Jumat, 12 Juni 2009

Peresmian Suramadu


Pulau Madura dan Kota Surabaya mulai hari ini, Rabu (10/6/2009) sudah bisa ditempuh dalam waktu cepat. Jarak yang ditempuh ke Pulau Garam hanya membutuhkkan waktu 10 menit dengan menggunakan mobil.


Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dijadwalkan meresmikan pengoperasian jembatan Surabaya - Madura (Suramadu). Peresmian jembatan dengan panjang 5,4 km itu akan dimulai pukul 10.00 WIB nanti. Mulai pukul 08.45 WIB, jembatan tersebut akan disterilkan karena akan digunakan rombongan presiden.

Peresmian berlangsung di causeway sisi Madura. Tenda besar didirikan untuk meresmikan jembatan yang tiang pancangnya di mulai tahun 2003 lalu tersebut.



Undangan yang disebar oleh Pemprov Jatim selaku panitia pelaksana sebanyak 6.500 undangan. Beberapa menteri Kabinet Indonesia Bersatu akan hadir bersama rombongan presiden.

Gubernur se Jawa dan luar Jawa serta anggota DPR RI asal Jawa Timur, mantan presiden serta mantan gubernur dan juga walikota dan wakil walikota, bupati dan wakil bupati beberapa daerah di Jawa Timur juga turut hadir.

Berbagai acara disiapkan pada saat peresmian berlangsung. Dari tari-tarian hingga paduan suara. Masyarakat untuk sementara tidak bisa melewati jembatan yang menghabiskan dana hampir Rp 5 triliun tersebut.

"Tari-tarian dipersiapkan hingga persembahan lagu-lagu disiapkan dalam acara tersebut. 6.500 undangan kita sebarkan," kata Kepala Biro Humas dan Protokoler Pemprov Jatim, Gunarto.

Menjelang peresmian Jembatan Suramadu, jalur penyeberangan Ujung-Kamal diberlakukan sistem buka tutup. Penerapan sistem ini untuk memberikan jalan ke pejabat yang turut serta dalam rombongan peresmian.

Sistem buka tutup diberlakukan sejak tadi pagi. Hal ini lantaran peresmian Jembatan Suramadu dilakukan oleh SBY di sisi Bangkalan, Madura.

Menurut Kasatlantas Polres KPPP, AKP Khususiyah sistem buka tutup ini untuk memperlancar arus penyeberangan terutama saat rombongan dari pemerintah pusat akan menyeberang. Sistem ini hanya saat ada pejabat yang akan menyeberang. Bila rombongan selesai menyeberang, maka jalur penyeberangan dibuka kembali.

"Kami memberlakukan sistem buka tutup khususnya untuk memberikan kesempatan pada pejabat untuk menyeberang," katanya.

Khususiyah menyatakan bahwa sistem buka tutup ini akan diberlakukan hingga peresmian usai namun masih belum ada konfirmasi mengenai waktu peresmian itu akan usai.



Presiden SBY dijadwalkan akan meresmikan Jembatan Suramadu. Upacara peresmian dipusatkan di Desa Sekar Bungo Kecamatan Labang Kabupaten Bangkalan, Madura. SBY yang didampingi Ibu Ani Yudhoyono tiba di lokasi peresmian, pukul 10.00 Wib, Rabu (10/6/2009).

SBY dan rombongannya disambut dengan tarian Moang Sangkal. Tarian khas Madura ini juga diperuntukkan untuk membuang kesialan atau bencana. Dalam tarian ini akan ditaburkan beras kuning di segala penjuru.

Kedatangan SBY disambut Menteri PU Djoko Kirmanto dan Sri Mulyani Menteri Keuangan. Kedua menteri tersebut kemudian berdampingan dengan SBY. SBY yang mengenakan batik berwarna hitam dengan motik kembang nantinya juga akan menandatangani produk pos sampul hari pertama bertema Jembatan Suramadu.

Selain ditumpangi pejabat dari Dinas Perhubungan dan Dinas Pariwisata, dua kapal pesiar yang dikerahkan untuk memeriahkan Jembatan Suramadu juga ditumpangi masyarakat umum.

Mereka antusias ingin melihat dari dekat peresmian Jembatan Suramadu yang langsung dilakukan oleh Presiden SBY. Kapal Wicitra Dharma dan Banyu Mas pun penuh.

"Kalau lihat dari darat kan tidak mungkin, tapi kalau dari laut kan bisa meskipun jaraknya tidak dekat," ujar salah satu penumpang kapal, Yessi Murni (45) asal Kediri.

Yessi mengetahui adanya angkutan kapal gratis dari media. Yessi bersama suaminya, Yuneri datang di Surabaya tadi malam. Mereka menginap di kost putrinya yang kuliah di Universitas Airlangga (Unair).

Yessi mengaku ingin sekali melihat peresmian Jembatan Suramadu karena peristiwa ini menurutnya langka. Lagipula, Suramadu akan menjadi ikon Indonesia yang sangat berharga.

"Karena itu saya bela-belain datang dari Kediri," tegasnya dengan tersenyum.

Hal senada juga dijelaskan oleh seorang warga Kamal, Madura, Ida (40). Bersama dengan 2 anaknya sejak pukul 07.00 WIB berangkat dari Dermaga Kamal menuju Dermaga Ujung. Dan langsung menuju dermaga 3 untuk naik ke kapal Wicitra Dharma yang digunakan kapal pesiar untuk meresmikan Jembatan Suramadu.

Dari pantauan detiksurabaya.com, kapal tersebut berhenti di bagian barat Jembatan Suramadu atau sekitar 500 meter dari lokasi. Sementara warga yang berada di kapal tampak antusias melihat dan menunggu peresmian jembatan dengan panjang 5,4 km yang menghabiskan dana kurang lebih Rp 5 triliun.

Tepat pukul 11.00, Presiden SBY meresmikan operasionalisasi Jembatan Tol Suramadu di Desa Sekar Bungo Kecamatan Labang Kabupaten Bangkalan, Madura, Rabu (10/6/2009).

Didampingi Menteri PU Djoko Kirmanto, Menkeu Sri Mulyani, Gubernur Soekarwo, Walikota Surabaya Bambang DH serta Bupati Bangkalan Fuad Amin Imron, SBY memencet tombol sirine.

Selanjutnya, SBY melakukan penandatanganan prasasasti serta sampul hari pertama bertema Jembatan Suramadu.

Dalam sambutannya, SBY memuji keberhasilan jembatan yang membanggakan seluruh rakyat Indonesia.

"Bangsa Indonesia kembali mengukir sejarah baru di bidang kontruksi. Ini karya anaka bangsa yang membanggakan setelah Tugu Monas, Gelora Bung Karno," kata SBY.

SBY juga menyatakan bahwa jembatan yang menghubungkan Surabaya dengan Madura ini merupakan jembatan terpanjang di kepulauan nusantara ini.

Tepat Presiden SBY menekan tombol tanda pengoperasian Jembatan Suramadu pukul 11.00 Wib, belasan kapal yang berada di perairan Ujung Surabaya-Kamal Madura serempak membunyikan klakson dan sirinenya.

Sedikitnya 5 kapal fery yang standby perairan sekitar 500 meter dari Jembatan Suramadu, Rabu (10/11/2009).

Selain menyembunyikan sirine, dua tug boat di tengah laut yang turut serta langsung menyemprotkan air. Sirine dan penyemprotan air itu serempak dilakukan sembari kapal melintas di bawah Jembatan Suramadu.

Dari pengamatan detiksurabaya.com, warga yang turut serta dalam kapal langsung menuju buritan menyaksikan dari depan wujud Jembatan Suramadu. Tanpa dikomando, mereka langsung mengabadikan jembatan tersebut baik melalui kamera poket maupun kamera ponsel.

Dan tanpa diperintah, warga langsung berteriak saat kapal tepat berada di bawah bentang tengah Jembatan Suramadu. Selain itu dengan background Jembatan Suramadu, warga langsung berfoto ria.

Hambatan akses yang selama ini dialami oleh para industri kecil dan menengah (IKM) termasuk para perajin batik Madura dan ekonomi Madura secara umum, dipastikan akan berakhir menyusul beroperasinya Jembatan Suramadu pada hari ini (10/6/2009).

Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Departemen Perindustrian Fauzi Aziz mengatakan bahwa beroperasinya jembatan Suramadu akan sangat mambantu para pelaku IKM Madura dari semua sektor seperti perajin batik, industri garam, kerajinan dan lain-lain.

"Paling tidak dari sisi distribusi dan kunjungan akan membantu perajin batik, karena batik Madura cukup dominan bagi ekonomi disana," katanya saat ditemui di kantor Menkokesra, Jakarta, Rabu (10/6/2009).

Fauzi mengatakan batik Madura cukup mendominasi IKM batik di Jawa Timur, bahkan batik Madura sangat terkenal dengan corak warnanya yang khas yang digemari banyak kalangan.

"Kemarin saya buka pameran dari 37 kabupaten kota di Jawa Timur, didominasi oleh perajin batik Madura," ucapnya.

Selain itu, kata dia, tersambungnya akses Madura dan Surabaya akan berdampak pada harga dan kecepatan distribusi produk-produk IKM dari Madura maupun Surabaya.

"Secara umum ekonomi di dua tempat itu akan menggeliat, bisa menekan inflasi karena distribusi barang tidak terhambat," katanya.



Dan bila ngin menikmati pemandangan Jembatan Suramadu dari atas laut? Anda tidak perlu khawatir. 2 Kapal feri yang disulap menjadi kapal wisata siap mengantar Anda menikmati keindahan jembatan senilai sekitar Rp 5 triliun ini.

2 Kapal fery telah disiapkan untuk menjadi kapal wisata. Kedua kapal itu yakni, Wicitra Dharma milik Dharma Lautan Utama dan Banyu Mas milik Pewete Bahtera Kencana. Peluncuran 2 kapal wisata itu dilakukan bersamaan dengan peresmian Jembatan Suramadu.

"Peluncuran ini sekaligus untuk memeriahkan peresmian Jembatan Suramadu," ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim, Djoni Irianto, kepada wartawan di atas kapal Wicitra Dharma, Rabu (10/6/2009).

Sebagai kapal wisata, kata Djoni, kedua kapal tersebut akan melayani perjalanan wisata di sekitar Jembatan Suramadu dan sekitarnya. Dan untuk sementara, kapal akan dioperasikan pada akhir pekan saja yakni, mulai Jumat malam, Sabtu dan Minggu. Dan untuk hari selain hari itu, kapal tetap akan difungsikan seperti fungsi semula.



Djoni juga menambahkan bahwa untuk peruntukan bagi konsumen, sifatnya fleksibel yang artinya semua masyarakat bisa menggunakan kapal itu baik secara pribadi maupun rombongan. "rekreasi atau darmawisata sekolah juga bisa menggunakan kapal ini," tambah Djoni.

Selain melayani wisata pada siang hari, rencananya kapal wisata itu juga akan melayani perjalanan pada malam hari. Pancaran lampu di sepanjang jembatan tentulah membuat sensasi yang berbeda bagi yang melihatnya dari tengah laut.

Dan untuk ke depannya lagi, kapal wisata tersebut bakal disulap lagi lebih khusus yakni dalam bentuk restoran terapung ataupun tempat meeting terapung. Tentunya segala hal yang biasa dilakukan di darat akan bernuansa berbeda jika dilakukan di tengah laut, apalagi dengan background Jembatan Suramadu.

Sayangnya Djoni belum bisa mengatakan berapa tarif yang harus dibayar bagi warga yang ingin menikmati wisata dengan kapal ini. Alasannya, hal tersebut tengah dirundingkan.

"Soal tarif kami masih merundingkannya. Tetapi untuk yang hari ini gratis," tandas Djoni.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar