Selasa, 03 April 2007

Perwira Angkatan Darat Arab Saudi Dirampok

Pelaku pembiusan dan perampokan terhadap seorang perwira angkatan darat Kerajaan Arab Saudi, Kolonel Nasser Gaed Al-Harby (41 tahun), hingga saat ini masih dalam penyelidikan petugas kepolisian.

Peristiwa kejahatan yang terjadi di sebuah hotel bintang empat di kawasan Pecenongan, Jakarta Pusat, itu kini mendapat perhatian serius dari aparat terkait.

Hingga kemarin, pelaku yang diduga telah membawa kabur dokumen penting berupa paspor, uang tunai 4500 dolar AS dan 3000 real, telepon genggam serta cek perjalanan senilai 2400 dolar AS itu masih belum jelas. Polisi juga belum bisa memastikan, apakah pelakunya itu masih di Indonesia atau sudah kabur ke luar negeri.

Sayangnya, Nasser sendiri menolak melaporkan tindak pidana yang dialaminya. Ia hanya melapor kehilangan paspor dan dokumen penting lainnya. Namun, katanya, soal peristiwa perampokan terhadap dirinya akan dia beritahukan ke Kedutaan Besar Arab Saudi.

Kasat Jatanras Polda Metro Jaya, Kombes Pol Edi Tambunan, yang dikonfirmasi tentang perkembanagan kasus tersebut via ponsel semalam mengatakan akan mengecek terlebih dahulu perkembangan kasus itu. Kasus perampokan itu sendiri, dilaporkan langsung oleh korban ke Polda Metro Jaya. Kasus itu bermula pada Minggu malam tanggal 13 Agustus lalu sekitar pukul 19.30, Nasser bertemu dengan seorang yang mengaku keturunan Tunisia yang sudah menjadi warga negara Australia.

Dituturkan, pertemuan itu disepakati di kafe Three Horse Menteng. Orang itu memperkenalkan diri sebagai Sammy. "Dia ikut ke hotel untuk melanjutkan bicara," kata Nasser. Dirinya sendiri tidak keberatan kalau teman barunya itu bahkan mengikutinya ke kamar hotel.

Di kamar 1423 Hotel Pecenongan, mereka melanjutkan ngobrol sambil minum kopi. Nasser menenggak kopinya dengan cepat. Namun sesaat setelah kopi itu diminum, terasa ada yang aneh, kepalanya terasa berat dan pandangannya mendadak jadi kabur, lalu dia tertidur.

Saat bangun sekitar pukul 08.00 pagi, Nasser tak menemukan Sammy lagi. Barang-barangnya hilang, termasuk yang disimpan di safety deposit box hotel. Dia bergegas menemui petugas pintu depan hotel untuk menanyakan ihwal tamunya. Petugas mengatakan teman Nasser itu meninggalkan hotel sekitar pukul 21.30 malam menumpang sebuah taksi.

Mengenai dugaan terjadinya perampokan itu, juga dibenarkan Saidi, petugas keamanan hotel yang mengantar Nasser ke Polda Metro Jaya. Menurut Saidi, saat melaporkan kasus perampokan itu, Nasser terhuyung-huyung dan terlihat seperti mabuk. "Saat datang ke Polda sekitar pukul 17.00, Nasser tampak linglung. Dia jalan terhuyung dan dipegangi dua petugas hotel yang mengantar," ujar Saidi.

Menurut Nasser, ini adalah kunjungannya yang keenam ke Jakarta dan keberadaannya di hotel itu sudah dua hari, hingga pengalaman buruk itu menimpanya.

Sumber :
• Suara Karya Online

Tidak ada komentar:

Posting Komentar