Selasa, 03 April 2007

Arab Saudi Datang, Barang Haram Lenyap

Menjadi tuan rumah yang baik bagi para tamu yang datang, memang tak sekadar menyediakan "sesuatu" yang dianggap bakal menyenangkan bagi pendatang. Tapi, inti sambutan yang baik, adalah memperlakukan tamu sesuai dengan kultur, kebiasaan, atau kepercayaan yang dianut tamu tersebut.

Filosofi ini yang tampaknya benar-benar diresapi Jerman, tuan rumah perhelatan akbar sepak bola sejagat, Piala Dunia 2006. Arab Saudi dikenal sebagai negara Islam bermazhab Suni yang dikenal ketat dalam segi syariat. Hal ini, agaknya, diketahui betul oleh panitia Piala Dunia Jerman yang memang secara khusus mempelajari sisi kultural masing-masing negara peserta.

Berbeda dengan persiapan menyambut umumnya tim-tim lain di mana hotel menyediakan "fasilitas" lengkapnya, saat timnas Arab Saudi tiba di Jerman, akhir pekan lalu, pemandangan berbeda justru terjadi di hotel tempat tim "Singa Gurun" ini menginap.

Juara Asia tiga kali itu berangkat dari Bandara Frankfurt menuju Hotel Dolce, di bagian utara ibu kota perdagangan Jerman di Bad Nauheim, yang dipersiapkan khusus untuk tim itu.

Di sana, para petugas hotel itu sudah membersihkan botol minuman ber-alkohol dari bar mini. Tak cuma itu, mereka juga memblokir tontonan dewasa serta saluran teve yang mempertontonkan wanita telanjang, serta menurunkan foto-foto nudis dari area pusat kebugaran jasmani.

Mengonsumsi minuman beralkohol dilarang dalam ajaran Islam dan negara Arab Saudi menerapkan aturan Islam yang melarang segala sesuatu yang dianggap porno.

Sebaliknya bagi tim lain berbeda, seperti Togo yang merupakan tim pertama dari 32 tim Piala Dunia 2006 yang tiba di Jerman pada 15 Mei, disusul Kosta Rika dan Angola. Ghana juga sudah tiba, kemudian pergi lagi untuk melakukan tanding persahabatan di Inggris dan Skotlandia. Bagi negara-negara itu, fasilitas hotel justru disediakan secara lengkap sebagaimana biasanya.

"Sex shop"

Kabar unik tak hanya itu. Sebuah toko di Jerman yang menjual peralatan seks (sex shop) akhirnya memutuskan untuk menarik peralatan vibrator. Tapi, tindakan ini tak terkait sama sekali dengan persiapan menyambut tim Arab Saudi. Penarikan itu lebih karena Oliver Kahn dan Michael Ballack, dua anggota tim Piala Dunia Jerman.

Perusahaan tersebut akhirnya mengalah setelah Kahn dan Ballack mengancam akan memperkarakan mereka secara hukum, jika tidak segera menarik produk mereka yang menggunakan nama mereka, yaitu dengan ini-sial "Ollie K" dan Michael B". "Toko itu jelas telah melakukan pelanggaran terhadap hak Oliver Kahn," kata Peter Ruppert, agen bintang Bayern Munich itu.

Beate Uhse, toko tersebut, telah membantah bahwa barang-barang seks yang dijualnya tidak ada hubungan dengan kedua pemain tersebut.

"Kita tidak pernah berniat untuk menghubung-hubungkan antara alat vibrator yang dijual di toko kami dengan nama 'Ollie K' dan 'Michael B', maupun nama pemain sepak bola lainnya," kata Assia Tsernookoff, juru bicara perusahaan itu. Apa benar?

Sumber :
• Pikiran Rakyat Bandung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar