Rabu, 25 Juni 2008

Lion Air Ingin Terbang ke Arab Saudi

Maskapai penerbangan Lion Air berniat menyediakan layanan penerbangan dari Indonesia ke Arab Saudi menyusul kesepakatan penambahan frekuensi penerbangan kedua negara.

“Permintaannya (Lion) sudah diproses,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Budhi Muliawan Suyitno di kantornya, Selasa (24/6).

Sesuai kesepakatan di Denpasar awal Mei lalu, Indonesia dan Arab Saudi sepakat menambah jatah frekuensi penerbangan masing-masing negara dari 8 menjadi 21 kali per minggu. Seiring penambahan frekuensi itu, pemerintah membuka kesempatan ke maskapai-maskapai lain.

Menurut Budhi, batas 21 kali penerbangan per minggu sesuai kesepakatan terkini itu juga bukan harga mati.
“Bisa tambah lagi kalau masih kurang,” katanya.

Pemerintah Arab Saudi akan mengikuti standar keselamatan penerbangan Indonesia. Pesawat dari maskapai Indonesia yang sudah masuk kategori pertama sesuai audit Departemen Perhubungan tidak akan diperiksa lagi. Pemeriksaan di bandara (ramp check) baru akan dilakukan terhadap pesawat maskapai kategori dua.

Direktur Angkutan Udara Departemen Perhubungan Tri Sunoko pada kesempatan sama menjelaskan, pengajuan dari Lion Air untuk terbang ke Arab itu sudah diteruskan ke Departemen Luar Negeri. “Butuh izin dari Departemen Luar Negeri sana (Arab),” katanya.

Tri mengatakan, rencana terbang Lion Air ke Arab itu harus didukung dengan pesawat yang memadai yakni Boeing 747-400. Sebab, pesawat jenis itu dapat memenuhi aspek efsiensi penerbangan ke Arab selama 10 jam. Jika Lion menggunakan pesawat Boeing 737-900 Extended range (ER) miliknya, cenderung boros sebab harus transit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar