Senin, 30 April 2007

172 Tersangka Teroris Ditangkap di Arab Saudi

Riyadh (ANTARA News) - Polisi di Arab Saudi menangkap 172 tersangka militan yang terkait dengan tujuh sel teroris termasuk jaringan Al-Qaeda pimpinan Osama bin Laden dalam serangkaian penyerbuan di sejumlah kota, kata seorang jurubicara Kementerian Dalam Negeri Saudi, Jumat.

Para tersangka itu terdiri dari sejumlah warga Saudi dan orang-orang Yaman serta warga lain Afrika, khususnya Nigeria, lapor DPA. Para pengamat di Arab Saudi mengatakan penyerbuan itu dilakukan dalam waktu beberapa bulan.

Mereka merencanakan serangan-serangan teroris terhadap fasilitas minyak dan kilang minyak serta pangkalan militer dengan menggunakan pesawat terbang, kata Mansuri al-Turki, yang menambahkan bahwa beberapa dari tersangka-tersangka itu telah dilatih menjadi pilot.

Sel terbesar memiliki 61 anggota dan berencana membunuh pejabat-pejabat di Mekkah, kata Kantor Berita Arab Saudi SPA. Sembilan anggota kelompok itu akan berusaha membebaskan rekan-rekan mereka dari sebuah penjara di Jeddah.

Pemimpin sel itu tampaknya memilih mereka ketika mereka sedang mengitari Ka`bah di Mekkah seperti yang dilakukan para jemaah yang melaksanakan ibadah haji.

Pemimpin tersebut mengoperasikan sejumlah klab olahraga dimana orang-orang yang direkrut itu dilatih, kata sumber itu.

Sel-sel lain berencana membunuh tokoh-tokoh publik dan para pejabat serta akan menyerang sejumlah pangkalan militer.

Lima dari ke-172 tersangka itu dikabarkan terlibat dalam sebuah serangan teroris tahun lalu. Pada 24 Februari 2006, pasukan keamanan Saudi menggagalkan usaha serangan bunuh diri terhadap sebuah fasilitas pemroses minyak di Arab Saudi bagian timur.

Aparat keamanan menyita sejumlah senjata dan dana lebih dari 20 juta riyal Saudi (sekitar 5,3 juta dolar) dari sebuah gudang, kata jurubicara itu. "... Al-Qaeda masih berusaha menghidupkan kegiatannya," tambahnya.

Kelompok muslim garis keras yang terkait dengan jaringan Al-Qaeda melancarkan serangkaian serangan di Arab Saudi dalam beberapa tahun terakhir ini, dengan sasaran utama warga asing dan personel keamanan.

Pada 2 Desember tahun lalu, 136 tersangka anggota Al-Qaeda ditahan, termasuk 115 warga Arab Saudi.

Arab Saudi Tahan 172 Tersangka Militan Atas Tuduhan Rencanakan Teror


Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengatakan 172 tersangka militan telah ditangkap atas tuduhan merencanakan teror terhadap ladang-ladang minyak Saudi dan sasaran lainnya.

Dikatakan, sasaran persekongkolan itu meliputi tokoh-tokoh publik, instalasi minyak dan pangkalan militer – baik didalam maupun di luar negeri. Dikatakan, para tahanan adalah anggota tujuh sel teroris.

Menurut kementerian itu, para pejabat menyita senjata dalam jumlah besar dan uang tunai lebih dari 5 juta dollar. Salahsatu sel itu dituduh terlibat dalam serangan terhadap sebuah inatalasi minyak tahun lalu.

Seorang jurubicara mengatakan sejumlah tersangka telah menjalani latihan penerbangan untuk melaksanakan serangan di Arab Saudi, sementara yang lain dikirim ke luar negeri untuk ambil bagian dalam konflik regional.

Kamis, 26 April 2007

Investor Arab Saudi Bangun Pabrik Baja Di Lamongan

Penanaman modal senilai Rp 4,7 triliun ditawarkan oleh investor asing asal Arab Saudi kepada Pemkab Lamongan untuk pembangunan pabrik baja di kawasan Lamongan Integrated Shorebase(LIS).

Pihak investor mengaku tertarik menanamkan modal di Lamongan sebab akan memiliki fasilitas pelabuhan internasional Lamongan Integrated Shorebase (LIS) yang merupakan fasilitas pelabuhan minyak internasional yang memiliki fasilitas pelabuhan laut, dan direncanakan beroperasi tahun ini.

Pemkab Lamongan menyambut baik tawaran tersebut sebab pabrik baja di Cilegon yaitu kelompok Krakatau steel menawarkan agar pemkab Lamongan menyediakan lahan, pihak Pemkab juga optimis pembangunan segera dapat dilakukan sebab persiapan pengoperasian LIS tinggal penyelesaian akhir sarana dan prasarana pendukung megaproyek tersebut.

Pertemuan dengan pihak investor pada beberapa waktu lalu di hotel Shangrila Surabaya menghasilkan kata sepakat, para investor asal Arab Saudi tersebut setuju menanamkan modal di Lamongan. Investor juga telah melakukan survey ke lokasi sekitar LIS pada area seluas 250 hektar.

Selanjutnya industri baja yang akan dibangun di kawasan LIS tersebut diperkirakan akan mampu menampung minimal 3000 tenaga kerja.

Saudi Tolak Boikot Hamas

RIYADH - Arab Saudi menolak permintaan Amerika Serikat agar tidak membantu keuangan pemerintahan Palestina pimpinan Hamas. Penolakan itu disampaikan oleh Saudi kepada Menteri Luar Negeri AS Condoleezza Rice yang sedang berkunjung ke negara-negara Arab.

Rice kemarin juga melakukan kunjungan mendadak ke Lebanon. Tujuan kunjungan mendadak Menlu AS itu adalah untuk memberikan dukungan kepada Lebanon yang tengah berjuang mengikis pengaruh Suriah.

Sebelumnya, Mesir juga tidak mau memenuhi permintaan Washington untuk tidak membantu pemerintahan Hamas. Arab Saudi adalah salah satu donatur terbesar bagi Palestina.

Riyadh juga menyesalkan sikap Amerika yang tergesa-gesa menghentikan bantuan kepada Palestina sebelum melihat kebijakan yang dibuat oleh pemerintahan baru pimpinan Hamas.

Dalam konferensi pers bersama dengan Rice Rabu malam lalu, Menlu Arab Saudi Pangeran Saud al-Faisal mengatakan bahwa semua bantuan untuk Palestina seharusnya hanya didasarkan pada pertimbangan kemanusiaan.

Sikap Riyadh itu sangat berbeda dari Washington. AS mengatakan akan tetap memberikan bantuan kemanusiaan, tetapi menghentikan bantuan untuk pemerintahan Palestina mendatang. Alasannya, pemerintahan itu dipimpin oleh Hamas yang dianggap oleh AS sebagai organisasi teroris.

Dukung Lebanon

''Kerajaan Saudi menegaskan komitmennya untuk tidak membuat prasangka yang terburu-buru,'' kata dia. ''Arab Saudi berharap, bantuan internasional untuk rakyat internasional seharusnya hanya berkaitan dengan kepentingan kemanusiaan.''

Penolakan Saudi itu dilakukan sehari setelah permintaan Rice ditolak oleh Mesir. Kairo memiliki pengaruh penting dalam isu Palestina, meskipun Mesir tidak lagi menjadi donatur utama.

Rice dijadwalkan berkunjung ke Uni Emirat Arab untuk bertemu dengan menteri-menteri dari negara-negara Teluk Arab. Diperkirakan, Menlu AS juga akan meminta mereka untuk tidak membantu keuangan pemerintahan Hamas.

Pemerintah Palestina membutuhkan bantuan sekitar 1,8 miliar dolar AS setiap tahun. Sejumlah pejabat Palestina mengatakan, Otoritas Palestina kini mengalami krisis keuangan.

Dari Beirut dilaporkan bahwa Menlu Rice tiba di ibu kota Lebanon itu dalam pengawalan ketat, kemarin.

''Satu-satunya tujuan kunjungan ini adalah menyampaikan dukungan bagi rakyat dan Pemerintah Lebanon. Mereka kini sedang berjuang untuk memulihkan kedaulatan mereka,'' kata Rice.

Ketegangan Politik

Kunjungan Rice itu dilakukan ketika ketegangan politik meningkat di Lebanon. Koalisi anti-Suriah yang mayoritas tengah berupaya menggulingkan Presiden Emile Lahoud (sekutu dekat Damaskus).

Menlu AS itu tidak mau bertemu dengan Presiden Lahoud. Sikap Rice itu memperjelas kesan bahwa Washington menginginkan Lahoud mundur.

''Lebanon membutuhkan presiden yang dapat melihat ke masa depan, bukan ke masa lalu. Sikap seperti itu akan mempertahankan kedaulatan Lebanon. Namun semua keputusan akan ditentukan oleh mereka sendiri,'' katanya.

Lawatan itu dilakukan secara mendadak, tanpa pengumuman terlebih dulu, karena dia merasa situasi keamanan di Lebanon belum normal. Dalam beberapa bulan terakhir, beberapa tokoh anti-Suriah dibunuh.

Ratusan tentara dan polisi Lebanon berpatroli ketika iring-iringan kendaraan Rice melintasi jalan-jalan di Beirut. Minibus Kedutaan AS berulangkali mengubah posisi untuk memastikan mobil yang ditumpangi Rice berada dalam perlindungan.

Menlu AS itu bertemu dengan sejumlah pejabat senior yang berjuang membebaskan Lebanon dari pengaruh Suriah. Dia mengatakan lawatan itu merupakan isyarat bahwa komunitas internasional mendukung Lebanon melepaskan diri dari intimidasi dan pendudukan tersembunyi oleh Suriah.

April tahun lalu, Damaskus menarik mundur tentaranya dari Lebanon. Namun sampai sekarang, Suriah masih menancapkan pengaruh politik ke negara tetangganya itu.

Rice menegaskan seruan Washington untuk melucuti senjata kelompok Hizbullah yang anti-Israel. Hal itu sesuai dengan Resolusi 1559 Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa.

Usai Sholat Jumat Bersama dengan Dubes Arab Saudi

TRANSKRIPSI
KETERANGAN PERS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
SEUSAI
SHOLAT JUMAT BERSAMA DENGAN DUBES ARAB SAUDI
HALAMAN MASJID BAITURRAHIM
20 APRIL 2007




Hari ini saya menerima surat dan pesan dari Raja Saudi Arabia, Yang Mulia Raja Abdullah bin Abdul Aziz yang disampaikan oleh Duta Besar Saudi Arabia untuk Indonesia yang isinya beliau berkenan dan berencana untuk berkunjung ke Indonesia. Kesediaan dan rencana beliau itu adalah memenuhi undangan saya untuk dapat berkunjung ke Indonesia, karena kita ketahui sudah sangat lama Raja Saudi Arabia tidak berkunjung ke tanah air kita.

Dan tentunya kunjungan beliau yang Insya Allah tahun ini dilaksanakan sedang kita matangkan waktunya, benar-benar bisa meningkatkan persahabatan, kerjasama dan kemitraan antara Indonesia dan Saudi Arabia. Dan juga bisa memperkokoh hubungan antara kaum muslimin di negeri kita dengan saudara-saudara kita di Saudi Arabia.

Saudara ketahui pula bahwa peran Raja Abdullah sangat aktif didalam ikut menyelesaikan persoalan yang ada di Timur Tengah. Beberapa saat yang lalu beliau juga mensponsori sebuah pertemuan di Mekkah yang dihadiri oleh para pimpinan Hamas dan Fattah yang akhirnya bisa membentuk atau mengalirkan terbentuknya pemerintah persatuan di Palestina. Dan belum lama kita juga mengikuti ada pertemuan puncak Liga Arab yang dilaksanakan di Riyadh yang hasilnya juga baik dan mudah-mudahan semua itu bisa mendorong terwujudnya perdamaian di Timur Tengah, penyelesaian masalah-masalah di Timur Tengah secara adil dan bermartabat. Itu yang perlu saya sampaikan berkaitan dengan kegiatan saya pada hari ini.

TKI Arab Saudi Dominasi Transfer Uang Masuk

Para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi yang berasal dari eks karesidenan Kediri dan Madiun, Jawa Timur, mendominasi transfer uang masuk (incoming remittance) selama Triwulan ke-4 tahun 2006.

Kepala Bidang Ekonomi Moneter Perbankan Kantor Bank Indonesia (KBI) Kediri, Marlison Hakim dalam siaran persnya, Sabtu mengatakan, transfer uang masuk para TKI di Arab Saudi dalam tengat waktu tersebut, tercatat mencapai Rp76,732 miliar.

"Jumlah ini berarti telah mencapai 30% pangsa transfer uang masuk TKI dari berbagai negara yang selama periode tersebut, seluruhnya tercatat Rp252,711 miliar," ujarnya.

Jumlah transfer uang masuk dari Arab Saudi ini meningkat sebesar 4,63% dari triwulan sebelumnya, yang hanya tercatat sebesar Rp73,339 miliar.

Hal ini sekaligus mematahkan transfer uang masuk dari para TKI di Malaysia yang selama beberapa tahun terakhir ini selalu mendominasi.

Pada Triwulan ke-4 tahun 2006 transfer uang masuk dari TKI di Malaysia tercatat hanya Rp58,724 atau sekitar 23,24% pangsa transfer uang masuk dari berbagai negara.

Padahal, lanjut Marlison, transfer uang masuk dari Malaysia pada Triwulan ke-3 2006 mencapai Rp73,809 miliar. Itu berarti pada Triwulan ke-4 mengalami penurunan 20,44%.

Marlison memperkIraqan, penurunan transfer uang masuk dari Malaysia ini dipengaruhi oleh deportasi besar-besaran para TKI dari negeri jiran tersebut, selama beberapa waktu terakhir ini.

Namun demikian, secara keseluruhan transfer uang masuk dari berbagai negara tujuan TKI pada Triwulan ke-4 meningkat 0,94% dari Rp250,368 miliar menjadi Rp252,711 miliar.

"Peningkatan tersebut secara umum terkait adanya perayaan hari besar keagamaan seperti Lebaran, Natal dan Tahun Baru pada bulan Oktober-Desember 2006, sehingga banyak TKI yang mengirim uang ke daerah asalnya guna memenuhi berbagai keperluan," ujarnya menjelaskan.

Sementara dilihat dari pangsanya menurut kota/kabupaten, Kabupaten Tulungagung menjadi penerima transfer TKI terbesar dengan pangsa 28,28% atau mencapai Rp252,711 pada Triwulan ke-4 2006.

Disusul kemudian Kabupaten Madiun tercatat mencapai Rp60,562 miliar atau pangsanya mencapai 23,96%. Tempat ketiga diduduki Kabupaten Kediri Rp48,525 miliar (pangsa 19,20%). [ant]

Rabu, 25 April 2007

Fantastis, Saudi Sumbang Rp7,2 T

Pemerintah Arab Saudi telah membuat kejutan dalam upayanya membantu korban bencana gempa dan tsunami, khusus di Nangroe Aceh Darusalam (NAD). Negara kerajaan itu telah menyiapkan kucuran dana dengan jumlah cukup fantastis, 800 juta dolar AS atau sekitar Rp7,2 triliun (kurs Rp9. 000 per 1 dolar AS).

Sumbangan Rp7,2 T dari Arab Saudi tersebut jauh lebih besar dibanding rencana sumbangan dari negara-negara lainnya. Sebelumnya, Amerika Serikat tercatat sebagai penyumbang terbesar yakni 350 juta dolar AS. Namun, sumbangan itu tidak hanya untuk Aceh, tapi dibagikan untuk negara-negara Asia yang terkena musibah gelombang tsunami.

Menurut Dubes Arab Saudi untuk Indonesia, Abdullah Abdurrahman Al-Alim, sumbangan sebesar 800 juta dolar AS itu diberikan dalam bentuk tunai dan bukan utangan, tapi hibah.

Kenyataan ini memang sangat bertolak belakang dengan tuduhan miring terhadap negara-negara Islam di teluk, yang dinilai terlalu sedikit untuk memberikan bantuan kepada para korban bencana tsunami.

"Bantuan yang kami berikan tanpa banyak publikasi. Kami hanya memberikan dengan ikhlas. Tidak banyak berbicara ke media masa," ujar Abdurrahman usai pertemuan 17 Dubes dengan MUI di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (12/1).

Ditegaskan dia, bantuan yang diberikan Arab Saudi langsung dapat digunakan untuk mengatasi masalah pasca bencana. Tidak perlu menunggu mencairkan dana, karena bukan cek dan di kemudian hari tidak akan membebani Indonesia karena dana yang diberikan adalah hibah.

Menurut Abdurrahman, bila selama ini negara Arab dipandang tidak peduli dengan masalah bencana yang dihadapi Indonesia, itu karena mengabaikan publikasi apa yang akan dilakukan. Akan tetapi lebih pada tindakan kongkrit yang harus dilakukan. Hal ini sangat bertolak belakang dengan negara-negara barat yang lebih banyak berkampanye ke berbagai media terhadap apa yang akan dilakukan.

"Saya rasa masalah tersebut karena adanya kampanye yang lebih besar dari beberapa negara untuk tujuan tertentu sehingga timbul satu gambaran yang salah," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut Abdurrahman juga menyayangkan sikap pemerintah Indonesia yang tidak melibatkan negara-negara Arab dalam KTT Tsunami. Padahal tindakan nyata yang berupa bantuan jauh lebih besar dibanding yang diberikan negara-negara barat.

Meskipun demikian, lanjut Abdullah, negara Islam tetap memiliki komitmen besar dalam kemanusiaan membantu korban tsunami di Aceh. Pemerintah Arab Saudi siap membantu Indonesia membangun masjid dan rumah peribadatan lainnya. "Bahkan, delegasi kami akan datang hari ini untuk mengetahui besarnya kerusakan," kata Abdullah.

Sebelumnya, Arab Saudi telah memberikan bantuan berupa makanan, tenda, selimut, obat-obatan dan alat kedokteran melalui bandara di Batam, 6 Januari lalu.

Dalam pertemuan di Masjid Istiqlal itu, sejumlah Duta Besar dari negara-negara Islam menegaskan kembali komitmen mereka untuk membantu memulihkan kondisi Aceh pasca bencana.

Uni Emirat Arab juga menyatakan akan memberikan bantuannya untuk membangun panti asuhan bagi anak-anak korban bencana, dan akan memberikan santunan tetap sampai waktu yang ditentukan.

Pertemuan informal yang difasilitasi oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu, diakui oleh Sekretaris Jenderal MUI, Din Syamsuddin, hanya sebagai ajang silaturrahmi.

Para duta besar yang hadir dalam pertemuan yang berlangsung sekitar dua jam tersebut, di antaranya dari Malaysia, Turki, Pakistan, Arab Saudi, Tunisia, Aljazair, Bosnia, Libanon, Afghanistan, Maroko, Jordania, Kuwait, Yaman, Uzbekistan dan Suriname.

Desak Negara Donor

Sementara itu, PBB mendesak negara-negara donor mempercepat pemberian bantuan yang dijanjikan bagi upaya kemanusiaan pasca tsunami 26 Desember lalu. Negara-negara donor diingatkan akan mendapat malu publik jika gagal memenuhi janji mereka, kata Jan Egeland, koordinator upaya kemanusiaan darurat PBB di Jenewa, Swis, kemarin.

Egeland mengatakan dari US$ 3,4 miliar janji bantuan resmi, baru sekitar US$ 300 juta yang sejauh ini telah dikucurkan untuk proyek-proyek, program dan bantuan di lokasi bencana.

Dari Rusia dilaporkan, negara Eropa Timur itu menyiapkan dana lebih dari 30 dolar AS untuk korban gempa dan tsunami, termasuk dalam bentuk cash US$10 juta untuk lembaga pertolongan PBB. Hal itu disampaikan Deputi Pertama Menteri Luar Negeri Rusia Valery Loshchinin.

"Rusia akan memberikan target dan bantuan tepat guna kepada negara-negara yang terkena bencana gempa dan tsunami," kata Loshchinin. "Saya juga memutuskan bahwa Rusia akan membantu dana langsung ke lembaga kemanusiaan internasional PBB," katanya.

Dipantau

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta Forum Pemantau Pemberantasan Korupsi ikut mengawasi bantuan dari dalam dan luar negeri untuk korban Tsunami. "Presiden meminta kita juga membantu mengawasi aliran bantuan dana secara konseptual," kata Koordinator Forum Pemantau Pemberantasan Korupsi Romli Atmasasmita kepada pers setelah bertemu Presiden di Istana Negara, Jakarta, Rabu siang.

Romli mengatakan, forum ini memposisikan diri untuk membantu sekaligus mengkritisi pemerintah dalam melaksanakan program kerja Kabinet Indonesia Bersatu menyangkut Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang pemberantasan korupsi. Dalam pertemuan itu, kata Romli, Presiden berharap dapat menjalin kerja sama dalam menangani kasus-kasus korupsi.

Usut Pemotongan Beasiswa Bantuan Arab Saudi

JANTHO - Dugaan pemotongan beasiswa yang bersumber dari Kerajaan Arab Saudi untuk 300 anak yatim korban tsunami di Kabupaten Aceh Besar yang disebut-sebut dilakukan oleh pihak Yayasan Putri Gina (berdasarkan ketetapan dengan Pesantren Darun Najah Jakarta) memicu reaksi berbagai kalangan, termasuk anggota DPRD Aceh Besar.

Dua anggota DPRD Aceh Besar, Tgk Jailani Ibrahim (Ketua F-Bintang Reformasi) dan Musannif dari PPP kepada Serambi secara tegas meminta polisi mengusut tuntas kasus yang mereka nilai sangat memalukan itu. “Dugaan terjadinya pemotongan beasiswa (termasuk beasiswa untuk anak yatim), sungguh tak bisa ditolerir. Polisi harus mengusut tuntas kasus ini,” tandas Jailani dibenarkan Musannif.

Jailani dan Musannif juga meminta kepada yayasan yang memfasilitasi program beasiswa tersebut agar mengembalikan hak anak-anak yang telah terlanjur dipotong agar mereka bisa menggunakan dana tersebut untuk kepentingan pendidikan.

“Kepada Kerajaan Arab Saudi melalui International Islamic Relief Organization yang telah merealisasikan bantuan untuk anak-anak yatim Aceh Besar kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih. Begitu juga kepada yayasan yang telah memfasilitasi, semoga amanah tersebut benar-benar diserahkan secara utuh kepada yang berhak,” kata kedua anggota DPRD Aceh Besar tersebut.

Sehubungan mencuatnya persoalan pada penyaluran bantuan tersebut, baik Jailani maupun Musannif berharap agar donatur lebih selektif dalam menentukan yayasan sebagai mitra. “Kita mendukung berbagai usaha yang dilakukan untuk membantu anak yatim. Namun kita menentang keras kalau ada pihak-pihak yang menjadikan anak yatim sebagai proyek untuk kepentingan pribadi atau kelompok,” tandas Tgk Jailani, anggota DPRD Aceh Besar asal Kecamatan Krueng Barona Jaya.

Janji menghubungi

Perwakilan International Islamic Relief Organization (IISO) Jakarta, Ramdul yang dihubungi Serambi melalui telepon, Jumat (9/3) siang belum dapat memberikan keterangannya terkait adanya pemotongan beasiswa kepada anak yatim oleh Yayasan Putri Gina yang berkantor di Desa Meunasah Intan, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Aceh Besar.

Ketika dihubungi, Ramdul mengaku sedang dalam perjalanan dari Aceh Barat menuju Banda Aceh. “Maaf ya, saya masih dalam perjalanan pulang dari Aceh Barat ke Banda Aceh. Nanti saja kalau saya sudah sampai di Banda Aceh, akan saya hubungi kembali,” ujar Ramdul.

Dipotong Rp 1,4 juta

Seperti diberitakan, beasiswa untuk 300 anak yatim korban tsunami di Kabupaten Aceh Besar dari Kerajaan Arab Saudi melalui International Islamic Relief Organization (IISO) dilaporkan dipotong sebesar Rp 1,4 juta per anak. Akibat pemotongan itu, masing-masing anak hanya menerima Rp 1 juta dari jumlah yang seharusnya Rp 2,4 juta.

Ketua Yayasan Putri Gina, Khairani yang dimintai keterangannya mengakui adanya pemotongan dana bantuan senilai Rp 1.400.000 per anak. Menurutnya, pemotongan uang tersebut merupakan ketetapan antara Yayasan Putri Gina dengan Pesantren Darun Najah Jakarta yang bertindak sebagai koordinator yang mengajukan permohonan beasiswa itu kepada Pemerintah Arab Saudi.

“Pemotongan sebesar Rp 1.400.000 itu bukan untuk yayasan, tapi ini sudah kesepakatan dengan Pesantren Darun Najah Jakarta karena mereka sebagai koordinator pengurusan beasiswa ini ke Pemerintah Arab Saudi,” kata Khairani menjawab Serambi dan beberapa wartawan lainnya yang memintai klarifikasinya, Rabu 7 Maret 2007.

Khairani menjelaskan, ada 14 poin penggunaan dana yang dipotong itu yang sebagian besarnya untuk biaya administrasi, seperti administrasi kepengurusan Pesantren Darun Najah, administrasi untuk penulisan terjemahan bahasan Arab data setiap anak, administrasi yayasan, adiministrasi koordinator setiap desa, administrasi surat keterangan kepala desa, kepala sekolah, dan camat, membeli nasi, biaya transportasi Banda Aceh-Jakarta, dan dokumentasi.

Ditanya tentang kesepakatan pemotongan itu, Khairani mengatakan berdasarkan kesepakatan tertulis pada 28 Januari 2005. Namun, ia mengaku tidak memiliki lagi surat tersebut karena sudah dibakar oleh beberapa koordinator yang marah karena dananya terlambat turun.

Disinggung tentang banyaknya jumlah penerima bantuan yang bukan anak yatim piatu, Khairani menjelaskan, hal itu sesuai dengan data yang diberikan oleh koordinator di lapangan. “Saya tidak tahu karena waktu itu saya di Jakarta, mereka yang mendata setiap anak-anak itu,” katanya.

Diceritakan, bantuan itu berawal saat ia berkunjung ke Jakarta dan bertemu dengan pimpinan Pesantren Darun Najah, Ma‘rus Amin yang punya hubungan baik dengan Pemerintah Arab Saudi. Berkat pengurusannya, Arab Saudi akhirnya berkeinginan membantu anak-anak yatim korban tsunami, dan meminta data nama-nama anak yatim tersebut.

Karena waktu itu ia masih di Jakarta, Khairani meminta koordinator lapangan yang ada di yayasannya untuk mendata jumlah anak yatim di enam kecamatan dalam wilayah Aceh Besar. Setelah proposal siap, lalu dikirimkan ke Jakarta untuk diserahkan kepada Kedutaan Arab Saudi.

Satu tahun kemudian, Pemerintah Arab Saudi melalui kedutaannya di Jakarta mengabarkan bahwa bantuan itu akan segera cair tapi tidak semuanya. Untuk tahap pertama akan disalurkan sebanyak 300 anak yatim. “Saya tidak tahu di mana kesalahannya, yang jelas saya hanya ingin berbuat untuk anak-anak yatim korban tsunami. Tidak ada maksud untuk mengambil uang dari anak-anak yatim itu,” demikian Khairani.

Penerima Bea Siswa Arab Saudi Mengadu Pengelola Potong Rp 1,4 Juta

ACEH BESAR - Pemotongan bea siswa ala penyunatan Dana Bandes atau bantuan operasional sekolah pada era Orde Baru, diduga melanda penerima bea siswa dari negara Arab Saudi yang uangnya cair pada 3 Maret 2007, pekan lalu. Lebih dari itu tercium indikasi, pengusulan bea siswa itu cenderung ’menjual‘ isu tsunami.

Adalah bantuan beasiswa pendidikan untuk 300 anak yatim korban tsunami di Kabupaten Aceh Besar, yang disumbangkan oleh kerajaan Arab Saudi melalui International Islamic Relief Organization (IISO), yang belakangan ’disunat‘ pengelolanya hingga Rp 1,4 juta per orang. Sedangkan jumlah penuh yang diterima mencapai Rp 2,4 juta.

Pengelola berdalih dana itu biaya administrasi (adm), termasuk biaya tiket pesawat pengelola, dengan jumlah item 14 buah yang sebagian besar bertajuk ’biaya adm‘.

Pihak IISO memang menyalurkan langsung uang bantuan itu kepada para penerima, dengan kemungkinan sebagai upaya meminimalisir pemotongan. Toh, pihak yayasan pengelola sepertinya lebih cerdik. Mereka mendatangi penerima dan meminta sebagian uang beasiswa itu, dengan dalih biaya adm.

Indikasi adanya permainan dalam mengupayakan bantuan itu, juga terungkap dengan hanya sebagian kecil anak penerima bea siswa itu berstatus yatim atau piatu. Selain itu mereka sebagian besar juga bukan korban tsunami. Padahal ’tajuk‘ proposal bantuan itu adalah bantuan bea siswa untuk yatim atau piatu korban tsunami.

Penyaluran bantuan itu sendiri difasilitasi Yayasan Putri Gani yang berkantor di Desa Meunasah Intan, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Aceh Besar.

300 anak yang direkrut sebagai penerima itu berasal dari enam kecamatan yaitu Kecamatan Baitussalam, Darussalam, Krueng Barona Jaya, Darul Imarah, Darul Kamal, dan Kutabaro.

Dugaan adanya “permainan” dalam mengelola beasiswa kepada anak yatim oleh yayasan tersebut, terungkap dari sejumlah orang tua anak yatim yang menerima bantuan dana pendidikan itu.

Salah seorang ibu yang mendapatkan bantuan beasiswa untuk tiga orang anaknya menyebutkan, saat penyerahan bantuan oleh pemerintah Arab Saudi di Gedung Sosial Provinsi NAD, masing-masing anak diharuskan didampingi oleh orang tua. Usai menyerahkan bantuan itu, pemerintah Arab Saudi langsung kembali ke Jakarta. “Waktu kami mau pulang, di sinilah kami dihadang oleh orang yayasan dan meminta agar uang itu dikembalikan lagi. Tapi, ada sebagian warga yang sembunyi-sembunyi agar tidak diminta lagi dan langsung pulang,” ucap Nurani (40), warga Desa Gla Meunasah Manyang, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Aceh Besar kepada sejumlah wartawan, kemarin.

“Kami menduga ada sesuatu yang aneh, karena dana itu sudah langsung kami terima tapi kenapa diminta lagi. Berarti kan ada yang tidak beres,” katanya lagi.

Namun, Nuraini mengaku tetap mengembalikan uang itu sebab ia tidak bisa mengelak lagi karena sudah dihadang di depan pintu. Begitu kagetnya Nurani ketika dana yang ia terima dikembalikan lagi oleh pihak yayasan, karena uang tersebut tidak lagi sejumlah yang ia terima dari pemerintah Arab Saudi. “Saya kaget sekali kenapa uangnya jadi kurang. Waktu saya terima dari pemerintah Arab Saudi jumlahnya Rp 7.200.000 untuk tiga orang anak saya, setelah diambil oleh yayasan yang dikembalikan cuma Rp 3 juta. Kenapa jadi seperti ini,” ujarnya geram.

Hal serupa juga dialami keluarga Nurhabibah (30) dan Husna (45). Keduanya mengaku hanya menerima Rp 1 juta untuk anaknya yang masih sekolah di tingkat SD dan MIN. “Kami tidak tahu bagaimana prosesnya, yang jelas ada akhir tahun 2005 datang koordinator lapangan dari yayasan itu dan mendata setiap keluarga yang anaknya masih sekolah, untuk diberikan bantuan,” cerita seorang warga lainnya Nurhalisah.

Sementara itu, Ketua Yayasan Putri Gina, Khairani yang dimintai keterangannya mengakui adanya pemotongan dana bantuan senilai Rp 1.400.000 per-anak. Menurutnya, pemotongan uang tersebut merupakan ketetapan antara yayasan Putri Gani dengan Pesantren Darun Najah yang bertindak sebagai koordinator yang mengajukan permohonan beasiswa itu kepada Pemerintah Arab Saudi.

“Pemotongan Rp 1.400.000 itu bukan untuk yayasan, tapi ini sudah kesepakatan dengan Pesantren Darun Najah Jakarta karena mereka sebagai koordinator pengurusan beasiswa ini ke pemerintah Arab Saudi,” katanya.

Dia menyebutkan, ada 14 poin penggunaan dana yang dipotong itu yang sebagian besarnya untuk biaya administrasi seperti ADM kepengurusan pesantren Darun Najah, ADM untuk penulisan terjemahan bahasan Arab data setiap anak, ADM yayasan, ADM koordinator setiap desa, ADM surat keterangan kepala desa, kepala sekolah, dan camat, membeli nasi, biaya transpor Banda Aceh-Jakarta, dan dokumentasi.

Ditanya tentang kesepakatan pemotongan itu, Khairani mengatakan bahwa itu disepakati secara tertulis sejak tanggal 28 Januari 2005 lalu. Namun, ia tidak memiliki lagi surat tersebut karena sudah dibakar oleh beberapa koordinator yang marah karena dananya terlambat turun.

Disinggung tentang banyaknya jumlah penerima bantuan yang bukan anak yatim piatu, Khairani menjelaskan, hal itu sesuai dengan data yang diberikan oleh koordinatornya di lapangan. “Saya tidak tahu karena waktu itu saya di Jakarta, mereka yang mendata setiap anak-anak itu,” cetusnya.

Diceritakan, bantuan itu berawal saat ia berkunjung ke Jakarta dan bertemu dengan pimpinan pesantren Darun Najah, Ma‘rus Amin yang punya hubungan baik dengan Pemerintah Arab Saudi. Berkat pengurusannya, Arab Saudi akhirnya berkeinginan membantu anak-anak yatim korban tsunami, dan meminta data nama-nama anak yatim tersebut.

Karena masih di Jakarta, Khairani meminta koordinator lapangan yang ada di yayasannya untuk mendata jumlah anak yatim di enam kecamatan dalam wilayah Aceh Besar. Setelah proposal siap, lalu dikirimkan ke Jakarta untuk diserahkan kepada Kedutaan Arab Saudi.

Satu tahun kemudian, Pemerintah Arab Saudi melalui kedutaannya di Jakarta mengabarkan bahwa bantuan itu akan segera cair tapi tidak semuanya. Untuk tahap pertama akan disalurkan sebanyak 300 anak yatim. “Saya tidak tahu di mana kesalahannya, yang jelas saya hanya ingin berbuat untuk anak-anak yatim korban tsunami. Tidak ada maksud untuk mengambil uang dari anak-anak yatim itu,” demikian tutur Khairani yang ditemui di kantornya.

Orang Tertua Arab Saudi Meninggal Umur 131 Tahun

JUMAT--Orang tertua di Arab Saudi, Sheikh Farhan bin Mutallaq Al-Hamri, meninggal pada usia 131 tahun pekan lalu, kata pers setempat hari Jumat.

Farhan, yang lahir di propinsi Al-Ala pada tahun 1299 Hijriah, mengalami dan menyaksikan banyak peristiwa penting selama hidupnya, termasuk perang dunia pertama dan perang dunia kedua.

Ia juga ikut menyaksikan penyatuan Arab Saudi di bawah Raja Abdul Aziz dan dua kali ikut berperang bersama sang raja sebelum negara itu berhasil dipersatukannya.

Salah seorang anaknya menuturkan bahwa sang ayah menghembuskan nafas terahirnya dalam keadaan sehat walafiat. Semasa hidupnya, ia memiliki empat isteri, tiga di antaranya telah mendahuluinya ke alam baka, sedangkan istri terakhir berusia 85 tahun.

Farhan, yang meninggalkan 120 cucu, masih memiliki ingatan tajam menjelang meninggal, sehingga dengan lancar menceritakan berbagai pengalaman pentingnya seabad lebih lalu.

Cuaca Arab Saudi Stabil

KABAR gembira bagi para jamaah yang akan melaksanakan ibadah umroh di Tanah Suci Makkah dan Madinah. Pasalnya, cuaca di Arab Saudi saat ini hingga beberapa bulan ke depan sangat stabil.

Kondisi ini sangat cocok dan membantu para jamaah melaksanakan ibadah umrah. Setidaknya, bagi para jamaah yang tergabung dalam paket Umrah Idaman, diharapkan benar-benar menyiapkan diri untuk melaksanakan ibadah tersebut.

"Ya, cuaca Arab Saudi stabil, dan sangat cocok bagi warga Indonesia khususnya urang banua (Banjar, Red)," kata KH Husin Naparin Lc MA.

Husin Nafarin adalah satu dari tiga pembimbing rohani jamaah paket Umrah Idaman yang terselenggara atas kerja sama PT Kaltrabu Indah Tours, Banjarmasin Post dan Balsem Balpirik.

Menurut Husin Naparin, iklim di Arab Saudi saat ini tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. "Suhu semacam ini sangat baik beribadah umroh," ujarnya.

Meski begitu, pengasuh tetap rubrik Fikrah di Banjarmasin Post, ini mengimbau calon jamaah Umrah Idaman menjaga stamina kesehatan, sehingga saat menjalankan ibadah umrah dapat lebih maksimal menjalankan ibadah. Sementara itu, peminat paket Umrah Idaman terus bertambah. Hingga Rabu (11/4), jumlah calon jamaah yang positif berangkat mencapai 130-an lebih.

"Kami gembira ternyata paket spesial ini terus kebanjiran calon yang ingin mendaftar," kata Manajer Operasional Kaltrabu Indah, Fahrul Rizani.

Kaltrabu Indah, salah satu biro perjalanan haji dan umrah sudah dikenal luas di kalangan masyarakat di Kalsel. Selama ini paket-paket perjalanan khususnya yang menyangkut pelaksanaan ibadah umrah berjalan lancar tanpa kendala. Belum lama tadi, Kaltrabu telah memberangkatkan dua gelombang jamaah umrah. "Alhamdulillah semua berjalan lancar tanpa ada kendala," tutur Fahrul.

Kaltrabu masih memberi kesempatan kepada kaum muslimin dan muslimat yang ingin bergabung ikut umrah idaman. Bagi yang ingin mendaftar segera hubungi atau mendatangi kantor Kaltrabu Indah di belakang Bank Indonesia (BI) Cabang Banjarmasin. "Waktunya sangat terbatas, pendaftaran akan kita tutup 15 April," imbuh Fahrul.

Yang jelas, Gubernur Kalsel Rudy Ariffin dan Ny Hayatun Fardah dan se-jumlah bupati ikut bergabung bersama dalam paket umrah spesial ini.

"Saya gembira sekaligus bangga bisa bersama-sama mengikuti paket ibadah ini," ungkap Rudy, Rabu (11/4).

Dua Tentara Arab Saudi Tewas Ditembak Orang Tak Dikenal

Jeddah - Dua tentara Arab Saudi tewas ditembak oleh orang tak dikenal. Usai melakukan penambakan, pelaku kemudian melarikan diri.

Peristiwa berdarah tersebut terjadi di wilayah Sharafia, dekat sebuah penjara (Tarhil Sharafia), Jeddah, Arab Saudi, sekitar pukul 15.30 waktu setempat.

Menurut Bisri (45), salah satu saksi mata, dirinya mendengar 2 kali suara tembakan yang sangat keras. Karena penasaran, pria yang tinggalnya hanya sekitar 10 meter dari lokasi kejadian, segera keluar rumah.

Namun dia sangat terkejut ketika melihat dua sosok tubuh, yang kemudian diketahui sebagai anggota militer Arab Saudi, tergeletak bersimbah darah di samping kendaraannya. Di duga mereka tewas seketika akibat tembakan. Tidak lama kemudian muncul sejumlah anggota militer Arab Saudi lainnya.

"Mereka berteriak-teriak begitu melihat rekannya tertembak dan segera memburu pelaku yang melarikan diri," kata Bisri di tempat kejadian perkara kepada detikcom dan RRI.

Bisri sendiri mengaku tidak melihat ke arah mana para pelaku melarikan diri. Dia juga tidak mendengar suara derit kendaraan usai terdengar suara letusan senjata.

Menurut WNI yang telah tinggal selama 6 tahun di Arab Saudi ini, para anggota militer itu kemudian berlarian menuju sebuah gedung bertingkat bercat kuning. Gedung yang tampak masih baru dan belum ditempati ini hanya berjarak tidak lebih dari 100 meter dari lokasi kejadian. Para anggota militer Arab Saudi kemudian menghamburkan tembakan ke arah gedung tersebut.

"Kaca-kaca bagian belakang gedung tersebut hancur berantakan. Mungkin mereka menyangka para pelaku lari ke gedung tersebut, tapi saya lihat tidak ada tembakan balasan dari dalam gedung itu," ujar Bisri.

Hingga pukul 22.30 waktu setempat, aparat militer dan kepolisian Arab Saudi masih mengepung gedung berlantai 5 tersebut. Puluhan personel militer yang ada di lokasi tersebut tampak bersenjata lengkap. Sebuah lampu sorot besar diarahkan ke gedung baru itu. Aparat juga memblokir seluruh jalan masuk ke lokasi tersebut.

Kejadian ini menarik perhatian masyarakat sekitar. Mereka beramai-ramai melihat kejadian ini dari kejauhan. Sementara di udara pesawat helikopter milik militer Arab Saudi tidak henti-hentinya berputar sambil menyorotkan lampu ke bawah.

Arab Saudi Ingin Tingkatkan Produksi Minyaknya

Arab Saudi berkeinginan untuk meningkatkan produksi minyak negaranya, agar negara itu dapat memenuhi kebutuhan baik domestik maupun untuk memenuhi permintaan internasionalnya sementara tetap menjamin harga dunia yang 'wajar', demikian King Abdullah mengatakan, Sabtu (14/4).


Negara itu saat ini memompa lebih dari 11 juta barel minyak mentah per hari, dan merupakan produsen dan juga pemasok minyak terbesar dunia ke Amerika Serikat.


Menteri Perminyakan Arab Saudi Ali al-Naimi bulan Mei tahun lalu menyatakan bahwa negaranya akan meningkatkan kapasitas produksi minyaknya menjadi 12,5 juta barel per hari pada 2009.


Abdullah menyatakan bahwa kerajaannya telah berupaya meningkatkan kapasitas produksinya yang juga untuk memenuhi komitmennya terhadap pertumbuhan nasional dan permintaan dunia internasional.


Ia menambahkan bahwa Arab Saudi sadar atas kepentingan internasionalnya dan berupaya untuk menciptakan harga yang wajar guna menjamin kepentingan baik konsumen maupun produsen.


Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) telah menurunkan produksi dua kali dalam lima bulan terakhir, menyumbang terhadap stabilitas organisasi itu untuk mempetahankan harga patokan minyak mentah antara US$50 hingga US$60 per barel, turun di banding rekor tinggi yang di capai di atas US$78 per barel pada musim panas lalu, tetapi masih tetap sekitar 40% di atas tingkat 2004.

Arab Saudi-Cina Kurangi Ketimpangan Finansial Perdagangan Global

Cina dan Arab Saudi berjanji Sabtu bahwa pihaknya akan membantu menekan ketimpangan perdagangan dan finansial global yang mengakibatkan surplus perdagangan yang sangat besar bagi Cina dengan Amerika Serikat.


Kedua negara sepakat dengan Amerika Serikat, Jepang serta 13 negara anggota Uni Eropa menggenai penggunaan euro yang secara keseluruhan mempunyai suatu kemungkinan andil untuk mengurangi ketimpangan tanpa ada pengaruh terhadap krisis ekonomi global.


Ketimpangan yang berkelanjutan dapat memunculkan proteksionisme, mereka memperingatkan.


Pernyataan tersebut, dikeluarkan setelah pertemuan Dana Moneter Internasional (IMF) di Washington, terutama dipengaruhi tekanan yang dimotori Amerika Serikat atas Cina untuk revaluasi mata uangnya dan mendorong permintaan domestik guna membantu mengurangi kesenjangan perdagangan antara AS dengan Cina.


Amerika Serikat, merupakan pasar ekspor terbesar Cina. Arab Saudi dimasukkan dalam perjanjian karena peranan kritisnya sebagai eksporter minyak terbesar dunia.


Sementara ketimpangan baru-baru ini telah sedikit berkurang, tetapi angka itu masih sangat besar, kata Direktur Pelaksana IMF Rodrigo de Rato dalam sebuah konferensi pers.


Proyek-proyek Arab Saudi tersebut meliputi perluasan kapasitas produksi minyak, penambahan kilang minyak serta mendorong pengolahan gas alam.


Cina mengatakan bahwa pengurangan surplus perdagangannya merupakan suatu tujuan utama untuk 2007 dan menjanjikan untuk mencapai suatu keseimbangan eksternal.


Semua pihak sepakat bahwa suatu penyeimbangan kembali pertumbuhan permintaan domestik di semua negara akan merupakan kunci untuk mengurangi ketimpangan, sementara ekspansi global tetap terus dipertahanan.

Rektor Perempuan Pertama di Arab Saudi

Raja Arab Saudi, Abdullah Bin Abdul Aziz, Jum'at 13 April 2007, mengeluarkan keputusan yang menetapkan Al-Jauharah sebagai rektor Universitas Riyadh khusus perempuan. Keputusan tersebut adalah keputusan pertama yang mengangkat seorang permepuan sebagai rektor universitas di negeri penghasil minyak tersebut. Selama ini jabatan rektor di universitas itu selalu dipegang oleh lelaki dan Al-Jauharah telah menjadi dekan fakultas pendidikan di universitas tersebut selama 10 tahun.

"Perempuan Arab Saudi banyak yang berhasil membuktikan kemampuannya selama masa pemerintahan Raja Abdullah Bin Abdul Aziz. Saya harap kaum permepuan juga bisa bekerja di bidang yang sebelumnya hanya didominasi lelaki," ujar Al-Jauharah pada harian Al-Watan. "Saya menyampaikan terima kasih kepada Raja dan Putra Mahkota atas kepercayaan yang diberikan kepada saya sebagai rektor. Saya berharap mampu mengemban misi yang dipercayakan mereka," ujarnya lagi.


Al-Jauharah bergelar doktor di bidang linguistik dan sastra Arab. Ia akan memimpin universitas yang memiliki sekitar 62 ribu mahasiswi di 23 jurusan, tiga di antaranya adalah jurusan yang baru saja dibuka yaitu komputer, ilmu administrasi dan sains.

Arab Saudi Perketat Visa Umrah

Kedutaan Arab Saudi di Malaysia memperketat penerbitan visa umrah. Sikap ini diyakini terkait langkah keamanan yang diambil pihak berwenang di Tanah Suci Makkah. Perdana Menteri Datuk Seri Abdullah Ahmad Badawi segera memberikan perhatiannya. Ia menyatakan, pemerintah Malaysia sedang berusaha mendapatkan penjelasan dari Kerajaan Arab Saudi mengenai kesulitan umat Islam Malaysia mendapatkan visa umrah.

''Setiap tahun ada masalah. Sekarang kembali akan kita bawa dan sampaikan kepada pihak Arab Saudi untuk segera diatasi,'' kata Badawi. Menurut sumber Tabung Haji, pemerintah Arab Saudi saat ini khawatir ada pihak dari negara asing mengambil kesempatan dengan alasan menunaikan umrah, tetapi sebenarnya mereka penyusup dan membuat onar.

''Memang sudah terdengar kabar bahwa Pemerintah Arab Saudi akan memperketat pengeluaran visa umrah dan haji. Mereka khawatir karena sebelum ini ada kelompok yang menyusup masuk ke Makkah dan mencoba menimbulkan kekacauan. Mungkin ini antara lain penyebab Kedutaan Arab Saudi memperketatkan pengeluaran visa umrah,'' kata sumber itu sambil menjelaskan, itu bukan hanya untuk jamaah dari Malaysia, tapi negara lain juga.

Sebelumnya, Berita Harian melaporkan, 1.000 orang lebih calon jamaah umrah Malaysia tertunda keberangkatannya dalam tempo seminggu sejak 28 Maret lalu. Diperkirakan banyak lagi jamaah akan mengalami nasib serupa karena syarat baru visa yang ditetapkan oleh Kedutaan Arab Saudi di sini.

Semua permohonan visa umrah kini dikenakan syarat tambahan, yang sebagian baru disampaikan beberapa hari sebelum keberangkatan. Di antaranya, mesti menyertakan tiket penerbangan pulang-pergi dan surat pengesahan muhrim yang dikeluarkan oleh Departemen Agama Islam.

Ketua Persatuan Agen Pariwisata dan Ziarah Bumiputera Malaysia (Bumitra), Syed Mohd Razif Syed Yassin, mengatakan, Kedutaan Arab Saudi memberikan alasan bahwa peraturan tersebut dikenakan untuk menghindari penyalahgunaan visa oleh jamaah. Yaitu, seperti tetap tinggal di Tanah Suci hingga musim haji atau untuk bekerja di sana.

Jumat, 20 April 2007

Presiden Terima Parlemen Arab Saudi


Jakarta : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hari Rabu ( 15/2) pagi menerima kunjungan kehormatan Delegasi Majelis Syura (parlemen) Arab Saudi di Kantor Presiden. Para tamu yang datang dengan mengenakan busana khas Timur Tengah itu dipimpin Dr. Soleh Bin Abdullah Bin Hamied sebagai Ketua Majelis Syura Kerajaan Arab Saudi. Presiden didampingi beberapa menteri kabinet Indonesia Bersatu, antara lain Mensesneg, Menlu, Menag dan Seskab.

Ketua Majelis Syura Dr. Soleh Bin Abdullah Bin Hamied melalui penerjemah menjelaskan, kunjungan mereka ke Indonesia untuk memenuhi undangan dari DPR RI. Dikatakan, kini telah dibentuk Komisi Persahabatan antara Majelis Syuro Arab Saudi dengan DPR RI. Juga dijelaskan, Majelis Syuro adalah lembaga parlemen dan lembaga legislasi yang salah satu fungsinya adalah membuat undang – undang di Arab Saudi. Lembaga ini memiliki banyak komisi yang antara lain menangani bidang luar negeri, kerjasama, pendidikan, tenaga kerja, informasi, ekonomi, scientific research dan lain – lain.

Kata Soleh Bin Abdullah Bin Hamied, kunjungannya ke Indonesia ini adalah dalam rangka meningkatkan hubungan Arab Saudi - Indonesia. "Kami juga telah membahas pentingnya kerjasama di bidang kebudayaan, pendidikan, ekonomi, dan investasi, dimana investasi Arab Saudi di Indonesia telah mencapai nilai sekitar 8 milyar Riyal Saudi, " kata Soleh Bin Abdullah.

Selain Soleh Bin Abdullah, delegasi parlemen Arab Saudi terdiri dari Dr. Khidr Bin Aliyan Al-Qurasyi , Dr. Suwailim Bin Audah Al-Huwaity , Dr. Ahmad Bin Saad Al-Mufrih, Dr. Abdurrahman Bin Muhamad Al Asimy, Dr. Abdullah Bin Ahmad Al-Fify, Dr.Abdullah Bin Barjis Al-Dusary, Dr.Khalid Bin Musa Al-Dubayan, Dr. Mehanna Bin Sulaiman Al-Mahenna, Dr.Abdurrahman Bin Usman Al-Soghir, Abdullah M.A. Al-Ghamdi dan Bader Abdullah Al – Hudaithy sebagai penerjemah.

Kelompok Bersenjata Lolos Dari Pengepungan Di Arab Saudi

Jeddah: Sejumlah pria bersenjata berhasil meloloskan diri dari pengepungan petugas keamanan di sekitar tempat persembunyian mereka setelah menewaskan dua personel polisi di ibu kota Arab Saudi, Jeddah, baru-baru ini. Baku tembak terjadi di sekitar bangunan yang sedang dibangun di pemukiman Ar-Ruwis di bagian tengah kota tersebut. Kejadian ini terjadi setelah beberapa pria bersenjata menghindari pos pemeriksaan yang didirikan pemerintah untuk menekan gerakan kelompok garis keras.

Juru bicara Pemerintah Arab Saudi menyatakan pasukan keamanan kehilangan jejak para pria bersenjata tersebut setelah mengempung mereka di lokasi persembunyiannya selama beberapa jam dan terjadi baku tembak secara sporadis. Televisi resmi Arab Saudi melaporkan sedikitnya tiga pria bersenjata terlibat dalam baku tembak ini. Seperti diketahui, pasukan keamanan Arab Saudi melancarkan upaya penangkapan terhadap simpatisan dan anggota Al Qaida sejak 2003.

Sumber : metrotvnews.com

Komisi Fatwa Arab Saudi Tolak Qadafi: Pendiri Daulah Fathimiah Seorang MAJUSI !



Komisi Tetap Untuk Kajian Ilmiah Dan Fatwa Kerajaan Arab Saudi (al Lajnah ad Daimah), Ahad mengeritik pesan yang disampaikan presiden Libya, Muammar Qadafi yang menyerukan perlunya dihidupkan kemballi ‘Daulah Fathimiah’ dan penilaian bahwa hal itu sebagai salah satu sarana kebangkitan umat Islam.!?

Keterangan yang dikeluarkan al Lajnah ad Daimah menegaskan, penamaan dengan ‘Daulah Fathimiah’ sebenarnya adalah penamaan dusta yang dimaksudkan oleh para pembuatnya untuk menipu umat Islam dengan mengatasnamakan putri Rasulullah SAW.!?

Al Lajnah yang beranggotakan para ulama besar di kerajaan Arab Saudi menegaskan, persatuan umat hanya bisa terealisasi melalui sikap berpegang teguh kepada Kitabullah dan as-Sunnah. Demikian seperti dirilis situs ‘el Wiam’.

Keterangan itu mengatakan, “Seruan yang disampaikan Qadafi itu merupakan bagian dari distorsi dan klaim-klaim batil. Hal ini karena beberapa aspek, diantaranya, penamaan daulah Islam itu dengan ‘Fathimiah’ adalah penamaan dusta yang oleh para pembuatnya dimaksudkan untuk mengibuli kaum Muslimin dengan mengatasnamakan putri Rasulullah SAW. Para ulama pada masa itu telah menjelaskan kedustaan klaim tersebut. Pendiri daulah itu sebenarnya adalah seorang penganut Majusi, bernama Said bin al Husain bin Ahmad bin Abdullah bin Maimun al Qaddah bin Dishan ats Tsinwi al Ahwazi.!?”
Keterangan itu menambahkan, “Para tokoh daulah Fathimiah di Mesir tidak memiliki nasab sebagai keturunan Ali bin Abi Thalib RA. Bahkan mereka itu telah meniadakan hukum Hudud, menghalalkan wanita, khamer, menumpahkan darah, mencaci maki para nabi dan melaknat ulama Salaf serta mengklaim Rububiah (memiliki titisan sifat Rabb).!”

Keterangan itu menjelaskan, para ulama dan kaum sejarawan telah menegaskan, daulah Fathimiah memiliki peran merusak dan menghancurkan kaum Muslimin. Karena itu, sepantasnya untuk menolak siapa saja yang mengangkat kembali panji-panjinya dan menyerukan pendiriannya kembali.!! Inilah rahasia di masa lalu, kenapa kaum Muslimin begitu gembira ketika daulah itu berhasil diruntuhkan oleh seorang pemimpin yang shalih, Shalahuddin al Ayyubi, tahun 567 H. Keterangan itu memperkuat argementasinya dengan sejumlah perkataan kaum sejarawan yang menegaskan hakikat tersebut.!?

Selanjutnya, keterangan itu menegaskan kembali, bahwa setelah mengetahui hal itu semua, tidak boleh mengajak orang-orang agar menisbatkan diri kepada daulah ubaidiah sesat itu.!!

Keterangan itu menilai bahwa setiap seruan seperti itu tidak lain merupakan bentuk pengibulan dan pengkhianatan terhadap Islam dan para pemeluknya.

Keterangan itu menutup, “Kami menasehatkan kepada para ulama, tokoh dan segenap lapisan kaum Muslimin agar berpegang teguh kepada Kitabullah dan as-Sunnah dengan menghimpun hati untuk tetap berpegang teguh kepada keduanya.”

Sumber : arrahmah.com

Kamis, 12 April 2007

Mufti Arab Saudi: Kebiasaan Sholat Tarawih Berjamaah di Masjid Haram Tidak Boleh Dihentikan


Mufti besar Arab Saudi, Syeikh Abdul Aziz Al-Asheikh menolak seruan yang ditulis suratkabar Kuwait agar tidak lagi melaksanakan sholat tarawih berjamaah di Masjid Haram, Makkah.
Syeikh Abdul Aziz menolak pernyataan itu dan mengatakan bahwa pernyataan tersebut salah besar dan tidak sesuai dengan fakta sejarah. Menurut Syeikh Abdul Aziz, sholat tarawih sudah dilaksanakan di masjid sejak zaman Nabi Muhammad Saw.

Untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan dalam artikel tersebut, Syeikh Abdul Aziz mengutip sejumlah hadits yang membuktikan bahwa sholat tarawih sudah dilaksanakan di Masjid Haram, Makkah secara berjamaah sejak zaman Rasulullah Muhammad Saw.
"Pelaksanaan tarawih berjamaah sudah dibuktikan oleh Sunnah Nabi. Tetapi, Nabi Muhammad Saw tidak melakukan sholat tarawih secara rutin, karena khawatir ummatnya akan menilainya sebagai sholat yang wajid dilakukan," kata kantor berita Arab Saudi mengutip keterangan dari Mufti Syeikh Abdul Aziz.

Ibnu Taimiya, cendikiawan Muslim terkenal abad ke-13 menyatakan bahwa Nabi Muhammad biasa melaksanakan sholat qiyamullail berjamaah dalam beberapa hari di bulan Ramadhan.

Mufti besar kerajaan Arab Saudi menyatakan menerima masukan penulis artikel tersebut. Namun ia menyayangkan publikasi artikel itu di suratkabar karena akan menimbulkan kebingungan di kalangan umat Islam.

Israel Keberatan Amerika Jual Senjata ke Arab Saudi

Pemerintah Israel keberatan dengan rencana Petagon yang akan menjual sejumlah peralatan tempur modern kepada Arab Saudi.Israel khawatir senjata tersebut akan digunakan Negara Petrodolar itu untuk membantu perjuangan negara- negara Arab di Timur Tengah melawan Tel Aviv.


’’Departemen pertahanan Israel tengah melobi Washington agar tidak menjual senjata-senjata mutakhir kepada pemerintah Arab Saudi.Mereka tidak ingin kekuatan militer Israel di Timur Tengah terkikis akibat kebijakan AS,”demikian bunyi laporan New York Times(NYT) mengutip sejumlah pejabat Pentagon.


Juru bicara kementerian pertahanan AS Sean McCormack menolak berkomentar tentang laporan NYT. Dia hanya mengatakan, rencana penjualan senjata ke sejumlah negara di Timur Tengah menjadi fokus perbincangan di Kongres AS.


’’Kami memang sepakat untuk menjalin kerja sama militer dengan sejumlah negara di Timur Tengah, terutama Arab Saudi.Tapi, hingga saat ini, kami belum membuat keputusan akhir mengenai hal itu. Semuanya masih dalam tahap diskusi,”ujarnya. McCormack menyatakan,Arab Saudi telah mengalokasikan dana USD10 miliar atau sekitar Rp90 triliun untuk membeli sejumlah peralatan tempur, seperti tank, kapal perang,dan sistem antiserangan udara.


Sementara itu, militer Israel kembali menembak mati warga Palestina di Tepi Barat.Peristiwa ini terjadi sehari setelah militer Tel Aviv menembak mati seorang warga Nablus. (AFP/Rtr/NYT/imam gem) .

Rabu, 11 April 2007

Pertemuan Tingkat Tinggi Korea Selatan - Arab Saudi dan Perlunya Usaha usaha Diplomatik untuk Kerjasama Energi dan Sumber Daya Lainnya.


Pertemuan tingkat tinggi antara Korea Selatan dan Arab Saudi yang berlangsung pada hari Sabtu memiliki 2 aspek penting: Pertama pemimpin kedua negara setuju untuk mempererat kerjasama bilateral di bidang energi dan sektor sumber daya lainnya. Kedua, mereka juga setuju untuk meragamkan dan mengembangkan kerjasama bilateral kedua negara menjadi lebih erat dan saling menguntungkan.

Presiden Korea Selatan Roh Moo-hyun dan Raja Arab Saudi Abdullah bin Abdul Aziz mengadakan pertemuan tingkat tinggi di Riyadh pada hari Sabtu dan setuju untuk mengembangkan kerjasama kedua negara. Presiden Roh adalah kepala negara Korea Selatan pertama yang mengunjungi Arab Saudi dalam 27 tahun terakhir. Pada bulan Mei 1980 presiden Cho Kyu-hah mengunjungi Riyadh, namun segera pulang ketanah air sebelum sempat mengadakan pertemuan dengan Raja Arab Saudi karena keadaan darurat terjadi di Korea Selatan. Hubungan diplomatik kedua negara terjalin pada tahun 1962.

Arab Saudi adalah negara eksportir minyak terbesar dunia dengan total produksi sekitar 25% dari seluruh kebutuhan minyak dunia. Arab Saudi memegang peranan penting di Timur Tengah, OPEC, Non Blok, dan organisasi dunia lainnya. Sementara bagi Korea Selatan Arab Saudi adalah mitra dagang terbesar di Timur Tengah dan importir utama minyak. Korea Selatan mengimpor 32% kebutuhan minyaknya dari Arab Saudi.

Jadi sangatlah masuk akal kalau pembicaraan kedua pemimpin negara terfokus pada masalah kerjasama energi dan sumber daya lainnya. Negara negara diseluruh dunia saat ini berjuang keras untuk menghemat energi dan sumber daya lainnya. Tingkat konsumsi dunia akhir akhir meningkat secara drastis sejalan dengan perkembangan perekonomian Cina dan India yang sangat cepat. Bagi sebagian besar negara di dunia, termasuk Korea Selatan menjaga kestabilan sumber energi merupakan hal yang penting. Jadi seringkali pemerintah Korea Selatan, terutama pada saat pertemuan tingkat tinggi selalu memberikan perhatian penuh pada apa yang disebut “diplomasi sumber daya alam”. Dan perjalanan presiden Roh Moo-hyun kenegara negara Timur Tengah juga terfokus pada masalah ini.

Dalam pertemuan tingkat tinggi tersebut kedua pemimpin negara menyampaikan kepuasaan mereka atas perkembangan kerjasama bilateral dalam berbagai bidang. Kedua kepala negara setuju untuk memperluas kerjasama dalam bidang energi, pembangunan, pendidikan, teknologi informasi, dan budaya. Hal ini memiliki arti bahwa Korea Selatan akan menjajaki pengembangan sumber energi sendiri melalui usaha patungan dengan Arab Saudi. Kedua negara juga setuju untuk saling membantu dalam mengembangkan partisipasi perusahaan Korea selatan dalam proyekpembangunan dan teknologi informasi pemerintah Arab Saudi.

Arab Saudi adalah pasar tunggal pembangunan terbesar bagi Korea Selatan dengan total kumulatif pesanan sebesar 58 milyar dolar, berdasarkan statistik yang dikeluarkan pemerintah. Apa yang disebut “petro dolar” yang mengalir ke Korea Selatan telah membantu membangun fondasi pembangunan perekonomian negara ini. Hubungan yang saling menguntungkan diharapkan akan berkembang menjadi suatu dimensi baru dengan berlangsungnya pembicaraan tingkat tinggi kedua kepala negara.

Dalam pertemuan tersebut presiden Roh dan Raja Abdullah juga menandatangani perjanjian yang berisi pencegahan pajak ganda dan mempromosikan kerjasama dalam bidang pendidikan. Kedua pemimpin negara juga menilai sangat tinggi usaha masing masing dalam menjaga stabilitas dan perdamaian di Timur Tengah.

Pembicaraan tingkat tinggi tersebut membuka suatu babak baru dalam usaha usaha para pemimpin Asia dan Timur Tengah untuk menjadi mitra yang saling menguntungkan melalui kerjasama sumber daya.

Arab Saudi Bunuh Buronan Pembunuh Empat Pria Perancis

Arab Saudi Jumat (06/04) mengatakan telah menewaskan seorang yang diduga punya hubungan dengan al-Qaida yang terlibat dalam pembunuhan empat pria Perancis, kantor berita resmi SPA melaporkan.

Kantor berita itu mengatakan tersangka, Waleed bin Mutliq al-Radadi, salah seorang gerilyawan yang sangat dicari di kerajaan tersebut, tewas ketika polisi menyerang sebuah bangunan tempat tinggal di kota Madinah, salah satu tempat paling suci Islam.

Empat warga Perancis itu dibunuh oleh sejumah pria bersenjata pada 26 Februari di negara Arab tersebut dalam perjalanan di padang pasir.

Seorang polisi juga tewas dan dua polisi lainnya terluka setelah tembak-menembak dengan tersangka, kata SPA.

Radadi berada di nomor enam dalam daftar 15 orang yang paling dicari yang dikeluarkan oleh Arab Saudi pada 2005.

"Pembunuhan al-Radadi sangat penting, hubungannya dengan al-Qaida membuatnya jadi salah satu sasaran besar," kata pengamat keamanan yang bermarkas di Dubai. "Ia telah bersembunyi sangat lama."

Arab Saudi Akan Bangun Monorel


Arab Saudi sedang membuat rancangan pembangunan jalur monorel yang akan menghubungkan kota Makkah, Mina, Muzdalifah dan Arafah. Fasilitas monorel ini akan menjadi sarana transportasi alternatif di saat musim haji.

Pembangunan jalur monorel itu akan dilaksanakan lewat kerjasama antara Saudi Arabian General Investment Authority (SAGIA), Kementerian Transportasi dan Komisi Tinggi Pembangunan kota Makkah dan Madinah, setelah mengkaji hasil studi yang dilakukan International Transport Project Company (ITPC).

ITPC sudah mengidentifikasi tempat-tempat yang akan dibangun jalur monorel. Bahan-bahan pembuatan jalur monorel, termasuk pilar-pilar penyangganya, akan menggunakan besi baja yang kuat. Monorel ini nantinya, akan memiliki empat sampai delapan rangkaian gerbong kereta yang bisa mengangkut hingga 20 ribu penumpang tiap jam.

Perusahaan itu, kini sedang mengontak otoritas berwenang untuk mendapat izin pembangunan, yang dipekirakan akan menelan biaya sebesar tujuh milyar riyal. Setelah mendapat persetujuan dari pemerintah Saudi, ITPC akan melakukan studi teknik dan melakukan kordinasi dengan perusahaan-perusahaan real estate di Makkah, seperti Jabal Omar dan Jabal Khandama, terkait penyediaan stasiun-stasiun monorel di lokasi pemukiman itu. Sumber-sumber di Saudi mengatakan, proyek ini akan selesai dalam empat tahun.

Penasehat tim proyek monorel Dr. Muhmmad Naji Kurdi mengatakan, proyek ini merupakan langkah maju dari sisi kualitatif, terkait transportasi bagi jamaah haji di Makkah dan kota-kota suci di sekitarnya.

"Proyek ini juga akan menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi warga Saudi, khususnya dalam pengoperasian monorel dan pembuatan gerbong serta spare part-nya, " ujar Naji Kurdi seperti dikutip surat kabar Al-Madinah.

Sejumlah tempat parkir bertingkat juga akan dibangun di pintu masuk kota Makkah, sehingga para warga bisa memarkir mobilnya sebelum naik monorel. Monorel ini nantinya juga akan melayani jalur Jeddah-Makkah dan Madinah-Makkah.

Jalur monorel dan gerbongnya akan dilengkapi dengan sistem pengamanan yang canggih. Trek monorel akan dibangun setinggi lima setengah meter di atas permukaan tanah dan para penumpang akan menggunakan tangga jalan untuk naik dan turun dari jalur monorel.

Manfaat utama dari keberadaan monorel adalah tidak mengganggu arus lalu lintas jalan dibawahnya. Selain itu, monorel dioperasikan dengan sistem komputerisasi, sehingga bisa dijalankan dengan mudah. Dalam sejarahnya selama 100 tahun, monorel merupakan alat transportasi yang aman dan ramah lingkungan.

Ide pembuatan monorel ini mengemuka, bersamaan dengan ekspansi proyek pembangunan jalur kereta api yang dilakukan oleh Saudi Railways Organization (SRO). (ln/arabnews)

Pelosi di Arab Saudi Dalam Persinggahan Terakhir Kunjungan ke Timur Tengah



Ketua DPR Amerika Nancy Pelosi, mengadakan pembicaraan di Arab Saudi, persinggahan terakhir dalam perjalanan kelilingnya di Timur Tengah. Pelosi dan Raja Saudi Abdullah membicarakan situasi di Irak dan proses perdamaian israel-Palestina. Pelosi juga bertemu dengan anggota-anggota Dewan Shura kerajaan, yang merupakan dewan penasihat raja. Pelosi tiba di Arab Saudi dari suriah, dimana ia bertemu dengan Presiden Bashar al-Assad hari Rabu, melakukan pembicaraan yang dikecam oleh Gedung Putih.

Wakil Presiden Amerika Dick Cheney mengatakan kepada radio ABC News perjalanan itu melemahkan usaha pimpinan Amerika untuk mengisolir pemimpin Suriah itu dan memberikan hadiah bagi – yang disebut oleh Cheney “kelakuan buruk.” Pelosi mengatakan penting mengadakan dialog dengan Suriah, dan bahwa ia ingin membicarakan dengan Suriah cara negara itu membantu dalam perang melawan terorisme.

Kamis, 05 April 2007

Waktu antara Azan dan Iqamat di Arab Saudi dipangkas

Doktor Tuwaijari dosen ilmu sosiologi berkeyakinan bahwa jeda waktu antara azan dan iqamat di Arab Saudi mempunyai dampak negatif sosial. Jeda panjang ini mengurangi jam kerja aktif instansi-instansi, pabrik dan perusahaan-perusahaan.

Koran Asharq al-Awsat melaporkan bahwa Arab Saudi telah memutuskan untuk memendekkan waktu azan dan iqamat dalam salat sehari-hari. Untuk sementara, keputusan ini akan diberlakukan di masjid-masjid dekat perkantoran.

Keputusan ini ternyata berakibat luas karena mencakup juga pengosongan tempat-tempat umum ketika dilaksanakannya salat sehari-hari.

Laporan ini membuat sebagian orang meyakini bahwa meninggalkan kerja untuk melakukan salat ketika masuk waktu salat menunjukkan bahwa negara ini benar-benar islami.

Arab Saudi Tolak Undangan PM Israel Untuk Hadiri Konferensi Perdamaian Regional

Raja Saudi Abdullah
Arab Saudi menampik undangan Perdana Menteri Israel kepada semua pemimpin Arab untuk menghadiri konperensi perdamaian Timur Tengah. Kabinet Saudi Senin mengatakan, Israel pertama-tama harus mengakhiri apa yang di katakannya sebagai pelanggaran terus menerus dan agresi tidak berperi kemanusiaan terhadap rakyat Palestina.

Di Paris Menteri Luar Negeri Palestina Ziad Abu Amr mengatakan usul Olmert terlalu dini dan melangkahi beberapa prosedur dalam proses perdamaian. Minggu, Olmert mengundang semua pemimpin Arab ke konperensi perdamaian, dan menyebut Raja Abdullah seorang pemimpin yang sangat penting.

Minggu lalu, Liga Arab mengumumkan kembali sebuah rencana dari 2002 yang menyerukan pemulihan hubungan normal dengan Israel dan sebagai imbalan nya Israel menarik diri ke perbatasan 1967. Olmert menyambut baik keputusan itu, tetapi mengatakan Israel tidak menerima semua bagian dari rencana itu.

Rabu, 04 April 2007

Raja Saudi Peringatkan Presiden Iran

Riyadh--RRI-Online, Raja Arab Saudi Abdullah telah memperingatkan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad agar ia tidak meremehkan ancaman militer Amerika Serikat (AS) terhadap Iran, lapor Newsweek, Jumat (30/3).

Ahamdinejad bertemu dengan Raja Abdullah pada 4 Maret di Riyadh, dan secara terbuka kedua pemimpin sepakat untuk memerangi perselisihan Sunni-Syiah d kawasan itu.

Menlu Saudi Saud al-Faisal mengatakan pada Newsweek dalam satu wawancara bahwa raja sementara itu telah memperingatkan Ahmadinejad untuk menganggap serius ancaman serangan militer AS karena penolakan Iran untuk menghentikan program pengayaan uraniumnya tersebut.

"Dalam masalah nuklir ini, kami memperingatkannya: "Jangan bermain dengan api. Jangan mengira ancaman (serangan Amerika pada Iran) itu merupakan ancaman kosong; pikirkan bahwa itu ancaman benar-benar, mungkin bahkan ancaman yang gamblang," kata Faisal dalam wawancara yang disiarkan di situs Internet Newsweek.

"Mengapa anda ingin mengambil kesempatan itu dan merusak negara anda?", lanjut raja, menurut Faisal. "Mengapa tergesa-gesa? Mengapa anda harus melakukannya (memperkaya uranium) tahun ini dan tidak tahun depan atau tahun sesudahnya? Atau lima tahun dari sekarang. Mengapa tergesa-gesa benar dalam (melakukannya)?.

Raja "berbicara pada setiap orang secara terus-terang," kata Faisal, yang menambahkan bahwa rajanya secara blak-blakan mengatakan pada Ahamdinejad: "Anda telah campurtangan dalam urusan Arab", merujuk pada yang diduga campurtangan Iran di negara Timur Tengah lainnya.

Ahmadinejad mendengarkan, kemudian membantah telah campurtangan. "Namun kami mengatakan, `apakah anda membantahnya atau tidak, hal itu telah menciptakan perasaan buruk pada Iran dan kami kira anda harus berhenti`," kata Faisal pada Newsweek.

"Tentu saja bahwa Iran telah melakukan campurtangan di Irak," kata Faisal. "Kami katakan pada mereka hal itu tidak akan menguntungkan mereka tapi akan lebih merusak mereka ketimbang (kebaikan bagi mereka). Namun kami tidak menempatkan diri kami dalam posisi konflik dengan Iran."

Pejabat Saudi itu juga mengatakan pada pejabat Iran "bahwa campurtangan mereka dalam urusan Arab akan menimbulkan balas dendam di dunia Arab dan di dunia Muslim. Sejumlah negara Muslinm lainnya telah mengeluhkan campurtangan Iran dalam urusan dalam negeri mereka", kata Faisal.

"Dan kami berbicara pada mereka secara terus-terang dan jujur mengenai masalah itu dan mereka melihat bahaya bahwa apa yang terjadi akan menimbulkan perselisihan antara Syiah dan Sunni."

Menlu Saudi itu juga mengatakan merupakan "bencana" bagi Iran dengan menahan 15 kelasi dan marinir Inggris yang ditangkap 23 Maret lalu. Iran bersikeras personil itu ditahan karena berada di perairan Iran tapi Inggris bertahan mereka di dalam perairan Irak.

"Ini hanya bukan waktunya bagi mereka menghadapi masalah seperti yang membayang. Kami katakan pada mereka hal itu," kata Faisal.

Pada Rabu, Raja Saudi mengecam pendudukan AS atas Irak dalam pidato pembukaan pertemuan puncak Arab tahunan di Riyadh -- tindakan yang beberapa pengamat katakan merupakan upaya untuk menjauhkan dirinya dari pemerintah Bush yang diperangi, demikian AFP.

(afp/hf)

Sumber : rri-online.com

Palestina Berharap Usulan Arab Saudi Diterima

Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan, usulan perdamaian yang diajukan Arab Saudi pada 2002 dibahas kembali pada Pertemuan Liga Arab.

RIYADH (SINDO) –Dia berharap usulan itu juga harus segera direalisasikan untuk mewujudkan perdamaian di Timur Tengah.Israel menolak rencana damai itu, tapi bersedia membuka dialog damai dengan frame berbeda.

’’Jika inisiatif digagalkan, saya tidak percaya akan ada pengganti yang lebih baik untuk menciptakan perdamaian di masa depan.Saya pikir, inisiatif Arab sangat tepat dan penting untuk menyelesaikan masalah Palestina dan pendudukan,’’ ujar Abbas, kepada AFP, tadi pagi.

Pertemuan Liga Arab yang akan dilaksanakan pada 28–29 Maret itu akan dihadiri seluruh 20 kepala negara anggotanya. Hadir juga Menteri Luar Negeri AS Condoleezza Rice untuk menyampaikan suara Israel atas usulan damai Arab Saudi yang diadopsi pada pertemuan Liga Arab 2002 di Beirut.

Presiden Abbas dan Perdana Menteri Ismail Haniyed sudah tiba di Riyadh dengan menggunakan pesawat yang sama. Kedatangan mereka untuk menunjukkan pemerintah Palestina yang telah bersatu. Keduanya berharap, setelah perjanjian damai Hamas- Fatah, dunia internasional mau mencabut embargo ekonomi terhadap Palestina.Untuk itu, mereka sangat mendorong usulan damai Arab Saudi kembali diapungkan.

Sementara itu, Menlu Israel Tzipi Livni mengatakan, usulan perdamaian Arab Saudi bisa menghalangi proses perdamaian yang sedang dirintis. Isi usulan damai Arab Saudi yaitu meminta Israel mengembalikan wilayah Palestina yang dikuasai sejak 1967. Hal itu sebagai syarat Palestina mau mengakui pemerintahan Israel.

Kini seluruh kepala negara anggota Liga Arab sudah tiba di Riyadh, antara lain Presiden Suriah Emile Lahoud, Perdana Menteri Fuad Siniora.Hadir juga dua Menteri Luar Negeri (Menlu), yakni Fawzi Salloukh yang propemerintah Suriah dan Tareq Mitri yang antipemerintah Suriah.

Kehadiran dua kubu yang bentrok dari Suriah ini diharapkan bisa mengakhiri krisis politik di sana. Selain Suriah,perwakilan pemerintah Irak, yaitu Menlu Hopsyar Zabari juga telah tiba. Dia berharap, pertemuan ini bisa membantu Irak untuk mengurangi kekerasan sektarian yang belum mereda.

Sementara itu,Wakil Presiden Jusuf Kalla dan rombongan sudah tiba di Riyadh, Arab Saudi, tadi malam sekitar pukul 18.15 waktu setempat, atau pukul 22.15 WIB untuk menghadiri KTT Liga Arab ke-19. Wapres disambut Pangeran Satam bin Abdul Aziz selaku Wakil Gubernur Riyadh dan Dubes RI untuk Arab Saudi Dr Salim Segaf Al-jufrie dan Alwi Shihab selaku Utusan Khusus Presiden untuk Timur Tengah. (AFP/Rtr/wasis/ant)

Sumber : seputar-indonesia.com

ARAB SAUDI: WUQUF Jatuh Pada Hari Jum’at, 29 Desember 2006

Rabu, 20 Desember 06

Majlis Al Qadha Al A’la (MQA) kerajaan Arab Saudi mengumumkan bahwa sesuai
dengan waktu Mekkah Al Mukarramah, maka hari ini, Kamis, 21 Desember 2006
adalah hari pertama bulan Dzulhijjah 1427 H. Berdasarkan hal itu, maka WUQUF di
Arafah dipastikan jatuh pada hari Jum’at, tanggal 9 Dzulhijjah yang bertepatan
dengan tanggal 29 Desember 2006 M.

Seperti yang dilansir kantor berita Arab Saudi, hari Sabtu tanggal 30 Desember
2006 merupakan hari pertama hari-hari ‘Iedul Adh-ha.

Kantor berita itu mengatakan, “MQA saat mengumumkan hal itu kepada segenap kaum
Muslimin, memohon kepada Allah SWT semoga menerima ibadah haji para jema’a haji
yang datang ke Baitullah al-Haram, mengampuni dosa-dosa mereka, menerima amal
shalih kaum Muslimin di mana pun mereka berada, mengampuni kesalahan mereka,
mengumpulkan mereka di atas petunjuk, menyatukan hati mereka, menganugerahi
mereka untuk dapat mengemban kewajiban agama, menolong mereka dengan kebenaran
dan menolong kebenaran dengan mereka. Sesungguhnya, Dia Maha Mendengar Lagi
Maha Mengabulkan. Washallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammad Wa ‘Ala Alihi Wa
Shahbihi Wa Sallam.”

Tertanda,
MQA dengan dewan tetapnya
Para Anggota: Nashir bin Ibrahi Al Habib, Ghaihab bin Muhammad Al Ghaihab,
Muhammad bin Al Amir, Muhammad bin Sulaiman Al Badr
Ketua: Shalih bin Muhammad Al Luhaidan.

Sumber : mail-archive.com

SBY Terima Dubes Palestina dan Arab Saudi


Jakarta : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, hari Rabu (28/3) sore menerima dua Duta Besar Palestina Fariz Nafe Mehdawi serta Dubes Arab Saudi, Abdulrahman Mohammed Amen Al-Khayyat. Dalam pertemuan yang berlangsung kurang lebih 1 jam tersebut, dibahas masalah yang berkaitan dengan upaya Indonesia untuk mencegah terjadinya peningkatan ketegangan serta konflik terbuka, khususnya di wilayah Teluk Parsi.

Usai menerima kedua Dubes negara sahabat itu, SBY kepada wartawan menegaskan bahwa Indonesia serta dunia juga turut bertanggung jawab dalam upaya menghentikan konflik-konflik yang ada di Timur Tengah tersebut dengan mencarikan solusi secara damai dengan menggunakan saluran diplomatik. "Sebab tragedi kemanusiaan ini terus berlangsung dan kita lihat belum ada tanda-tanda untuk bisa dicari solusi terbaik agar kekerasan bisa dihentikan dan kemudian konflik itu bisa diakhiri," jelas SBY dalam konferensi pers yang diadakan di depan Kantor Presiden.

Hal tersebut juga telah disampaikan SBY kepada Wapres Jusuf Kalla yang saat ini sedang menghadiri pertemuan Liga Arab di Saudi Arabia. "Saya sampaikan melalui wapres untuk disuarakan dalam pertemuan puncak itu, harapan dan pandangan Indonesia untuk bisa mengelola suasana keamanan di wilayah Teluk dan bisa mencegah terjadinya ketegangan-ketegangan dan konflik baru," ujar SBY yang didampingi Menlu Hassan Wirajuda serta dua Jubir Presiden Dino Patti Djalal serta Andi A. Mallarangeng.

SBY juga mengharapkan pertemuan Liga Arab yang juga dihadiri Malaysia, Pakistan dan Turki tersebut, bisa menghasilkan satu solusi inisiatif politik, serta pendekatan baru agar dapat menuntaskan konflik-konflik yang terjadi. "Indonesia berharap agar pertemuan yang telah dilaksanakan di Mekkah beberapa saat yang lalu antara Hammas dan Fattah yang akhirnya bisa membentuk unity government bisa berlanjut, sehingga bisa memulai lagi perundingan atau negosiasi ke arah penyelesaian secara tuntas masalah yang ada di Palestina. Pemerintah Indonesia sejak dulu menyambut baik upaya untuk membentuk unity government ini," jelas SBY yang menyerukan kepada negara-negara lain untuk menghormati dan mendukung langkah-langkah unity government yang ada di Palestina ini agar bisa dimulai lagi perundingan dan negosiasi guna mencari solusi terbaik.

Turut hadir mendampingi SBY saat menerima tamu-tamunya antara lain Menkopolhukam Widodo AS, Menko Perekonomian Boediono, Menlu Hassan Wirajuda, Mentan Anton Apriyantono, Menteri Perdagangan Mari Pangestu dan Menneg ESDM Purnomo Yusgiantoro, serta dua Jubir Presiden Dino Patti Djalal serta Andi A. Mallarangeng.

Sumber : presidensby.info

Arab Saudi membeli 31 pesawat tempur

Arab Saudi berusaha untuk memperkuat skuadron tempurnya. Untuk itu Arab Saudi membeli sejumlah pesawat tempur.

Saad Tuwaijari pada hari rabu kemarin mengumumkan bahwa Arab Saudi akan memperkuat angkatan udaranya. Berdasarkan rencana, Arab Saudi akan membeli sekitar 31 pesawat tempur untuk melengkapi skuadron tempurnya yang telah ada.

Saad tidak menyebutkan jenis pesawat yang akan dibeli oleh Arab Saudi.

Pangeran Arab Saudi Lirik Investasi Pariwisata di Indonesia

Salah satu orang terkaya di dunia, Pangeran Al-Waleed bin Talal bin Abdulaziz Al Saud berminat mengembangkan sayap bisnisnya di Indonesia. Sejumlah daerah di Sumatera ditawarkan sebagai wilayah resor dan wisata laut.

Hal itu diungkapkan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto seusai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima pengelola Kingdom Holding Company itu di Kantor Presiden, Jumat (30/3).

Dalam pertemuan tersebut, Pangeran Al-Waleed didampingi antara lain istrinya Princess Ameerah, Duta Besar Kerajaan Arab Saudi Abdulrahman M Alkhayyat, dan Penasehat Pimpinan Dr Khaled Al Mansour serta sejumlah staf dan pengawal. Sedangkan Presiden, selain Menteri PU juga didampingi Menko Perekonomian Boediono, Menteri Perindustrian Fahmi Idris, dan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik.

"Dia mau masuk ke sektor hotel dan pariwisata. Mau dibesarkan dan diperluas," kata Djoko Kirmanto.

Pada pertemuan tersebut, Djoko mengatakan pemerintah Indonesia menawarkan lokasi di Bintan dan Bengkulu Barat untuk dijadikan hotel dan resor. Hal tersebut untuk menyaingi Singapura yang makin eksis pariwisatanya dengan Sentosa Island. "Kita kan punya banyak pulau-pulau kecil di sekitar Batam, itu kan bagus," paparnya.

Ketika ditawarkan proyek infrastruktur seperti jalan tol dan air bersih, Djoko mengatakan hal tersebut tidak direspons oleh pemilik jaringan hotel Four Seasons itu. "Dia maunya resort dan hotel," tukasnya.

Pangeran dalam pertemuan itu juga menyampaikan agar izin-izin pembangunan proyek yang didanainya agar dipermudah. Sebagai tindaklanjutnya akan dibahas dengan Menko Perekonomian dan dia sudah memberikan daftar investasi apa yang diinginkan.

Usai pertemuan, Pangeran Al-Waleed memaparkan tatap muka dengan Presiden Yudhoyono merupakan tindaklanjut dari pertemuan mereka sebelumnya di Riyadh bersama dengan King Abdullah, April 2006.

"Saya tertarik berinvestasi kembali di Indonesia karena sebelumnya saya juga telah berinvestasi di Indonesia melalui Four Seasons Hotel dan Citigroup,” kata keponakan Raja Arab Saudi, Abdullah bin Abdul Aziz.

Ia mengaku memang menanti kesempatan untuk berinvestasi pada industri perhotelan di tanah air. Apalagi, sejumlah peraturan investasi yang baru dapat mendorong investor untuk berinvestasi di Indonesia.

Meskipun demikian, Pangeran Al-Waleed belum dapat mengungkapkan berapa jumlah uang yang akan diinvestasikan di Indonesia, Prince Al-Walled belum dapat mengungkapkan. "Jumlah yang akan kami investasikan akan tergantung pada lokasi dan seberapa besar proyek tersebut. Pada waktu yang tepat, kami akan mengumumkan proyek apa saja yang akan kami jalankan dan berapa jumlahnya," tandasnya.

Dibandingkan saudara-saudaranya yang memilih memimpin pemerintahan, Pangeran Al-Waleed lebih memilih berkarir sebagai pengusaha dan investor internasional. Karirnya di bidang investasi dimulai sejak tahun 1979 setelah dia menamatkan pendidikan sarjananya di California, Amerika Serikat.

Sejak saat itu, Pangeran Al-Walled membangun beberapa spekulasi bisnis yang fokus pada bisnis konstruksi dan real-estate. Kerajaan bisnisnya menyebar di Citigroup, Motorolla, Hotel Savoy, Apple Computer, dan News Corp.

Diperkirakan hingga tahun 2007 kekayaannya bernilai US$20,3 miliar. Pangeran Al-Waleed adalah orang terkaya di Arab Saudi dan menduduki urutan ke-5 sebagai salah satu orang terkaya di dunia versi majalah Forbes.

Selasa, 03 April 2007

Yordania dan Arab Saudi Desak Kabinet Palestina Bekerjasama Global

Pemimpin Yordania dan Arab Saudi mendesak pembentukan kabinet koalisi di Palestina yang menjadi "langkah penting"segera bekerjasama dengan komunitas global guna mencapai harapan rakyat Palestina.

Pernyataan itu tercantum dalam komunike bersama yang dikeluarkan selama kunjungan singkat Raja Yordania Abduulah II ke Riyadh untuk mendiskusikan bersama Raja Arab Saudi Abdullah Bin Abdul Aziz tentang perkembangan terkini di kawasan ini, termasuk upaya proses perdamian antara Israel-Palestina, demikian AFP.

"Kedua Kepala Negara menilai pembentukan pemerintah persatuan Palestina sebagai langkah penting untuk membendung perpecahan Palestina dan mengakhiri anarki yang menimpa wilayah Palestina sejak beberapa bulan lalu. Mereka juga menekankan harapan bahwa kabinet baru Palestina akan bekerja bersama komunitas dunia guna memenuhi aspirasi rakyat Palestina," kata pernyataan itu.

Pernyataan kedua monarki pro-Barat itu kelihatannya merujuk diakhirinya blokade politik dan ekonomi selama setahun oleh AS, Uni Eropa dan pihak donor internasional terhadap pemerintah Palestina sejak kemenangan faksi garis keras Hamas dalam pemilihan pada Januari 2006.

Kedua pemimpin juga menyerukan, perundingan kembali antara Israel dan Palestina dalam upaya menciptakan negara Palestina merdeka yang hidup secara damai dengan Israel.

Pemerintahan baru Palestina telah dibentuk 15 Januari sesuai kesepakatan Makkah yang diprakarsai Arab Saudi antara faksi Hamas dan faksi Fatah pimpinan Presiden Mahmoud Abbas.

Israel telah memboikot kabinet baru Palestina, namun AS dan Uni Eropa mengatakan, mereka berkeinginan hanya melakukan kerjasama menteri kabinet non-Hamas hingga pemerintah baru itu memenuhi permintaan kuartet yakni mengakui negara Israel dan menghentikan kekerasan.

Para raja Yordania dan Arab Saudi menekankan pentingnya meluncurkan kembali inisiatif Arab tentang perdamaian Arab-Israel dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Liga Arab yang dijadwalkan akan berlangsung 28 Maret di Riyadh, kata komunike itu.

"Meskipun itu dapat digunakan, cetak biru yang pertama kali diambil dalam KTT Arab di Beirut tahun 2002 akan mengakhiri konflik Arab-Israel.

Rencana perdamaian Arab itu mempertimbangkan pengakuan terhadap negara Yahudi itu oleh seluruh negara Arab setelah Israel mundur dari semua wilayah Arab yang didudukinya sejak 1967, termasuk Jerusalem Timur.

Konsultasi tingkat tinggi Yordania-Arab Saudi itu terjadi menjelang kunjungan ke kawasan itu oleh Menteri Luar Negeri AS, Condoleezza Rice, yang juga akan menghadiri pertemuan kuartet (AS, PBB, Uni Eropa, dan Rusia) di Mesir pada Sabtu mendatang.

Para Menlu Yordania, Arab Saudi, Mesir, dan Uni Emirat Arab juga dijadwalkan akan menghadiri pertemuan Kuartet itu.

Su’ud al-Faisal, menteri luar negeri Arab Saudi pada hari kemarin mengeluarkan pernyataan bahwa tidak ada perubahan dalam rencana perdamaian Arab dan Israel.

Menurut laporan dari MEHR menukil dari AFP ucapan Su’ud al-Faisal disampaikan sehari setelah pertemuan empat negara dengan Rice, menteri luar negeri Amerika di Mesir. Keempat negara itu adalah Arab Saudi, Emirat, Yordania dan Mesir.

Arab Saudi adalah penggagas perdamaian negara-negara Arab pada pertemuan kepala-kepala negara Arab pada tahun 2002 di Beirut. Al-Faisal menegaskan: “Rencana perdamaian negara-negara Arab tidak akan mengalami perubahan, bahkan tidak akan ada penyesuaian. Sebelum ini juga saya sudah mengutarakan masalah ini sekitar 20 kali. Saat ini saya mengulanginya lagi”.

Rencana asli perdamaian negara-negara Arab adalah mundurnya Israel dari tanah yang didudukinya seperti sebelum diduduki sebelum tahun 1967. Sebagai gantinya, negara-negara Arab harus mengakui Israel sebagai negara berdaulat.

Ketika rencana ini disetujui, Israel tidak setuju dengan isinya. Namun, sekarang Israel menunjukkan reaksi menerima rencana itu dengan sedikit penyesuaian. Salah satu bagian yang diinginkan oleh Israel agar segera ada penyesuaian adalah kembalinya para pengungsi Palestina ke daerah yang dikuasai oleh PLO dan bukannya kembali ke Israel.

Terkait dengan pembicaraan keempat negara itu dengan Rice, menteri luar negeri Arab Saudi menjelaskan: “Pertemuan ini tidak ada hubungannya dengan perundingan kepala-kepala negara Arab di Riyadh”. Pertemuan itu akan dilaksanakan pada tanggal 29-29 bulan ini.

Pertemuan kepala-kepala negara Arab akan membicarakan juga masalah Timur Tengah dan Lebanon. Su’ud al-Faisal berharap bahwa rakyat Lebanon dapat mencari solusi bagi kemelut yang melanda negerinya.

KTT Arab berlangsung di Riyadh



Para pemimpin negara-negara Arab bertemu di Arab Saudi dalam konferensi tingkat tinggi yang diperkirakan akan meluncurkan kembali sebuah rencana perdamaian dengan Israel.

Rencana itu dirancang oleh Arab Saudi lima tahun lalu, dan menawarkan normalisasi hubungan dengan Israel dengan imbalan, Israel mundur dari seluruh tanah yang dia rebut dalam perang tahun 1967 dan menerima berdirinya negara Palestina yang independen

Menjelang KTT itu Presiden Palestina Mahmoud Abbas memperingatkan bila inisiatif ini gagal, di masa depan mungkin tidak akan ada kesempatan seperti ini lagi.

Namun, Israel mengatakan, sejumlah bagian terpenting dari rencana itu tidak dapat diterima, termasuk tuntutan agar para pengungsi Palestina dibolehkan kembali.

Berbeda

Di masa lalu, KTT Liga Arab hanya mempunyai satu prioritas, yaitu konflik Arab Israel.

Wartawan BBC Maghdi ABdul Hadi, mengatakan, keadaan sekarang berbeda.

Persoalan di Libanon bisa meledak, sedangkan di Irak terjadi pertumpahan darah, dan di Darfur terjadi krisis kemanusiaan.

Berbagai perkembangan ini menggambarkan mengapa KTT Liga Arab kali ini diambut harapan tetapi sekaligus rasa takut yang lebih besar, kata wartawan kami.

Menurut dia, sulit untuk memprediksi hasil KTT ini, karena sifat konflik-konflik yang dihadapi amat rumit dan karena dunia Arab tidak bisa mempengaruhi semua pihak yang terlibat, apalagi menyapakati tindakan bersama.

Pada akhirnya, konflik Arab Israel mungkin merupakan masalah termudah dalam agenda pembicaraan, karena ada kesepakatan luas untuk meluncurkan kembali prakarsa Saudi, yang pertama kali dilontarkan tahun 2002.

Prakarsa itu menyerukan Israel untuk mundur dari wilayah Palestina dan Suriah yang diduduki sejak tahun 1967. Sebagai imbalan, dunia Arab akan membuka hubungan diplomatik yang normal dengan negara itu.Baru kali ini Arab Saudi menjadi tuan rumah KTT Liga Arab.

Para pemimpin Arab berada di ibukota Arab Saudi untuk menghadiri KTT yang diperkirakan akan meluncurkan rencana mengadakan hubungan normal dengan Israel kalau Israel mundur dari daerah yang direbutnya dalam Perang Enam Hari tahun 1967.
KTT tahunan liga Arab itu, yang dimulai hari ini di Riyadh, diadakan setelah Menteri Luar Negeri Amerika Condoleezza Rice mendesak negara-negara Arab agar mulai mengakui Israel dengan membina rencana perdamaian itu.
Israel menolak gagasan yang diprakarsai Saudi itu ketika disepakati Liga Arab tahun 2002. Tetapi, Perdana Menteri Israel Ehud Olmert telah mengatakan gagasan itu dapat menjadi dasar pembicaraan antara Israel dan negara-negara Arab moderat.
Gagasan tersebut mencakup hak untuk kembali bagi penduduk Palestina ke Israel sebelum tahun 1967, yang ditolak Israel.
Para Menteri Luar Negeri Arab sepakat untuk menghidupkan kembali gagasan itu tanpa perubahan hari Senin.

Sunber :
  • bbcindonesia.com
  • voanews.com
  • AFP ( kantor berita Prancis )

Walikota New York Tolak Bantuan Pangeran Saudi



NEW YORK -- Pemerintah kota New York hari Kamis kemarin menolak bantuan untuk korban aksi 11 September sebesar US$ 10 juta yang disumbangkan oleh salah seorang keluarga kerajaan Arab Saudi. Bantuan ini dikembalikan setelah sang pangeran mengeluarkan pernyataan yang dianggap "berbahaya dan tidak bertanggung jawab".

Kisah bantuan itu dimulai saat Walikota Rudy Giuliani berkunjung ke bekas reruntuhan World Trade Center dengan Pangeran Al-Walid bin Talal bin Abdul Aziz, sepupu Raja Fahd yang piawai berbisnis. Dalam kunjungan itu Walid menyerahkan cek sebesar US$ 10 juta kepada Giuliani untuk diteruskan ke Twin Towers Fund, yayasan yang dibentuk untuk membantu keluarga petugas penyelamat yang tewas dalam tragedi 11 September.

Tapi, sumbangan itu segera dikembalikan setelah Giuliani mendengarkan komentar dari Walid yang pernah dinobatkan oleh majalah Forbes sebagai orang terkaya keenam di dunia. "Saat dia (Giuliani) menyadari pernyataan dari Pangeran Walid, kami menyelidiki apakah cek itu sudah dicairkan. Ternyata cek itu belum dicairkan. Twin Towers Fund tidak menerimanya," demikian pernyataan kantor Walikota New York.

Komentar Walid yang menjadi masalah adalah apa yang dikatakan dalam wawancaranya dengan CNN dan pernyataan tertulis yang dikeluarkan oleh Kingdom Holdings Company di Riyadh. Memang, dalam pernyataannya Walid mengutuk tindakan teror 11 September yang menurutnya sebagai kejahatan. Tapi ia juga minta AS mengevaluasi kebijakannya selama ini yang tampaknya dianggap Walid sebagai sumber dari kebencian para teroris.

"Saya percaya pemerintah AS harus mempertimbangkan kembali kebijakannya di Timur Tengah dan mengambil langkah-langkah yang lebih berimbang dalam masalah Palestina," kata pria yang diperkirakan memiliki kekayaan sejumlah US$ 20 miliar ini. Ia juga meminta Israel untuk menarik diri dari Tepi Barat dan Jalur Gaza. "Saudara-saudara kami di Palestina terus menerus dibantai oleh orang-orang Israel."

"Saya sepenuhnya menolak pernyataan itu," kata Giuliani saat diberitahu tentang statemen Walid. Ia menganggap statemen Walid merupakan pembelaan bagi apa yang dilakukan para teroris. "Orang-orang yang membantai empat sampai lima ribu manusia tidak perlu mendapatkan justifikasi. Karena dengan justifikasi itu hanya akan mengundang kejadian itu terjadi lagi."

Keputusan Giuliani untuk menolak sumbangan itu dipuji oleh masyarakat Yahudi di Amerika. Baik Walid mau pun Departemen Luar Negeri AS belum memberikan komentar seputar penolakan tersebut.

Arab Saudi Tolak Haji Ditangani Swasta

Sumenep (ANTARA News) - Penyelenggaraan haji Indonesia gagal diswastakan karena pemerintah Kerajaan Arab Saudi menolak dan menginginkan kegiatan ibadah itu tetap ditangani oleh pemerintah.

"DPR-RI menginginkan penyelenggaraan haji itu diswastakan, namun setelah melakukan penjajakan dengan pemerintah Arab Saudi, ternyata tidak mau jika ditangani swasta," ujar Saa`id Abdullah, Wakil Ketua Komisi IIX DPR RI, Minggu, di Sumenep.

Alasan penolakan itu, kata dia, sangat rasional sebab setiap penyelenggaraan umroh yang dikelola swasta setiap tahunnya selalu menyisakan masalah di Arab.

"Jadi wajar negara Arab menolak jika penyelenggaraan haji diswastakan,"tuturnya.

Dia mengemukakan hingga saat ini, tak satupun Negara di dunia yang penyelenggaraan haji yang ditangani oleh swasta.

Menyinggung soal dana abadi umat, dia mengatakan hasil pengelolaan penyelenggaraan haji akan dijadikan dana amanah umat yang manfaatnya akan dikembalikan kembali kepada masyarakat luas.

"Saya menargetkan penyelenggaraan haji itu harus lancar dan murah," tegasnya

Sumber :
• ANTARA ( kantor berita Indonesia )

Arab Saudi Datang, Barang Haram Lenyap

Menjadi tuan rumah yang baik bagi para tamu yang datang, memang tak sekadar menyediakan "sesuatu" yang dianggap bakal menyenangkan bagi pendatang. Tapi, inti sambutan yang baik, adalah memperlakukan tamu sesuai dengan kultur, kebiasaan, atau kepercayaan yang dianut tamu tersebut.

Filosofi ini yang tampaknya benar-benar diresapi Jerman, tuan rumah perhelatan akbar sepak bola sejagat, Piala Dunia 2006. Arab Saudi dikenal sebagai negara Islam bermazhab Suni yang dikenal ketat dalam segi syariat. Hal ini, agaknya, diketahui betul oleh panitia Piala Dunia Jerman yang memang secara khusus mempelajari sisi kultural masing-masing negara peserta.

Berbeda dengan persiapan menyambut umumnya tim-tim lain di mana hotel menyediakan "fasilitas" lengkapnya, saat timnas Arab Saudi tiba di Jerman, akhir pekan lalu, pemandangan berbeda justru terjadi di hotel tempat tim "Singa Gurun" ini menginap.

Juara Asia tiga kali itu berangkat dari Bandara Frankfurt menuju Hotel Dolce, di bagian utara ibu kota perdagangan Jerman di Bad Nauheim, yang dipersiapkan khusus untuk tim itu.

Di sana, para petugas hotel itu sudah membersihkan botol minuman ber-alkohol dari bar mini. Tak cuma itu, mereka juga memblokir tontonan dewasa serta saluran teve yang mempertontonkan wanita telanjang, serta menurunkan foto-foto nudis dari area pusat kebugaran jasmani.

Mengonsumsi minuman beralkohol dilarang dalam ajaran Islam dan negara Arab Saudi menerapkan aturan Islam yang melarang segala sesuatu yang dianggap porno.

Sebaliknya bagi tim lain berbeda, seperti Togo yang merupakan tim pertama dari 32 tim Piala Dunia 2006 yang tiba di Jerman pada 15 Mei, disusul Kosta Rika dan Angola. Ghana juga sudah tiba, kemudian pergi lagi untuk melakukan tanding persahabatan di Inggris dan Skotlandia. Bagi negara-negara itu, fasilitas hotel justru disediakan secara lengkap sebagaimana biasanya.

"Sex shop"

Kabar unik tak hanya itu. Sebuah toko di Jerman yang menjual peralatan seks (sex shop) akhirnya memutuskan untuk menarik peralatan vibrator. Tapi, tindakan ini tak terkait sama sekali dengan persiapan menyambut tim Arab Saudi. Penarikan itu lebih karena Oliver Kahn dan Michael Ballack, dua anggota tim Piala Dunia Jerman.

Perusahaan tersebut akhirnya mengalah setelah Kahn dan Ballack mengancam akan memperkarakan mereka secara hukum, jika tidak segera menarik produk mereka yang menggunakan nama mereka, yaitu dengan ini-sial "Ollie K" dan Michael B". "Toko itu jelas telah melakukan pelanggaran terhadap hak Oliver Kahn," kata Peter Ruppert, agen bintang Bayern Munich itu.

Beate Uhse, toko tersebut, telah membantah bahwa barang-barang seks yang dijualnya tidak ada hubungan dengan kedua pemain tersebut.

"Kita tidak pernah berniat untuk menghubung-hubungkan antara alat vibrator yang dijual di toko kami dengan nama 'Ollie K' dan 'Michael B', maupun nama pemain sepak bola lainnya," kata Assia Tsernookoff, juru bicara perusahaan itu. Apa benar?

Sumber :
• Pikiran Rakyat Bandung

Hukum menyambut dan merayakan hari Raya non Muslim ( Natal / Tahun Baru / Imlek )

Sesungguhnya di antara konsekwensi terpenting dari sikap membenci orang-orang kafir ialah menjauhi syi’ar dan ibadah mereka. Sedangkan syi’ar mereka yang paling besar adalah hari raya mereka, baik yang berkaitan dengan tempat maupun waktu. Maka orang Islam berkewajiban menjauhi dan meninggalkannya.Ada seorang lelaki yang datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk meminta fatwa karena ia telah bernadzar memotong hewan di Buwanah (nama sebuah tempat), maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menanyakan kepadanya (yang artinya) : ” Apakah disana ada berhala, dari berhala-berhala orang Jahiliyah yang disembah ?” Dia menjawab, “Tidak”. Beliau bertanya, “Apakah di sana tempat dilaksanakannya hari raya dari hari raya mereka ?” Dia menjawab, “Tidak”. Maka Nabi bersabda, “Tepatillah nadzarmu, karena sesungguhnya tidak boleh melaksanakan nadzar dalam maksiat terhadap Allah dalam hal yang tidak dimiliki oleh anak Adam”
[Hadits Riwayat Abu Daud dengan sanad yang sesuai dengan syarat Al-Bukhari dan Muslim]

Hadits diatas menunjukkan, tidak bolehnya menyembelih untuk Allah di bertepatan dengan tempat yang digunakan menyembelih untuk selain Allah ; atau di tempat orang-orang kafir merayakan pesta atau hari raya. Sebab hal itu berarti mengikuti mereka dan menolong mereka di dalam mengagungkan syi’ar-syi’ar mereka, dan juga karena menyerupai mereka atau menjadi wasilah yang mengantarkan kepada syirik. Begitu pula ikut merayakan hari raya (hari besar) mereka mengandung wala’ (loyalitas) kepada mereka dan mendukung mereka dalam menghidupkan syi’ar-syi’ar mereka.

Di antara yang dilarang adalah menampakkan rasa gembira pada hari raya mereka, meliburkan pekerjaan (sekolah), memasak makanan-makanan sehubungan dengan hari raya mereka (kini kebanyakan berpesiar, berlibur ke tempat wisata, konser, acara musik, diakhiri mabuk-mabukan atau perzinaan, red).

Dan diantaranya lagi ialah mempergunakan kalender Masehi, karena hal itu menghidupkan kenangan terhadap hari raya Natal bagi mereka. Karena itu para shahabat menggunakan kalender Hijriyah sebagai gantinya.

Syaikhul Islam Ibnu Timiyah berkata, “Ikut merayakan hari-hari besar mereka tidak diperbolehkan karena dua alasan”.

Pertama.

Bersifat umum, seperti yang telah dikemukakan di atas bahwa hal tersebut berarti mengikuti ahli Kitab, yang tidak ada dalam ajaran kita dan tidak ada dalam kebiaasaan Salaf. Mengikutinya berarti mengandung kerusakan dan meninggalkannya terdapat maslahat menyelisihi mereka. Bahkan seandainya kesamaan yang kita lakukan merupakan sesuatu ketetapan semata, bukan karena mengambilnya dari mereka, tentu yang disyari’atkan adalah menyelisihiya karena dengan menyelisihinya terdapat maslahat seperti yang telah diisyaratkan di atas. Maka barangsiapa mengikuti mereka, dia telah kehilangan maslahat ini sekali pun tidak melakukan mafsadah (kerusakan) apapun, terlebih lagi kalau dia melakukannya.

Alasan Kedua.

Karena hal itu adalah bid’ah yang diada adakan. Alasan ini jelas menunjukkan bahwa sangat dibenci hukumnya menyerupai mereka dalam hal itu”.

Beliau juga mengatakan, “Tidak halal bagi kaum muslimin ber-Tasyabuh (menyerupai) mereka dalam hal-hal yang khusus bagi hari raya mereka ; seperti, makanan, pakaian, mandi, menyalakan lilin, meliburkan kebiasaan seperti bekerja dan beribadah ataupun yang lainnya. Tidak halal mengadakan kenduri atau memberi hadiah atau menjual barang-barang yang diperlukan untuk hari raya tersebut. Tidak halal mengizinkan anak-anak ataupun yang lainnya melakukan permainan pada hari itu, juga tidak boleh menampakkan perhiasan.

Ringkasnya, tidak boleh melakukan sesuatu yang menjadi ciri khas dari syi’ar mereka pada hari itu. (Dalam Iqtidha Shirathal Mustaqim, pentahqiq Dr Nashir Al-’Aql 1/425-426).

Hari raya mereka bagi umat Islam haruslah seperti hari-hari biasanya, tidak ada hal istimewa atau khusus yang dilakukan umat Islam. Adapun jika dilakukan hal-hal tersebut oleh umat Islam dengan sengaja [1] maka berbagai golongan dari kaum salaf dan khalaf menganggapnya makruh. Sedangkan pengkhususan seperti yang tersebut di atas maka tidak ada perbedaan di antara ulama, bahkan sebagian ulama menganggap kafir orang yang melakukan hal tersebut, karena dia telah mengagungkan syi’ar-syi’ar kekufuran.

Segolongan ulama mengatakan. “Siapa yang menyembelih kambing pada hari raya mereka (demi merayakannya), maka seolah-olah dia menyembelih babi”. Abdullah bin Amr bin Ash berkata, “Siapa yang mengikuti negera-negara ‘ajam (non Islam) dan melakukan perayaan Nairuz [2] dan Mihrajan [3] serta menyerupai mereka sampai ia meninggal dunia dan dia belum bertobat, maka dia akan dikumpulkan bersama mereka pada Hari Kiamat.

Footnote :

[1] Mungkin yang dimaksud (yang benar) adalah ‘tanpa sengaja’.
[2] Nairuz atau Nauruz (bahasa Persia) hari baru, pesta tahun baru Iran yang
bertepatan dengan tanggal 21 Maret -pent.
[3] Mihrajan, gabungan dari kata mihr (matahari) dan jan (kehidupan atau
ruh), yaitu perayaan pada pertengahan musim gugur, di mana udara tidak panas
dan tidak dingin. Atau juga merupakan istilah bagi pesta yang diadakan untuk
hari bahagia -pent.

(Dinukil dari tulisan Dr Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan, dalam kitab At-Tauhid Lish-Shaffil Awwal Al-Aliy[Edisi Indonesia, Kitab Tauhid 1])

Bagaimana semestinya sikap Muslim yang tepat menyikapi hari raya Natal/Tahun Baru/Non Muslim lainnya ?

Berikut nasihat dari Komisi Tetap Saudi Arabia

“Sesungguhnya nikmat terbesar yang diberikan oleh Allah Subhannahu wa Ta’ala kepada hamba-Nya adalah nikmat Islam dan iman serta istiqomah di atas jalan yang lurus. Allah Subhannahu wa Ta’ala telah memberitahukan bahwa yang dimaksud jalan yang lurus adalah jalan yang ditempuh oleh hamba-hamba-Nya yang telah diberi nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhadaa dan sholihin (Qs. An Nisaa :69).

Jika diperhatikan dengan teliti, maka kita dapati bahwa musuh-musuh Islam sangat gigih berusaha mema-damkan cahaya Islam, menjauhkan dan menyimpangkan ummat Islam dari jalan yang lurus, sehingga tidak lagi istiqomah.Hal ini diberitahukan sendiri oleh Allah Ta’ala di dalam firman-Nya, diantaranya, yang artinya: “Sebagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka ma’afkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesung-guh-Nya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. 2:109)

Firman Allah Subhannahu wa Ta’ala yang lain, artinya: Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, mengapa kamu menghalang-halangi dari jalan Allah orang-orang yang telah beriman, kamu menghendakinya menjadi beng-kok, padahal kamu menyaksikan”. Allah sekali-kali tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan. (QS. 3:99)

Firman ALLAH (yang artinya) : ” Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menta’ati orang-orang yang kafir itu, niscaya mereka mengembalikan kamu kebelakang (kepada kekafiran), lalu jadilah kamu orang-orang yang rugi”. (QS. 3:149)

Salah satu cara mereka untuk menjauhkan umat Islam dari agama (jalan yang lurus)yakni dengan menyeru dan mempublikasikan hari-hari besar mereka ke seluruh lapisan masyara-kat serta dibuat kesan seolah-oleh hal itu merupakan hari besar yang sifatnya umum dan bisa diperingati oleh siapa saja. Oleh karena itu, Komisi Tetap Urusan Penelitian Ilmiyah dan Fatwa Kerajaan Arab Saudi telah memberikan fatwa berkenaan dengan sikap yang seharusnya dipegang oleh setiap muslim terhadap hari-hari besar orang kafir.Secara garis besar fatwa yang dimaksud adalah:

Sesungguhnya kaum Yahudi dan Nashara menghubungkan hari-hari besar mereka dengan peristiwa-peritiwa yang terjadi dan menjadikannya sebagai harapan baru yang dapat memberikan keselamatan, dan ini sangat tampak di dalam perayaan milenium baru (tahun 2000 lalu), dan sebagian besar orang sangat sibuk memperangatinya, tak terkecuali sebagian saudara kita -kaum muslimin- yang terjebak di dalamnya. Padahal setiap muslim seharusnya menjauhi hari besar mereka dan tak perlu menghiraukannya.

Perayaan yang mereka adakan tidak lain adalah kebatilan semata yang dikemas sedemikian rupa, sehingga kelihatan menarik. Di dalamnya berisikan pesan ajakan kepada kekufuran, kesesatan dan kemungkaran secara syar’i seperti: Seruan ke arah persatuan agama dan persamaan antara Islam dengan agama lain. Juga tak dapat dihindari adanya simbul-simbul keagamaan mereka, baik berupa benda, ucapan ataupun perbuatan yang tujuannya bisa jadi untuk menampakkan syiar dan syariat Yahudi atau Nasrani yang telah terhapus dengan datangnya Islam atau kalau tidak agar orang menganggap baik terhadap syariat mereka, sehingga biasnya menyeret kepada kekufuran. Ini merupakan salah satu cara dan siasat untuk menjauhkan umat Islam dari tuntunan agamanya, sehingga akhirnya merasa asing dengan agamanya sendiri.

Telah jelas sekali dalil-dalil dari Al Quran, Sunnah dan atsar yang shahih tentang larangan meniru sikap dan perilaku orang kafir yang jelas-jelas itu merupakan ciri khas dan kekhususan dari agama mereka, termasuk di dalam hal ini adalah Ied atau hari besar mereka.Ied di sini mencakup segala sesuatu baik hari atau tempat yang diagung-agungkan secara rutin oleh orang kafir, tempat di situ mereka berkumpul untuk mengadakan acara keagamaan, termasuk juga di dalam hal ini adalah amalan-amalan yang mereka lakukan. Keseluruhan waktu dan tempat yang diagungkan oleh orang kafir yang tidak ada tuntunannya di dalam Islam, maka haram bagi setiap muslim untuk ikut mengagungkannya.

Larangan untuk meniru dan memeriahkan hari besar orang kafir selain karena adanya dalil yang jelas juga dikarenakan akan memberi dampak negatif, antara lain:

Orang-orang kafir itu akan merasa senang dan lega dikarenakan sikap mendukung umat Islam atas kebatilan yang mereka lakukan.

Dukungan dan peran serta secara lahir akan membawa pengaruh ke dalam batin yakni akan merusak akidah yang bersangkutan secara bertahap tanpa terasa.

Yang paling berbahaya ialah sikap mendukung dan ikut-ikutan terhadap hari raya mereka akan menumbuhkan rasa cinta dan ikatan batin terhadap orang kafir yang bisa menghapuskan keimanan.Ini sebagaimana yang difirmankan Allah Ta’ala, (yang artinya) : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya o-rang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim”. (QS. 5:51)

Dari uraian di atas, maka tidak diperbolehkan bagi setiap muslim yang mengakui Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama dan Muhammad sebagai nabi dan rasul, untuk ikut merayakan hari besar yang tidak ada asalnya di dalam Islam, tidak boleh menghadiri, bergabung dan membantu terselenggaranya acara tersebut.Karena hal ini termasuk dosa dan melanggar batasan Allah.Dia telah melarang kita untuk tolong-menolong di dalam dosa dan pelanggaran, sebagaimana firman Allah, (yang artinya) : “Dan tolong-menolonglah kamu di dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (QS. 5:2)

Tidak diperbolehkan kaum muslimin memberikan respon di dalam bentuk apapun yang intinya ada unsur dukungan, membantu atau memeriahkan perayaan orang kafir, seperti : iklan dan himbauan; menulis ucapan pada jam dinding atau fandel; menyablon/membuat baju bertuliskan perayaan yang dimaksud; membuat cinderamata dan kenang-kenangan; membuat dan mengirimkan kartu ucapan selamat; membuat buku tulis;memberi keistimewaan seperti hadiah /diskon khusus di dalam perdagangan, ataupun(yang banyak terjadi) yaitu mengadakan lomba olah raga di dalam rangka memperingati hari raya mereka. Kesemua ini termasuk di dalam rangka membantu syiar mereka.

Kaum muslimin tidak diperbolehkan beranggapan bahwa hari raya orang kafir seperti tahun baru (masehi), atau milenium baru sebagai waktu penuh berkah(hari baik) yang tepat untuk memulai babak baru di dalam langkah hidup dan bekerja, di antaranya adalah seperti melakukan akad nikah,memulai bisnis, pembukaan proyek-proyek baru dan lain-lain. Keyakinan seperti ini adalah batil dan hari tersebut sama sekali tidak memiliki kelebihan dan ke-istimewaan di atas hari-hari yang lain.

Dilarang bagi umat Islam untuk mengucapkan selamat atas hari raya orang kafir, karena ini menunjukkan sikap rela terhadapnya di samping memberikan rasa gembira di hati mereka.Berkaitan dengan ini Ibnul Qayim rahimahullah pernah berkata, “Mengucapkan selamat terhadap syiar dan simbol khusus orang kafir sudah disepakati kaha-ramannya seperti memberi ucapan selamat atas hari raya mereka, puasa mereka dengan mengucapkan, “Selamat hari raya (dan yang semisalnya), meskipun pengucapnya tidak terjeru-mus ke dalam kekufuran, namun ia telah melakukan keharaman yang besar, karena sama saja kedudukannya dengan mengucapkan selamat atas sujudnya mereka kepada salib. Bahkan di hadapan Allah, hal ini lebih besar dosanya daripada orang yang memberi ucapan selamat kapada peminum khamar, pembunuh, pezina dan sebagainya. Dan banyak sekali orang Islam yang tidak memahami ajaran agamanya, akhirnya terjerumus ke dalam hal ini, ia tidak menyadari betapa besar keburukan yang telah ia lakukan.

Dengan demikian, barang siapa memberi ucapan selamat atas kemaksiatan, kebid’ahan dan lebih-lebih kekufuran, maka ia akan berhadapan dengan murka Allah”. Demikian ucapan beliau rahimahullah!

Setiap muslim harus merasa bangga dan mulia dengan hari rayanya sendiri termasuk di dalam hal ini adalah kalender dan penanggalan hijriyah yang telah disepakati oleh para shahabat Radhiallaahu anhu, sebisa mungkin kita pertahan kan penggunaannya, walau mungkin lingkungan belum mendukung. Kaum muslimin sepeninggal shahabat hingga sekarang (sudah 14 abad), selalu menggunakannya dan setiap pergantian tahun baru hijriyah ini, tidak perlu dengan mangadakan perayaan-perayaan tertentu.

Demikianlah sikap yang seharusnya dimiliki oleh setiap mukmin, hendaknya ia selalu menasehati dirinya sendiri dan berusaha sekuat tenaga menyelamatkan diri dari apa-apa yang menyebabkan kemurkaan Allah dan laknatNya. Hendaknya ia mengambil petunjuk hanya dari Allah dan menjadikan Dia sebagai penolong.

Sumber :
• Fatwa Komisi Tetap untuk Penelitian Ilmiyah dan Fatwa Kerajaan Arab Saudi tentang Perayaan Milenium Baru tahun 2000
• Terjemah Kitab At-Tauhid Lish-Shaffil Awwal Al-Aliy, Edisi Indonesia, Kitab Tauhid, Penulis Dr Shalih bin Fauzan
• http://www.salafy.or.id