Jumat, 20 Juli 2007

Listrik Padam, Arab Saudi dan Korea Kecewa

Jakarta:Padamnya listrik di Stadion Gelora Bung Karno selama 28 menit saat berlangsungnya pertandingan sepak bola antara Arab Saudi dan Korea Selatan malam ini, memancing kekecewaan para pemain kedua kesebelasan itu.



Kapten kedua kesebelasan mengungkapkan kekecewaannya, karena sama-sama merasa dalam kondisi terbaik ketika listrik padam.

Kapten Saudi Yasser al Qahtany mempertanyakan tuan rumah Indonesia dalam menangani masalah ini. "Tanyakan saja pemerintahmu (Indonesia)," katanya. Kesebelasan Saudi, dia menambahkan, jadi kehilangan kesempatan bermain lebih bagus gara-gara peristiwa ini.

Penjaga gawang sekaligus kapten kesebelasan Korea, Lee Won Jae, juga kesal dengan hal ini. "Apalagi dalam kedudukan seimbang (1-1)," ujarnya. Won Jae yakin kekecewaan juga dirasakan lawan mereka.

Dalam kondisi listrik padam, para pemain kedua kesebelasan bertahan di tengah lapangan. Penjaga gawang Arab Yasser, al Mosailem, tetap bertahan di sekitar gawang. Sedangkan pemain Korea Selatan duduk-duduk saja di lapangan, sebelum akhirnya pelatih Peter Verbeek memanggil mereka untuk memberikan instruksi.

Akibat listrik padam, lampu tribun seluruhnya padam. Hanya lampu sorot di atas tribun yang menyala. Lambannya penanganan listrik ini membuat lampu papan skor ikut mati, persis saat injury time atau saat jarum jam menunjuk pukul 21.50 WIB. Setelah sebagian lampu tribun menyala, pertandingan dilanjutkan.

Saat pertandingan dilanjutkan, kesebelasan Arab Saudi hampir unggul dua gol ke gawang Korea. Tapi, tendangan geledek pemain nomor punggung sembilan, Malek Maaz, masih bisa ditepis. Sedangkan tendangan Saad al Harthi, pemain bernomor punggung 11, meleset dari sasaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar