuk rasa direncanakan akan digelar di luar kedutaan Saudi di London pekan ini untuk memprotes catatan hak asasi manusia negara tersebut.

Source: bbcindonesia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar