Selasa, 22 Mei 2007

Kalbar Jajaki Ekspor Kambing ke Arab Saudi

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) kini menjajaki ekspor kambing ke Arab Saudi untuk memenuhi kebutuhan daging di negara Timur Tengah itu yang mencapai angka 600.000 setiap tahunnya.

"Delegasi dari Arab Saudi rencananya akan berkunjung ke Indonesia. Salah seorang pengusaha yang ikut rombongan rencananya juga akan datang ke Kalbar untuk melihat peternakan kambing di perbatasan," ujar Kepala Dinas Kehewanan dan Peternakan (Diswanak) Kalbar, Abdul Manaf Mustafa, di Pontianak, Jumat.

Selama ini, lanjut Abdul Manaf, untuk memenuhi kebutuhan daging kambing, pemerintah Arab Saudi mengimpor dari Australia. Kedatangan delegasi Saudi Arabia merupakan kunjungan balasan dari pihak Departemen Pertanian.

"Peluang ekspor kambing ke Arab Saudi terbuka setelah adanya kunjungan dari Indonesia, selain Kalbar, sejumlah provinsi di Sumatera juga ditawari untuk menjajaki ekspor ke Arab Saudi," katanya.

Ia menambahkan, program pengembangan peternakan kambing di perbatasan Kalbar dan Sarawak (Malaysia Timur) telah berlangsung secara intensif dalam kurun waktu delapan bulan terakhir.

Dinas Hewan Ternak (Diswanak) Kalbar memberikan bantuan sebanyak 400 kambing ke empat desa, yang masing-masing desa mendapatkan bantuan 100 kambing, yakni satu desa di Kecamatan Jagoi Babang, dan tiga desa lainnya di Kecamatan Seluas.

Saat melakukan peninjauan ke desa penerima bantuan pekan lalu, Abdul Manaf cukup senang karena hasilnya menggembirakan. "Sekarang, kambing-kambing itu sudah bertambah 130 ekor. Kambing betina dari bantuan Diswanak, juga telah bunting," katanya.

Pengelolaan kambing bantuan tersebut melalui kelompok-kelompok tani yang tersebar di empat desa.

Jenis kambing bantuan Diswanak Kalbar merupakan Peranakan Etawa (PE), sedangkan untuk program jangka panjang dari peternakan kambing di perbatasan itu jenis kambing yang dikembangkan adalah Burawa. "Ukuran kambing jenis Burawa lebih besar dari PE sesuai permintaan di Timur Tengah," ujarnya.

Terkait dengan rencana tersebut, sebanyak 6,000 peserta siap melaksanakan pengembangan ternak kambing. Pengembangan itu juga akan didukung sektor perkebunan seperti pemberian bibit tanaman coklat dan lada, katanya menambahkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar