Selasa, 03 April 2007

KTT Arab berlangsung di Riyadh



Para pemimpin negara-negara Arab bertemu di Arab Saudi dalam konferensi tingkat tinggi yang diperkirakan akan meluncurkan kembali sebuah rencana perdamaian dengan Israel.

Rencana itu dirancang oleh Arab Saudi lima tahun lalu, dan menawarkan normalisasi hubungan dengan Israel dengan imbalan, Israel mundur dari seluruh tanah yang dia rebut dalam perang tahun 1967 dan menerima berdirinya negara Palestina yang independen

Menjelang KTT itu Presiden Palestina Mahmoud Abbas memperingatkan bila inisiatif ini gagal, di masa depan mungkin tidak akan ada kesempatan seperti ini lagi.

Namun, Israel mengatakan, sejumlah bagian terpenting dari rencana itu tidak dapat diterima, termasuk tuntutan agar para pengungsi Palestina dibolehkan kembali.

Berbeda

Di masa lalu, KTT Liga Arab hanya mempunyai satu prioritas, yaitu konflik Arab Israel.

Wartawan BBC Maghdi ABdul Hadi, mengatakan, keadaan sekarang berbeda.

Persoalan di Libanon bisa meledak, sedangkan di Irak terjadi pertumpahan darah, dan di Darfur terjadi krisis kemanusiaan.

Berbagai perkembangan ini menggambarkan mengapa KTT Liga Arab kali ini diambut harapan tetapi sekaligus rasa takut yang lebih besar, kata wartawan kami.

Menurut dia, sulit untuk memprediksi hasil KTT ini, karena sifat konflik-konflik yang dihadapi amat rumit dan karena dunia Arab tidak bisa mempengaruhi semua pihak yang terlibat, apalagi menyapakati tindakan bersama.

Pada akhirnya, konflik Arab Israel mungkin merupakan masalah termudah dalam agenda pembicaraan, karena ada kesepakatan luas untuk meluncurkan kembali prakarsa Saudi, yang pertama kali dilontarkan tahun 2002.

Prakarsa itu menyerukan Israel untuk mundur dari wilayah Palestina dan Suriah yang diduduki sejak tahun 1967. Sebagai imbalan, dunia Arab akan membuka hubungan diplomatik yang normal dengan negara itu.Baru kali ini Arab Saudi menjadi tuan rumah KTT Liga Arab.

Para pemimpin Arab berada di ibukota Arab Saudi untuk menghadiri KTT yang diperkirakan akan meluncurkan rencana mengadakan hubungan normal dengan Israel kalau Israel mundur dari daerah yang direbutnya dalam Perang Enam Hari tahun 1967.
KTT tahunan liga Arab itu, yang dimulai hari ini di Riyadh, diadakan setelah Menteri Luar Negeri Amerika Condoleezza Rice mendesak negara-negara Arab agar mulai mengakui Israel dengan membina rencana perdamaian itu.
Israel menolak gagasan yang diprakarsai Saudi itu ketika disepakati Liga Arab tahun 2002. Tetapi, Perdana Menteri Israel Ehud Olmert telah mengatakan gagasan itu dapat menjadi dasar pembicaraan antara Israel dan negara-negara Arab moderat.
Gagasan tersebut mencakup hak untuk kembali bagi penduduk Palestina ke Israel sebelum tahun 1967, yang ditolak Israel.
Para Menteri Luar Negeri Arab sepakat untuk menghidupkan kembali gagasan itu tanpa perubahan hari Senin.

Sunber :
  • bbcindonesia.com
  • voanews.com
  • AFP ( kantor berita Prancis )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar