Selasa, 03 April 2007

Walikota New York Tolak Bantuan Pangeran Saudi



NEW YORK -- Pemerintah kota New York hari Kamis kemarin menolak bantuan untuk korban aksi 11 September sebesar US$ 10 juta yang disumbangkan oleh salah seorang keluarga kerajaan Arab Saudi. Bantuan ini dikembalikan setelah sang pangeran mengeluarkan pernyataan yang dianggap "berbahaya dan tidak bertanggung jawab".

Kisah bantuan itu dimulai saat Walikota Rudy Giuliani berkunjung ke bekas reruntuhan World Trade Center dengan Pangeran Al-Walid bin Talal bin Abdul Aziz, sepupu Raja Fahd yang piawai berbisnis. Dalam kunjungan itu Walid menyerahkan cek sebesar US$ 10 juta kepada Giuliani untuk diteruskan ke Twin Towers Fund, yayasan yang dibentuk untuk membantu keluarga petugas penyelamat yang tewas dalam tragedi 11 September.

Tapi, sumbangan itu segera dikembalikan setelah Giuliani mendengarkan komentar dari Walid yang pernah dinobatkan oleh majalah Forbes sebagai orang terkaya keenam di dunia. "Saat dia (Giuliani) menyadari pernyataan dari Pangeran Walid, kami menyelidiki apakah cek itu sudah dicairkan. Ternyata cek itu belum dicairkan. Twin Towers Fund tidak menerimanya," demikian pernyataan kantor Walikota New York.

Komentar Walid yang menjadi masalah adalah apa yang dikatakan dalam wawancaranya dengan CNN dan pernyataan tertulis yang dikeluarkan oleh Kingdom Holdings Company di Riyadh. Memang, dalam pernyataannya Walid mengutuk tindakan teror 11 September yang menurutnya sebagai kejahatan. Tapi ia juga minta AS mengevaluasi kebijakannya selama ini yang tampaknya dianggap Walid sebagai sumber dari kebencian para teroris.

"Saya percaya pemerintah AS harus mempertimbangkan kembali kebijakannya di Timur Tengah dan mengambil langkah-langkah yang lebih berimbang dalam masalah Palestina," kata pria yang diperkirakan memiliki kekayaan sejumlah US$ 20 miliar ini. Ia juga meminta Israel untuk menarik diri dari Tepi Barat dan Jalur Gaza. "Saudara-saudara kami di Palestina terus menerus dibantai oleh orang-orang Israel."

"Saya sepenuhnya menolak pernyataan itu," kata Giuliani saat diberitahu tentang statemen Walid. Ia menganggap statemen Walid merupakan pembelaan bagi apa yang dilakukan para teroris. "Orang-orang yang membantai empat sampai lima ribu manusia tidak perlu mendapatkan justifikasi. Karena dengan justifikasi itu hanya akan mengundang kejadian itu terjadi lagi."

Keputusan Giuliani untuk menolak sumbangan itu dipuji oleh masyarakat Yahudi di Amerika. Baik Walid mau pun Departemen Luar Negeri AS belum memberikan komentar seputar penolakan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar