Rabu, 04 April 2007

Pangeran Arab Saudi Lirik Investasi Pariwisata di Indonesia

Salah satu orang terkaya di dunia, Pangeran Al-Waleed bin Talal bin Abdulaziz Al Saud berminat mengembangkan sayap bisnisnya di Indonesia. Sejumlah daerah di Sumatera ditawarkan sebagai wilayah resor dan wisata laut.

Hal itu diungkapkan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto seusai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima pengelola Kingdom Holding Company itu di Kantor Presiden, Jumat (30/3).

Dalam pertemuan tersebut, Pangeran Al-Waleed didampingi antara lain istrinya Princess Ameerah, Duta Besar Kerajaan Arab Saudi Abdulrahman M Alkhayyat, dan Penasehat Pimpinan Dr Khaled Al Mansour serta sejumlah staf dan pengawal. Sedangkan Presiden, selain Menteri PU juga didampingi Menko Perekonomian Boediono, Menteri Perindustrian Fahmi Idris, dan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik.

"Dia mau masuk ke sektor hotel dan pariwisata. Mau dibesarkan dan diperluas," kata Djoko Kirmanto.

Pada pertemuan tersebut, Djoko mengatakan pemerintah Indonesia menawarkan lokasi di Bintan dan Bengkulu Barat untuk dijadikan hotel dan resor. Hal tersebut untuk menyaingi Singapura yang makin eksis pariwisatanya dengan Sentosa Island. "Kita kan punya banyak pulau-pulau kecil di sekitar Batam, itu kan bagus," paparnya.

Ketika ditawarkan proyek infrastruktur seperti jalan tol dan air bersih, Djoko mengatakan hal tersebut tidak direspons oleh pemilik jaringan hotel Four Seasons itu. "Dia maunya resort dan hotel," tukasnya.

Pangeran dalam pertemuan itu juga menyampaikan agar izin-izin pembangunan proyek yang didanainya agar dipermudah. Sebagai tindaklanjutnya akan dibahas dengan Menko Perekonomian dan dia sudah memberikan daftar investasi apa yang diinginkan.

Usai pertemuan, Pangeran Al-Waleed memaparkan tatap muka dengan Presiden Yudhoyono merupakan tindaklanjut dari pertemuan mereka sebelumnya di Riyadh bersama dengan King Abdullah, April 2006.

"Saya tertarik berinvestasi kembali di Indonesia karena sebelumnya saya juga telah berinvestasi di Indonesia melalui Four Seasons Hotel dan Citigroup,” kata keponakan Raja Arab Saudi, Abdullah bin Abdul Aziz.

Ia mengaku memang menanti kesempatan untuk berinvestasi pada industri perhotelan di tanah air. Apalagi, sejumlah peraturan investasi yang baru dapat mendorong investor untuk berinvestasi di Indonesia.

Meskipun demikian, Pangeran Al-Waleed belum dapat mengungkapkan berapa jumlah uang yang akan diinvestasikan di Indonesia, Prince Al-Walled belum dapat mengungkapkan. "Jumlah yang akan kami investasikan akan tergantung pada lokasi dan seberapa besar proyek tersebut. Pada waktu yang tepat, kami akan mengumumkan proyek apa saja yang akan kami jalankan dan berapa jumlahnya," tandasnya.

Dibandingkan saudara-saudaranya yang memilih memimpin pemerintahan, Pangeran Al-Waleed lebih memilih berkarir sebagai pengusaha dan investor internasional. Karirnya di bidang investasi dimulai sejak tahun 1979 setelah dia menamatkan pendidikan sarjananya di California, Amerika Serikat.

Sejak saat itu, Pangeran Al-Walled membangun beberapa spekulasi bisnis yang fokus pada bisnis konstruksi dan real-estate. Kerajaan bisnisnya menyebar di Citigroup, Motorolla, Hotel Savoy, Apple Computer, dan News Corp.

Diperkirakan hingga tahun 2007 kekayaannya bernilai US$20,3 miliar. Pangeran Al-Waleed adalah orang terkaya di Arab Saudi dan menduduki urutan ke-5 sebagai salah satu orang terkaya di dunia versi majalah Forbes.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar