Rabu, 04 Juli 2007

Ambisi Arab Saudi: Kembalikan Harga Diri

Tiga tahun lalu di China, Arab Saudi untuk pertama kalinya gagal mencapai laga puncak Piala Asia sepanjang keikutsertaan mereka pada putaran final. Bahkan, perjuangan Arab Saudi berakhir menjadi bencana karena harus menempati posisi juru kunci di babak penyisihan grup setelah kalah dari Irak dan Uzbekistan.



Untuk itulah, pada putaran final Piala Asia 2007, ambisi terbesar tim asuhan Helio Anjos ini adalah menebus kekecewaan sekaligus mengembalikan gengsi yang hancur. Mereka harus mengembalikan tradisi selalu masuk final. Sepanjang keikutsertaan di putaran final, Arab Saudi sudah menjadi juara tiga kali serta dua kali sebagai runner-up.

Arab Saudi membuat sejarah saat pada tahun 1984, setelah menjadi juara pada penampilan pertama mereka di putaran final Piala Asia. Empat tahun kemudian lagi-lagi mereka juara. Sayang, mereka gagal mencetak hat-trick saat takluk 0-1 dari Jepang di laga final Piala Asia 1992.

Saudi kembali menunjukkan kehebatannya saat menjadi juara pada tahun 1996, menaklukkan Uni Emirat Arab melalui titik penalti. Namun, pada tahun 2000 lagi-lagi Jepang menjadi batu sandungan setelah takluk 0-1 dari Negeri Matahari Terbit itu di laga final.

Pada laga kualifikasi turnamen tahun ini Arab Saudi kembali menunjukkan kelasnya. Pada babak penyisihan Arab Saudi satu grup dengan Jepang dan berhasil lolos ke putaran final dengan mulus.

Namun. setelah hasil mengecewakan pada turnamen Piala Teluk Januari lalu, Arab Saudi memutuskan untuk memecat pelatih Marcos Paquetá. Pelatih inilah yang menangani Saudi di putaran final Piala Dunia 2006. Pelatih asal Brasil lainnya, Helio Anjos, ditunjuk menggantikan Paquetá.

Helio Anjos membangun tim dengan sebagian besar pemain yang pernah menjadi andalan di bawah kepelatihan Paquetá. Di lini pertahanan, Anjos tetap mengandalkan mantan pemain terbaik Asia, Hamad Al Montashari dan kapten Hussain Suleimani yang absen pada Piala Asia 2004. Pemain terbaik Liga Champions Asia 2004, Redha Tukar, juga akan memiliki peran kunci di skuad Helio.

Namun, Helio membuat keputusan mengejutkan saat tidak memasukkan nama Mohammed Noor dan Nawaf Al Temyat. Sebagai gantinya, lini gelandang akan dipimpin oleh Saud Khariri, pemain yang dua kali memenangi gelar Liga Champions Asia bersama Al Ittihad. Selain itu, ada juga kandidat pemain terbaik Asia 2006, Mohammad Al Shalboub.

Di barisan penyerang, Anjos memiliki banyak pilihan. Cukup berlimpah stok penyerang hebat di Arab Saudi. Yasser Al Qahtani, Malek Maaz, Saad Al Harthi, Naji Majrashi, dan Saleh Bashir akan bersaing untuk mendapatkan kepercayaan Anjos sebagai penyerang utama.

Target utama Arab Saudi jelas, menjadi juara, sekaligus mengembalikan gengsi mereka sebagai tim terhormat Asia. Namun, usaha tersebut tidak akan mudah karena pada undian penyisihan grup, Arab Saudi kurang beruntung.

Mereka harus bersaing di Grup D dengan kandidat juara lainnya, Korea Selatan dan kekuatan Asia yang baru muncul, Bahrain. Indonesia barangkali akan menjadi lawan teringan mereka. Namun, Indonesia diuntungkan karena menjadi tuan rumah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar