Kamis, 16 Juni 2011

Tidak ada yang Salah dengan 'Umroh dalam bulan Rajab

Bid'ah - bid'ah yang dilakukan dalam bulan Rajab

(Bagian Nomor 11; Halaman Nomor 427)

Pertanyaan: Beberapa masyarakat mengkhususkan bulan Rajab untuk menawarkan beberapa amal ibadah seperti melaksanakan Sholat-ul-Ragha'ib (Sholat untuk bestowals yang besar maupun harapan) ataupun untuk merayakan suatu malam tertentu pada bulan ini. Apakah ada pembuktian di dalam Syari'ah (Hukum Islam) untuk mendukung praktek-praktek seperti itu? Semoga Allah SWT memberi anda pahala yang terbaik!

Jawaban: Hal itu merupakan suatu perbuatan bid'ah (inovasi dalam agama) dengan mengkhususkan bulan Rajab untuk melakukan Sholat Ragha'ib ataupun untuk merayakan malam 27, dimana masyarakat meyakini bahwapada malam itulah Isra '(Perjalanan malam hari) dan Mi'raj (Kenaikan ke Langit) berlangsung.

Hal tersebut merupakan penciptaan praktek-praktek yang tidak memiliki bahan pertimbangan dalam syari'ah.

Ulama Muslim telah memperingatkan terhadap mereka, dan ulama telah menegaskan kembali bahwa Sholat Ragha'ib, yang ditawarkan pada malam Jumat pertama di bulan Rajab, merupakan sebuah tindakan bid'ah (inovasi di dalam agama).

Hal yang juga merupakan perbuatan bid'ah adalah dengan memperingati malam 27 bulan Rajab dengan berkeyakinan bahwa malam itu merupakan Malam Isra 'dan Mi'raj.

Tidak terdapat bukti di dalam Syari'ah untuk mendukung praktek-praktek ini.

Tidak ada laporan yang menspesifikasikan malam yang tepat pada saat Isra' dan Mi'raj berlangsung.

Walaupun apabila malam tersebut telah dispesifikasikan, tetap tidak akan diperbolehkan untuk merayakan itu sebagaimana Nabi Muhammad SAW maupun setiap sahabatnya ataupun Khulafa'ur Rasyidin (radhiyallahu 'anhum). telah diketahui tidak merayakan malam tersebut.

Apabila perayaan itu Sunnah (perbuatan mengikuti contoh dari Nabi saw), mereka telah mendahului kita dalam melakukan hal itu.

(Bagian Nomor 11; Halaman Nomor 428)

Tentu saja, semua kebaikan adalah dengan mengikuti jejak langkah mereka dan berpegang pada cara hidup mereka.

Allah SWT (Maha Suci dan Maha Perkasa) berfirman:

"Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar.", (QS. At - Taubah 9 : 100).

Hal ini telah secara otentik dilaporkan, bahwa Rasulullah saw bersabda:

"Siapa saja orang yang memperkenalkan sesuatu ke dalam persoalan milik kita ini (Islam) yang bukan merupakan bagian dari hal itu, maka tertolak.", (HR. Bukhari dan Muslim).

Nabi Muhammad (saw) juga telah bersabda:

"Siapa saja orang yang melakukan suatu tindakan yang tidak sesuai dengan persoalan milik kita ini (agama Islam), maka akan tertolak.", (HR. Shahih Muslim).

Berikut ini adalah kebiasaan Nabi saw untuk mengulangi kata-kata sebagai berikut dalam Khutbah - khutbahnya (ceramah):

"Ama Ba'd (Nah), yang terbaik dari ucapan adalah Kitab Allah, yang terbaik dari bimbingan adalah bimbingan dari Muhammad (saw), yang paling jahat dari masalah adalah apa - apa yang baru diciptakan / Bid'ah (dalam beragama), dan semua Bid'ah merupakan sebuah Dholalah (penyimpangan dari yang benar).", (HR. Muslim).

Hal ini merupakan kewajiban pada seluruh kaum Muslim untuk mengikuti Contoh dari Nabi Muhammad (saw), memegang teguh itu, dan memerintahkan satu sama lain untuk mengikutinya, serta untuk mencegah jatuh dalam seluruh Bid'ah, yang bertindak mengatasnamakan Allah (Yang Maha Suci dan Maha Perkasa):

"...Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa,... .", (QS. Al - Ma'idah 5 : 2).

Dalam Ayat yang lain Allah SWT (Yang Maha Terpuji) juga berfirman:

(Bagian Nomor 11; Halaman Nomor 429)

"1. Demi masa.
2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian,
3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya menta'ati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.", (QS. Al - 'Ashr 103 : 1 - 3).

Nabi Muhammad (saw) juga dilaporkan bahwa beliau pernah bersabda:

"Beragama adalah keikhlasan.", kata mereka, "Untuk siapa, wahai Rasul Allah SWT?", Beliau (saw) menjawab, "Untuk Allah SWT, Kitab-Nya, Rasul -Nya, dan para imam (para pemimpin) orang Muslim serta masyarakat umum.", (HR. Shahih Muslim).

Tidak ada yang salah, dengan melaksanakan 'Umroh (ibadah haji kecil) dalam bulan Rajab.

Hal itu telah secara otentik dilaporkan dalam Dua Kitab Hadis Shahih (otentik) yaitu, HR. Al - Bukhari dan Muslim atas otoritas (keterangan) dari Ibnu Umar ra. bahwa Nabi Muhammad (saw) melakukan Umroh dalam bulan Rajab.

Hal itu telah kebiasaan para ulama salaf (para pendahulu sholeh) untuk melaksanakan 'Umroh dalam bulan Rajab sebagaimana telah dikemukakan oleh Ibnu Al-Hafizh ra. di dalam bukunya "Al-Lata'if" atas otoritas (keterangan) dari 'Umar, anaknya dan 'Aisyah ra..

Ibnu Sirin juga melaporkan bahwa hal tersebut juga merupakan aktivitas rutin dari ulama salaf.

Semoga Allah swt memberikan kita Keberhasilan!

(alifta)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar