Sabtu, 18 Juni 2011

Pembekalan Pendidikan bagi Kepala Sekolah, Pengawas, Guru Kelas VI dan Kepala UPTD

Walikota Surabaya, Ir. Tri Rismaharini sedang memberikan pengarahan pada Pembekalan Masalah pendidikan bagi Kepala Sekolah SD, Guru Kelas VI dan Kepala UPTD
Guna meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Surabaya, Pemerintah Kota Surabaya melalui Badan Kepegawaian dan Diklat menyelenggarakan “ Pembekalan masalah Pendidikan terhadap kepala Sekolah, Pengawas, Guru Kelas VI dan Kepala UPTD Tahap III”, Jum’at (17/6) di Graha Sawunggaling.


Pembekalan tersebut diikuti kurang lebih sebanyak 421 orang yang terdiri Kepala Sekolah SD baik negeri maupun swasta, guru kelas VI, pengawas serta Kepala UPTD dari lima Kecamatan yakni Dukuh Pakis, Wonokromo, Gayungan, Karangpilang, serta Sawahan.

Kresnayana Yahya, seorang pengamat dari ITS Enciety Business Consult yang sebagai salah satu narasumber dalam paparannya menyampaikan, seorang pendidik bukan hanya mengajari tetapi mereka juga harus terus belajar.

“Belajar untuk hidup, belajar untuk berkarya, belajar untuk melayani, belajar untuk mandiri, belajar untuk berprestasi, belajar untuk memuliakan tuhan dan belajar untuk berperan dalam peradaban. Itu target kita. Orang yang hidup di abad ini, diberi tantangan dan tugas tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk mengimprove peradaban,” jelasnya.

Kresnayana menambahkan, sebagai seorang guru harus bisa mengubah skenario hidup, jangan lagi menganggap bahwa tugas seorang guru hanya sekedar membuat siswa-siswinya lulus tetapi juga harus dapat menyediakan tenaga yang kompeten untuk masa depan.

“Selain itu, guru juga harus dapat mengembangkan intelektual, dari membuat orang bisa berpikir kemudian bisa berkata-kata, bertindak dan membangun kebiasaaanya,” terang laki-laki berkacamata ini.

Sementara itu, Walikota Surabaya, Ir. Tri Rismaharini, MT dalam sambutannya mengatakan, selain memberikan pendidikan akademik, seorang guru juga harus memberikan pendidikan survival kepada anak-anak.

“Pendidikan yang diberikan di sekolah hanya koma, karena pendidikan yang sesungguhnya adalah nanti setelah mereka menyelesaikan sekolahnya. Oleh karena itu, jika kita tidak membekali anak dengan cara yang komplit, maka dlm meraih sesuatu anak-anak tersebut akan menjadi anak yang salah, anak yang mudah menyerah,” tuturnya.

Masih menurut Risma, sesuatu itu tidak boleh didapatkan dengana cara yang mudah,tetapi harus didapatkan dengan cara bekerja keras. “Harus diajarkan kepada bahwa anak harus bisa survive dalam kondisi apapun. Selesai sekolah, kalau dia kalah dalam pertempuran pendidikan yang sesungguhnya yakni pada dunia kerja, maka Indonesia akan dilibas oleh bangsa asing yang siap dalam kondisi apapun,” ungkap mantan Kepala Bappeko ini.

Guru sebagai pengantar anak dalam menyongsong keberhasilan, harus bisa mendengarkan pendapat anak karena setiap anak itu mempunyai hak berpendapat. Dengan pembekalan ini diharapkan para pendidik dapat memberikan pendidkan terbaik kepada siswa- siswi yang merupakan generasi penerus bangsa.(www.surabaya.go.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar