Jumat, 05 Desember 2008

Axis Ditinggal Saudi Telecom Company?


Menyambut tahun 2009, operator telekomunikasi Axis berencana memenuhi target menjangkau seluruh pelosok Indonesia hingga 90 persen. Mereka pun berencana menambah jumlah base transceiver station (BTS) dari yang sebelumnya 3.000 menjadi 5.000 BTS.

Hal ini tentu menjadi tanda tanya. Pasalnya, dengan BTS yang hanya mencapai 5.000 sangat sulit untuk mencakup seluruh daerah di Indonesia. Tentu saja hal ini membuat vendor termuda ini diterpa kabar miring.

Beredar Kabar, salah satu pemegang saham terbesar di Axis, Saudi Telcom Company (STC), berniat menurunkan sebagian dari sahamnya sebesar 20 persen di perusahaan milik Natrindo Telepon Seluler (NTS) itu. Namun saat dikonfirmasi, pihak Axis membantahnya.

"Tidak benar itu. Justru saya baru tahu kabar tersebut dari anda," bantah Anita Avianty
Head of Corporate Communications Axis saat dihubungi melalui telepon selulernya, Rabu (26/11/2008).

Anita menambahkan bahwa STC tidak mempunyai indikasi untuk mengurangi sahamnya. Sebab sejauh ini, dukungan penuh masih manageman rasakan, terutama dalam bidang promosi yang sejauh ini memangi tengah digiatkan.

"Memang jumlah belanja Axis pada 2009 mengalami penurunan, karena sebagian pembelanjaan sudah dipenuhi pada tahun ini," sambung Anita lagi.

Ditegaskan juga, baik STC maupun Maxis sebagai stakeholder tidak mempunyai keinginan mengurangi sahamnya di NTS. Axis pun optimis mampu menghadapi tahun 2009.

"Intinya, kami tidak ingin isu ini mengganggu kosentrasi perusahaan kami dalam bekerja," pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar