Sabtu, 23 April 2011

MUI: Yang Harus disalahkan LSF Bukan Produser

Lolosnya film Suster Keramas 2 yang dibintangi artis porno, Sora Aoi, dinilai MUI (Majelis Ulama Indonesia) sebagai kesalahan LSF (Lembaga Sensor Film). Bukan salah produser yang membuat film.
"Setiap hari Selasa memang di MUI selalu melakukan rapat, tapi kami belum membahas mengenai film yang dimaksudkan. Jika benar adanya seperti itu, MUI sangat kecewa sekali karena bisa lolos sensor dan layak ditonton. Apalagi, film buka-bukaan itu melanggar rambu-rambu agama dan kesusilaan. Kalau sudah seperti ini yang perlu dipertanyakan kinerja LSF," tutur Ketua MUI Bidang Budaya KH Cholil Ridwan kepada okezone, Kamis (21/4/2011).

Di LSF terdapat perwakilan MUI. Kata Cholil, utusan MUI di LSF sudah bekerja sesuai dengan misi dan visi dari lembaganya. Tetapi semua itu kembali lagi kepada pihak lain yang juga andil terlibat dalam sensor film.

"Memang pihak MUI ada satu orang yang ditugaskan di LSF. Sistem lolosnya suatu film itu tidak hanya di tangan MUI saja. Jadi setiap film yang datang ada beberapa tim yang menilai. Jika satu orang yang tidak setuju dengan film tersebut, kemudian dibawa ke rapat pleno, satu orang ini akan kalah. Maka film buka-bukaan itu tetap bisa edar," urainya.

Cholil menegaskan, hingga saat ini pihaknya belum bisa mengambil keputusan atas tugas LSF yang lalai dalam menyensor film-film yang tak layak tayang.

"Sejauh ini, kami belum bisa bicara banyak karena pihak MUI belum menyaksikan filmn itu," kilahnya.

Seperti diketahui, produser Maxima Pictures Ody Mulya Hidayat, dan produser K2K Production KK Dheeraj berlomba-lomba membuat film dengan menghadirkan bintang porno. Ody mengunggulkan film Suster Keramas 2 yang dibintangi aktris porno Jepang Sora Aoi. Sementara, KK Dheeraj mendatangkan Sasha Grey untuk main film Pocong Mandi Goyang Pinggul.(mui.or.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar