Jumat, 05 Juni 2009

Arab Saudi Empaskan China


Arab Saudi menggilas China, 4-1, pada laga uji coba di Tianjin, Kamis (4/6). Ini modal penting Arab Saudi menghadapi laga kualifikasi Piala Dunia 2010 melawan Korea Selatan. Sebaliknya, tamparan keras buat China yang tampil impresif dalam dua laga terakhir.


Tim tamu Arab Saudi menciptakan dua gol di tiap babak. Ketika laga baru memasuki menit ke-6, striker Yasser al-Qahtani sudah membuat ”Singa Padang Pasir” unggul. China yang berusaha keras menyamakan kedudukan baru mampu menciptakan gol 27 menit kemudian melalui penyerang Jiang Ning. Pemain Qingdao Jonoon itu mencuri bola dari penguasaan bek lawan, kemudian melesakkan bola ke gawang Waleed Abdullah.

Ketangguhan Arab Saudi kembali terbukti lewat gol gelandang Mohammed Noor, satu menit menjelang istirahat. Unggul 2-1 sejak kick off babak kedua, tim asuhan Jose Peseiro tak mengendurkan serangan. Hasilnya, striker Naif Hazazi menambah keunggulan pada menit ke-72, disusul gol pamungkas Mohammed Hawsawi, dua menit menjelang bubaran.

Hadapi tim ”Ginseng”

Arab Saudi akan menghadapi Korea Selatan (Korsel), Rabu (10/6), pada laga krusial kualifikasi Piala Dunia 2010 Zona Asia. Singa Padang Pasir kini berada di urutan ketiga Grup B putaran akhir kualifikasi dengan nilai 10 dari enam laga. Tiga poin dari Korsel akan memperbesar kans mereka menuju putaran final Piala Dunia karena akan makin cepat memastikan mereka di dua besar klasemen akhir, posisi otomatis ke Afrika Selatan. Jika kalah, posisi Al-Qahtani dan kawan-kawan makin tersudut karena mereka harus menjamu Korea Utara (Korut), kini runner- up Grup B, pada laga paripurna.

Sebaliknya, bagi China, hasil ini tamparan keras bagi tim ”Negeri Tirai Bambu” seusai dua hasil mengesankan pada laga uji coba. Sebelum tumbang dari Arab Saudi, China menahan imbang Jerman dengan skor 1-1, dan mengalahkan Iran dengan 1-0 lewat gol tunggal Gao Lin.

Dari Paris dilaporkan, tim Perancis menerima perlakuan tak semestinya dari fans di kota St Etienne di tengah uji coba melawan Nigeria ketika ”Les Bleus” kalah 0-1, Rabu lalu. Penonton selalu meniup peluit di saat dua striker Perancis, Sydney Govou dan Karim Benzema, menguasai bola. Ini karena Govou dan Benzema adalah pemain Lyon, rival klub St Etienne. Perlakuan ini memperparah beban tim asuhan Raymond Domenech karena kekalahan dari tim ”Elang Super”.

Gelandang senior Perancis, Patrick Vieira, kecewa berat dengan perlakuan fans Les Bleus. ”Saya mungkin bisa menerima peluit fans di akhir pertandingan. Namun, yang tidak bisa saya terima adalah peluit untuk pemain-pemain Lyon tiap kali mereka menguasai bola. Buat saya, itu picik dan sangat tak bisa diterima. Kami semua memakai kostum yang sama (Perancis),” ujar Vieira. Pelatih Raymond Domenech juga kecewa dengan sikap suporter. ”Ini bukan Lyon melawan St Etienne, ini Perancis melawan Nigeria,” tegasnya.

Cibiran suporter sudah akrab dengan tim Perancis setelah mereka gagal mencapai prestasi membanggakan seusai menjadi runner-up Piala Dunia 2006. Pada Piala Eropa 2008 di Swiss-Austria, juara dunia 1998 itu langsung tersisih di penyisihan Grup C, yang juga berisi Belanda, Italia, dan Romania.

Pada aksi di Grup 7 kualifikasi Piala Dunia 2010, Perancis masih berada di urutan kedua di bawah Serbia dengan 10 poin dari lima laga. Sempat mengawali kualifikasi dengan kekalahan 1-3 dari Austria, Les Bleus bangkit dengan mencetak tiga kemenangan dan sekali seri. Peluang ke Afsel bisa tertutup jika Perancis gagal kembali ke performa terbaik, seperti saat mereka kalah dari Nigeria di St Etienne.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar