Selasa, 09 Juni 2009

Jalur Rasulullah Menuju Taif Diresmikan


Gubernur Mekah Pangeran Khaled Al-Faisal hari ini membuka jalur baru yang diperluas antara Al-Kur dan Hada. Jalur ini adalah jalur yang pernah dipergunakan Rasulullah saat menuju Taif dan dianggap jalur potensial untuk wisata.


Perluasan jalur sibuk sepanjang 12 kilometer itu menelan biaya SR 218 juta atau sekitar Rp 601 milayar. Proyek baru termasuk membuat jalur dua arah di atas jembatan lembah Al-Maasal dengan memasang 15.000 blok beton di sisi jalan dan paving pengaman.

Menteri Transportasi Arab Saudi Jabara Al-Seraisry, yang memeriksa jalan yang merupakan jalur penting di Saudi, hadir dan memberikan sambutan.

Dinas lalu lintas telah membatasi kecepatan di jalan ini dengan hanya 30 kilometer perjam karena berbahaya. Patroli polisi lalu lintas disiagakan dan memantau perilaku pengemudi. Kamera juga akan dipasang untuk memonitor kecepatan kendaraan yang melalui jalan yang dipenuhi sekitar 400 lampu penerangan jalan. Jalur ini akan meningkatkan pariwisata di daerah Taif dan mendorong investor melaksanakan proyek-proyek pariwisata di Hada dan Al-Kur.

Jalan ini sudah dikenal sejak lebih 1.000 tahun yang lalu. Sejarahwan mengatakan jalan ini dibangun tahun 430 Hijriyah yang menghubungkan Mekah dan Taif. “Taif telah menjadi titik pertemuan bagi wisatawan, pedagang dan peziarah sejak zaman dahulu,” kata sejarawan Eissa Al-Qaseer, yang dikutip harian Arab News edisi akhir pekan. Jalur ini juga dianggap gerbang utama ke wilayah Hijaz.

Nabi Muhammad SAW mempergunakan bagian dari jalan ini ketika ia mengunjungi Taif setelah kembali dari peperangan Hunain. Nabi mengikuti rute dari Mekah, Hunain, Nakhla Yamaniya, Qarn Al-Manazil (Sail Al-Kabir), Maleeh, Bahra Al Ragha, Layya, Nakhb, Dhayiqa, Sadra dan Taif Fort.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar