Jumat, 05 Juni 2009

Dubes Arab Saudi Resmikan Proyek Bantuan Di Aceh

Duta Besar (Dubes) kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia, Abdulrahman Muhammad Amin Al Khayyath meresmikan proyek bantuan Saudi Charity Campaign di Provinsi Aceh.


Peresmian tersebut dilakukan di Orphan Center Lamnyong Banda Aceh, Kamis [04/06] dihadiri Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, Perwakilan Saudi Charity Campaign Abdulrahman Al Sumaih dan sejumlah undangan lainnya.

Proyek yang diresmikan antara lain komplek Pusat Pendidikan Yatim dan duafa Makkah Al-Mukarramah khusus putri di Lamnyong Banda Aceh dengan anggaran sebesar tiga juta dolar AS.

Proyek lainnya yaitu pusat pendidikan yatim dan duafa Madinah Al Munawwarah di Lhoong Kabupaten Aceh Besar khusus bagi yatim laki-laki dengan dana sebesar tiga juta dolar AS.

Dubes juga meresmikan komplek perumahan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ar Raniry di desa Cot Yang Aceh Besar terdiri dari 74 unit dengan dana pembangunan sebesar 1,6 juta dolar AS.

Komplek perumahan Wilayatul Hisbah terdiri dari 33 unit di desa Lambleut Aceh Besar senilai 694 ribu dolar AS, 167 unit rumah di desa Weu Raya Aceh Besar senilai 2,4 juta dolar AS dan 175 unit rumah di desa Lampaseh Kota Banda Aceh dengan biaya 2,2 juta dolar AS juga turut diresmikan.

Total dana yang digunakan untuk membangun proyek-proyek pasca tsunami tersebut melalui Saudi Charity Campaign senilai 12,9 juta dolar AS.

“Semua bantuan yang sudah diberikan merupakan instruksi dari Raja Abdullah karena Aceh adalah merupakan saudara sesama muslim yang terkena musibah tsunami,” kata Dubes Al Khayyat.

Sementara itu, Yusny Saby yang mewakili masyarakat Aceh menyampaikan ucapan terimakasih atas bantuan yang sudah diberikan oleh Kerajaan Arab Saudi kepada warga Aceh. “Acara ini sebagai tanda bahwa semua muslim adalah bersaudara. Kami berjanji akan menjaga dan merawat serta memanfaatkan dengan baik bantuan yang sudah diberikan,” tambahnya.

Gubernur Aceh Irwandi Yusuf pada kesempatan itu menyampaikan bahwa bantuan rumah yang dibangun Arab Saudi sangat membantu meringankan beban Pemerintah Aceh yang memiliki kewajiban membangun rumah bagi korban tsunami dan duafa.

“Pemerintah Aceh juga memiliki program membangun rumah korban tsunami karena ada 230 ribu unit rumah yang tidak layak huni tapi jumlah yang dibangun jauh dari mencukupi,” kata Irwandi.

Setelah sekian lama dilanda konflik bersenjata dan tsunami, Aceh kembali mengalami tahap “nol”, ujar Irwandi dan dengan bantuan masyarakat dunia semoga ke depan Aceh dapat bergerak cepat menuju tahap “berkelas”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar