Selasa, 03 April 2007

Pelukis “Pionir” Wanita Saudi Arabia : Safiya Bin Zaghr

Bila orang-orang di luar negara Arab Saudi berpikir, bahwa wanita-wanita Saudi tertutup dan terkungkung oleh budaya dan agama, itu anggapan yang salah, menurut pelukis pionir pertama Saudi Arabia, Safeya Binzager. Menurut wanita yang berusia lebih dari separuh baya ini, wanita Saudi lebih di beri kebebasan oleh agama & budaya, dalam hal, dari segi agama, Islam memberi kebebasan pada wanita secara individual seperti tetap memakai nama gadisnya walaupun telah menikah.

Demikian juga dalam hal harta kekayaan, di sana tidak mengenal apa yang di namakan “harta bersama”, sebab kekayaan wanita yang di dapatnya setelah menikah adalah menjadi miliknya sendiri, dan dia tidak berkewajiban untuk memberikan semua itu kepada suami ataupun saudara-saudaranya, kecuali tentu saja bila dia berkeinginan untuk memberikannya kepada mereka-mereka yang di sebut di atas. Dan wanita juga bebas memilih kemana dia akan meng-invest uangnya, apabila dia bekerja. Seperti di negara-negara lainnya, wanita di Saudi Arabia juga terjun di bidang-bidang umum seperti kedokteran, berkarir sebagai perawat, pengacara (swasta), guru, dan bahkan menjadi Doktor serta Profesor yang mengajar di sekolah “Woman College and University”.

Ada juga yang menjadi penyiar TV, artis, reporter TV, bekerja dalam sebuah departemen yg mengurus urusan wanita, Bankir di sebuah bank wanita, dll. Wanita² Saudi bias memilih dan melanjutkan sekolah sesuai dengan keinginan hatinya, dan sesuai dengan jurusan yg dia inginkan, di mana semua jurusan² itu tersedia di universitas² yang ada di Arab Saudi.

Jauh sebelum Saudi seperti sekarang ini, di era thn 60-an telah lahir seorang Wanita Saudi Pertama dan Pioneer dalam dunia ‘Art’, Melukis. Terlahir dari keluarga yang ‘berpendidikan tinggi’ Safeya bersaudara dikirim oleh orangtuanya menimba ilmu di luar Saudi, Safeya mengeyam pendidikan di Cairo dan meraih Diploma dalam Arts dan Graphics di United Kingdom, sedangkan saudaranya bersekolah di Universitas2 terkemuka di United States, sampai mencapai gelar Doktor. Puluhan Penghargaan2 dari dalam dan luar negeri berhasil diraih, aktif dalam kegiatan2 sosial dunia, dan sederet Art Exhibits telah digelar dalam kurun waktu 1968-1993, entah di USA, London, Switzerland, Paris, dll. Banyak lukisan2nya dikoleksi oleh kolektor2 lukisan, di USA, England, Japang, Swedia, Spanyol, Lebanon.

Bagaimana dan apa yang ingin disampaikan oleh Safeya melalui coretan-coretan kuasnya, simak pembincangan WO dengan Safeya, di suatu pagi yang cerah, medio musim panas, di Gallery yang besar dan megah ditengah kota Jeddah, yang artistic, rapi, mewah, dan sejuk. Dengan sorotan mata tajam berwibawa, Safeya menjawab pertanyaan2 WO dengan diselingi dengan derai tawa yang ramah:

WO: Ahlan Wasahlan (hallo, how are you), mde. Safeya

SB: Alhamdulillah, senang bertemu anda.

WO: Kenapa anda memilih menjadi ‘Pelukis’ ? Apakah keluarga anda mendukung anda ?

SB: Melukis itu memang hobby saya diluar kegiatan sekolah, tapi kemudian saya menekuni secara khusus dan menjadi jalan hidup saya sampai sekarang, saya telah mengabdikan saparuh hidup saya dalam melukis dan akan terus melukis. Dalam keluarga kami jiwa seni mengalir deras, saudara2 saya, sepupu, semua banyak yang berkecimpung dalam bidang ‘Kesenian’. Tentu saja, keluarga saya, sangat mendukung saya. Orang tua saya, menaruh perhatian besar pada karir dan dunia saya.

WO: Di antara ratusan lukisan yang terpajang di sini, yang mana yang anda rasa bermakna ‘spesial’ ?

SB : Semua lukisan saya, istimewa buat saya…..

WO: Anda ‘Asli’ Saudi ?

SB: Ya, saya asli Saudi. (Red.: di Saudi banyak sekali turunan dari bangsa2 lain, con, Egyption, Lebanon, Syrian,Yaman, dll, dan akhirnya ber’paspor’ Saudi)

WO: Di negara yang bisa dikatakan peran wanita sangat terbatas, apakah anda mendapat hambatan-hambatan dalam karir anda entah oleh masyarakat atau pemerintah ?

SB: Oh, tidak sama sekali, sepanjang kegiatan kami tidak bersinggungan /bercampur dengan pria, kami boleh melakukan apa saja yang kami mau. Anda tahu, wanita2 Saudi juga terjun dalam dunia hukum, seperti, pengacara, juga, professor2, Doctor di Universitas2, College dls, Dokter dalam bidang kesehatan, banking, Penyiar dan Reporter TV, Artis, dll. Pemerintah sangat mendukung kami, saya bekerja sama dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, apabila ada kunjungan2 kenegaraan, mereka biasanya mengirim tamu-tamu tsb di gallery saya, dan apabila ada brosur2 pameran diluar negeri, mereka mengirim kesini. Ini gallery pribadi saya.

WO: Apa yang ingin anda sampaikan lewat ‘coretan kuas’ anda ?

SB: Satu hal, saya ingin melestarikan warisan budaya dan ‘history’ Arab Saudi untuk generasi2 berikut rasakan. Lukisan-lukisan saya, adalah gambaran kehidupan sehari-hari yang saya rekam dalam pikiran saya, jadi, lukisan-lukisan saya ‘easy to read’.

WO: Apa harapan anda terhadap sesama kaum anda dinegara ini ?

SB: mereka harus lebih maju dari saya, sekarang pelukis wanita di Saudi ada ratusan, tapi sedikit yang punya gallery sendiri seperti ini, dan di tahun-tahun mendatang, wanita Saudi akan terus merangsek maju ke semua bidang, sepanjang tidak dilarang agama. Karena di Universitas2 disini, semua jurusan (seperti di dunia barat), tersedia untuk mereka yang mau belajar.

WO: Maksud anda, seperti Wanita2 di Oman yang telah masuk menjadi anggota ‘Majlis’ dalam bidang politik, begitu ?

SB: Yang jauh lebih penting buat kami dalam semua ‘line’ kehidupan, adalah pengabdian dan perhatian secara penuh kepada masyarakat sesuai bidang kami, daripada bersibuk-sibuk ria dengan laki-laki di dunia politik praktis. Menurut saya, politik itu tidak hanya dalam lingkup pemerintahan saja. Wanita secara ‘natural’ adalah seorang politikus, dia adalmah seorang ‘diplomat’ yang mempunyai kemampuan me-manage, yang mempunyai sisi baik terhadap anak-anak dan rumah tangganya.

WO: Agak personal, berapa putra-putri anda ?

SB: Oh, saya tidak punya anak. Hmmmm….. (tidak menjawab)

WO: Terakhir, apa pesan anda, untuk wanita pembaca WO dan daerah kami pada khususnya ?

SB: Sampaikan, mengenai apa yang anda lihat mengenai Wanita di Saudi Arabia, maju, berpendidikan, kami bebas berkarya, berkarir, tidak tertekan, tapi tetap pada ‘koridor’ kami, dan tentunya, Salam Hangat dari kami.

Gallery yang sejuk dan nyaman dimana Safeya dan para staff, berkantor sehari-hari, menerima tamu2 asing, mengajar kursus privat melukis, WO melihat seorang murid, wanita Barat, sedang tekun melukis di ruang kelasnya. Di usianya yang sudah 62 tahun, Zafeya masih aktif dan enerjik.

Selama 40 tahun dalam hidupnya, Safeya mencurahkan perhatiannya dalam melestarikan budaya warisan Saudi Arabia untuk kelangsungan generasi berikutnya.

Dengan lambaian ramah, ‘Masalama’ (Good bye), setelah pertemuan yang kurang lebih 1 jam WO mohon diri, meluncur meninggalkan Gallery Pelukis Pionir Saudi, Safeya Binzager, nan asri dan sejuk, di musim panas yang terang benderang ‘khas’nya kota Jeddah.

Sumber :
• WEWENE ( Majalah Online )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar