Selasa, 03 April 2007

Krisis di Arab Saudi

Seorang laki2 menghadap kesamping dengan mata yang ditutup lilitan kain dengan lemah berkata : nama saya Paul Marshal Johnson Junior – saya warga Amerika – saya bekerja di helikopter Apache. Begitulah kurang lebih terjemahan dari ucapan Paul Johnson dalam kutipan video yang ditayangkan di sebuah website kemarin. Selain itu masih ada tampilan seorang laki2 lain yang lewat topengnya mengancam untuk membunuh Paul Johnson jika Pemerintah Arab Saudi tidak membebaskan seluruh anggota kelompok militan yang ditahannya dalam waktu 72 jam.

Paul Johnson diculik akhir pekan lalu oleh kelompok yang mengatasnamakan dirinya sebagai jaringan Al Qaeda di Semenanjung Arab. Pada hari penculikan Paul Johnson, seorang warga Amerika lain yang diculik sebelumnya – Kenneth Scroggs – ditembak mati oleh kelompok tersebut. Penembakan Scroggs ini merupakan aksi pembunuhan ketiga terhadap warga asing di Arab Saudi dalam dua pekan terakhir. Ini belum termasuk serangan di kota minyak Al Khobar yang menewaskan 22 orang – termasuk 4 warga asing.

Aksi2 penyanderaan ini jelas membuat Pemerintah Amerika Serikat berang. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Collin Powel menyebut aksi ini sebagai serangan langsung terhadap Pemerintahan Arab Saudi dan siap membantu menggulung kelompok teroris ini.

“Its not a rebelling but certainly it’s a dangerous situation right now. Terrorists are going after the Saudi leadership, they try to make the country unstable and I know that the Saudi are speeding its work to make counter-attack. They’ve done some rowing up to the terrorist organization. Clearly this is a dangerous time for Saudi Arabia and we will working with them and cooperating with them in any way that we can to defeat this terrorists”.

“Bukannya hendak membesar2kan masalah, tapi situasi sekarang ini sangatlah berbahaya. Para teroris kini mengincar kepemimpinan Arab Saudi dan mencoba menimbulkan instabilitas di negara itu. Saya tahu kalau Pemerintah Arab Saudi kini tengah menggalakkan upaya guna melakukan serangan balasan. Mereka tengah menyelidiki keberadaan kelompok2 teroris disana. Jelas saat ini merupakan saat berbahaya bagi Pemerintah Arab Saudi dan Amerika Serikat akan siap bekerjasama dengan mereka lewat cara apapun, guna memberantas terorisme”.

Sumber :
  • Situs RSI ( Radio Singapore International ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar