Kamis, 19 Juni 2008

Arab Saudi Berupaya Menekan Harga

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki- moon yang sedang berkunjung ke Arab Saudi mendapat jaminan dari Pemerintah Arab Saudi yang bersedia melakukan apa saja untuk menekan harga minyak. Arab Saudi melihat harga minyak saat ini ”melambung tinggi secara tidak normal”.

Berbicara kepada wartawan mengenai pertemuannya dengan Raja Abdullah dari Arab Saudi di Jeddah, Sabtu (14/6), Ban mengatakan, pembicaraan mereka terpusat pada melambungnya harga minyak mentah dan kian memburuknya krisis pangan serta perubahan iklim.

”Arab Saudi mengakui, harga minyak saat ini tidak normal karena faktor spekulatif dan kebijakan beberapa pemerintah,” kata Ban mengutip Raja Abdullah. Harga minyak saat ini 136 dollar AS per barrel. ”Dia (Raja Abdullah) bersedia melakukan apa yang bisa dilakukan untuk menekan harga minyak itu ke level memadai,” ujar Ban.

Arab Saudi saat ini memproduksi 9,5 juta barrel per hari, produsen minyak terbesar dalam OPEC. Arab Saudi mempertimbangkan dengan serius bagaimana mereka bisa menghadapi isu itu dengan meningkatkan produksi.

”Saya berharap mereka akan mengambil langkah konkret,” kata Ban. Ini merupakan kunjungan keduanya ke Arab Saudi sejak Maret 2007.

Media melaporkan, Riyadh merencanakan meningkatkan produksi bulan depan sekitar setengah juta barrel sehari menjadi 10 juta barrel per hari. Sikap Arab Saudi ini tanda negara itu mengkhawatirkan efek ekonomi dan politik tingginya harga.

Arab Saudi juga menjadi tuan rumah pertemuan puncak produsen dan konsumen minyak di Jeddah, 22 Juni nanti. Pertemuan ini membahas langkah menekan harga minyak yang bulan ini mendekati 140 dollar per barrel.

Harga ini mengancam tingkat inflasi dunia dan menekan pertumbuhan ekonomi. Ban mengharapkan pertemuan Jeddah mencatat hasil produktif.

Sekalipun meraup untung dari harga minyak yang tinggi, Arab Saudi khawatir harga minyak ini akan menekan pertumbuhan ekonomi dan menurunkan permintaan minyak.

Penasihat menteri perminyakan Arab Saudi, Ibrahim al-Muhanna, Sabtu, menegaskan, pihaknya akan membicarakan kenaikan produksi sekitar setengah juta barrel menjadi 10 juta barrel per hari.

Menteri Perminyakan Arab Saudi Ali al-Naimi bakal memastikan keputusan kenaikan produksi minyak ini. Langkah ini diduga dilakukan untuk menekan harga minyak dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar