Senin, 11 Maret 2013

Bupati Kukuhkan 6 Relawan TIK Kabupaten Bandung


Sebanyak enam relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Kabupaten Bandung secara resmi dikukuhkan oleh Bupati Bandung H.Dadang Mochamad Naser, SH, S.Ip di Gedung Moh.Toha Komplek Pemkab Bandung Soreang, Selasa (05/03). Ke enam relawan tersebut masing-masing adalah Zamjam Ginanjar, AP, Sofi Krismawati, Windi Nurwidian, Imam Firdaus, Muhammad Agni Rizqi Santang serta Cecep Zaelani. Mereka merupakan para penggiat Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang tersebar di wilayah Kabupaten Bandung.

Pada saat bersamaan, Bupati Bandung meresmikan pula Taman Bacaan Masyarakat Ber-Internet (TBM-Net) yang ditandai dengan pemberian akses internet secara simbolis kepada TBM Bumi Rancaekek, disamping tiga TBM lainnya yaitu TBM Bumi Baca Arjasari, Rumah Pintar Gambung dan TBM Rumah Pintar Papak Manggu.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Perwakilan Dirjen Aplikasi Informatika Keminfo RI, Menhariq Noor,  Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat, Dr.H.Dudi Sudrajat, MT, Kepala Badan Perpustakaan, Arsip dan Pengembangan Sistem Informasi (BAPAPSI) Kabupaten Bandung, Diar Irwana, SH, Ketua TIK Nasional Indriatno Banyumuri serta seorang pejabat Telkom Soreang, Ivan WH.

Menurut Kepala  BAPAPSI  Kabupaten Bandung, Diar Irwana, SH pengukuhan relawan dilakukan seiring dengan perkembangan TIK yang sangat pesat namun pemanfaatannya dirasakan masih belum optimal. "Disamping itu, masih terjadinya kesenjangan digital yang cukup signifikan antara perkotaan dan perdesaan sehingga kami berinisiatif membentuk relawan TIK dalam upaya membantu mengatasi kesenjangan digital dan permasalahan seputar pemanfaatan TIK di kalangan masyarakat", tutur Diar Irwana.

Diar berharap, dengan kehadiran para relawan ini mampu meningkatkan pemanfaatan TIK dikalangan masyarakat, "Khususnya untuk menunjang peningkatan minat baca dan umumnya pemanfaatan TIK di sektor lainnya", harap Diar Irwana.


Bupati Dadang Naser menilai keberadaan relawan bisa mengawal program edukasi, sosialisasi dan advokasi dalam pemanfaatan dan pembelajaran serta penguasaan keterampilan teknologi informasi dan komunikasi. Dari catatan yang ada, terdapat 3 (tiga) kecamatan di Kabupaten Bandung meliputi Kecamatan Rancabali, Arjasari dan Kecamatan Kertasari yang dianggap belum memadai dalam hal infrastruktur teknologi informasi dan komunikasinya.

Semua wilayah mempunyai hak yang sama untuk memperoleh informasi, begitu pula tempat-tempat yang sulit dijangkau, "Oleh karenanya saya sangat mendukung kegiatan ini, dan harapan kedepan organisasi yang menyangkut tenaga kerelawanan ini bisa diperluas sampai tingkat kecamatan dan pedesaan", harap Dadang.

Dadang Naser mengatakan bahwa pemerintah pusat telah menetapkan beberapa kebijakan dalam bidang TIK yang salah satunya menetapkan Undang-undang yang menjamin secara hukum pengguna TIK sehingga dapat melakukan transaksi dengan aman.

"TIK juga bisa berperan sebagai alat dalam memudahkan aktivitas kehidupan sehingga bisa meningkatkan produktivitas di berbagai sektor. Kita bisa berbisnis pekerjaan melalui internet, Kita juga bisa memperoleh ilmu pengetahuan secara cepat dan utuh dari internet, namun kita harus tetap waspada dan bijak dalam memanfaatkan kecanggihan teknologi tersebut serta berpijak pada aturan yang ada"tandasnya pula.

Sementara itu, Dudi Sudrajat MT mengungkapkan bahwa TIK merupakan tuntutan kebutuhan yang tidak bisa dihindari oleh suatu organisasi pemerintahan dalam upaya membantu melayani kebutuhan informasi masyarakat. "Kegiatan ini merupakan salah satu langkah penting pemerintah dalam mewujudkan transparansi dan akuntabilitasi agar tercipta tata kelola pemerintahan yang baik (good governance)", kata Dudi

Salah satu relawan, Zamjam Ginanjar mengungkapkan dirinya siap untuk membantu pemerintah ikut mensosialisasikan dan menginformasikan kebijakan-kebijakan pemerintah Kabupaten Bandung melalui pemanfaatan TIK. "Mudah-mudahan keberadaan kami dapat membantu pemerintah daerah dalam memberdayakan masyarakat khususnya warga pedesaan untuk mewujudkan masyarakat Kabupaten Bandung yang informatif", tegas  Zamjam.

Sebelumnya dilakukan Seminar Membaca Dan Menulis, yang diikuti oleh sedikitnya oleh 400 peserta terdiri dari siswa-siswi  SMP, SMA/SMK, Pegiat TBM, Pegiat Perpustakaan Desa dan sekolah, Pegiat TIK, Pegiat Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIKR), dan Pegiat UKM se-Kabupaten Bandung.

(bandungkab.go.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar