Sabtu, 06 Desember 2008

Angkutan Armina Ditangani Pemerintah Arab Saudi

Angkutan transportasi Armina (Arafah, Muzdalifah, Mina) jamaah haji dari seluruh dunia, termasuk jamaah Indonesia, ditangani langsung oleh pemerintah Arab Saudi.

Demikian ditegaskan Yasin Santu, Wakil Kepala Daerah kerja Mekah bidang transportasi di Daker Mekah kemarin (2/12). Untuk transportasi Armina, itu sudah kewenangan pihak Naqobah atau sindikasi pelayanan transportasi Arab Saudi. Jadi tidak termasuk dalam pelayanan transportasi yang dikelola oleh petugas PPIH,`` tandas Yasin Santu.

Yasin meminta agar jamah Indonesia tertib dan bersabar dalam naik kendaraan pada saat proses puncak haji Armina nanti. ``Pemerintah Arab saudi sudah menjamin tersedianya kendaraan yang cukup. Jadi jamaah tak perlu khawatir dan tak perlu berebut kendaraan,`` kata Yasin.

Dijelaskan Yasin bahwa tahun ini merupakan tahun keenam angkutan Armina ditangani langsung oleh pemerintah Arab saudi. Menurut Yasin, nantinya jamaah akan menggunakan bis-bis khusus dari pondokan ke Arafah. Setiap bis mengangkut jamaah dua rit.

Sementara untuk angkutan jamaah dari Arafah ke Muzdalifah, akan menggunakan bis-bis dengan sistem taradddudi. Jadi semua bis yang akan digunakan taraddudi ini sudah disiapkan dari awal kalau tidak salah sejak tanggal 7 Dzulhijah, itu sudah parkir semua di dalam (Armina). Bis-bis ini untuk melayani khusus lalu lintas taradudi dari Arafah ke Muzdalifah. Begitu juga dari Muzdalifah ke Mina, Papar yasin Santu.

Menurut Yasin Santu, sesuai peraturan pemerintah Arab Saudi, nantinya kendaraan yang bisa masuk Armina hanya kendaraan yang memiliki stiker khusus. Yaitu ada stiker untuk memasuki wilayah Masyair atau Armina dan ada stiker khusus untuk kendaraan taraddudi. ``Untuk jamaah haji Indonesia, jalurnya menggunakan jalur Asia Tenggara. Jadi termasuk dari Malaysia, Brunei dan lainnya,`` ucap Yasin.

Angkutan Pondokan-Masjidil Haram Distop Sementara

Sementara terhitung sejak tanggal 2 Desember pukul 24.00 WAS (tadi malam red.), seluruh angkutan bis jamaah dari pondokan ke Masjidil Haram dan sebaliknya, distop untuk sementara waktu. ``Jadi sesuai dengan peraturan pemerintah Arab Saudi, sejak tanggal 2 Desember pukul 24.00 WAS, seluruh angkutan jamaah dari seluruh negara ke Masjidil Haram, distop sementara waktu, kata Yasin.

Namun demikian menurut Yasin, khusus untuk enam kloter yang tiba di mekah pada tanggal 2 Desember malam, tetap akan terlayani oleh 100 bis yang khusus masih disediakan. ``Konsentrasinya pada jamaah yang baru tiba di Mekah untuk menyelenggarakan ibadah umrah. Kalau seandainya jamaah itu agak malaman, walaupun kontraknya sampai jam 24.00 WAS besok malam, pihak perusahaan tetap menyediakan kendaraan. Perkiraan sesuai catatan ada enam kloter. Seperti Sub 86, Jakarta 49, Jakarta 84, Sub 87, JKS 85 dan Sub 88. Ini tetap akan kami layani sampai selesai pelaksanaan ibadah umrah,`` ucap Yasin. ``Selama para jamaah kloter tesebut masih di Masjidil Haram, untuk kembali ke pondokan, walau jamnya sudah lewat, kita akan tetap layani samai menyelesaikan ibadah umrah,`` tambahnya.

Angkutan ini akan beroperasi kembali terhitung sejak tanggal 13 Desember, pasca puncak haji Armina. ``Kami sampaikan, terutama kloter yang akan pulang tanggal 13 Desember, bergeser dari Mekah tanggal 12. Nah itu tanggal 11 sebenarnya tidak masuk kontrak. Namun kami sudah berkoordinasi dengan perusahaan bis, tanggal 11 Desember ini juga akan disiapkan kendaraan untuk melayani Tawaf Ifadah jamaah haji yang mengambil nafar awal ini. Angkutan akan tersedia terus hingga hari-hari selanjutnya sampai jamaah bergeser seluruhnya dari Mekah,`` kata Yasin Santu.

Jumlah bis yang disediakan pun seperti semula, yaitu 600 bis dan berkurang bertahap seiring dengan berkurangnya atau bergesernya jamaah haji Indonesia dari Mekkah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar