Selasa, 03 April 2007

Politikus Belanda Hina Al-Quran

Selasa, 20 Pebruari 2007

Pemerintahan Arab Saudi mendesak Belanda campur tangan atas sikap anggota parlemen Belanda yang telah menghina Nabi dan Al-Qur’an

Hidayatullah.com--Media Arab Saudi, melaporkan Kerajaan Arab Saudi ingin politikus berkenaan memohon maaf atas pernyataan nya. Kedutaan Arab Saudi di Den Haag melakukan tindakan terhadap pernyataan anggota parlemen berhaluan kanan, Geert Wilders dengan menghubungi Kementerian Luar Negeri Belanda, lapor media itu semalam.

Kedutaan itu meminta pihak berkuasa Belanda yang relevan untuk mendesak Wilders menarik balik pernyataannya dan memohon maaf kepada umat Islam.

Kedutaan itu menuntut pihak di Belanda menghentikan membuat pernyataan sedemikian.
Duta Arab Saudi di Den Haag, Walid Abdul Kareem Al-Khereiji, mengatakan, pihaknya sedang membuat usaha tanpa publisitas media. “Tujuan kami hanyalah menghentikan kampanye mencemar Islam,” katanya.

Wilders mengatakan, dalam satu wawancara dengan media Belanda, De Pers pada 13 Februari, ia menyatakan, “Muslim perlu membuang separoh daripada kitab suci mereka jika ingin terus tinggal di Belanda dan ia juga mengatakan akan mengusir Nabi Muhammad (SAW) dari Belanda, andai Rasulullah masih hidup hari ini.

“Menteri kami tidak menyukai pernyataan Wilders itu. Ia tidak mencerminkan pandangan pemerintahan Belanda,” kata jurubicara Kementerian Luar Negeri Belanda.

Wilders memberi penjelasan, ‘tsunami Islam’ akan melanda Negara yang kini mempunyai satu juta penduduk Muslim.

Beliau berkampanye untuk mengharamkan purdah, membekukan masuknya pendatang asing dan mengharamkan masjid dan sekolah Islam baru.

Meski telah menyinggung perasaan umat Islam, sebagaimana dikutip kantor berita Belanda, ANP memetik Wilders mengatakan, semalam ia tidak akan menarik balik pernyataannya itu.

Sumber :
• http://www.hidayatullah.comSelasa, 20 Pebruari 2007

Pemerintahan Arab Saudi mendesak Belanda campur tangan atas sikap anggota parlemen Belanda yang telah menghina Nabi dan Al-Qur’an

Hidayatullah.com--Media Arab Saudi, melaporkan Kerajaan Arab Saudi ingin politikus berkenaan memohon maaf atas pernyataan nya. Kedutaan Arab Saudi di Den Haag melakukan tindakan terhadap pernyataan anggota parlemen berhaluan kanan, Geert Wilders dengan menghubungi Kementerian Luar Negeri Belanda, lapor media itu semalam.

Kedutaan itu meminta pihak berkuasa Belanda yang relevan untuk mendesak Wilders menarik balik pernyataannya dan memohon maaf kepada umat Islam.

Kedutaan itu menuntut pihak di Belanda menghentikan membuat pernyataan sedemikian.
Duta Arab Saudi di Den Haag, Walid Abdul Kareem Al-Khereiji, mengatakan, pihaknya sedang membuat usaha tanpa publisitas media. “Tujuan kami hanyalah menghentikan kampanye mencemar Islam,” katanya.

Wilders mengatakan, dalam satu wawancara dengan media Belanda, De Pers pada 13 Februari, ia menyatakan, “Muslim perlu membuang separoh daripada kitab suci mereka jika ingin terus tinggal di Belanda dan ia juga mengatakan akan mengusir Nabi Muhammad (SAW) dari Belanda, andai Rasulullah masih hidup hari ini.

“Menteri kami tidak menyukai pernyataan Wilders itu. Ia tidak mencerminkan pandangan pemerintahan Belanda,” kata jurubicara Kementerian Luar Negeri Belanda.

Wilders memberi penjelasan, ‘tsunami Islam’ akan melanda Negara yang kini mempunyai satu juta penduduk Muslim.

Beliau berkampanye untuk mengharamkan purdah, membekukan masuknya pendatang asing dan mengharamkan masjid dan sekolah Islam baru.

Meski telah menyinggung perasaan umat Islam, sebagaimana dikutip kantor berita Belanda, ANP memetik Wilders mengatakan, semalam ia tidak akan menarik balik pernyataannya itu.

Sumber :
• http://www.hidayatullah.comSelasa, 20 Pebruari 2007

Pemerintahan Arab Saudi mendesak Belanda campur tangan atas sikap anggota parlemen Belanda yang telah menghina Nabi dan Al-Qur’an

Hidayatullah.com--Media Arab Saudi, melaporkan Kerajaan Arab Saudi ingin politikus berkenaan memohon maaf atas pernyataan nya. Kedutaan Arab Saudi di Den Haag melakukan tindakan terhadap pernyataan anggota parlemen berhaluan kanan, Geert Wilders dengan menghubungi Kementerian Luar Negeri Belanda, lapor media itu semalam.

Kedutaan itu meminta pihak berkuasa Belanda yang relevan untuk mendesak Wilders menarik balik pernyataannya dan memohon maaf kepada umat Islam.

Kedutaan itu menuntut pihak di Belanda menghentikan membuat pernyataan sedemikian.
Duta Arab Saudi di Den Haag, Walid Abdul Kareem Al-Khereiji, mengatakan, pihaknya sedang membuat usaha tanpa publisitas media. “Tujuan kami hanyalah menghentikan kampanye mencemar Islam,” katanya.

Wilders mengatakan, dalam satu wawancara dengan media Belanda, De Pers pada 13 Februari, ia menyatakan, “Muslim perlu membuang separoh daripada kitab suci mereka jika ingin terus tinggal di Belanda dan ia juga mengatakan akan mengusir Nabi Muhammad (SAW) dari Belanda, andai Rasulullah masih hidup hari ini.

“Menteri kami tidak menyukai pernyataan Wilders itu. Ia tidak mencerminkan pandangan pemerintahan Belanda,” kata jurubicara Kementerian Luar Negeri Belanda.

Wilders memberi penjelasan, ‘tsunami Islam’ akan melanda Negara yang kini mempunyai satu juta penduduk Muslim.

Beliau berkampanye untuk mengharamkan purdah, membekukan masuknya pendatang asing dan mengharamkan masjid dan sekolah Islam baru.

Meski telah menyinggung perasaan umat Islam, sebagaimana dikutip kantor berita Belanda, ANP memetik Wilders mengatakan, semalam ia tidak akan menarik balik pernyataannya itu.

Sumber :
• http://www.hidayatullah.comSelasa, 20 Pebruari 2007

Pemerintahan Arab Saudi mendesak Belanda campur tangan atas sikap anggota parlemen Belanda yang telah menghina Nabi dan Al-Qur’an

Hidayatullah.com--Media Arab Saudi, melaporkan Kerajaan Arab Saudi ingin politikus berkenaan memohon maaf atas pernyataan nya. Kedutaan Arab Saudi di Den Haag melakukan tindakan terhadap pernyataan anggota parlemen berhaluan kanan, Geert Wilders dengan menghubungi Kementerian Luar Negeri Belanda, lapor media itu semalam.

Kedutaan itu meminta pihak berkuasa Belanda yang relevan untuk mendesak Wilders menarik balik pernyataannya dan memohon maaf kepada umat Islam.

Kedutaan itu menuntut pihak di Belanda menghentikan membuat pernyataan sedemikian.
Duta Arab Saudi di Den Haag, Walid Abdul Kareem Al-Khereiji, mengatakan, pihaknya sedang membuat usaha tanpa publisitas media. “Tujuan kami hanyalah menghentikan kampanye mencemar Islam,” katanya.

Wilders mengatakan, dalam satu wawancara dengan media Belanda, De Pers pada 13 Februari, ia menyatakan, “Muslim perlu membuang separoh daripada kitab suci mereka jika ingin terus tinggal di Belanda dan ia juga mengatakan akan mengusir Nabi Muhammad (SAW) dari Belanda, andai Rasulullah masih hidup hari ini.

“Menteri kami tidak menyukai pernyataan Wilders itu. Ia tidak mencerminkan pandangan pemerintahan Belanda,” kata jurubicara Kementerian Luar Negeri Belanda.

Wilders memberi penjelasan, ‘tsunami Islam’ akan melanda Negara yang kini mempunyai satu juta penduduk Muslim.

Beliau berkampanye untuk mengharamkan purdah, membekukan masuknya pendatang asing dan mengharamkan masjid dan sekolah Islam baru.

Meski telah menyinggung perasaan umat Islam, sebagaimana dikutip kantor berita Belanda, ANP memetik Wilders mengatakan, semalam ia tidak akan menarik balik pernyataannya itu.

Sumber :
• http://www.hidayatullah.comSelasa, 20 Pebruari 2007

Pemerintahan Arab Saudi mendesak Belanda campur tangan atas sikap anggota parlemen Belanda yang telah menghina Nabi dan Al-Qur’an

Hidayatullah.com--Media Arab Saudi, melaporkan Kerajaan Arab Saudi ingin politikus berkenaan memohon maaf atas pernyataan nya. Kedutaan Arab Saudi di Den Haag melakukan tindakan terhadap pernyataan anggota parlemen berhaluan kanan, Geert Wilders dengan menghubungi Kementerian Luar Negeri Belanda, lapor media itu semalam.

Kedutaan itu meminta pihak berkuasa Belanda yang relevan untuk mendesak Wilders menarik balik pernyataannya dan memohon maaf kepada umat Islam.

Kedutaan itu menuntut pihak di Belanda menghentikan membuat pernyataan sedemikian.
Duta Arab Saudi di Den Haag, Walid Abdul Kareem Al-Khereiji, mengatakan, pihaknya sedang membuat usaha tanpa publisitas media. “Tujuan kami hanyalah menghentikan kampanye mencemar Islam,” katanya.

Wilders mengatakan, dalam satu wawancara dengan media Belanda, De Pers pada 13 Februari, ia menyatakan, “Muslim perlu membuang separoh daripada kitab suci mereka jika ingin terus tinggal di Belanda dan ia juga mengatakan akan mengusir Nabi Muhammad (SAW) dari Belanda, andai Rasulullah masih hidup hari ini.

“Menteri kami tidak menyukai pernyataan Wilders itu. Ia tidak mencerminkan pandangan pemerintahan Belanda,” kata jurubicara Kementerian Luar Negeri Belanda.

Wilders memberi penjelasan, ‘tsunami Islam’ akan melanda Negara yang kini mempunyai satu juta penduduk Muslim.

Beliau berkampanye untuk mengharamkan purdah, membekukan masuknya pendatang asing dan mengharamkan masjid dan sekolah Islam baru.

Meski telah menyinggung perasaan umat Islam, sebagaimana dikutip kantor berita Belanda, ANP memetik Wilders mengatakan, semalam ia tidak akan menarik balik pernyataannya itu.

Sumber :
• http://www.hidayatullah.comSelasa, 20 Pebruari 2007

Pemerintahan Arab Saudi mendesak Belanda campur tangan atas sikap anggota parlemen Belanda yang telah menghina Nabi dan Al-Qur’an

Hidayatullah.com--Media Arab Saudi, melaporkan Kerajaan Arab Saudi ingin politikus berkenaan memohon maaf atas pernyataan nya. Kedutaan Arab Saudi di Den Haag melakukan tindakan terhadap pernyataan anggota parlemen berhaluan kanan, Geert Wilders dengan menghubungi Kementerian Luar Negeri Belanda, lapor media itu semalam.

Kedutaan itu meminta pihak berkuasa Belanda yang relevan untuk mendesak Wilders menarik balik pernyataannya dan memohon maaf kepada umat Islam.

Kedutaan itu menuntut pihak di Belanda menghentikan membuat pernyataan sedemikian.
Duta Arab Saudi di Den Haag, Walid Abdul Kareem Al-Khereiji, mengatakan, pihaknya sedang membuat usaha tanpa publisitas media. “Tujuan kami hanyalah menghentikan kampanye mencemar Islam,” katanya.

Wilders mengatakan, dalam satu wawancara dengan media Belanda, De Pers pada 13 Februari, ia menyatakan, “Muslim perlu membuang separoh daripada kitab suci mereka jika ingin terus tinggal di Belanda dan ia juga mengatakan akan mengusir Nabi Muhammad (SAW) dari Belanda, andai Rasulullah masih hidup hari ini.

“Menteri kami tidak menyukai pernyataan Wilders itu. Ia tidak mencerminkan pandangan pemerintahan Belanda,” kata jurubicara Kementerian Luar Negeri Belanda.

Wilders memberi penjelasan, ‘tsunami Islam’ akan melanda Negara yang kini mempunyai satu juta penduduk Muslim.

Beliau berkampanye untuk mengharamkan purdah, membekukan masuknya pendatang asing dan mengharamkan masjid dan sekolah Islam baru.

Meski telah menyinggung perasaan umat Islam, sebagaimana dikutip kantor berita Belanda, ANP memetik Wilders mengatakan, semalam ia tidak akan menarik balik pernyataannya itu.

Sumber :
• http://www.hidayatullah.comSelasa, 20 Pebruari 2007

Pemerintahan Arab Saudi mendesak Belanda campur tangan atas sikap anggota parlemen Belanda yang telah menghina Nabi dan Al-Qur’an

Hidayatullah.com--Media Arab Saudi, melaporkan Kerajaan Arab Saudi ingin politikus berkenaan memohon maaf atas pernyataan nya. Kedutaan Arab Saudi di Den Haag melakukan tindakan terhadap pernyataan anggota parlemen berhaluan kanan, Geert Wilders dengan menghubungi Kementerian Luar Negeri Belanda, lapor media itu semalam.

Kedutaan itu meminta pihak berkuasa Belanda yang relevan untuk mendesak Wilders menarik balik pernyataannya dan memohon maaf kepada umat Islam.

Kedutaan itu menuntut pihak di Belanda menghentikan membuat pernyataan sedemikian.
Duta Arab Saudi di Den Haag, Walid Abdul Kareem Al-Khereiji, mengatakan, pihaknya sedang membuat usaha tanpa publisitas media. “Tujuan kami hanyalah menghentikan kampanye mencemar Islam,” katanya.

Wilders mengatakan, dalam satu wawancara dengan media Belanda, De Pers pada 13 Februari, ia menyatakan, “Muslim perlu membuang separoh daripada kitab suci mereka jika ingin terus tinggal di Belanda dan ia juga mengatakan akan mengusir Nabi Muhammad (SAW) dari Belanda, andai Rasulullah masih hidup hari ini.

“Menteri kami tidak menyukai pernyataan Wilders itu. Ia tidak mencerminkan pandangan pemerintahan Belanda,” kata jurubicara Kementerian Luar Negeri Belanda.

Wilders memberi penjelasan, ‘tsunami Islam’ akan melanda Negara yang kini mempunyai satu juta penduduk Muslim.

Beliau berkampanye untuk mengharamkan purdah, membekukan masuknya pendatang asing dan mengharamkan masjid dan sekolah Islam baru.

Meski telah menyinggung perasaan umat Islam, sebagaimana dikutip kantor berita Belanda, ANP memetik Wilders mengatakan, semalam ia tidak akan menarik balik pernyataannya itu.

Sumber :
• http://www.hidayatullah.comSelasa, 20 Pebruari 2007

Pemerintahan Arab Saudi mendesak Belanda campur tangan atas sikap anggota parlemen Belanda yang telah menghina Nabi dan Al-Qur’an

Hidayatullah.com--Media Arab Saudi, melaporkan Kerajaan Arab Saudi ingin politikus berkenaan memohon maaf atas pernyataan nya. Kedutaan Arab Saudi di Den Haag melakukan tindakan terhadap pernyataan anggota parlemen berhaluan kanan, Geert Wilders dengan menghubungi Kementerian Luar Negeri Belanda, lapor media itu semalam.

Kedutaan itu meminta pihak berkuasa Belanda yang relevan untuk mendesak Wilders menarik balik pernyataannya dan memohon maaf kepada umat Islam.

Kedutaan itu menuntut pihak di Belanda menghentikan membuat pernyataan sedemikian.
Duta Arab Saudi di Den Haag, Walid Abdul Kareem Al-Khereiji, mengatakan, pihaknya sedang membuat usaha tanpa publisitas media. “Tujuan kami hanyalah menghentikan kampanye mencemar Islam,” katanya.

Wilders mengatakan, dalam satu wawancara dengan media Belanda, De Pers pada 13 Februari, ia menyatakan, “Muslim perlu membuang separoh daripada kitab suci mereka jika ingin terus tinggal di Belanda dan ia juga mengatakan akan mengusir Nabi Muhammad (SAW) dari Belanda, andai Rasulullah masih hidup hari ini.

“Menteri kami tidak menyukai pernyataan Wilders itu. Ia tidak mencerminkan pandangan pemerintahan Belanda,” kata jurubicara Kementerian Luar Negeri Belanda.

Wilders memberi penjelasan, ‘tsunami Islam’ akan melanda Negara yang kini mempunyai satu juta penduduk Muslim.

Beliau berkampanye untuk mengharamkan purdah, membekukan masuknya pendatang asing dan mengharamkan masjid dan sekolah Islam baru.

Meski telah menyinggung perasaan umat Islam, sebagaimana dikutip kantor berita Belanda, ANP memetik Wilders mengatakan, semalam ia tidak akan menarik balik pernyataannya itu.

Sumber :
• http://www.hidayatullah.comSelasa, 20 Pebruari 2007

Pemerintahan Arab Saudi mendesak Belanda campur tangan atas sikap anggota parlemen Belanda yang telah menghina Nabi dan Al-Qur’an

Hidayatullah.com--Media Arab Saudi, melaporkan Kerajaan Arab Saudi ingin politikus berkenaan memohon maaf atas pernyataan nya. Kedutaan Arab Saudi di Den Haag melakukan tindakan terhadap pernyataan anggota parlemen berhaluan kanan, Geert Wilders dengan menghubungi Kementerian Luar Negeri Belanda, lapor media itu semalam.

Kedutaan itu meminta pihak berkuasa Belanda yang relevan untuk mendesak Wilders menarik balik pernyataannya dan memohon maaf kepada umat Islam.

Kedutaan itu menuntut pihak di Belanda menghentikan membuat pernyataan sedemikian.
Duta Arab Saudi di Den Haag, Walid Abdul Kareem Al-Khereiji, mengatakan, pihaknya sedang membuat usaha tanpa publisitas media. “Tujuan kami hanyalah menghentikan kampanye mencemar Islam,” katanya.

Wilders mengatakan, dalam satu wawancara dengan media Belanda, De Pers pada 13 Februari, ia menyatakan, “Muslim perlu membuang separoh daripada kitab suci mereka jika ingin terus tinggal di Belanda dan ia juga mengatakan akan mengusir Nabi Muhammad (SAW) dari Belanda, andai Rasulullah masih hidup hari ini.

“Menteri kami tidak menyukai pernyataan Wilders itu. Ia tidak mencerminkan pandangan pemerintahan Belanda,” kata jurubicara Kementerian Luar Negeri Belanda.

Wilders memberi penjelasan, ‘tsunami Islam’ akan melanda Negara yang kini mempunyai satu juta penduduk Muslim.

Beliau berkampanye untuk mengharamkan purdah, membekukan masuknya pendatang asing dan mengharamkan masjid dan sekolah Islam baru.

Meski telah menyinggung perasaan umat Islam, sebagaimana dikutip kantor berita Belanda, ANP memetik Wilders mengatakan, semalam ia tidak akan menarik balik pernyataannya itu.

Sumber :
• http://www.hidayatullah.comSelasa, 20 Pebruari 2007

Pemerintahan Arab Saudi mendesak Belanda campur tangan atas sikap anggota parlemen Belanda yang telah menghina Nabi dan Al-Qur’an

Hidayatullah.com--Media Arab Saudi, melaporkan Kerajaan Arab Saudi ingin politikus berkenaan memohon maaf atas pernyataan nya. Kedutaan Arab Saudi di Den Haag melakukan tindakan terhadap pernyataan anggota parlemen berhaluan kanan, Geert Wilders dengan menghubungi Kementerian Luar Negeri Belanda, lapor media itu semalam.

Kedutaan itu meminta pihak berkuasa Belanda yang relevan untuk mendesak Wilders menarik balik pernyataannya dan memohon maaf kepada umat Islam.

Kedutaan itu menuntut pihak di Belanda menghentikan membuat pernyataan sedemikian.
Duta Arab Saudi di Den Haag, Walid Abdul Kareem Al-Khereiji, mengatakan, pihaknya sedang membuat usaha tanpa publisitas media. “Tujuan kami hanyalah menghentikan kampanye mencemar Islam,” katanya.

Wilders mengatakan, dalam satu wawancara dengan media Belanda, De Pers pada 13 Februari, ia menyatakan, “Muslim perlu membuang separoh daripada kitab suci mereka jika ingin terus tinggal di Belanda dan ia juga mengatakan akan mengusir Nabi Muhammad (SAW) dari Belanda, andai Rasulullah masih hidup hari ini.

“Menteri kami tidak menyukai pernyataan Wilders itu. Ia tidak mencerminkan pandangan pemerintahan Belanda,” kata jurubicara Kementerian Luar Negeri Belanda.

Wilders memberi penjelasan, ‘tsunami Islam’ akan melanda Negara yang kini mempunyai satu juta penduduk Muslim.

Beliau berkampanye untuk mengharamkan purdah, membekukan masuknya pendatang asing dan mengharamkan masjid dan sekolah Islam baru.

Meski telah menyinggung perasaan umat Islam, sebagaimana dikutip kantor berita Belanda, ANP memetik Wilders mengatakan, semalam ia tidak akan menarik balik pernyataannya itu.

Sumber :
• http://www.hidayatullah.comSelasa, 20 Pebruari 2007

Pemerintahan Arab Saudi mendesak Belanda campur tangan atas sikap anggota parlemen Belanda yang telah menghina Nabi dan Al-Qur’an

Hidayatullah.com--Media Arab Saudi, melaporkan Kerajaan Arab Saudi ingin politikus berkenaan memohon maaf atas pernyataan nya. Kedutaan Arab Saudi di Den Haag melakukan tindakan terhadap pernyataan anggota parlemen berhaluan kanan, Geert Wilders dengan menghubungi Kementerian Luar Negeri Belanda, lapor media itu semalam.

Kedutaan itu meminta pihak berkuasa Belanda yang relevan untuk mendesak Wilders menarik balik pernyataannya dan memohon maaf kepada umat Islam.

Kedutaan itu menuntut pihak di Belanda menghentikan membuat pernyataan sedemikian.
Duta Arab Saudi di Den Haag, Walid Abdul Kareem Al-Khereiji, mengatakan, pihaknya sedang membuat usaha tanpa publisitas media. “Tujuan kami hanyalah menghentikan kampanye mencemar Islam,” katanya.

Wilders mengatakan, dalam satu wawancara dengan media Belanda, De Pers pada 13 Februari, ia menyatakan, “Muslim perlu membuang separoh daripada kitab suci mereka jika ingin terus tinggal di Belanda dan ia juga mengatakan akan mengusir Nabi Muhammad (SAW) dari Belanda, andai Rasulullah masih hidup hari ini.

“Menteri kami tidak menyukai pernyataan Wilders itu. Ia tidak mencerminkan pandangan pemerintahan Belanda,” kata jurubicara Kementerian Luar Negeri Belanda.

Wilders memberi penjelasan, ‘tsunami Islam’ akan melanda Negara yang kini mempunyai satu juta penduduk Muslim.

Beliau berkampanye untuk mengharamkan purdah, membekukan masuknya pendatang asing dan mengharamkan masjid dan sekolah Islam baru.

Meski telah menyinggung perasaan umat Islam, sebagaimana dikutip kantor berita Belanda, ANP memetik Wilders mengatakan, semalam ia tidak akan menarik balik pernyataannya itu.

Sumber :
• http://www.hidayatullah.comSelasa, 20 Pebruari 2007

Pemerintahan Arab Saudi mendesak Belanda campur tangan atas sikap anggota parlemen Belanda yang telah menghina Nabi dan Al-Qur’an

Hidayatullah.com--Media Arab Saudi, melaporkan Kerajaan Arab Saudi ingin politikus berkenaan memohon maaf atas pernyataan nya. Kedutaan Arab Saudi di Den Haag melakukan tindakan terhadap pernyataan anggota parlemen berhaluan kanan, Geert Wilders dengan menghubungi Kementerian Luar Negeri Belanda, lapor media itu semalam.

Kedutaan itu meminta pihak berkuasa Belanda yang relevan untuk mendesak Wilders menarik balik pernyataannya dan memohon maaf kepada umat Islam.

Kedutaan itu menuntut pihak di Belanda menghentikan membuat pernyataan sedemikian.
Duta Arab Saudi di Den Haag, Walid Abdul Kareem Al-Khereiji, mengatakan, pihaknya sedang membuat usaha tanpa publisitas media. “Tujuan kami hanyalah menghentikan kampanye mencemar Islam,” katanya.

Wilders mengatakan, dalam satu wawancara dengan media Belanda, De Pers pada 13 Februari, ia menyatakan, “Muslim perlu membuang separoh daripada kitab suci mereka jika ingin terus tinggal di Belanda dan ia juga mengatakan akan mengusir Nabi Muhammad (SAW) dari Belanda, andai Rasulullah masih hidup hari ini.

“Menteri kami tidak menyukai pernyataan Wilders itu. Ia tidak mencerminkan pandangan pemerintahan Belanda,” kata jurubicara Kementerian Luar Negeri Belanda.

Wilders memberi penjelasan, ‘tsunami Islam’ akan melanda Negara yang kini mempunyai satu juta penduduk Muslim.

Beliau berkampanye untuk mengharamkan purdah, membekukan masuknya pendatang asing dan mengharamkan masjid dan sekolah Islam baru.

Meski telah menyinggung perasaan umat Islam, sebagaimana dikutip kantor berita Belanda, ANP memetik Wilders mengatakan, semalam ia tidak akan menarik balik pernyataannya itu.

Sumber :
• http://www.hidayatullah.comSelasa, 20 Pebruari 2007

Pemerintahan Arab Saudi mendesak Belanda campur tangan atas sikap anggota parlemen Belanda yang telah menghina Nabi dan Al-Qur’an

Hidayatullah.com--Media Arab Saudi, melaporkan Kerajaan Arab Saudi ingin politikus berkenaan memohon maaf atas pernyataan nya. Kedutaan Arab Saudi di Den Haag melakukan tindakan terhadap pernyataan anggota parlemen berhaluan kanan, Geert Wilders dengan menghubungi Kementerian Luar Negeri Belanda, lapor media itu semalam.

Kedutaan itu meminta pihak berkuasa Belanda yang relevan untuk mendesak Wilders menarik balik pernyataannya dan memohon maaf kepada umat Islam.

Kedutaan itu menuntut pihak di Belanda menghentikan membuat pernyataan sedemikian.
Duta Arab Saudi di Den Haag, Walid Abdul Kareem Al-Khereiji, mengatakan, pihaknya sedang membuat usaha tanpa publisitas media. “Tujuan kami hanyalah menghentikan kampanye mencemar Islam,” katanya.

Wilders mengatakan, dalam satu wawancara dengan media Belanda, De Pers pada 13 Februari, ia menyatakan, “Muslim perlu membuang separoh daripada kitab suci mereka jika ingin terus tinggal di Belanda dan ia juga mengatakan akan mengusir Nabi Muhammad (SAW) dari Belanda, andai Rasulullah masih hidup hari ini.

“Menteri kami tidak menyukai pernyataan Wilders itu. Ia tidak mencerminkan pandangan pemerintahan Belanda,” kata jurubicara Kementerian Luar Negeri Belanda.

Wilders memberi penjelasan, ‘tsunami Islam’ akan melanda Negara yang kini mempunyai satu juta penduduk Muslim.

Beliau berkampanye untuk mengharamkan purdah, membekukan masuknya pendatang asing dan mengharamkan masjid dan sekolah Islam baru.

Meski telah menyinggung perasaan umat Islam, sebagaimana dikutip kantor berita Belanda, ANP memetik Wilders mengatakan, semalam ia tidak akan menarik balik pernyataannya itu.

Sumber :
• http://www.hidayatullah.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar