Melalui juru bicaranya, Laksamana Muda TNI Iskandar Sitompul di Jakarta, Minggu, Panglima TNI menyampaikan penyesalan mendalam atas bentrokan antara aparatnya dengan warga di Kebumen, Jawa Tengah, Sabtu (16/4).
Terkait insiden yang mengakibatkan 13 mengalami luka berat dan empat orang tertembak, Panglima TNI berharap tidak akan terulang kembali di waktu mendatang.
"Karena itu setiap sengketa perlu dituntaskan secara demokratis dan sesuai koridor huum berlaku," katanya menegaskan.
Mabes TNI menyatakan, penanganan para pengunjukrasa sudah sesuai prosedur disertai langkah-langkah persuasif.
Bentrokan seharusnya tak terjadi karena rencana latihan militer dan uji senjata berat di lokasi tersebut telah dibatalkan dan dialihkan ke Lumajang, Jawa Timur.
Lahan di Desa Ambal, Kebumen, Jawa Tengah lahan yang digunakan Dislitbangad tersebut sudah dikelola TNI AD sejak jaman peninggalan Belanda, dan sejak 1949 lahan tersebut sudah dijadikan tempat latihan menembak.
Sementara itu, Panglima Kodam IV/Diponegoro Majyen TNI Langgeng menyatakan, pihaknya telah membentuk tim untuk menuntaskan kasus tersebut dan akan melakukan tindakan tegas terhadap aparat yang terbukti melakukan pelanggaran.(antaranews.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar