Bertepatan dengan diresmikannya Jembatan Suramadu, prangko dan sampul hari pertama bergambar jembatan yang menghubungkan Surabaya-Madura turut diluncurkan.
Presiden SBY akan menandatangani sampul hari pertama saat peresmian Suramadu, Rabu (10/6/2009). "Hari ini prangkonya diluncurkan," terang manajer Pemasaran Kantor Pos Surabaya, Joko Sudarmawan, di kantornya, Jalan Kebon Rojo, Selasa (9/6/2009).
Joko menerangkan bahwa satu set prangko terdiri dari 3 bentuk yang masing-masing menggambarkan akses jembatan di Surabaya, bentang tengah dan akses yang berada di Madura.
Masing-masing bagian tertulis Rp 1500. Prangko dikemas dalam sebuah fullsheet yang terdiri atas 15 keping atau 5 set prangko. Prangko tersebut dicetak dalam jumlah terbatas atau limited edition.
"Satu paket dicetak 300. Kalau dikali 3 berarti ada 900 ribu prangko. Itu adalah jumlah yang terbatas," tambah joko. Untuk memfasilitai para kolektor prangko (filatelis), selain dikemas dalam bentuk terpisah, prangko Suramadu juga dikemas dalam bentuk souvenir sheet (SS).
Dalam bentuk SS, prangko Suramadu ditampilkan utuh memanjang tanpa
terpotong-potong dengan nominal Rp 10 ribu. Selain menampilkan prangkonya, bentuk ini juga menampilkan peta posisi Jembatan Suramadu dan data teknis jembatannya. Paket SS sendiri dicetak sebanyak 30 ribu keping.
Selain itu diterbitkan juga Sampul Hari Pertama (SHP) yang dibuat dalam bentuk 2 versi yakni versi prangko dan SS yang masing-masing dicetak sebanyak 5 ribu buah.
Joko menambahkan bahwa prangko yang didesain oleh Arcom tersebut menggunakan teknologi 3D modelling software. Suasana jembatan dibuat seartistik mungkin dengan mengambil setting pada senja hari.
"Melihat animo masyarakat, kami optimis dalam waktu kurang dari satu bulan, prangko koleksi ini pasti akan habis," tandas Joko.
Presiden SBY akan menandatangani sampul hari pertama saat peresmian Suramadu, Rabu (10/6/2009). "Hari ini prangkonya diluncurkan," terang manajer Pemasaran Kantor Pos Surabaya, Joko Sudarmawan, di kantornya, Jalan Kebon Rojo, Selasa (9/6/2009).
Joko menerangkan bahwa satu set prangko terdiri dari 3 bentuk yang masing-masing menggambarkan akses jembatan di Surabaya, bentang tengah dan akses yang berada di Madura.
Masing-masing bagian tertulis Rp 1500. Prangko dikemas dalam sebuah fullsheet yang terdiri atas 15 keping atau 5 set prangko. Prangko tersebut dicetak dalam jumlah terbatas atau limited edition.
"Satu paket dicetak 300. Kalau dikali 3 berarti ada 900 ribu prangko. Itu adalah jumlah yang terbatas," tambah joko. Untuk memfasilitai para kolektor prangko (filatelis), selain dikemas dalam bentuk terpisah, prangko Suramadu juga dikemas dalam bentuk souvenir sheet (SS).
Dalam bentuk SS, prangko Suramadu ditampilkan utuh memanjang tanpa
terpotong-potong dengan nominal Rp 10 ribu. Selain menampilkan prangkonya, bentuk ini juga menampilkan peta posisi Jembatan Suramadu dan data teknis jembatannya. Paket SS sendiri dicetak sebanyak 30 ribu keping.
Selain itu diterbitkan juga Sampul Hari Pertama (SHP) yang dibuat dalam bentuk 2 versi yakni versi prangko dan SS yang masing-masing dicetak sebanyak 5 ribu buah.
Joko menambahkan bahwa prangko yang didesain oleh Arcom tersebut menggunakan teknologi 3D modelling software. Suasana jembatan dibuat seartistik mungkin dengan mengambil setting pada senja hari.
"Melihat animo masyarakat, kami optimis dalam waktu kurang dari satu bulan, prangko koleksi ini pasti akan habis," tandas Joko.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar